@A30-Tania
Oleh : Tania Iswara
ABSTRAK
Inflasi dan
deflasi di dunia ekonomi modern sangat memberatkan masyarakat. Hal ini
dikarenakan inflasi maupun deflasi dapat mengakibatkan lemahnya efisiensi dan
produktifitas ekonomi investasi, kenaikan biaya modal, dan ketidakjelasan
ongkos serta pendapatan di masa yang akan datang.
Keberadaan
permasalahan inflasi dan deflasi serta tidak stabilnya sektor riil dari waktu
ke waktu senantiasa menjadi perhatian sebuah rezim pemerintahan yang berkuasa
serta otoritas moneter. Lebih dari itu, ada kecendrungan inflasi dan deflasi
dipandang sebagai permasalahan yang senantiasa akan terjadi. Hal ini tercermin
dari kebijakan otoritas moneter dalam menjaga tingkat inflasi maupun deflasi.
Setiap tahunnya otoritas moneter senantiasa menargetkan bahwa angka atau
tingkat inflasi harus diturunkan menjadi satu digit atau inflasi moderat.Fenomena
deflasi di negara-negara maju membawa kekhawatiran tertentu terhadap kinerja
perekonomian dunia. Jepang membuktikan, deflasi menyebabkan kredit macet
raksasa di sektor perbankan.
Pengaruh inflasi cukup besar pada
kehidupan ekonomi, begitu pula dengan deflasi. Inflasi dan Deflasi merupakan
bagian dari masalah ekonomi yang banyak mendapat perhatian para ekonom,
pemerintah, maupun masyarakat umum.
Kata Kunci :
Pengertian
Inflasi dan Deflasi
Pengertian
Inflasi dan Deflasi
a. Pengertian
Inflasi
Pengertian Inflasi Menurut Para Ahli
1.
Menurut Silvia et al (2013), Salah satu
indikator ekonomi yang digunakan untuk melihat/mengukur stabilitas perekonomian
suatu negara adalah inflasi. Perubahan dalam indikator ini akan berdampak
terhadap dinamika pertumbuhan ekonomi. Dalam perspektif ekonomi, inflasi
merupakan fenomena moneter dalam suatu negara dimana naik turunnya inflasi
cenderung mengakibatkan terjadinya gejolak ekonomi.
2.
Menurut Utomo (2013), Inflasi dapat
didefinisikan sebagai proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu
perekonomian. Kenaikan satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi
kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan) kepada barang
lain. Tingkat inflasi (presentase pertambahan kenaikan harga) berbeda dari
suatu periode ke periode lainnya, dan berbeda pula dari satu negara ke negara
lain kenaikan harga diakibatkan oleh banyak faktor.
3.
Menurut Veneris dan Sebol dalam Muana Nanga
(2001:241) mendefinisikan inflasi sebagai suatu kecenderungan meningkatnya
tingkat harga umum secara terus-menerus sepanjang waktu. Berdasarkan definisi
tersebut, kenaikkan tingkat harga umum (general price level) yang terjadi
sekali waktu saja, tidaklah dapat dikatakan sebagai inflasi.
Dari definisi tersebut ada tiga hal penting yang
ditekankan dari inflasi, yaitu:
1.
Adanya
kecenderungan harga-harga untuk meningkat, yang berarti bisa saja tingkat harga
yang terjadi pada waktu tertentu turun atau naik dibandingkan dengan
sebelumnya, tetapi tetap menunjukan tendensi yang meningkat.
2.
Bahwa
kenaikkan tingkat harga tersebut berlangsung secara terus-menerus
(sustained),yang berarti bukan hanya terjadi pada satu waktu saja, akan tetapi
bisa beberapa waktu lamanya.
3.
Bahwa
tingkat harga yang dimaksud disini adalah tingkat harga umum, yang berarti
tingkat harga yang mengalami kenaikkan itu bukan hanya pada satu atau beberapa
komoditi saja, akan tetapi untuk harga barang secara umum.
Jadi, Pengertian Inflasi adalah
suatu proses atau peristiwa dalam perekonomian diakibatkan karena terganggunya
keseimbangan antara arus uang dan arus barang atau suatu gejala yang dimana
tingkat harga umum sedang mengalami kenaikan yang secara terus menerus. Apabila
kenaikan yang terjadi hanya sekali walaupun persentasi yang cukup besar belum
dapat dikatakan sebagai inflasi karena tidak memiliki pengaruh lanjutan,
misalnya kenaikan harga-harga menjelangn bulan ramadhan atau pada hari besar
lainnya hal tersebut belum dikatakan sebagai inflasi karena tidak memiliki
pengaruh lebih lanjut. Kejadian seperti contoh tersebut diistilahkan sebagai
kenaikan tingkat harga dan setiap peristiwa yang cenderung mendorong naiknya
tingkat harga disebut sebagai gejolak inflasi. Sedangkan tingkat persentase
kenaikan tingkat harga dan beberapa indeks harga dari suatu periode ke periode
lain disebut denga laju inflasi.
Berikut
adalah data inflasi dari oktober 2014 sampai bulan september 2015 yang diambil
dari Laporan Inflasi (Indeks Harga Konsumen) berdasarkan perhitungan inflasi
tahunan oleh Bank Sentral.
Gambar 1.1
Diagram data Inflasi
a. Pengertian
Deflasi
Deflasi didefinisikan sebagai
meningkatnya permintaan terhadap uang berdasarkan jumlah uang yang berada di
masyarakat. Deflasi terjadi ketika jumlah uang yang beredar di masyarakat (money
supply) lebih sedikit dari jumlah supply barang yang ada.
Sehingga terjadi penurunan harga-harga. Contoh kenapa hal ini bisa
terjadi dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari, harga barang-barang
elektronik semakin hari semakin murah. Hal ini terjadi karena perkembangan
tekhnologi yang cepat sehingga supply barang tekhnologi dipasaran semakin
banyak. Sedangkan jumlah uang yang beredar di masyarakat sedikit, sehingga
barang-barang tekhnologi tersebut jatuh harganya. Atau deflasi bisa terjadi
ketika permintaan barang dari masyarakat semakin menurun dan permintaan uang (money
demand) dari masyarakat meningkat.
Deflasi juga
berkaitan dengan nilai tukar rupiah. Dengan deflasi, mata uang kita mengalami
apresiasi atau peningkatan. Dalam ilmu ekonomi, deflasi diartikan
sebagai suatu periode dimana harga-harga secara umum jatuh dan nilai uang
bertambah. Deflasi adalah kebalikan dari inflasi. Salah satu cara
menanggulangi deflasi adalah dengan menaikkan tingkat suku bunga.
Dalam ekonomi, deflasi (deflation)
adalah suatu periode dimana harga-harga secara umum jatuh dan nilai uang
bertambah. Deflasi adalah kebalikan dari inflasi. Bila
inflasi terjadi akibat banyaknya jumlah uang yang beredar di masyarakat, maka
deflasi terjadi karena kurangnya jumlah uang yang beredar, dimana cara
menanggulanginya adalah dengan cara menurunkan tingkat suku bunga atau yang
lebih sederhana (meski kadang tidak berhasil) adalah dengan mencetak lebih
banyak uang.
Kesimpulan
Jika kita mengamati harga-harga barang atau jasa, tidak ada
harga yang tetap atau konstan dari waktu ke waktu, bahkan cenderung naik. hal
tersebut diakibatkan oleh ketidakseimbangan antara arus uang dan arus barang.
dimana arus barang harus mengalir dari hasil produksi perusahaan kepasar barang
dan bertemu dengan arus yang berasal dari pembelanjaan pemerintah dan rumah
tangga atau konsumen
Daftar Pustaka
1. Cahya, Maria. 2016. MAKALAH EKONOMI
MAKRO : INFLASI DAN DEFLASI. http://mariamasihidup.blogspot.co.id/2015/02/makalah-ekonomi-makro-inflasi-dan.html (diakses 4 Juni 2017)
2.
Aprilia,
Rifatin. 2016. Makalah Ekonomi Moneter. http://radjafamily.blogspot.co.id/2016/05/makalah-inflasi-dan-deflasi.html#.WTQRs9KGPIU
(diakses 4 Juni 2017)
3.
Sultan,
Kanjeng. 2015. Makalah Inflasi dan Deflasi. http://gudang-makalahku.blogspot.co.id/2015/08/makalah-inflasi-dan-deflasi.html (diakses 4 Juni 2017)
4.
Nurizki.
2017. Inflasi & Deflasi. http://mazterchez.blogspot.co.id/2010/01/inflasi.html (diakses 4 Juni 2017)
5.
Sam,
Hisam. 2016. Pengertian Inflasi dan Deflasi “dalam Ekonomi”. http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-inflasi-dan-deflasi-dalam-ekonomi/ (diakses 4 Juni 2017)
Sangat bagus cukup bermanfaat
BalasHapusmy blog