@A10-Rona
Oleh : Rona Tasya Oktaviani
Abstrak
Sistem Ekonomi merupakan suatu
proses penerapan yang berhubungan serta memiliki interakasi yang dapat di
kembangkan oleh masyarakat dengan memiliki ciri dan identitas tersendiri.
Sistem ekonomi adalah cara yang dipakai oleh suatu negara untuk menyelesaikan
atau menghadapi masalah dalam bidang ekonomi.
Ada beberapa Sistem ekonomi yang pernah dan masih dipakai sampai saat ini.Pemilihan sistem ekonomi harus didasari dengan masalah yang sering dihadapi oleh negara tersebut juga mesti cocok dengan keadaan negara itu. Adanya perbedaan sistem ekonomi yang berbeda – beda setiap Negara terjadi karena beberapa faktor yang mengakibatkan sistem ekonomi terbentuk menjadi sistem ekonomi tradisional, liberal, terpusat, dan campuran yang akan dibahas lebih lanjut pada pembahasan selanjutnya.
Ada beberapa Sistem ekonomi yang pernah dan masih dipakai sampai saat ini.Pemilihan sistem ekonomi harus didasari dengan masalah yang sering dihadapi oleh negara tersebut juga mesti cocok dengan keadaan negara itu. Adanya perbedaan sistem ekonomi yang berbeda – beda setiap Negara terjadi karena beberapa faktor yang mengakibatkan sistem ekonomi terbentuk menjadi sistem ekonomi tradisional, liberal, terpusat, dan campuran yang akan dibahas lebih lanjut pada pembahasan selanjutnya.
Kata kunci : Sistem ekonomi
Pendahuluan
Sistem ekonomi adalah suatu cara
untuk mengatur dan mengorganisasi segala aktivitas ekonomi dalam masyarakat
baik yang dilakukan oleh pemerintah atau swasta berdasarkan prinsip tertentu
dalam rangka mencapai kemakmuran atau kesejahteraan. Menurut Gilarso (1992:486) sistem ekonomi
adalah keseluruhan tata cara untuk mengoordinasikan perilaku masyarakat (para
konsumen, produsen, pemerintah, bank, dan sebagainya) dalam menjalankan
kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagainya)
sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat
dihindari.
Seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya bahwa setiap negara memiliki sistem ekonomi yang berbeda -beda.
Perbedaan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah ada
tidaknya campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi, sistem pemerintahan yang dianut suatu Negara,
kepemilikan negara terhadap faktor-faktor produksi, sumber daya yang ada dalam
suatu Negara baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam yang dimiliki.
Rumusan Masalah
1. Apa yang di Maksud dengan Sistem
Ekonomi ?
2. Apa saja macam – macam dari Sistem
Ekonomi ?
Pembahasan
Definisi
Sistem Ekonomi Menurut Para Ahli
Menurut Chester A Bemand mengatakan
bahwa Sistem ekonomi adalah suatu kesatuan yang terpadu yang secara kolestik
yang di dalamnya ada bagian-bagian dan masing-masing bagian itu memiliki ciri
dan batas tersendir.
Menurut Dumatry (1996) mengatakan
bahwa Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan
ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu ketahanan.
Menurut M. Hatta , Sistem ekonomi
yang baik untuk diterapkan di Indonesia harus berdasarkan atas asas
kekeluargaan.
Berdasarkan definisi menurut para
ahli diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem Ekonomi bukan hanya sebagai
sekumpulan komponen atau unit perekonomian tetapi merupakan sebuah penerapan
yang dikembangkan oleh seperangkat masyarakat yang masing-masing memiliki ciri
dan batas-batas tersendiri.
Klasifikasi
Sistem Ekonomi
1. Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional adalah
sistem ekonomi yang didasarkan atas kebiasaan , tradisi masyarakat yang berpola
dari nilai budaya yang turun-temurun dengan mengandalkan faktor-faktor produksi
apa adanya.
Sistem ekonomi tradisional terdapat
pada masyarakat yang cara hidupnya masih tradisional. Mereka memproduksi
sendiri barang - barang yang diperlukan dengan cara sederhana karena belum
mengenal teknologi. Semua kegiatan dilakukan berdasar tradisi yang telah
dilaksanakan secara turun - temurun. Kegiatan ekonomi lebih tertuju untuk
mempertahankan yang telah ada, sehingga tidak ada usaha untuk memeroleh sesuatu
yang baru, karena mereka menganggap apa yang mereka dimiliki sudah memadai.
Serta masyarakat tetap dapat menjagga nilai dari budaya setempat, sehingga
kegiatan ekonominya masih bergotong-royong dan kekeluargaan.
Ciri - ciri sistem ekonomi
tardisional:
• Kegiatan
ekonomi hanya mengandalkan sektor pertanian (agraris)
• Belum
Mengenal Perdagangan.
• Rumah tangga produksi masih menyatu
dengan rumah tangga konsumsi (produsen mengonsumsi sendiri barang yang
diproduksinya)
• Hanya
sedikit menggunakan modal.
• Masih terikat
tradisi
• Belum
mengenal pembagian kerja.
• Teknologi
produksi sederhana.
• Masih
menerapkan tukar menukar atau barter
• Proses
produksi yang tergantung dari alam
Kelebihan
sistem ekonomi tradisional:
a)
Menimbulkan rasa kekeluargaan dan kegotongroyongan masing-masing individu dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya.
b). Pertukaran secara barter
dilandasi rasa kejujuran daripada mencari keuntungan.
c). Kegiatan
ekonomi hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri, sehingga masyarakat tidak
dibebani target yang berat.
d). Segala sesuatu berdasarkan pada
tradisi atau kebiasaan, sehingga tidak terdapat persaingan.
Kelemahan
sistem ekonomi tradisional:
a). Masyarakat dengan pola pikir
statis.
b). Hasil
produksi yang terbatas sebab hanya menggantungkan faktor produksi alam dan
tenaga kerja secara apa adanya.
c.) Kegiatan
ekonomi hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup, bukan untuk meningkatkan
kesejahteraan.
2. Sistem Ekonomi Terpusat/Komando
(Sosialis)
Sistem Ekonomi terpusat adalah
sistem ekonomi dimana pemerintah memegang kunci atau dominan dalam pengaturan
kegiatan ekonomi. Dominasi tersebut melalui pembatasan-pembatasan terhadap
kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh anggota masyarakat. Dalam sistem ekonomi
terpusat, masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam melakukan kegiatan
produksi, distribusi dan konsumsi. Negara yang menganut sistem ekonomi terpusat
, antara lain RRC, Rusia, Rumania, Kuba, dan negara-negara Eropa Timur.
Dalam sistem ini jenis dan jumlah
barang yang diproduksi ditentukan oleh pemerintah. Oleh karena itu, pemerintah
memiliki kebebasaan yang besar terhadap faktor - faktor produksi karena
sebagian besar faktor produksi adalah milik pemerintah. Pencetus gagasan
ekonomi terpusat adalah Karl Marx.
Sosialisme dan komunisme merupakan
contoh sistem ekonomi terpusat. Ciri sosialisme yaitu kepemilikan dan kontrol
terhadap semua industri penting dilakukan oleh pemerintah, namun swasta masih
diperbolehkan mengelola industri yang tidak terlalu penting, seperti pertokoan,
dan rumah makan. Sementara itu, pada komunisme tidak terdapat kepemilikan
pribadi, karena semua barang dimiliki oleh umum, serta negara mengendalikan
sepenuhnya faktor produksi dan rencana produksi. Negara yang menganut sistem ini
antara lain : Rusia, RRC, dan negara-negara Eropa Timur (bekas negara Uni
Soviet).
Ciri - ciri ekonomi terpusat:
• Perencanaan ekonomi, baik kegiatan
produksi, distribusi, dan konsumsi serta harga ditetapkan oleh pemerintah
(Central Planning).
• Sumber
ekonomi dan alat-alat produksi dikuasai pemerintah.
• Hak miliki
perseorangan atau swasta tidak diakui.
• Jenis
pekerjaan dan pembagian kerja diatur oleh pemerintah.
• Tidak ada kebebabasan dalam berusaha
karena hak milik perorangan atau swasta tidak diakui.
• Seluruh
alat-alat produksi dikuasai oleh negara.
Kelebihan
sistem ekonomi terpusat:
a). Pemerintah lebih mudah dalam
mengadakan pengawasan dan pengendalian.
b). Pemerintah bertanggung jawab
sepenuhnya terhadap seluruh kegiatan ekonomi.
c). Kemakmuran masyarakat merata.
d). Perencanaan pembangunan lebih
cepat direalisasikan.
e). Pengangguran dapat dikendalikan.
Kelemahan
sistem ekonomi terpusat:
a). Terdapat
penindasan daya kreasi masyarakat sehingga hampir semua inisiatif, inovasi
diprakarsai oleh pemerintah.
b). Terdapat
pasar gelap yang diakibatkan adanya pembatasan yang terlalu ketat oleh
pemerintah.
c).
Masyarakat tidak dijamin dalam memilih dan menentukan jenis pekerjaan serta
memilih barang konsumsi yang dikehendaki.
d).
Pemerintah bersifat paternalistis, artinya aturan ditetapkan oleh pemerintah
seluruhnya benar dan harus dipatuhi.
e). Barang yang didistribusikan oleh
pemerintah tidak selalu dibutuhkan oleh masyarakat.
3. Sistem Ekonomi Liberal (Kapitalis)
Sistem ekonomi liberal adalah suatu
sistem ekonomi yang menghendaki kebebasan yang seluas-luasnya bagi setiap
individu untuk melakukan tindakan ekonomi tanpa campur tangan dari pemerintah.
Suatu kondisi di mana pemerintah benar-benar lepas tangan dalam pengambilan
keputusan ekonomi dalam istilah ekonomi disebut laissez-faire. Kebebasan yang seluas-luasnya dalan kegiatan
ekonomi, maksudnya bahwa memengaruhi kegiatan ekonomi yang dilakukan
masyarakat. Setiap individu memiliki kebebasan dalam berusaha dan memiliki
benda, baik berupa modal maupn benda-benda konsumsi.
Sistem ekonomi liberal tumbuh
bersamaan dengan kapitalisame sehingga merupakan sistem perekonomian kapitalis
bebas beusaha. Sistem Ekonomi yang memberikan kebebasan disebut sebagai
“laissez faire” (bahasa Prancis) yang artinya “biarkanlah”. Tokoh aliiran ini
diantaranya adalah Adam Smith. Negara-negara yang menganut sistem ekonomi
liberal adalah Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Belgia, Irlandia, Swiss,
Kanada, dan Indonesia yang pernah menganut sistem ekonomi liberal pada tahun
1950-an.
Ciri - ciri sistem ekonomi liberal:
• Pemerintah
tidak ikut campur tangan secara langsung dalam kegiatan ekonomi.
• Adanya kebebasan pihak swasta atau
masyarakat untuk melakukan tindakan ekonomi (memroduksi barang, penentuan
harga, dan lain-lain).
• Adanya
kebebasan akan persaingan dalam dunia usaha.
• Modal
memegang peranan penting dalam kegiatan ekonomi.
• Adanya
kebebasan untuk memiliki barang modal atau peralatan produksi.
• Adanya
kebebasan memiliki kekayaan dan baranag konsumsi.
• Kegiatan
ekonomi dilakukan dengan tujuan mencari keuntungan.
Kelebihan
sistem ekonomi liberal:
a). Adanya persaingan sehingga
mendorong kemajuan usaha.
b). Campur
tangan pemerintah dalam bidang ekonomi kecil sehingga mendorong kesempatan
lebih luas bagi pihak swasta.
c). Produksi didasarkan pada
permintaan pasar atau kebutuhan masyarakat.
d). Pengakuan hak milik oleh negara
mendorong semangat usaha masyarakat.
Kelemahan
sistem ekonomi liberal:
a). Adanya praktik persaingan tidak
sehat, yaitu penindasan pihak yang lemah.
b). Persaingan tidak sehat dapat
menimbulkan monopoli yang merugikan masyarakat.
c).
Timbulnya praktik yang tidak jujur yang didasari mengejar keuntungan yang
sebesar-besarnya, sehingga kepentingan umum dikesampingkan.
4. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem Ekonomi Campuran adalah
sistem ekonomi yang menghendaki kegiatan ekonomi ditangani dengan cara kerja
sama antara pemerintah dan swasta. Dalam sistem ini, sektor swasta dan
pemerintah sama-sama diakui keberadaanya. Pemecahan masalah perekonomian
mengenai barang apa yang akan diproduksi dan berapa banyaknya, ditangani
bersama-sama antara pemerintah dan swasta. Sistem ekonomi campurang merupakan
perpaduan antara sistem ekonomi liberal dan Terpusat, sehingga dengan sistem
ekonomi campuran ini diharapkan tercapai efisiensi, pemerataan, dan keadilan
pembangunan ekonomi serta dapat melindungi ekonomi dalam negeri. Sistem ekonomi
ini banyak dipakai oleh negara-negara berkembang.
Sistem ekonomi campuran merupakan
campuran atau kombinasi yang mengambil kelebihan sistem ekonomi terpusat dan
sistem ekonomi pasar. SIstem ini banyak dianut oleh negara - negara di dunia.
Sistem ekonomi yang dijalankan di setiap negara tidak sama dengan negara yang
lain. Perbedaan terjadi karena setiap negara memiliki proporsi yang tidak sama
dalam mengambil unsur kelebihan dari sistem ekonomi terpusat maupun sistem
ekonomi pasar.
Pada sistem ekonomi campuran,
pemerintah serta masyarakat atau swasta bersama - sama meningkatkan kegiatan
perekonomian. Pemerintah berperan sebagai pengendali dan stabilisator kegiatan
ekonomi, sedangkan masyarakat diberi kesempatan untuk melakukan kegiatan
produksi, distribusi, dan konsumsi. Tujuan pemerintah melakukan campur tangan
dalam kegiatan ekonomi adalah untuk melindungi masyarakat yang lemah serta
mengatasi kegiatan ekonomi yang berfluktuasi. Campur tangan pemerintah misalnya
diterbitkannya peraturan untuk mengatur dan mengawasi kegiatan ekonomi yang
dijalankan oleh swasta agar sesuai dengan norma yang wajar. Negara - negara
yang menganut sistem ekonomi ini adalah bekas negara non-blok. Mayoritas berada
di asia dan afrika, seperti Indonesia, Mesir dan Malaysia.
Ciri - ciri sistem ekonomi campuran:
• Adanya pembatasan pihak swasta oleh
negara pada bidang-bidang yang menguasai hajat hidup orang banyak yang dikuasai
oleh negara.
• Terdapat campur tangan pemerintah
terhadap mekanisme pasar melalui berbagai kebijakan ekonomi.
• Mekanisme kegiatan perekonomian
teradalah campur tangan pemerintah dengan berbagai kebijakan ekonomi.
• Hak milik perorangan diakui, asalkan
penggunaannya tidak merugikan kepentinga umum.
Kelebihan sistem ekonomi campuran:
a). Sektor ekonomi dikuasai oleh pemerintah yang bertujuan
untuk kepentingan masyarakat.
b). Hak individu/swasta diakui dengan jelas.
c). Harga lebih mudah untuk dikendalikan.
Kelemahan sistem ekonomi campuran:
a). Peranan pemerintah lebih berat dibandingkan dengan
swasta.
b).
Timbulnya KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) dalam pemerintah karena banyak
sektor-sektor produksi yang lebih menguntungkan pihak pemerintah sedangkan
sedikit sekali pengawasannya.
Daftar Pustaka
Sarjanaku. 2011. Pengertian
Sistem Ekonomi Menurut Para Ahli. Dalam : http://www.sarjanaku.com/2011/03/sistem-ekonomi.html
Anonim. 2013. Pengertian
dan Macam – macam Sistem Ekonomi. Dalam : http://www.softilmu.com/2013/05/sistem-ekonomi-negara.html
Dwikarlina, Faransisca.
2011. Sistem Ekonomi. Dalam : https://fransiscadwikarlina.wordpress.com/2011/02/26/sistem-ekonomi/
Supriyanto. 2012.
Memahami Cara Bekerja Sistem Perekonomian. Jurnal
Ekonomi & Pendidikan
Vol 6, No 2 (2009). Dalam : http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=6745
Vol 6, No 2 (2009). Dalam : http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=6745
Rahardjo, M.Dawam. 2012.
Menuju Sistem Perekonomian Indonesia. Jurnal Unisia
Vol 32, No 72 (2009): Jurnal Unisia. Dalam : http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=8320
Vol 32, No 72 (2009): Jurnal Unisia. Dalam : http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=8320
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.