Saat
ini kata investasi sudah mulai akrab ditelinga kita, bahkan ibu-ibu rumah
tanggapun sudah tidak asing lagi. Namun apakah kita sudah benar-benar memahami
esensi (hakikat) dari investasi itu sendiri? Atau hanya asal ucap saja dengan
pengertian yang masih “ngambang”?.
Untuk itulah kita perlu memahami pengertian investasi, tujuan investasi, risiko investasi, imbal hasil (return) investasi, instrument investasi sampai profesi investasi tersebut. Pemahaman ini penting agar kita tidak merugi saat berinvestasi.
Untuk itulah kita perlu memahami pengertian investasi, tujuan investasi, risiko investasi, imbal hasil (return) investasi, instrument investasi sampai profesi investasi tersebut. Pemahaman ini penting agar kita tidak merugi saat berinvestasi.
Makna investasi dapat
disederhanakan sebagai upaya mengalokasikan dan menanam uang pada media bisnis
atau instrumen investasi agar dapat berkembang sehingga dana investasi tsb
berkerja untuk kemakmuran kita. Untuk memperoleh uang bukan hanya dengan
bekerja formal atau informal saja namun dapat melalui media investasi. Hal ini
perlu dipahami agar tingkat kesejahteraan keluarga kita ikut meningkat. Melalui
investasi, uang kita akan terus bekerja non-stop baik saat kita tidur ataupun
sedang berwisata dengan keluarga sekalipun. Proses investasi terus-menerus mengenerate dana kita mengikuti siklus ekonomi
baik domestik maupun global.
Tujuan investasi pada
umumnya untuk memenuhi kebutuhan (needs) dan/atau keinginan (wants)
yang kita harapkan. Pemenuhan kebutuhan dan keinginan tersebut guna
meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan keluarga kita. Untuk dapat mencapai
kebutuhan dan keinginan tersebut maka investasi merupakan salah satu solusi
terbaik tentunya. Instrumen investasi cukup luas dan beragaman jenisnya seperti
saham, obligasi, reksadana (mutual funds), logam mulia (emas),
properti bahkan membuka bisnis riil sendiri. Setiap instrumen investasi
tentunya memiliki karakter yang berbeda satu dengan instrumen lainnya baik
imbal hasil maupun risikonya.
Secara teoritis,
semakin tinggi imbal hasil yang diekspektasikan maka tingkat risiko invetasinya
juga akan semakin besar. Hal ini tentu rasional bukan?. Tingkat imbal hasil
investasi tertitinggi adalah investasi di pasar modal (capital market)
melalui instrumen saham (stocks). Saham dapat memberikan imbal hasil
normal sekitar 20-25% pertahun belum termasuk dividen yang dibayarkan
perusahaan (emiten) kepada investor. Apabila ingin yang lebih rendah risikonya
dapat membeli obligasi (bonds) emiten atau pemerintah seperti surat
utang negara (SUN) atau obligasi Ritel Indonesia (ORI) yang akan memberikan
pembayaran kupon dengan rate tertentu pada periode tertentu pula.
Investasi pada obligasi ini termasuk kategori fixed
income. Dalam berinvestasi langsung di pasar modal seperti BEI, kita harus
memiliki ilmu keuangan dan investasi yang memadai terkait analisis fundamental
dan teknikal. Bagi investor yang mempunyai dana kecil (di bawah Rp. 50 juta)
dan wawasan investasi terbatas tidak perlu khawatir karena dapat membeli
reksadana baik modern ataupun syariah yang dikelola manajer investasi (fund
manager) berpengalaman.
Namun ada juga
pendapat bahwa investasi adalah perjudian belaka. Pendapat tersebut perlu
diluruskan tentunya, karena filosofi judi dengan investasi sangat berbeda. Judi
adalah aktivitas spekulasi melalui instrumen investasi seperti saham atau
produk derivatifnya dengan karakter ekspektasi imbal hasil yang sangat besar
namun probabilitas keberhasilannya sangat kecil. Karena judi juga tidak
berdasarkan analisis dan informasi yang akurat sehingga tingkat ketidak
pastiannya sangat tinggi yang menimbulkan potensi risiko yang tinggi juga. Pada
umumnya judi dilakukan pada short-term
period. Situasi tersebut menyebabkan expected
value “investasi judi’
tersebut menjadi negatif sehingga para pelakunya cenderung mengalami kerugian
yang konsisten dan kontinu selama menjalankan aktivitas spekulasi tersebut
hingga bangkrut.
Sebaliknya, investasi
menjanjikan imbal hasil yang wajar dengan probabilitas keberhasilan yang
relatif besar dan dilakukan dalam jangka panjang (long-term investment).
Investasi yang bijak berdasarkan analisis keuangan dan informasi yang dapat
dipertanggung jawabkan tentunya sehingga unsur ketidak pastiannya
diminimalisasi sekecil mungkin. Maka investasi akan menghasilkan expected value yang positif sehingga menawarkan
keuntungan yang konsisten dan kontinu sekalipun jumlahnya tidak fantastis.
Untuk menghindari
aktivitas perjudian, kita harus informed terhadap jenis instrumen, emiten,
jangka investasi sampai analisis keuangan dan investasi yang relevan dan
akurat. Dengan berbekal informasi yang handal tersebut maka risiko investasi
dapat direduksi seminimal mungkin sehingga deviasi antara ekspektasi imbal
hasil dan bukti empirisnya tiodak terlalu jauh menyimpang. Investasi bukanlah
menanamkan modal tanpa informasi dan analisis sama sekali. Investasi adalah
proses observasi, investigasi, analisis kinerja keuangan, pemahaman analisis
teknikal sampai dengan pengambilan keputusan yang smart and wisdom.
Investasi
di Indonesia
Sekarang bangsa
Indonesia sudah banyak berkembang termasuk dalam bisnis dan keuangan, salah
satunya investasi. Sudah banyak yang tertarik dan terjun dalam dunia investasi,
bukan untuk melipatgandakan kekayaan, namun bertujuan untuk memikirkan masa
depan.
Fungsinya sama
seperti tunjangan hari tua atau juga kesehatan. Namun investasi dilakukan masuk
kedalam rencana sendiri, sehingga anda dapat mengatur keuangan anda baik
sekarang atau masa depan. Ada baiknya jika anda memiliki uang atau kekayaan
lebih maka lakukan investasi.
Macam-Macam
Investasi
Ada beberapa jenis
atau macam investasi. Banyak orang yang hanya tahu tentang investasi dan belum
mengerti tentang investasi yang sebenarnya. Supaya anda juga lebih tahu dan
mengerti tentang investasi , Anda bisa lebih tahu dan mengerti tentang
investasi, anda bisa membaca beberapa tulisan di bawah ini. Ada beberapa cara
jenis atau macam investasi. Jenis atau macam investasi ada di bawah ini.
Dalam berinvestasi,
secara umum ada dua macam jenis aset, yaitu aset riil dan aset financial. Aset
riil dan aset financial sama-sama bisa dipertimbangkan sebagai sarana investasi
dalam rangka mencapai tujuan keuangan yang Anda inginkan.
Dalam berinvestasi , ada beberapa yang harus diingat
bahwa selalu ada risiko akan kehilangan moda. Oleh karena itu, sangat perlu
mengetahui dengan benar aset-aset yang cocok Anda pilih untuk berinvestasi
sesuai keinginan dan kebutuhan anda.
Aset Riil
Aset riil merupakan aset yang memiliki wujud. Misalnya yaitu tanah, emas, rumah, dan logam mulia yang lain. Berinvestasi di aset riil merupakan hal yang umum dilakukan.
Aset riil merupakan aset yang memiliki wujud. Misalnya yaitu tanah, emas, rumah, dan logam mulia yang lain. Berinvestasi di aset riil merupakan hal yang umum dilakukan.
Misalnya Banu
membeli rumah, dan kemudian menyewakannya kepada pihak lain sehingga memperoleh
pendapatan setiap bulan. Belum lagi ketika rumah itu selesai disewa dan
harganya naik, Banu bisa menjualnya dan memperoleh keuntungan.
Banu akan memperoleh
banyak keuntungan dari hasil investasi di aset riil ini. Meskipun harganya bisa
naik-turun, tetapi dalam jangka panjang nilainya cenderung akan semakin
meningkat.
Aset Finansial
Aset finansial yaitu aset yang wujudnya tidak terlihat, tetapi tetap memiliki nilai yang cukup tinggi. Pada umumnya aset finansial ini terdapat di dunia perbankan dan juga di pasar modal. Di Indonesia dikenal dengan Bursa Efek Indonesia. Beberapa contoh dari aset finansial misalnya instrumen pasar uang, saham, reksa dana dan obligasi.
Aset finansial yaitu aset yang wujudnya tidak terlihat, tetapi tetap memiliki nilai yang cukup tinggi. Pada umumnya aset finansial ini terdapat di dunia perbankan dan juga di pasar modal. Di Indonesia dikenal dengan Bursa Efek Indonesia. Beberapa contoh dari aset finansial misalnya instrumen pasar uang, saham, reksa dana dan obligasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.