Inflasi adalah indikator
untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan
harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi.
Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan
uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. (wikipedia)
Inflasi tidaklah datang begitu saja melainkan berasal dari
beberapa faktor, berikut adalah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya
inflasi :
1.
kelebihan penawaran uang dibandingkan yang diminta
oleh masyarakat
2.
Tingkat suku bunga
Kenaikan tingkat suku bunga yang sangat tinggi, pada satu sisi akan efektif untuk mengurangi money suplly, tetapi di sisi lain akan meningkatkan suku bunga kredit untuk sektor riil (Atmadja, 1999). Oleh karena itu, tingkat suku bunga dapat memicu inflasi
Kenaikan tingkat suku bunga yang sangat tinggi, pada satu sisi akan efektif untuk mengurangi money suplly, tetapi di sisi lain akan meningkatkan suku bunga kredit untuk sektor riil (Atmadja, 1999). Oleh karena itu, tingkat suku bunga dapat memicu inflasi
3.
kenaikan harga komoditi impor (imported
inflation) dan membengkaknya hutang luar negeri akibat dari terdepresiasinya
nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika dan mata uang asing lainnya
untuk mengendalikan tekanan inflasi, maka terlebih dahulu harus dilakukan penstabilan nilai tukar rupiah terhadap valuta asing, khususnya dolar Amerika (Atmadja, 1999). Oleh karena itu, nilai tukar (kurs) juga merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi inflasi di Indonesia (Saputra, 2013).
untuk mengendalikan tekanan inflasi, maka terlebih dahulu harus dilakukan penstabilan nilai tukar rupiah terhadap valuta asing, khususnya dolar Amerika (Atmadja, 1999). Oleh karena itu, nilai tukar (kurs) juga merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi inflasi di Indonesia (Saputra, 2013).
4.
Ekspor
Ekspor ditentukan oleh beberapa faktor yang akan menentukan kemampuan negara pengekspor. Menurut Sukirno (2004) beberapa faktor tersebut antara lain adalah daya saing di pasaran luar negeri, keadaan ekonomi di negara-negara lain, kebijakan proteksi di negara luar, dan kurs valuta asing
(Meita Nova Yanti Panjaitan,2016)
Ekspor ditentukan oleh beberapa faktor yang akan menentukan kemampuan negara pengekspor. Menurut Sukirno (2004) beberapa faktor tersebut antara lain adalah daya saing di pasaran luar negeri, keadaan ekonomi di negara-negara lain, kebijakan proteksi di negara luar, dan kurs valuta asing
(Meita Nova Yanti Panjaitan,2016)
Lalu bagaimana laju inflasi di
Sumatra Utara? Seperti dikutip dari economy.okezone.com. Inflasi di
Sumatera Utara (Sumut) selama 2016 atau year on year (Desember 2015-Desember
2016) mencapai 6,34%. Angka tersebut jauh di atas inflasi nasional yang hanya
3,02%.Tingginya inflasi di Sumut akibat naiknya harga berbagai barang,
khususnya daging ayam ras, telur ayam dan ikan. Di Medan misalnya, harga ayam
ras naik 7,24%, ikan naik 5-9% dan telur ayam naik 6,62%.
Namun menurut perkiraan Bank
Indonesia (BI) diperkirakan Inflasi Sumut di 2017 Mencapai 5% seperti yang di
lansir kompas.com. Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi di Sumatera
Utara (Sumut) selama 2017 akan berada di kisaran 3-5 persen. Kisaran ini lebih
rendah dibanding inflasi selama 2016 sebesar 6,34 persen.
Menurut Kepala Perwakilan BI Sumut,
Difi A Johansyah di Medan, kemampuan menekan inflasi tersebut mengacu
pada fakta bahwa inflasi 2016 dipicu oleh kelompok "volatile
foods".Penurunan dari kelompok "volatile foods" itu sudah
terlihat sejak akhir tahun 2016 akibat membaiknya pasokan yang antara lain
didorong langkah Tim Pengendalai inflasi Daerah (TIPD) yang melakukan
operasi pasar.
Apakah pemerintah provinsi
Sumatra Utara memiliki strategi untk menghadapi semua ini? Agar keyakinan inflasi bisa
sesuai sasaran, Pemprov Sumut memang harus melakukan banyak hal khususnya
mengatasi gangguan produksi kelompok "volatile foods" yang di 2016
sempat mengalami gangguan.
"Langkah pengendalian inflasi ke depan perlu
difokuskan pada penguatan sumber pasokan dan peningkatan kelancaran distribusi
pangan," kata Difi.
TPID Sumut , kata dia, perlu terus meningkatkan koordinasi di tingkat provinsi maupun kabupaten kota dalam menggiatkan program-program pengendalian inflasi sesuai dengan peta jalan pengendalian inflasi yang telah disusun sebelumnya. (kompas.com)
TPID Sumut , kata dia, perlu terus meningkatkan koordinasi di tingkat provinsi maupun kabupaten kota dalam menggiatkan program-program pengendalian inflasi sesuai dengan peta jalan pengendalian inflasi yang telah disusun sebelumnya. (kompas.com)
Inflasi di Sumatra Utara masih
tergolong tinggi. Untuk itu ini bukan hanya tugas pemerintah namun seluruh
warga Provinsi Sumatra Utara, karena pemerintah tidak akan bisa berbuat terlalu
banyak tanpa bantuan dari rakyatnya termasuk dalam hal ekonomi seperti inflasi
saat ini.
Daftar pustaka
Yanti Panjaitan, Meita Nova. 2016. Faktor-faktor yang
mempengaruhi inflasi di Indonesia.
http://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/ekbis/article/view/1517 (4 juni 2017)
http://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/ekbis/article/view/1517 (4 juni 2017)
Okezone.2017. Inflasi Sumut 2016 Tembus 6,34%, Jauh di Atas
Nasional.[ONLINE]
http://economy.okezone.com/read/2017/01/04/20/1582720/inflasi-sumut-2016-tembus-6-34-jauh-di-atas-nasional (4 juni 2017)
http://economy.okezone.com/read/2017/01/04/20/1582720/inflasi-sumut-2016-tembus-6-34-jauh-di-atas-nasional (4 juni 2017)
Kompas.2017. BI Perkirakan Inflasi Sumut di 2017 Mencapai 5
Persen.[ONLINE]
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/01/09/183000626/bi.perkirakan.inflasi.sumut.di.2017.mencapai.5.persen (4 juni 2017)
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/01/09/183000626/bi.perkirakan.inflasi.sumut.di.2017.mencapai.5.persen (4 juni 2017)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.