.

Senin, 22 Mei 2017

Pemahaman Investasi dan Contohnya




Saat ini kata investasi sudah mulai akrab ditelinga kita, bahkan ibu-ibu rumah tanggapun sudah tidak asing lagi. Namun apakah kita sudah benar-benar memahami esensi (hakikat) dari investasi itu sendiri? Atau hanya asal ucap saja dengan pengertian yang masih “ngambang”?. 
Untuk itulah kita perlu memahami pengertian investasi, tujuan investasi, risiko investasi, imbal hasil (return) investasi, instrument investasi sampai profesi investasi tersebut. Pemahaman ini penting agar kita tidak merugi saat berinvestasi.
Makna investasi dapat disederhanakan sebagai upaya mengalokasikan dan menanam uang pada media bisnis atau instrumen investasi agar dapat berkembang sehingga dana investasi tsb berkerja untuk kemakmuran kita. Untuk memperoleh uang bukan hanya dengan bekerja formal atau informal saja namun dapat melalui media investasi. Hal ini perlu dipahami agar tingkat kesejahteraan keluarga kita ikut meningkat. Melalui investasi, uang kita akan terus bekerja non-stop baik saat kita tidur ataupun sedang berwisata dengan keluarga sekalipun. Proses investasi terus-menerus mengenerate dana kita mengikuti siklus ekonomi baik domestik maupun global.
Tujuan investasi pada umumnya untuk memenuhi kebutuhan (needs) dan/atau keinginan (wants) yang kita harapkan. Pemenuhan kebutuhan dan keinginan tersebut guna meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan keluarga kita. Untuk dapat mencapai kebutuhan dan keinginan tersebut maka investasi merupakan salah satu solusi terbaik tentunya. Instrumen investasi cukup luas dan beragaman jenisnya seperti saham, obligasi, reksadana (mutual funds), logam mulia (emas), properti bahkan membuka bisnis riil sendiri. Setiap instrumen investasi tentunya memiliki karakter yang berbeda satu dengan instrumen lainnya baik imbal hasil maupun risikonya.
Secara teoritis, semakin tinggi imbal hasil yang diekspektasikan maka tingkat risiko invetasinya juga akan semakin besar. Hal ini tentu rasional bukan?. Tingkat imbal hasil investasi tertitinggi adalah investasi di pasar modal (capital market) melalui instrumen saham (stocks). Saham dapat memberikan imbal hasil normal sekitar 20-25% pertahun belum termasuk dividen yang dibayarkan perusahaan (emiten) kepada investor. Apabila ingin yang lebih rendah risikonya dapat membeli obligasi (bonds) emiten atau pemerintah seperti surat utang negara (SUN) atau obligasi Ritel Indonesia (ORI) yang akan memberikan pembayaran kupon dengan rate tertentu pada periode tertentu pula. Investasi pada obligasi ini termasuk kategori fixed income. Dalam berinvestasi langsung di pasar modal seperti BEI, kita harus memiliki ilmu keuangan dan investasi yang memadai terkait analisis fundamental dan teknikal. Bagi investor yang mempunyai dana kecil (di bawah Rp. 50 juta) dan wawasan investasi terbatas tidak perlu khawatir karena dapat membeli reksadana baik modern ataupun syariah yang dikelola manajer investasi (fund manager) berpengalaman.
Namun ada juga pendapat bahwa investasi adalah perjudian belaka. Pendapat tersebut perlu diluruskan tentunya, karena filosofi judi dengan investasi sangat berbeda. Judi adalah aktivitas spekulasi melalui instrumen investasi seperti saham atau produk derivatifnya dengan karakter ekspektasi imbal hasil yang sangat besar namun probabilitas keberhasilannya sangat kecil. Karena judi juga tidak berdasarkan analisis dan informasi yang akurat sehingga tingkat ketidak pastiannya sangat tinggi yang menimbulkan potensi risiko yang tinggi juga. Pada umumnya judi dilakukan pada short-term period. Situasi tersebut menyebabkan expected value “investasi judi’ tersebut menjadi negatif sehingga para pelakunya cenderung mengalami kerugian yang konsisten dan kontinu selama menjalankan aktivitas spekulasi tersebut hingga bangkrut.
Sebaliknya, investasi menjanjikan imbal hasil yang wajar dengan probabilitas keberhasilan yang relatif besar dan dilakukan dalam jangka panjang (long-term investment). Investasi yang bijak berdasarkan analisis keuangan dan informasi yang dapat dipertanggung jawabkan tentunya sehingga unsur ketidak pastiannya diminimalisasi sekecil mungkin. Maka investasi akan menghasilkan expected value yang positif sehingga menawarkan keuntungan yang konsisten dan kontinu sekalipun jumlahnya tidak fantastis.
Untuk menghindari aktivitas perjudian, kita harus informed terhadap jenis instrumen, emiten, jangka investasi sampai analisis keuangan dan investasi yang relevan dan akurat. Dengan berbekal informasi yang handal tersebut maka risiko investasi dapat direduksi seminimal mungkin sehingga deviasi antara ekspektasi imbal hasil dan bukti empirisnya tiodak terlalu jauh menyimpang. Investasi bukanlah menanamkan modal tanpa informasi dan analisis sama sekali. Investasi adalah proses observasi, investigasi, analisis kinerja keuangan, pemahaman analisis teknikal sampai dengan pengambilan keputusan yang smart and wisdom.
Investasi di Indonesia
Sekarang bangsa Indonesia sudah banyak berkembang termasuk dalam bisnis dan keuangan, salah satunya investasi. Sudah banyak yang tertarik dan terjun dalam dunia investasi, bukan untuk melipatgandakan kekayaan, namun bertujuan untuk memikirkan masa depan.
Fungsinya sama seperti tunjangan hari tua atau juga kesehatan. Namun investasi dilakukan masuk kedalam rencana sendiri, sehingga anda dapat mengatur keuangan anda baik sekarang atau masa depan. Ada baiknya jika anda memiliki uang atau kekayaan lebih maka lakukan investasi.

Macam-Macam Investasi
Ada beberapa jenis atau macam investasi. Banyak orang yang hanya tahu tentang investasi dan belum mengerti tentang investasi yang sebenarnya. Supaya anda juga lebih tahu dan mengerti tentang investasi , Anda bisa lebih tahu dan mengerti tentang investasi, anda bisa membaca beberapa tulisan di bawah ini. Ada beberapa cara jenis atau macam investasi. Jenis atau macam investasi ada di bawah ini.
Dalam berinvestasi, secara umum ada dua macam jenis aset, yaitu aset riil dan aset financial. Aset riil dan aset financial sama-sama bisa dipertimbangkan sebagai sarana investasi dalam rangka mencapai tujuan keuangan yang Anda inginkan.
Dalam berinvestasi , ada beberapa yang harus diingat bahwa selalu ada risiko akan kehilangan moda. Oleh karena itu, sangat perlu mengetahui dengan benar aset-aset yang cocok Anda pilih untuk berinvestasi sesuai keinginan dan kebutuhan anda.
Aset Riil
Aset riil merupakan aset yang memiliki wujud. Misalnya yaitu tanah, emas, rumah, dan logam mulia yang lain. Berinvestasi di aset riil merupakan hal yang umum dilakukan.
Misalnya Banu membeli rumah, dan kemudian menyewakannya kepada pihak lain sehingga memperoleh pendapatan setiap bulan. Belum lagi ketika rumah itu selesai disewa dan harganya naik, Banu bisa menjualnya dan memperoleh keuntungan.
Banu akan memperoleh banyak keuntungan dari hasil investasi di aset riil ini. Meskipun harganya bisa naik-turun, tetapi dalam jangka panjang nilainya cenderung akan semakin meningkat.
Aset Finansial
Aset finansial yaitu aset yang wujudnya tidak terlihat, tetapi tetap memiliki nilai yang cukup tinggi. Pada umumnya aset finansial ini terdapat di dunia perbankan dan juga di pasar modal. Di Indonesia dikenal dengan Bursa Efek Indonesia. Beberapa contoh dari aset finansial misalnya instrumen pasar uang, saham, reksa dana dan obligasi.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.