.

Kamis, 24 April 2025

M04 Latihan Soal : Produksi dan Biaya

A. Soal Pilihan Ganda (20 Soal)

  1. Suatu proses yang mentransformasikan input menjadi output yang memiliki nilai ekonomi disebut: a. Konsumsi b. Distribusi c. Produksi d. Alokasi e. Pemasaran
  2. Berikut ini adalah faktor produksi, kecuali: a. Tanah b. Tenaga kerja c. Modal d. Kewirausahaan e. Konsumsi
  3. Jika diketahui fungsi produksi Q = f(L,K), maka L dan K secara berurutan adalah: a. Laba dan Kapital b. Lokasi dan Keuntungan c. Labor (tenaga kerja) dan Kapital (modal) d. Luas dan Kredit e. Lingkungan dan Komunitas
  4. Hukum hasil yang semakin menurun (law of diminishing returns) terjadi ketika: a. Semua input ditambah secara proporsional b. Input variabel ditambahkan pada input tetap dan produk marginal akhirnya menurun c. Input tetap ditambahkan pada input variabel d. Biaya produksi meningkat e. Teknologi produksi berubah
  5. Jika penambahan satu unit tenaga kerja meningkatkan total produksi dari 100 unit menjadi 115 unit, maka produk marginal tenaga kerja adalah: a. 100 unit b. 115 unit c. 15 unit d. 215 unit e. 1,15 unit
  6. Berikut ini adalah contoh dari biaya tetap, kecuali: a. Sewa gedung b. Biaya asuransi c. Biaya bahan baku d. Depresiasi peralatan e. Gaji manajemen tetap
  7. Biaya peluang (opportunity cost) adalah: a. Biaya yang dibayarkan secara langsung b. Biaya yang timbul di masa depan c. Nilai dari alternatif terbaik yang dikorbankan d. Biaya yang timbul akibat inflasi e. Biaya yang timbul dari kenaikan harga
  8. Kurva isoquant menunjukkan: a. Kombinasi input dengan biaya yang sama b. Kombinasi input yang menghasilkan output yang sama c. Kombinasi output dengan harga yang sama d. Kombinasi output dengan biaya yang sama e. Kombinasi harga input dan output
  9. MRTS (Marginal Rate of Technical Substitution) secara matematis dinyatakan sebagai: a. MPL/MPK b. MPK/MPL c. -ΔK/ΔL d. -ΔL/ΔK e. Jawaban a dan c benar
  10. Jika peningkatan semua input sebesar 10% menyebabkan peningkatan output sebesar 15%, maka perusahaan mengalami: a. Skala hasil konstan b. Skala hasil meningkat c. Skala hasil menurun d. Produk marginal menurun e. Produk rata-rata meningkat
  11. Biaya total (TC) merupakan penjumlahan dari: a. AFC dan AVC b. TFC dan TVC c. MC dan ATC d. AVC dan ATC e. MP dan AP
  12. Jika total biaya tetap adalah Rp 1.000.000 dan perusahaan memproduksi 500 unit, maka biaya tetap rata-rata adalah: a. Rp 2.000 b. Rp 500.000 c. Rp 1.000.000 d. Rp 2.000.000 e. Tidak dapat dihitung dengan informasi tersebut
  13. Kurva biaya marginal (MC) memotong kurva biaya rata-rata variabel (AVC) dan biaya rata-rata total (ATC) pada saat: a. AVC dan ATC mencapai nilai minimum b. AVC dan ATC mencapai nilai maksimum c. TVC dan TC mencapai nilai minimum d. MC sama dengan nol e. MC sama dengan AVC
  14. Ekonomi skala (economies of scale) terjadi ketika: a. Biaya rata-rata jangka panjang meningkat saat output meningkat b. Biaya rata-rata jangka panjang menurun saat output meningkat c. Biaya rata-rata jangka panjang tetap saat output meningkat d. Biaya marginal meningkat saat output meningkat e. Biaya tetap meningkat saat output meningkat
  15. Kombinasi input optimal untuk meminimalkan biaya pada tingkat output tertentu terjadi ketika: a. MPL = MPK b. PL = PK c. MPL/PL = MPK/PK d. MPL × PL = MPK × PK e. MPL/MPK = PL/PK
  16. Titik break-even adalah titik di mana: a. TC = TR b. MC = MR c. ATC = AR d. AVC = TR e. TFC = TVC
  17. Tingkat produksi di mana perusahaan harus beroperasi untuk meminimalkan biaya rata-rata total adalah: a. Di mana MC = ATC b. Di mana MC = AVC c. Di mana ATC = AVC d. Di mana TR = TC e. Di mana MR = MC
  18. Perbedaan utama antara analisis biaya jangka pendek dan jangka panjang adalah: a. Jangka pendek mempertimbangkan biaya tetap dan variabel, sedangkan jangka panjang hanya mempertimbangkan biaya variabel b. Jangka pendek mempertimbangkan biaya variabel, sedangkan jangka panjang mempertimbangkan biaya tetap c. Jangka pendek dan jangka panjang keduanya memiliki biaya tetap d. Jangka pendek dan jangka panjang keduanya tidak memiliki biaya tetap e. Tidak ada perbedaan antara analisis biaya jangka pendek dan jangka panjang
  19. Kurva isocost menunjukkan: a. Kombinasi input yang menghasilkan output yang sama b. Kombinasi output dengan biaya yang sama c. Kombinasi input yang dapat dibeli dengan total pengeluaran yang sama d. Kombinasi output dengan harga yang sama e. Kombinasi harga input dan output yang sama
  20. Jika biaya tetap total adalah Rp 100.000, harga jual per unit adalah Rp 50, dan biaya variabel rata-rata adalah Rp 30, maka titik break-even dalam unit adalah: a. 2.000 unit b. 3.333 unit c. 5.000 unit d. 10.000 unit e. 20.000 unit

B. Soal Uraian (5 Soal)

  1. Jelaskan konsep hukum hasil yang semakin menurun (law of diminishing returns) dan berikan contoh penerapannya dalam industri pertanian! Gambarkan kurva produk total (TP), produk rata-rata (AP), dan produk marginal (MP) yang menunjukkan tiga tahap produksi pada jangka pendek.
  2. Bandingkan dan kontraskan konsep ekonomi skala (economies of scale) dan disekonomis skala (diseconomies of scale)! Berikan contoh masing-masing dan jelaskan implikasinya terhadap struktur industri dan strategi perusahaan.
  3. Sebuah perusahaan memiliki fungsi produksi Q = 10L^0.5K^0.5, di mana Q adalah output, L adalah jumlah tenaga kerja, dan K adalah jumlah modal. a. Apakah fungsi produksi ini menunjukkan skala hasil konstan, meningkat, atau menurun? Jelaskan! b. Hitunglah produk marginal tenaga kerja (MPL) dan produk marginal modal (MPK)! c. Jika perusahaan menggunakan 9 unit tenaga kerja dan 16 unit modal, berapa output yang dihasilkan? d. Jika harga tenaga kerja (PL) adalah Rp 100.000 per unit dan harga modal (PK) adalah Rp 200.000 per unit, tentukan kombinasi input optimal untuk memproduksi 40 unit output!
  4. Jelaskan hubungan antara kurva biaya jangka pendek (AFC, AVC, ATC, dan MC) dan bagaimana kurva-kurva tersebut berkaitan dengan kurva produk rata-rata (AP) dan produk marginal (MP)! Mengapa kurva MC memotong kurva AVC dan ATC pada titik minimum masing-masing?
  5. Seorang pengusaha sedang mempertimbangkan untuk membuka restoran cepat saji. Ia memiliki modal sendiri sebesar Rp 500 juta yang saat ini disimpan di bank dengan bunga 8% per tahun. Biaya sewa lokasi strategis adalah Rp 150 juta per tahun, biaya peralatan dan renovasi Rp 200 juta (dapat digunakan selama 5 tahun), gaji karyawan Rp 300 juta per tahun, dan biaya bahan makanan dan operasional lainnya diperkirakan Rp 100.000 per porsi makanan. Jika harga jual per porsi makanan adalah Rp 150.000 dan diperkirakan dapat menjual 15.000 porsi per tahun: a. Hitunglah biaya eksplisit dan biaya implisit per tahun! b. Hitunglah biaya tetap total (TFC), biaya variabel total (TVC), dan biaya total (TC) per tahun! c. Hitunglah biaya rata-rata per porsi (AFC, AVC, dan ATC)! d. Hitunglah keuntungan ekonomi (economic profit) per tahun! e. Apakah pengusaha tersebut sebaiknya membuka restoran? Jelaskan alasannya!

C. Studi Kasus (2 Kasus)

Studi Kasus 1: PT Furnitura Indonesia

PT Furnitura Indonesia adalah perusahaan manufaktur furnitur kayu yang berlokasi di Jepara, Jawa Tengah. Perusahaan ini memproduksi berbagai jenis furnitur seperti meja, kursi, lemari, dan tempat tidur. Data produksi dan biaya perusahaan untuk produksi lemari kayu adalah sebagai berikut:

Data Produksi per Hari:

Jumlah Pekerja

Total Produksi (Unit)

1

2

2

5

3

9

4

14

5

20

6

25

7

29

8

32

9

34

10

35

11

35

12

34

Data Biaya:

  • Biaya sewa bangunan: Rp 15.000.000 per bulan (25 hari kerja)
  • Biaya penyusutan mesin: Rp 10.000.000 per bulan
  • Biaya listrik dan utilitas: Rp 5.000.000 + Rp 50.000 per unit produksi
  • Upah pekerja: Rp 150.000 per orang per hari
  • Biaya bahan baku: Rp 500.000 per unit produksi
  • Harga jual lemari: Rp 1.200.000 per unit

Pertanyaan:

  1. Hitunglah produk marginal (MP) dan produk rata-rata (AP) untuk setiap tingkat input tenaga kerja!
  2. Identifikasi pada tingkat pekerja berapa dimulainya hukum hasil yang semakin menurun (law of diminishing returns)!
  3. Hitunglah biaya tetap total (TFC), biaya variabel total (TVC), dan biaya total (TC) untuk setiap tingkat produksi!
  4. Hitunglah biaya tetap rata-rata (AFC), biaya variabel rata-rata (AVC), biaya total rata-rata (ATC), dan biaya marginal (MC) untuk setiap tingkat produksi!
  5. Tentukan tingkat produksi optimal yang memaksimalkan keuntungan dan hitunglah besarnya keuntungan maksimal!
  6. Jika perusahaan berencana untuk meningkatkan kapasitas produksi dengan menambah mesin baru seharga Rp 500.000.000 yang dapat meningkatkan produktivitas sebesar 20% (output meningkat 20% untuk jumlah pekerja yang sama) dan umur ekonomis mesin adalah 10 tahun, apakah investasi ini layak dilakukan? Berikan analisis dan rekomendasi!

Studi Kasus 2: CV Agrobisnis Nusantara

CV Agrobisnis Nusantara adalah perusahaan agribisnis yang memproduksi pupuk organik. Perusahaan ini menghadapi dilema terkait strategi produksi yang akan diterapkan. Saat ini, perusahaan memiliki 2 pabrik dengan kapasitas berbeda.

Pabrik A (Teknologi Padat Karya):

  • Kapasitas produksi: 10 ton pupuk organik per hari
  • Tenaga kerja: 20 orang dengan upah Rp 150.000 per orang per hari
  • Modal tetap: Mesin sederhana senilai Rp 500.000.000 dengan umur ekonomis 10 tahun
  • Bahan baku: Rp 1.000.000 per ton pupuk
  • Biaya overhead: Rp 2.000.000 per hari
  • Produktivitas: Setiap tambahan 5 pekerja akan meningkatkan produksi sebanyak 2 ton per hari

Pabrik B (Teknologi Padat Modal):

  • Kapasitas produksi: 15 ton pupuk organik per hari
  • Tenaga kerja: 5 orang dengan upah Rp 300.000 per orang per hari
  • Modal tetap: Mesin otomatis senilai Rp 2.000.000.000 dengan umur ekonomis 10 tahun
  • Bahan baku: Rp 900.000 per ton pupuk
  • Biaya overhead: Rp 3.000.000 per hari
  • Produktivitas: Setiap investasi tambahan Rp 100.000.000 pada mesin akan meningkatkan produksi sebanyak 0,5 ton per hari

Data tambahan:

  • Harga jual pupuk organik: Rp 3.000.000 per ton
  • Permintaan pasar: 25 ton per hari
  • Tingkat bunga pinjaman: 12% per tahun
  • Umur ekonomis kedua pabrik: 10 tahun

Pertanyaan:

  1. Hitunglah biaya tetap total, biaya variabel total, dan biaya total untuk masing-masing pabrik pada kapasitas produksi saat ini!
  2. Hitunglah biaya rata-rata (AFC, AVC, ATC) dan biaya marginal (MC) untuk masing-masing pabrik!
  3. Jika perusahaan ingin memenuhi permintaan pasar sebesar 25 ton per hari, strategi manakah yang lebih efisien secara biaya: a. Mengoperasikan kedua pabrik pada kapasitas optimal b. Meningkatkan kapasitas Pabrik A dengan menambah tenaga kerja c. Meningkatkan kapasitas Pabrik B dengan investasi mesin tambahan
  4. Analisis konsep skala ekonomi (economies of scale) untuk kedua pabrik tersebut dan identifikasi pabrik mana yang lebih mungkin mengalami disekonomis skala (diseconomies of scale) jika produksi terus ditingkatkan!
  5. Berdasarkan data yang tersedia, pabrik manakah yang memiliki fungsi produksi yang lebih efisien ditinjau dari konsep produktivitas faktor dan biaya? Berikan alasannya!
  6. Jika perusahaan berencana untuk memperluas bisnis dalam 5 tahun ke depan dengan target produksi 50 ton per hari, strategi produksi seperti apa yang Anda rekomendasikan? Pertimbangkan faktor ekonomi skala, teknologi produksi, dan efisiensi biaya dalam analisis Anda!

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.