.

Jumat, 23 Maret 2018

Analisa Fungsi Produksi dan Efisiensi Teknik


Oleh: M. ABI HAYKAL

ABSTRAK
Fungsi produksi Frontier digunakan dan diestimasi dengan menggunakan metode MLE dan dengan asumsi bahwa Cobb-Douglas adalah bentuk fungsional dari fungsi produksi di daerah penelitian.  Penelitian di daerah tersebut menunjukkan bahwa mayoritas variabel bebas adalah signifikan dan mempunyai tanda yang sesuai dengan yang diharapkan kecuali tanaga kerja yang mempunyai tanda negatif.  Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa efisiensi teknik  yang dicapai oleh pekerja antara 9.01% hingga 99.55% dengan rata-rata 61.20%.  Lebih jauh, lebih dari 60 % pekerja menjalankan usahataninya di atas 50%  efisien secara teknik.
Kata kunci : fungsi produksi, efisiensi tehnik, fungsi produksi frontier

PENDAHULUAN
Fungsi produksi sering didefinisikan sebagai fungsi yang menjelaskan hubungan fisik antara jumlah input yang dikorbankan dengan jumlah maksimum output yang dihasilkan.  Untuk dapat menjelaskan hubungan fisik ini, telah banyak model yang dikembangkan. Salah satu model yang cukup mendapatkan perhatian adalah fungsi produksi Frontier.  Fungsi produksi ini telah banyak diaplikasikan pada bidang pertanian, perikanan hingga ekonomi finansial. Salah satu keunggulan fungsi ini dibandingkan dengan fungsi produksi yang lain adalah kemampuannya untuk menganalisa keefisienan ataupun ketidakefisienan teknik suatu proses produksi. Hal ini dimungkinkan dengan diintroduksikannya suatu kesalahan baku yang merepresentasikan efisiensi teknik ke dalam suatu model yang telah ada kesalahan bakunya.
PEMBAHASAN
            Fungsi produksi Frontier pertama kali dikembangkan oleh Aigner et al. (1977) dan Meeusen dan Van den Broek (1977).  Fungsi ini menggambarkan produksi maksimum yang berpotensi dihasilkan untuk sejumlah input produksi yang dikorbankan.  Greene (1993) menjelaskan bahwa dengan model produksi frontier dimungkinkan mengestimasi atau memprediksi efisiensi relatif suatu kelompok atau usahatani tertentu yang didapatkan dari hubungan antara produksi dan potensi produksi yang diobservasi.   Lebih lanjut, dengan basis kerangka teori produksi ini, banyak model telah dikembangkan untuk mengestimasi efisiensi teknik suatu usahatani (firm) dengan mempertimbangkan aspek teori dan empirik yang berbeda (Coelli et al., 1998 ; Greene, 1999; Kumbhakar and Lovell, 2000).
Aplikasi fungsi produksi ini untuk mengukur tingkat efisiensi ataupun inefisiensi teknik telah berkembang dengan pesat.  Pada awalnya fungsi atau model ini diaplikasikan untuk menganalisa ekonomi produksi pertanian dimana kemudian aplikasinya berkembang pada bidang-bidang lain seperti keuangan, perikanan dan lainnya. Penelitian Battese and Coelli (1988), misalnya, menggunakan fungsi produksi frontier untuk memprediksi efisiensi tehnik pada tingkat usahatani dengan data panel.  Sementara itu, Baek and Pagan (2003) menggunakan fungsi produksi ini untuk efisiensi produksi perusahaan dan kompensasi eksekutif di Amerika Serikat.  Model ini juga diaplikasikan untuk mengukur efisiensi tehnik pada kapal ikan di Inggris (Pascoe and Coglan, 2002).
Karakteristik yang cukup penting dari model produksi frontier untuk mengestimasi efisiensi teknik adalah adanya pemisahan dampak dari shok variabel exogenous terhadap output dengan kontibusi variasi dalam bentuk efisiensi teknik (Giannakas et al. 2003). Dengan kata lain, aplikasi metode ini dimungkinkan untuk mengestimasi ketidakefisienan suatu proses produksi tanpa mengabaikan kesalahan baku dari modelnya.  Hal ini dimungkinkan karena kesalahan baku (error term) dalam model, E, terdiri dari dua kesalahan baku yang keduanya terdistribusi secara bebas (normal) dan sama untuk setiap observasi dimana yang pertama adalah tipikal kesalahan baku yang ada dalam suatu model (V) dan yang lain untuk merepresentasikan ketidakefisienan (U) dan E = V - U (Baek and Pagan, 2003 ; Giannakas et al., 2003).
Perbedaan tingkat efisiensi teknik yang dicapai oleh pekerja ini mengindikasikan tingkat penguasaan dan aplikasi teknologi yang berbeda-beda. Tingkat penguasaan teknologi yang berbeda di samping disebabkan oleh atribut yang melekat pada pekerja seperti tingkat pendidikan dan umur, juga  disebabkan oleh faktor eksternal lainnya seperti kurangnya penyuluhan.
Tingkat perbedaan dalam aplikasi teknologi ini juga diindikasikan dalam penelitian yang dilakukan Sariani (2004), misalnya, adanya perbedaan dalam penggunaan bahan untuk mulsa. Lebih lanjut, adanya perbedaan dalam penggunaan input produksi yang disebabkan di samping oleh tingkat penguasaan teknologi budidaya cabai, juga disebabkan oleh kemampuan petani untuk mendapatkan atau membeli input produksi.  Tabel 1 menginformasikan adanya perbedaan dalam aplikasi teknologi yang dicerminkan adanya perbedaan dalam jumlah pemakaian input produksi.  Perbedaan aplikasi teknologi juga diindikasikan oleh adanya petani yang menggunakan mulsa dan tidak dalam budidaya cabai di daerah penelitian.
Tingkat perbedaan dalam aplikasi teknologi ini juga diindikasikan dalam penelitian yang dilakukan Sariani (2004), misalnya, adanya perbedaan dalam penggunaan bahan untuk mulsa. Lebih lanjut, adanya perbedaan dalam penggunaan input produksi yang disebabkan di samping oleh tingkat penguasaan teknologi budidaya cabai, juga disebabkan oleh kemampuan pekerja untuk mendapatkan atau membeli input produksi. 

KESIMPULAN
Aplikasi fungsi produksi frontier untuk mengestimasi efisiensi teknik produksi di daerah penelitian telah dapat mengukur tingkat efisiensi yang diperoleh oleh setiap pekerja. Meskipun demikian, penelitian ini tidak mengukur atau mengestimasi faktor-faktor apa yang mempengaruhi tingkat efisiensi teknik yang dicapai oleh pekerja.
Upaya peningkatan efisiensi teknis perlu dilakukan secara terus menerus khususnya kepada lebih dari 70% pekerja yang beroperasi di bawah 80% efisiensi.  Penyuluhan dan kemudahan akses produksi adalah upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efisiensi teknis di daerah penelitian.  Guna mengetahui faktor yang mempengaruhi efisiensi teknis produksi perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan mengaplikasikan hasil pengukuran efisiensi teknik dari fungsi produksi frontier.

DAFTAR PUSTAKA
Aigner, D.J., C.A.K.  Lovell, and P. Schmidt. 1977.  Formulation and estimation of stochastic frontier production function models.  Journal of Econometrics.
Coelli, T.J., D.S.P. Rao, and G.E. Battese. 1998. An Introduction to efficiency and Productivity Analysis.  Kluwer Academic Publisher,  Boston.
Baek, H. Young and Josë A. Pagan. 2003. Executive compensation and corporate production efficiency: A stochastic frontier approach.  Quaterly Journal of Business and Economics.
Giannakas, Konstantinos., Kien C. Tran and Vangelis Tzouvelekas. 2003. On the choice of functional form in stochastic frontier modeling.  Empirical Economics.
Kumbhakar, S.C. and C.A.K.  Lovell.  2000. Stochastic Frontier Analysis.  Cambridge University Press,  Cambridge.
Pascoe, Sand L. Coglan.  2002.  The contribution of unmeasurable inputs to fisheries production: An analysis of technical efficiency of fishing vessels in the English Channel.  American Journal of Agricultural Economics. 
Sariani, H.  2004.  Analisa produksi dan tingkat keunggulan komparatif tanaman cabe dan kubis di Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejang Lebong, Propinsi Bengkulu.  Skripsi. Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian.  Fakultas Pertanian. Universitas Bengkulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.