@A36-Josephine
oleh : Josephine Aurillia
oleh : Josephine Aurillia
Efektivitas Kebijakan Moneter
Pendahuluan
( Menurut Rozi, Fakchur ) Kebijakan
moneter merupakan kebijakan yang dijalankan oleh otoritas moneter dalam hal ini
Bank Sentral dengan tujuan untuk mempengaruhi tingkat harga guna mencapai
tujuan dan sasaran makro ekonomi seperti tingkat harga yang rendah (inflasi yang stabil), mencapai
kesempatan kerja penuh (full employment).
Kebijakan moneter merupakan salah satu kebijakan utama dalam makro ekonomi
selain kebijakan fiskal yang dijalankan oleh pemerintah. Dalam kebijakan
moneter yang dijalankan di Indonesia menggunakan mekanisme ITF (Inflation Targetting Framework) dimana inflasi yang terkontrol dan terkendali
menjadi sasaran utama dalam kebijakan moneter yang dijalankan oleh Bank
Indonesia. Bank Indonesia menjalankan mekanisme ITF ini sejak tahun 2005.
Mekanisme ITF ini didasarkan pada variable inflasi yang merupakan salah satu
variable utama dalam perekonomian ( Menurut Rozi, Fakchur ).
Kata kunci : Ekonomi makro, inflasi, tingkat harga
Pembahasan
( Menurut Handa Ramadhan) Kebijakan moneter sebagai salah satu kebijakan ekonomi makro,
pada dasarnya kebijakan moneter merupakan kebijakan pemerintah di bidang
keuangan dalam mengatur jumlah uang yang beredar dan tingkat suku bunga yang
bertujuan untuk menjaga kestabilan nilai rupiah dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.Kebijakan moneter merupakan kebijakan yang mengatur jumlah
uang beredar dan tingkat suku bunga.
Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai
tujuan tertentu seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih
sejahtera. Kebijakan moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman,
"margin requirement", kapitalisasi untuk bank atau bahkan bertindak
sebagai peminjam usaha terakhir atau melalui persetujuan melalui negosiasi
dengan pemerintah lain ( Menurut Handa Ramadhan) .
Tujuan Kebijakan Moneter
1. Menjaga Stabilitas Ekonomi
(Menurut Barman, Wardhana
Kartini ) Stabilitas
ekonomi akan tercapai apabila tercipta keadaan ekonomi yang stabil, untuk
mewujudkan hal ini maka harus terwujud arus perputaran barang dan arus
perputaran uang yang berjalan secara seimbang dan terkendali. Dengan demikian
perlu adanya pengatyuran jumlah uang yang beredar sesuai dengan kebutuhan oleh
bank sentral.
2.
Menjaga Kestabilan Harga
Jumlah uang yang beredar di
masyarakat sangat mempengaruhi tingkat harga-harga yang berlaku. Dengan adanya
pengaturan jumlah uang yang beredar oleh bank sentral, maka tingkat harga dari
waktu ke waktu relatif akan terkendali. Jika keadaan harga stabil, masyarakat
akan percaya bahwa membeli barang sekarang akan sama dengan membeli barang pada
masa yang akan datang.
3.
Meningkatkan Kesempatan Kerja
Stabilitas ekonomi yang baik akan
mendorong peningkatan jumlah investor untuk mengembangkan investasi-investasi
baru, yang akan membuka lapangan kerja baru sehingga terjadi peningkatan
kesempatan kerja. Stabilitas ekonomi tercapai apabila pengaturan jumlah uang
yang beredar dapat dikendalikan dengan baik oleh bank sentral.
4.
Memperbaiki Nereca Perdagangan dan Neraca Pembayaran
Melalui kebijakan moneter,
pemerintah dapat memperbaiki neraca perdagangan luar negeri menjadi surplus
(ekspor lebih besar daripada impor) atau minimal berimbang. Bentuk kebijakan
moneter pada permasalahan ini seperti pemerintah melakukan devaluasi
(menurunkan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing). Dengan
adanya devaluasi, diharapkan nilai ekspor kita meningkat dan berpengaruh pada
neraca perdagangan dan neraca pembayaran ke arah yang lebih baik.
Efektifitas Kebijakan Moneter
Yang
dimaksud dengan efektifitas kebijakan moneter adalah sejauh mana kebijakan
moneter yang ditempuh pemerintah (apapun bentuknya), memberi dampak positif
bagi perekonomian dan masyarakat, dalam arti :
a. Dapat
meningkatkan pertumbuhan ekonomi
b. Dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat
c. Dapat
meningkatkan kesempatan kerja
d. Dapat meningkatkan
penerimaan devisa negara
e. Serta
memberi pengaruh pada kebijakan makro lainnya.
Teori yang membicarakan mengenai
efektifitas kebijakan moneter ini diantaranya adalah :
1.
Teori
Natural Rate Hypothesis, bahwa kebijakan hanya akan efektif dan memberi
dampak dalam jangka pendek saja, namun tidak akan efektif untuk jangka panjang.
2.
Teori
Rational Expectation Hypothesis, bahwa baik dalam jangka pendek
maupun dalam jangka panjang, kebijakan moneter tidak akan efektif.
Efektifitas kebijakan moneter diukur
dengan besarnya kenaikan pendapatan masyarakat. Makin besar kenaikan pendapatan
masyarakat berarti kebijakan moneter semakin efektif, dan sebaliknya makin
kecil pendapatan masyarakat berarti makin tidak efektif kebijakan moneter.
Efektifitas kebijakan moneter pada dasarnya ditentukan
oleh dua hal, yaitu:
a.
Elastisitas pengeluaran investasi terhadap tingkat bunga, artinya pengaruh
perubahan tingkat bunga terhadap tingkat investasi. Makin elastis pengeluaran
investasi terhadap tingkat bunga, maka kebijakan moneter makin efektif, sebab
turunnya tingkat bunga akan menambah investasi yang cukup besar. Sehingga
hubungan antara tingkat bunga dengan tingkat investasi dapat dikatakan
berbanding terbalik, maksudnya makin rendah tingkat bunga, akan semakin besar
tingkat investasinya dan makin tinggi tingkat bunga, akan semakin kecil tingkat
investasinya.
b. Elastisitas
permintaan uang terhadap tingkat bunga, artinya pengaruh perubahan tingkat
bunga terhadap permintaan uang. Makin elastis permintaan uang terhadap tingkat
bunga, kebijakan moneter makin tidak efektif, dan sebaliknya makin tidak
elastis permintaan uang terhadap tingkat bunga, kebijakan moneter makin efektif (Menurut Barman, Wardhana Kartini).
Daftar Pustaka
Rozi, Fakchur, 2016,
Mengukur Keefektifan Kebijakan Moneter, dalam link http://moneterunej.blogspot.co.id/2016/06/normal-0-false-false-false-en-gb-x-none.html
Barman, Wardhana Kartini,
2014, Ekonomi Makro Efektifitas Kebijakan Moneter, dalam link http://missthiny.blogspot.co.id/2014/04/ekonomi-makro-efektifitas-kebijakan.html
Ramadhan, Handa, 2013, Kebijakan Moneter, dalam link
http://hanbor94.blogspot.co.id/2013/05/kebijakan-moneter_26.html (diakses pada 26 Mei 2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.