OLEH: AINI PUTRI
Definisi Produksi
Pengertian
Produksi adalah suatu
kegiatan untuk menciptakan/menghasilkan atau menambah nilai guna terhadap suatu
barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan oleh orang atau badan (produsen).
Orang atau badan yang melakukan kegiatan produksi dikenal dengan sebutan produsen. Sedangkan barang atau jasa yang dihasilkan dari melakukan kegiatan produksi disebut dengan produk. Istilah Produksi berasal dari bahasa inggris to produce yang berarti menghasilkan.
Orang atau badan yang melakukan kegiatan produksi dikenal dengan sebutan produsen. Sedangkan barang atau jasa yang dihasilkan dari melakukan kegiatan produksi disebut dengan produk. Istilah Produksi berasal dari bahasa inggris to produce yang berarti menghasilkan.
Sedangkan
dalam arti ekonomi, Pengertian Produksi adalah sebagai kegiatan mengenai
penciptaan dan penambahan atau utilitas terhadap suatu barang dan jasa.
Berdasarkan dari pengertian produksi tersebut, terdapat dua konsep mengenai
kegiatan produksi antara lain sebagai berikut...
- Kegiatan menghasilkan barang dan jasa: Pengertian kegiatan produksi dalam menghasilkan barang dan jasa adalah menghasilkan barang dan jasa yang belum ada sehingga bertambah jumlahnya atau memperbesar ukurannya. Contohnya adalah usaha pertanian, peternakan dan perikanan.
- Kegiatan menambah nilai guna barang dan jasa: Pengertian kegiatan produksi dalam menambah nilai guna barang dan jasa adalah kegiatan yang menambah nilai guna barang dan jasa sehingga barang dan jasa menjadi lebih tinggi. Contohnya adalah tempe yang dibuat dari kedelai, kripik yang dibuat dari singkong, dan pakaian yang dibuat berasal dari kain.
Faktor-Faktor Produksi
Faktor-Faktor
Produksi-Jalan
kegiatan produksi tergantung dari tersedianya faktor produksi. Faktor
produksi adalah segala sesuatu yang perlukan dalam kegiatan produksi terhadap
suatu barang dan jasa. Faktor-faktor produksi terdiri dari alam (natural
resources), tenaga kerja (labor), modal (capital), dan keahlian (skill) atau
sumber daya pengusaha (enterpreneurship). Faktor-faktor produksi alam dan
tenaga kerja adalah faktor produksi utama (asli), sedangkan modal dan tenaga
kerja merupakan faktor produksi turunan. Berikut penjelasan faktor-faktor
produksi......
- Faktor Produksi Alam, adalah semua kekayaan yang ada di alam semesta digunakan dalam proses produksi. Faktor produksi alam disebut faktor produksi utama atau asli. Faktor produksi alam terdiri dari tanah, air, udara, sinar matahari, dan barang tambang.
- Faktor Produksi Tenaga Kerja, adalah faktor produksi insani yang secara langsung maupun tidak langsung dapat menjalankan kegiatan produksi. Faktor produksi tenaga kerja sebagai faktor produksi asli. Walaupun kini banyak kegiatan proses produksi diperankan oleh mesin, namun keberadaan manusia wajib diperlukan.
- Faktor Produksi Modal, adalah faktor penunjang yang mempercepat dan menambah kemampuan dalam memproduksi. Faktor produksi dapat terdiri dari mesin-mesin, sarana pengangkutan, bangunan, dan alat pengangkutan.
- Faktor Produksi Keahlian, adalah keahlian atau keterampilan individu mengkoordinasikan dan mengelola faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
Proses Produksi
Proses
Produksi - Proses
produksi adalah tahap-tahap yang harus dilewati dalam memproduksi barang atau
jasa. Ada proses produksi membutuhkan waktu yang lama, misalnya dalam pembuatan
gedung pencakar langit, pembuatan pesawat terbang, dan pembuatan kapal serta
lain-lainnya. Dalam proses produksi membutuhkan waktu yang berbeda-beda ada
yang sebentar, misalnya pembuatan kain, pembuatan televisi, dan lain-lain.
Tetapi, ada juga proses produksi yang dapat dinikmati langsung hasilnya oleh
konsumen, misalnya pentas hiburan, pijat dan produksi lain-lainnya.
Berdasarkan
caranya, proses produksi digolongkan dalam tiga macam antara lain sebagai
berikut:
a. Proses
Produksi Pendek, adalah
proses produksi yang pendek atau cepat dan langsung dalam menghasilkan barang
atau jasa yang dapat dinikmati konsumen. Contohnya adalah proses produksi
makanan, seperti pisang goreng, bakwan, singkong goreng. dan lain-lain.
b. Proses
Produksi Panjang, adalah
proses produksi yang memakan waktu lama. Contohnya adalah proses produksi
menanam padi dan membuat rumah.
c. Proses
Terus Menerus/Kontinu, adalah
proses produksi yang mengolah bahan-bahan secara berurutan dengan beberapa
tahap dalam pengerjaan sampai menjadi suatu barang jadi. Jadi bahan tersebut
melewati tahap-tahap dari proses mesin secara terus-menerus untuk menjadi suatu
barang jadi. Contohnya adalah proses memproduksi gula, kertas, karet, dan
lain-lain
d. Proses
Produksi Berselingan/Intermitten, adalah proses produksi yang mengolah bahan-bahan
dengan cara menggabungkan menjadi barang jadi. Seperti, proses produksi mobil
dimana bagian-bagian mobil dibuat secara terpisah, mulai dari kerangkanya,
setir, ban, mesin, kaca, dan lain-lain. Setelah semua bagian dari mobil
tersebut selesai atau lengkap maka selanjutnya bagian-bagian mobil tersebut
digabungkan menjadi mobil.
Tujuan Produksi
Tujuan-Tujuan
Produksi - Berikut
tujuan-tujuan dari produksi antara lain sebagai berikut...
1.
Menghasilkan barang atau jasa
2.
Meningkatkan nilai guna barang atau jasa
3.
Meningkatkan kemakmuran masyarakat
4.
Meningkatkan keuntungan
5.
Meningkatkan lapangan usaha
6. Menjaga
kesinambungan usaha perusahaan
Definisi Produktivitas
Pengertian dan Definisi Produktivitas
Kerja- Berikut
ini beberapa pengertian atau definisi produktifitas kerja, faktor-faktor yang mempengaruhi
produktifitas kerja, dan juga pengukuran produktifitas kerja. Produktivitas
berarti kemampuan menghasilkan sesuatu. Sedangkan kerja berarti kegiatan
melakukan sesuatu yang dilakukan untuk mencari nafkah mata pencahrian
(Poerwadarminta, 1984 : 70). Produktivitas kerja adalah kemampuan
menghasilkan suatu kerja yang lebih banyak daripada ukuran biasa yang telah
umum. (The Liang Gie,1981 : 3).
Pengertian produktivitas pada dasarnya mencakup sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa kehidupan di hari lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari baik dari hari ini (Sinungan, 1985 : 12). Secara teknis produktivitas adalah suatu perbandingan antara hasil yang dicapai (out put) dengan keseluruhan sumber daya yang diperlukan (in put). Produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran tenaga kerja persatuan waktu (Riyanto, 1986 : 22).
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa produktivitas kerja adalah kemampuan karyawan dalam berproduksi dibandingkan dengan input yang digunakan, seorang karyawan dapt dikatakan produktif apabila mampu menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan diharapkan dalam waktu yang singkat atau tepat.
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Untuk mencapai produktivitas yang tinggi suatu perusahaan dalam proses produksi, selain bahan baku dan tenaga kerja yang harus ada juga didukung oleh faktor – faktor sebagai berikut :
1) Pendidikan
2) Keterampilan
3) Sikap dan etika kerja
4) Tingkat penghasilan
5) Jaminan sosial
6) Tingkat sosial dan iklim kerja
7) Motivasi
8) Gizi dan kesehatan
9) Hubungan individu
10) Teknologi
11) Produksi.
(Ravianto, 1985 : 139).
Pengukuran Produktivitas Kerja
Pengukuran produktivitas kerja sebagai sarana untuk menganalisa dan mendorong efisiensi produksi. Manfaat lain adalah untuk menentukan target dan kegunaan, praktisnya sebagai standar dalam pembayaran upah karyawan. Untuk mengukur suatu produktivitas dapat digunakan dua jenis ukuran jam kerja manusia yakni jam – jam kerja yang harus dibayar dan
jam – jam kerja yang harus dipergunakan untuk bekerja
Ada dua macam alat pengukuran produktivitas, yaitu :
a. Physical productivity, yaitu produktivitas secara kuantitatif seperti ukuran (size), panjang, berat, banyaknya unit, waktu, dan biaya tenaga kerja.
b. Value productivity, yaitu ukuran produktivitas dengan menggunakan nilai uang yang dinyatakan dalam rupiah, yen, dollar dan seterusnya.
(Ravianto, 1986 : 21).
Pengertian produktivitas pada dasarnya mencakup sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa kehidupan di hari lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari baik dari hari ini (Sinungan, 1985 : 12). Secara teknis produktivitas adalah suatu perbandingan antara hasil yang dicapai (out put) dengan keseluruhan sumber daya yang diperlukan (in put). Produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran tenaga kerja persatuan waktu (Riyanto, 1986 : 22).
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa produktivitas kerja adalah kemampuan karyawan dalam berproduksi dibandingkan dengan input yang digunakan, seorang karyawan dapt dikatakan produktif apabila mampu menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan diharapkan dalam waktu yang singkat atau tepat.
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Untuk mencapai produktivitas yang tinggi suatu perusahaan dalam proses produksi, selain bahan baku dan tenaga kerja yang harus ada juga didukung oleh faktor – faktor sebagai berikut :
1) Pendidikan
2) Keterampilan
3) Sikap dan etika kerja
4) Tingkat penghasilan
5) Jaminan sosial
6) Tingkat sosial dan iklim kerja
7) Motivasi
8) Gizi dan kesehatan
9) Hubungan individu
10) Teknologi
11) Produksi.
(Ravianto, 1985 : 139).
Pengukuran Produktivitas Kerja
Pengukuran produktivitas kerja sebagai sarana untuk menganalisa dan mendorong efisiensi produksi. Manfaat lain adalah untuk menentukan target dan kegunaan, praktisnya sebagai standar dalam pembayaran upah karyawan. Untuk mengukur suatu produktivitas dapat digunakan dua jenis ukuran jam kerja manusia yakni jam – jam kerja yang harus dibayar dan
jam – jam kerja yang harus dipergunakan untuk bekerja
Ada dua macam alat pengukuran produktivitas, yaitu :
a. Physical productivity, yaitu produktivitas secara kuantitatif seperti ukuran (size), panjang, berat, banyaknya unit, waktu, dan biaya tenaga kerja.
b. Value productivity, yaitu ukuran produktivitas dengan menggunakan nilai uang yang dinyatakan dalam rupiah, yen, dollar dan seterusnya.
(Ravianto, 1986 : 21).
Pengertian dan Jenis-jenis Biaya
Biaya merupakan pengorbanan
atau pengeluaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan atau peorangan yang
bertujuan untuk memperoleh manfaat lebih dari aktivitas yang dilakukan tersebut
(Raharjaputra, 2009). Dalam istilah biaya, kadang kala cukup merepotkan dalam
membedakan antara costs dan expenses. Untuk membedakannya dijelaskan sebagai
berikut.
Costs adalah biaya dalam arti pengorbanana/pengeluaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan atau individu yang berhubungan langsung dengan output/produk yang dihasilkan oleh perusahaan/perorangan tersebut. Misalnya: bahan baku dan pembantu, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya umum pabrik (mandor/supervisor pabrik, GM pabrik, BBM, suplai pabrik, listrik pabrik, dan lain-lain). Dalam struktur laporan Rugi/Laba perusahaan biasanya disebut Harga Pokok Produksi.
Expenses adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan atau perorangan yang bersifat sebagai aktivitas pendukung saja, misalnya: biaya umum dan administrasi, dan biaya pemasaran/penjualan, seperti gaji karyawan kantor pusat, biaya telepon/air/gas/AC kantor pusat, biaya penjualan dan pemasaran, dan lain-lain.
Costs adalah biaya dalam arti pengorbanana/pengeluaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan atau individu yang berhubungan langsung dengan output/produk yang dihasilkan oleh perusahaan/perorangan tersebut. Misalnya: bahan baku dan pembantu, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya umum pabrik (mandor/supervisor pabrik, GM pabrik, BBM, suplai pabrik, listrik pabrik, dan lain-lain). Dalam struktur laporan Rugi/Laba perusahaan biasanya disebut Harga Pokok Produksi.
Expenses adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan atau perorangan yang bersifat sebagai aktivitas pendukung saja, misalnya: biaya umum dan administrasi, dan biaya pemasaran/penjualan, seperti gaji karyawan kantor pusat, biaya telepon/air/gas/AC kantor pusat, biaya penjualan dan pemasaran, dan lain-lain.
Perilaku Biaya
Hansen dan Mowen (2006)
menyatakan bahwa perilaku biaya adalah istilah umum yang menggambarkan
perubahan biaya ketika tingkat output berubah. Biaya yang tidak berubah ketika
output berubah adalah biaya tetap. Biaya variabel di sisi lain adalah
peningkatan biaya secara total ketika terjadi peningkatan aktivitas output dan
penurunan biaya secara total ketika terjadi penurunan kegiatan output.
Jenis Biaya Berdasarkan Tujuan Pengambilan Keputusan
Berdasarkan tujuan pengambilan keputusan manajemen, biaya
dapat dikelompokkan ke dalam (Supriyono, 2011):
1. Biaya Relevan (relevant cost)
Biaya relevan merupakan biaya yang terjadi pada suatu
alternatif tindakan tertentu, tetapi tidak terjadi pada alternatif tindakan
lain. Biaya relevan akan mempengaruhi pengambilan keputusan, oleh karena itu
biaya relevan harus dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan.
2. Biaya Tidak Relevan (irrelevant cost)
Biaya tidak relevan merupakan
biaya yang tidak berbeda diantara alternatif tindakan yang ada. Irrelevant cost
tidak mempengaruhi pengambilan keputusan dan akan tetap sama jumlahnya tanpa
memperhatikan alternative yang dipilih. Oleh karena itu biaya tidak relevan
tidak harus dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan.
Jenis Biaya Berdasarkan Perilaku
Untuk tujuan perencanaan dan pengendalian biaya serta
pengambilan keputusan, biaya dapat digolongkan sesuai dengan tingkah lakunya
dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan yang dikelompokkan menjadi
tiga jenis yaitu :
1. Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap konstan,
tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai dengan
tingkatan tertentu. Biaya tetap per unit berbanding terbalik secara
proporsional dengan perubahan volume kegiatan atau kapasitas. Semakin tinggi
tingkat kegiatan, maka semakin rendah biaya tetap per unit. Semakin rendah
tingkat kegiatan, maka semakin tinggi biaya tetap per unit.
2. Biaya Variabel (Variable cost)
Biaya variabel (Variable cost) adalah biaya yang jumlah
totalnya berubah secara sebanding (proporsional) dengan perubahan volume
kegiatan. Semakin tinggi volume kegiatan atau aktivitas, maka secara
proporsional semakin tinggi pula total biaya variabel. Semakin rendah volume
kegiatan, maka secara proporsional semakin rendah pula total biaya variabel.
3. Biaya Semivariabel (Semivariabel cost/ Mixed Cost)
Biaya semivariabel adalah biaya yang mempunyai elemen biaya
tetap dan biaya variabel di dalamnya. Elemen biaya tetap merupakan jumlah biaya
minimum untuk menyediakan jasa sedangkan elemen biaya variabel merupakan bagian
dari biaya semivariabel yang dipengaruhi oleh volume kegiatan. Biaya
semivariabel jumlah totalnya berubah sesuai dengan perubahan volume kegiatan,
akan tetapi tingkat perubahannya tidak proporsional atau sebanding. Semakin
tinggi volume kegiatan, semakin tinggi pula jumlah biaya semivariabel, Semakin
rendah volume kegiatan semakin rendah pula jumlah biaya semivariabel, tetapi
perubahannya tidak proporsional dengan perubahan volume kegiatan. Contoh biaya
semivariabel adalah biaya listrik, biaya telepon dan biaya air.
Anonim.2015.pengertian
dan jenis-jenis biaya. http://www.kajianpustaka.com/2015/03/pengertian-dan-jenis-jenis-biaya.html
Anonim.2015.pengertiandan
faktor-faktor produksi. http://www.artikelsiana.com/2015/09/pengertian-produksi-faktor-faktor.html#
Anonim.2015.definisi[rpduktivitas. http://skripsi-manajemen.blogspot.co.id/2011/02/pengertian-definisi-produktivitas-kerja.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.