@B38-Anna
Oleh
: Anna Lusiana
ACEH~Merupakan
salah satu wilayah yang kronis dalam sistem perekonomiannya. Penganguran di Aceh mencapai angka 8%
lebih tinggi dari jumlah tenaga kerja atau berkisar 5% di atas rata-rata
Nasional.
Kemudian angka kemiskinan di Aceh juga sangat memprihatinkan yaitu mencapai 18% dari jumlah penduduk, dibandingkan dengan rata-rata Kemiskinan Nasional.
Kemudian angka kemiskinan di Aceh juga sangat memprihatinkan yaitu mencapai 18% dari jumlah penduduk, dibandingkan dengan rata-rata Kemiskinan Nasional.
Kemudian pendapatan
perkapita Provinsi Aceh juga mengalami titik rendah yaitu berkisar Rp 26
juta/kapita yang berada dibawah rata-rata nasional Rp 42 juta per kapita. Hal ini
menyebabkan daya beli penduduk meenjadi rendah pula.
Beberapa faktor
yang menyebabkan makin menurunnya skala pertumbuhan ekonomi di Aceh yaitu
sebagai berikut:
1. Tidak memiliki industri hilir yang mengolah
bahan-baku menjadi bahan setengah jadi dan bahan jadi.
Aceh merupakan salah satu wilayah indonesia yang berlimpah akan kekayaan
alam. Namun hal tersebut tidak dibarengi dengan industri pengolahannya. Malahan
Sumatra Utara merupakan sektor wilayah pengolahan bahan baku yang berasal dari
Aceh. Sehingga justru yang mengalami kemajuan adalah Sumatra Utara, sedangkan
di Aceh mengalami sebaliknya, karena kurangnya lapangan kerja di bidang sektor
industri.
2.
Kurangnya
sinkronisasi dalam pembangunan antara provinsi dan kabupaten serta antara
kabupaten dengan kabupaten lainnya.
3.
Rendahnya
investasi karena citra sebagai daerah bekas konflik dan daerah rawan bencana
belum mampu dipulihkan.
Para investor asing memperhitungkan berkali-kali jika ingin
menanamkan modal di Aceh kerena bayangan masa lalu Aceh sering terkena bencana
alam dan sering terjadi konflik. Seharusnya kita sebagai warga negara indonesia
memperkenalkan indahnya Aceh sebagai kota ‘serambi mekah’ sehingga banyak
wisatawan yang mau berkunjung ke wilayah Aceh dan menyebabkan investor asing
mau menanamkan modalnya dan membuka usaha di Aceh sekaligus hal ini dapat
menciptakan lapangan pekerjaan baru.
4.
Sistem
pemasaran hasil pertanian yang masih berskala lokal dan belum mampu menembus
pemasaran secara langsung untuk pasar nasional (http://ejournal.unmuha.ac.id
: 2016)
5.
Prasarana
irigasi Kabupaten Aceh Besar masih minim
Selain
terdapat faktor yang melemahkan sistem perekonomian di Aceh, terdapat pula
upaya yang dapat dilakukan dengan harapan mampu menanggulangi rendahnya
perekonomian di Aceh.
1.
Penguatan sektor pertanian dan perkebunan karena
sebagian masyarakat Aceh bermata pencarian sebagai petani.
2.
Peningkatan Sektor petambangan dan penggalian.
3.
Potensi ekonomi yang dapat dikembangkan antara lain
wisata, sektor perikanan, agro industri, serta komoditas ekspor seperti bahan
kimia anorganik, kopi dan teh, karet, serta minyak atsiri.
4.
Penguatan sinkronisasi dalam pembangunan antara
provinsi dan kabupaten serta antara kabupaten dengan kabupaten lainnya.
5.
Mengubah persepsi “rendahnya investasi karena citra
sebagai daerah bekas konflik dan daerah rawan bencana” harus mampu dipulihkan.
Daftar Pustaka :
Rafiie, Said Achmad Kabiru.
2017. Perekonomian Aceh 2017. aceh.tribunnews.com.
Diambil dari: http://aceh.tribunnews.com/2017/01/02/perekonomian-aceh-2017
. (diakses 16 Maret 2017)
Sedikit saran, coba ukuran gambarnya diperbesar, sehingga tidak perlu membuka gambar untuk melihat isi tulisan didalamnya. Atau menampikan kalimat penting dari setiap poin dalam ukuran besar/tebal
BalasHapusTerima kasih helmi sarannya ^_^
HapusNamun, dalam tugas saya ini di suruh seperti itu.. haha
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapus