Dibuat Oleh : Najib Passa Azhari(41616010003)
Definisi
persaingan
sempurna adalah suatu pasar dimana terdapat kekuatan dari permintaan dapat
penawaran yang dapat secara bebas bergerak. Pasar persaingan sempurna merupakan
pasar di mana penjual dan pembeli tidak dapat mempengaruhi harga, sehingga
harga di pasar benar-benar merupakan hasil kesepakatan dan interaksi antara
penawaran dan permintaan.
Permintaan yang terbentuk mencerminkan keinginan konsumen, sementara penawaran mencerminkan keinginan produsen. Dalam pasar persaingan sempurna, penjual dan pembeli sama sekali tidak mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi harga pasar karena sudah ada ikatan batin bahwa antara penjual dan pembeli mengetahui struktur dan informasi yang ada di dalam pasar persaingan sempurna.
Permintaan yang terbentuk mencerminkan keinginan konsumen, sementara penawaran mencerminkan keinginan produsen. Dalam pasar persaingan sempurna, penjual dan pembeli sama sekali tidak mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi harga pasar karena sudah ada ikatan batin bahwa antara penjual dan pembeli mengetahui struktur dan informasi yang ada di dalam pasar persaingan sempurna.
Contoh pasar
persaingan sempurna
Dalam kenyataan sehari-hari bentuk
pasar yang benar-benar bersifat persaingan sempurna sangat sulit ditemukan,
yang ada hanyalah kecenderungan mendekati ke bentuk pasar persaingan sempurna.
Contoh konkret bentuk pasar yang paling mendekati pasar persaingan sempurna
adalah pasar barang-barang atau komoditii makanan pokok, seperti pasar berass.
Dlam pasar beras dapat dijelaskan hubungan antara penjual/produsen dengan
pembeli atau konsumen dapat dikatakan mendekati ciri-ciri pasar persaingan
sempurna sebagai berikut :
1.
1.Dalam pasar komoditi beras jumlah penjual dan
pembeli sangat banyak
2.
2.Penjual dan pembeli secara perorangan tidak
akan mampu mempengaruhi harga
3.
3.Komoditi beras dapat dikatakan komoditi yang
relatif homogen, kalaupun ada perbedaan rasa atau mutu akan berakibat adanya
perbedaan harga.
Harga yang terbentuk pada pasar
beras adalah hasil kekuatan tarik-menarik antara penawaran beras dan permintaan
beras. Walaupun kenyataannya di Indonesia masih ada campur tangan pemerintah
dalam stabilisasi harga beras, yaitu melalui peran Bulog (badan urusan
logistik), namun peran Bulog inipun sudah semakin kecil.
Adanya campur tangan pemerintah
dalam pengendalian harga komoditas pertanian seperti beras sebenarna menjadikan
pasar beras kurang tepat kalu disebut dengan persaingan sempurna, lebih
tepatnya hanya mendekati pasar persaingan sempurna.
Ciri-ciri pasar persaingan
sempurna antara lain
1.
1.Perusahaan adalah price taker
Price taker atau Pengambil harga artinya suatu perusahaan yang ada di dalam pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar. Apa pun tindakan perusahaan di dalam pasar tidak akan menimbulkan perubahan ke atas harga pasar yang berlaku. Harga pasar ditentukan oleh interaksi antara keseluruhan pembeli dan keseluruhan penjual.
2.
2.Tiap perusahaan mudah keluar atau masuk
Sekiranya perusahaan rugi,dan ingin meninggalkan industri tersebut,maka langkah ini dengan mudah dilakukan. Sebaliknya apabila ada perusahaan yang ingin melakukan kegiatan di industri itu,produsen dengan mudah melakukan kegiatan yang diinginkannya.
3.
3.Menghasilkan barang homogen
Maksudnya adalah tidak terdapat perbedaan yang nyata diantara barang-barang yang dihasilkan suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Sehingga barang-barang ini tidak mudah dibeda-bedakan. Karenanya,pembeli tidak dapat membedakan manakah produksi dari perusahaan A dan manakah produksi dari perusahaan B.
4.
4.Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna
mengenai pasar
Dalam pasar persaingan sempurna ini dimisalkan bahwa jumlah pembeli adalah sangat banyak. Tapi dimisalkan juga kalau mereka memiliki pengetahuan yang sama mengenai keadaan pasar,yaitu mereka mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahan-perubahan ke atas harga tersebut. Dampaknya,para produsen tidak bisa menjual produknya dengan harga yang lebih tinggi dari harga pasar.
Kelebihan dan
kekurangan pasar persaingan sempurna
Beberapa kelebihan pasar persaingan sempurna antara lain :
1.
1.Adanya persediaan barang yang cukup banyak
menyebabkan pembeli bebas untuk memilih barang yang hendak untuk dibeli.
2.
2.Di dalam pasar persaingan sempurna harga
terbentuk melalui proses tawar menawar barang antara penjual dan pembeli.
Oleh karena itu, kepuasan maksimal akan dapat dirasakan oleh kedua belah pihak.
3.
3.Terdapat suatu keadaan yang menguntungkan
penjual, yakni mereka bebas untuk membuka atau menutup usaha. Hal tersebut
karena biaya yang tidak terlalu tinggi.
Beberapa kelemahan pasar persaingan sempurna antara lain :
1.
1.Penjual tidak dapat memaksimalkan keuntungan.
Atau dengan kata lain keuntungan penjual cenderung kecil. Hal tersebut karena
penjual dan pembeli mengetahui situasi pasar dan terdapat banyak penjual
serta barang, maka penjual tidak dapat menentukan harga sesuai keinginannya
sendiri. Laba penjual relatif kecil karena tidak berani membuat harga seenaknya
sendiri.
2.
2.Pasar persaingan sempurna hanya ada dalam
kondisi perekonomian ideal.
Proses pembentukan harga di dalam pasar persaingan sempurna
diikhtisarkan sebagai berikut :
1.
1.Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak,
namun di antara keduanya tidak dapat saling mempengaruhi.
2.
2.Barang atau jasa yang ditawarkan akan habis
berapapun kuantitasnya.
Dalam bagian ini secara serentak akan ditunjukkan contoh angka tentang biaya
produksi, hasil penjualan dan penentuan keuntungan. Dalam contoh ini
ditunjukkan (i) cara menghitung biaya total, biaya rata-rata dan biaya marginal
(ii) cara menghitung hasil penjualan total, penjualan rata-rata dan penjualan
marginal dan (iii) menunjukkanmcara suatu perusahaan menentukan tingkat
produksi yang akan memaksimumkan keuntungan.
·
SYARAT PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN
Di dalam jangka pendek, pemaksimuman untung oleh suatu
perusahaan dapat diterangkan dengan dua cara berikut:
1.
1.Membandingkan hasil penjualan total dengan
biaya total.
2.
2.Menunjukkan keadaan di mana hasil penjualan
marginal sama dengan biaya marginal.
Dalam cara pertama keuntungan
ditentukan dengan menghitung dan membandingkan hasil penjualan total dengan
biaya total. Keuntungan adalah perbedaan antara hasil penjualan total yang
diperoleh dengan biaya total yang dikeluarkan. Keuntungan akan mencapai maksimum
apabila perbedaan perbedaan di antara keduanya adalah maksimum. Maka dengan
cara yang pertama ini keuntungan maksimum akan dicapai apabila perbedaan
nilai antara hasil penjualan total dengan biaya total adalah paling maksimum.
Cara yang kedua adalah dengan
menggunakan bantuan kurva atau data biaya rata-rata dan biaya marginal.
Pemaksimuman keuntungan dicapai pada tingkat produksi di mana hasil penjualan
marginal(MR) sama dengan biaya marginal(MC) atau MR = MC. Suatu perusahaan akan
menambah keuntungan apabila menambah produksinya ketika MR > MC.
·
JUMLAH PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI
Jumlah produksi
(1)
|
Biaya tetap
(2)
|
Biaya berubah
(3)
|
Biaya total
(4)
|
Biaya marginal
(5)
|
Biaya tetap
rata-rata
(6)
|
Biaya berubah
rata-rata
(7)
|
Biaya total
rata-rata
(8)
|
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
|
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
|
0
100
180
240
280
300
380
530
780
1160
1700
|
100
200
280
340
380
400
480
630
880
1260
1800
|
100
80
60
40
20
80
150
250
380
540
|
–
100
50
33.3
25
20
17.7
14.3
12.5
11.1
10
|
–
100
90
80
70
60
63.3
75.7
97.5
128.9
170
|
–
200
140
113.3
95
80
80
90
110
140
180
|
Pada dasarnya data tersebut menjelaskan:
1. 1.Dalam
kolom(1) ditunjukkan berbagai jumlah produksi yang dapat dicapai.
2. 2.Kolom(2)
menggambarkan biaya tetap total yaitu biaya yang dikeluarkan untuk
membeli input tetap ynga di gunakan dalam proses produksi.
3. 3.Kolom(3)
menunjukkan biaya tetap biaya berubah total yaitu semua biaya yang
dibelanjakan untuk membeli input berubah (tenaga kerja).
4. 4.Dengan
menjumlahkan biaya tetap total dengan biaya berubah total diperoleh biaya
total, yaitu seperti ditunjukkan dalam kolom (4).
5. 5.Kolom
(5) menunjukkan biaya marginal, yaitu tambahan biaya yang perlu dikeluarkan
untuk menambah satu unit produks.
6. 6.Kolom
(6) menunjukkan biaya tetap rata-rata, yaitu biaya tetap dibagi dengan jumlah
produksi.
7. 7.Kolom
(7) menunjukkan biaya berubah rata-rata, yaitu biaya berubah total dibagi
jumlah produksi.
8. 8.Biaya
total ditunjukkan dalam kolam (8), biaya ini menunjukkan biaya per unit untuk menghasilkan
barang.
Ciri-ciri kurva berbagai jenis biaya adalah:
1. 1.Biaya
berubah total mula-mula mengalami kenaikan yang lambat, akan tetapi setelah
satu tingkat produksi tertentu kenaikannya makin lama makin cepat.
2. 2.Biaya
total mempunyai sifat yang sama dengan biaya berubah total.
3. 3.Biaya
tetap rata-rata semakin lama semakin kecil.
4. 4.Biaya
berubah rata-rata , biaya total rata-rata dan biaya marginal mempunyai sifat
yang sama. Pada tingkat produksi yang rendah ketiga jenis biaya tersebut
semakin menurun apabila produksi meningkat, tetapi pada produksi yang lebih
tinggi apabila produksi ditambah.
·
JUMLAH PRODUKSI DAN HASIL PENJUALAN
Produksi dan Penjualan (ribu rupiah)
Jumlah produksi (Q)
(1)
|
Harga (P)
(2)
|
Hasil penjualan
total (TR = PxQ)
(3)
|
Hasil penjualan
total rata-rata (AR)
(4)
|
Hasil penjualan
marginal (MR)
(5)
|
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
|
150
150
150
150
150
150
150
150
150
150
150
|
–
150
300
450
600
750
900
1050
1200
1350
1500
|
–
150
150
150
150
150
150
150
150
150
150
|
–
150
150
150
150
150
150
150
150
150
150
|
Data dan informasi yang digambarkan adalah sebagai berikut:
1. 1.Data
dalam kolom (1) menggambarkan jumlah produksi yang dapat dicapai.
2. 2.Kolom
(2) menunjukkan tingkat harga barang yang diproduksi. Harga seunit tetap Rp.150 ribu
karena produsen tersebut berada di pasar persaingan sempurna.
3. 3.Kolom
(3) menunjukkan hasil penjualan total yang akan diterima produsen pada berbagai
tingkat produksi.
4. 4.Kolom
(4) menunjukkan hasil penjualan rata-rata. Telah diterangkan bahwa dalam persaingan
sempurna harga adalah tetap, walaupun jumlah produksi yang dilakukan
5. 5.Kolom
(5) menunjukkan hasil penjualan marginal, yaitu tambahan hasil penjualan yang
disebabkan oleh pertambahan seunit barang yang dijual. Oleh karena harga adalah
tetap, maka hasil penjualan marginal adalah sama dengan tingkat harga.
·
MENENTUKAN KEUNTUNGAN MAKSIMUM
Telah dinyatakan
bahwa terdapat dua cara untuk menentukan tingkat produksi yang memaksimumkan
untung tersebut: (i) dengan menggunakan pendekatan biaya total dan hasil total
dan (ii) dengan menggunakan pendekatan hasil marginal.
1. 1.Hasil
Penjualan Total, Biaya Total dan Keuntungan
2. 2.Cara
ini merupakan cara paling mudah untuk menentukan tingkat produksi yang akan
memaksimumkan keuntungan. Untuk menentukan keadaan tersebut yang perlu
dilakukan adalah:
3. 3.Membandingkan
hasil penjualan totaldan biaya total pada setiap tingkat produksi.
4. 4.Menentukan
tingkat produksi di man hasil penjualan total melebihi biaya total pada jumlah
yang paling maksimum.
Daftar Pustaka
http://www.artikelsiana.com/2014/12/pengertian-pasar-persaingan-sempurna-ciri-ciri.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.