Kebijakan Moneter
Kebijakan
moneter terdiri dari dua kata, yaitu Kebijakan dan moneter, Kebijakan berasal
dari bahasa Indonesia, yaitu Bijak, imbuhan ke-an pada Kebijakan memiliki arti
kepandaian, atau kemahiran.(infosiana.net)
Tujuan Kebijakan Moneter
Tujuan
akhir sebuah kebijakan moneter adalah suatu kondisi ekonomi makro yang ingin
dicapai. Tujuan tersebut tidak sama dari satu negara dengan negara lainnya
serta tidak sama dari waktu ke waktu.
Tujuan kebijakan moneter tidak statis, namun bersifat dinamis karena selalu disesuaikan dengan kebutuhan perekonomian suatu negara. Akan tetapi, kebanyakan negara menetapkan empat hal yang menjadi tujuan dari kebijakan moneter, yaitu:
Tujuan kebijakan moneter tidak statis, namun bersifat dinamis karena selalu disesuaikan dengan kebutuhan perekonomian suatu negara. Akan tetapi, kebanyakan negara menetapkan empat hal yang menjadi tujuan dari kebijakan moneter, yaitu:
Pertumbuhan
ekonomi dan pemerataan pendapatan.
Kesempatan
kerja.
Kestabilan
harga.
Keseimbangan
neraca pembayaran.
Penjelasan lebih detail tujuan moneter adalah sebagai berikut:
Mengedarkan
mata uang sebagai alat pertukaran (medium of exchange) dalam perekonomian.
Mempertahankan
keseimbangan antara kebutuhan likuiditas perekonomian dan stabilitas tingkat
harga.
Distribusi
likuiditas yang optimal dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi yang
diinginkan pada berbagai sektor ekonomi.
Membantu
pemerintah melaksanakan kewajibannya yang tidak dapat terealisasi melalui
sumber penerimaan yang normal.
Menjaga
kestabilan Ekonomi,artinya pertumbuhan arus barang dan jasa seimbang dengan
pertumbuhan arus barang dan jasa yang tersedia.
Menjaga
kestabilan Harga, Harga suatu barang merupakan hasil interaksi antara jumlah
uang yang beredar dengan jumlah uang yang tersedia di pasar.
Meningkatkan
kesempatan kerja, Pada saat perekonomian stabil pengusaha akan mengadakan
investasi untuk menambah jumlah barang dan jasa sehingga adanya investasi akan
membuka lapangan kerja baru sehingga memperluas kesempatan kerja
masyarakat.
Memperbaiki
neraca Perdagangan Kerja Masyarakat. Dengan jalan meningkatkan ekspor dan
mengurangi impor dari luar negeri yang masuk ke dalam negeri atau sebaliknya.(kajian
pustaka)
2.Macam-macam Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter yang dilakukan bank sentral dapat berupa kebijakan moneter kuantitatif maupun kualitatif.
a.Kebijakan moneter kuantitatif
Kebijakan moneter kuantitatif merupakan kebijakan pemerintah untuk mempengaruhi penawaran uang dan tingkat bunga dalam suatu perekonomian secara langsung dan regulasi. Kebiajakan moneter kuantitatif dapat bersifat ekspansif dan kontraktif.
1)Kebijakan moneter ekspansif ( monetary expansive policy)
Kebijakan moneter ekspansif merupakan kebijakan yang dibuat oleh bank sentral yang bertujuan menambah jumlah uang yang beredar (JUB) di dalam perekonomian. Kebijakan moneter ekspansif dibuat saat perekonomian mengalami resesi atau depresi. Kebijakan moneter ekspansif dapat juga disebut juga sebagai easy money policy (kebijakan uang longgar).
Bank sentral dapat menambah jumlah uang yang beredar (JUB) dalam perekonomian dengan:
a) Menurunkan tingkat suku bunga,
b) Membeli surat-surat berharga,
c) Menurunkan cadangan kas,
d) Melonggarkan pemberian kredit.
Kebijakan moneter ekspansif yang dilakukan oleh Bank Indonesia diantaranya adalah menurunkan suku bunga bank Indonesia, membeli surat-surat berharga di pasar modal Indonesia, menurunkan giro wajib minimum (GWM) setiap bank umum di Bank Indonesia.
Kebijakan moneter yang dilakukan bank sentral dapat berupa kebijakan moneter kuantitatif maupun kualitatif.
a.Kebijakan moneter kuantitatif
Kebijakan moneter kuantitatif merupakan kebijakan pemerintah untuk mempengaruhi penawaran uang dan tingkat bunga dalam suatu perekonomian secara langsung dan regulasi. Kebiajakan moneter kuantitatif dapat bersifat ekspansif dan kontraktif.
1)Kebijakan moneter ekspansif ( monetary expansive policy)
Kebijakan moneter ekspansif merupakan kebijakan yang dibuat oleh bank sentral yang bertujuan menambah jumlah uang yang beredar (JUB) di dalam perekonomian. Kebijakan moneter ekspansif dibuat saat perekonomian mengalami resesi atau depresi. Kebijakan moneter ekspansif dapat juga disebut juga sebagai easy money policy (kebijakan uang longgar).
Bank sentral dapat menambah jumlah uang yang beredar (JUB) dalam perekonomian dengan:
a) Menurunkan tingkat suku bunga,
b) Membeli surat-surat berharga,
c) Menurunkan cadangan kas,
d) Melonggarkan pemberian kredit.
Kebijakan moneter ekspansif yang dilakukan oleh Bank Indonesia diantaranya adalah menurunkan suku bunga bank Indonesia, membeli surat-surat berharga di pasar modal Indonesia, menurunkan giro wajib minimum (GWM) setiap bank umum di Bank Indonesia.
2) Kebijakan moneter kontraktif (monetary contractive policy)
Kebijakan moneter kontraktif merupakan kebijakan yang dibuat oleh bank sentral yang bertujuan mengurangi jumlah uang yang beredar di dalam perekonomian masyarkat. Kebijakan moneter kontraktif dibuat saat perekonomian mengalami inflasi. Kebijakan moneter kontraktif dapat juga disebut tight money policy (kebijakan uang ketat).
Bank sentral dapat mengurangi jumlah uang yang beredar dalam perekonomian dengan:
a) Menaikkan tingkat suku bunga,
b) Menjual surat-surat berharga,
c) Menaikkan candangan kas,
d) Pengetatan pemberian kredit,
Kebijakan moneter kontraktif yang dilakukan Bank Indonesia diantarnya adalah menaikkan suku bunga Bank Indonesia, melelang sertifikat bank Indonesia (SBI ) dan surat berharga pasar uang (SPBU), menaikkan giro wajib miimum (GWM) setiap bank di Bank Indonesia, pengetatan pemberian kredit dengan penerapan 5C ( Character, capability, collateral, capital, dan condition of economy).
b. Kebijakan moneter kualitatif
Kebijakan moneter kualitatif merupakan kebijakan bank sentral mengawasi jenis-jenis pinjaman dan investasi yang dilakukan oleh bank umum.
Kebijakan moneter kualitatif dapat dilakukan dengan:
1) Pengawasan pinjaman selektif
Pengawasan pinjaman selektif yaitu Bank sentral memastikan bank umum memberikan jenis pinjaman dan investasi sesuai dengan yang diinginkan pemerintah. Jenis pinjaman dan investasi mana yang perlu didorong atau dikurangi.
2) Pembujukan Moral
Pembujukan moral yaitu himbauan-himbauan bank sentral untuk bank umum dan pelaku moneter lainnya agar tindakannya mendukung kebijakan yang ditetapkan oleh bank sentral ( pemerintah)
Bank sental dapat melakukan himbauan kepada bank umum dengan cara bertemu langsung atau melalui pidato, pengumuman dan surat edaran
Bank sentral juga dapat memberikan himbaun atau informasi kepada masyarakat agar tidak terpancing dengan isu-isu kondisi moneter misalnya pemerintah dapat memberikan pengumunan menjamin uang masyrakat di bank agar masyarakat tidak melakukan pengambilan uang secra serentak akibat isu yang terkait dengan ketidakpercayaan masyrakat pada perbankan.(tri ismiyati)
Pengaruh
pajak terhadap perekonomian dapat kita bedakan menjadi pengaruh pajak terhadap
produksi dan terhadap distribusi produksi
· Pengaruh
terhadap produksi
Perngaruh
pajak tehadap produksi dapat dibagi dalam pengaruhnya terhadap produksi sebagai
keseluruhan dan komposisi produksi. Pengaruhnya terhadap produksi sebagai
keseluruhan berlangsung melalui pengaruh-pengaruhnya terhadap kerja, tebungan
dan investasi. Kemudian lebih laju lagi kita melihat pengaruh-pengaruh pajak
terhadap kerja, tebungan dan investasi melalui kemampuan dan keinginan; yaitu
kemampuan dan keinginan untuk bekerja, menabung, dan mengadakan investasi.
· Pengaruh
pajak terhadap kemampuan untuk bekerja, menabung, dan berinvestasi
Kemampuan
setiap orang untuk bekerja akan berkurang apabila ia dikenai pajak yang dapat
mengurangi efisiensi kerjanya. Oleh karena itu suatu pajak yang dikenakan
kepada golongan yang mempunyai tingkat penghasilan yang rendah dalam suatu
mesyarakat hanya akan menurunkan tingkat efisiensi baik bagi golongan
orang-orang dewasa maupun golongan anak-anak pada masa yang akan datang.
· Pengaruh
pajak terhadap kemauan untuk bekerja, menabung, dan berinvestasi
Pada
umunya dianggap bahwa pajak mempunyai pengaruh yang bersifat diinseftif artinya
ialah mengurangi keinginan untuk bekerja, menabung, dan mengadakan investasi
dari wajib pajak. Perlu ditambahkan bahwa hanya pajak yang mempunyai sifat
dikenakan secara terus menerus akan berpengaruh terhadap keinginan untuk
bekerja, menabung, dan mengadakan investasi. Sebagai contoh adalah pajak
penghasilan dan pbb
· Pengaruh
pajak terhadap komposisi produksi
Pajak
dapat mengakibatkan adanya penyimpangan dalam penggunaan faktor produksi, yaitu
penggunaan yang seharusnya dpat menghasilakan produksi maksimum menuju kearah
penggunaan yang menghasilkan produksi lebih sedikit. Oleh karenanya pajak yang
dikenakan jangan sampai mengakibatkan adanya penyimpangan penggunaan faktor-faktor
produksi atau kalau memang tidak dapat dihindarkan, pajak yang dikenakan dlam
perekonomian jangan sampai menimbulkan terlalu benyak
penyimpangan-penyimpangan.
· Pengaruh
pajak terhadap distribusi pendapatan
Baik
atau tidaknya suatu kebijakan haruslah dipertimbangkan dari berbagai segi.
Hendaknya kita ketahui pula bahwa tujuan pembangunan suatu negara pada umumnya
adalah berupa peningkatan pendapatan nasional per kapita, penciptaan lapangan
kerja, distribusi pendapatan yang lebih merata dan keseimbangan dalam neraca
pembayaran internasional. Keempat tujuan umum pembangunan ini tidak selalu
sejalan dan selaras dalam pencapaiannya, melainakan seringkali untuk mencapai
tujuan yang satu terpaksa harus mengurangi keberhasilan dari tujuan yang lain.
Sebagai contoh untuk mencapai laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi seringkali
terjadi adanya distribusi pendapatan yang kurang/tidak merata.
· Pengaruh
pajak terhadap keinginan untuk bekerja
Pajak
progresif adalah pajak yang dikenakan dengan persentase yang semakin
tinggi dengan semakin tingginya taxable capacity. Jadi rata-rata tingkat pajak
akan meningkatkan untuk setiap dasar pajak. Jika pajak progresif dikenakan pada
pendapatan kerja maka tenaga kerja tersebut akan berkurang keniginannya untuk
bekerja.
Utang
negara
Hasil
dari utang negara memainkan peran yang sangat penting baik sebagai sumber dana
pada saat terjadinya pinjaman maupun pada saat kita harus melunasi utang
tersebut. Hal yang demikian itu dialami terutama oleh negara-negara
yang sedang dalam masa perkembangan.(analisis hands)
Adapun beberapa instrumen kebijakan
moneter, diantaranya :
1.
Kebijakan operasi pasar terbuka (open market operation)
Operasi
pasar terbuka adalah salah satu kebiajkan yang diambil oleh bank sentral untuk
mengurangi atau menambahkan jumlah uang yang sedang beredar di masyarakat
2.
Kebijakan diskonto (discount policy)
Diskonto
adalah suatu kebijakan dimana terjadi pengurangan dan penambahan jumlah uang
yang beredar di masyarakat dengan cara mengubah diskonto yang dimiliki oleh
bank umum.
3.
Kebijakan cadangan khas
Kebijakan
ini berhubungan dengan cash ratio, dimana Bank sentral memiliki wewenang untuk
membuat peraturan yakni dalam menaikkan ataupun menurunkan cadangan khas atau
yang sering kita sebut dengan cash ratio
4.
Kebijakan kredit ketat
Sesuai
dengan namanya yang mengandung unsur ketat maka kebijakan yang satu ini
berhubungan dengan pengawasan.
5.
Kebijakan dorongan moral (moral suasion)
Kebijakan
atau tindakan yang satu ini berbeda dengan yang lainnya karena dalam upayanya
menstabilkan jumlah uang yang beredar baik untuk menurunkan dan menaikkan
jumlah uang tersebut.(dosen ekonomi)
Daftar Pustaka
infosiana.net.2017.pengertian jenis tujuan contoh instrumen kebijakan moneter.http://infosiana.net/pengertian-jenis-tujuan-fungsi-contoh-dan-instrumen-kebijakan-moneter/ diakses 08 juli 2017
kajian.pustaka.2017.pengertian tujuan dan instrumen kebijakan moneter.http://www.kajianpustaka.com/2017/01/pengertian-tujuan-dan-instrumen-kebijakan-moneter.html diakses 08 juli 2017
infosiana.net.2017.pengertian jenis tujuan contoh instrumen kebijakan moneter.http://infosiana.net/pengertian-jenis-tujuan-fungsi-contoh-dan-instrumen-kebijakan-moneter/ diakses 08 juli 2017
kajian.pustaka.2017.pengertian tujuan dan instrumen kebijakan moneter.http://www.kajianpustaka.com/2017/01/pengertian-tujuan-dan-instrumen-kebijakan-moneter.html diakses 08 juli 2017
Ismiyati.tri.2017.kebijakan
moneter dan kebijakan fiskal.http://triismiyati.blogspot.co.id/2017/01/kebijakan-moneter-dan-kebijakan-fiskal.html
diakses 08 juli 2017
Analisishands.2012.pengaruh
pajak terhdapat perekonomian http://analisishands.blogspot.co.id/2012/04/pengaruh-pajak-terhadap-perekonomian.html
Dosenekonomi.2017.instrumen
kebijakan moneter.http://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/moneter/instrumen-kebijakan-moneter
diakses 08 juli 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.