Oleh: Muhammad Abi @C04-Abi
ABSTRAK
Untuk
memudahkan dan memperdalam pemahaman, dalam teori ekonomi makro yang dibahas
adalah investasi fisik, misalnya dalam bentuk barang modal (pabrik dan
peralatan), bangunan, dan persediaan barang. Maka definisi investasi adalah
pengeluaran-pengeluaran yang meningkatkan stok barang modal. Perhitungan
investasi harus konsisten dengan perhitungan pendapatan nasional. Yang
dimasukkan dalam perhitungan investasi adalah barang modal, bangunan, maupun
persediaan barang jadi yang masih baru. Jika seorang pengusaha membeli pabrik
dan bangunan yang pernah dipakai orang lain, kegiatan tersebut tidak dapat
dihitung sebagai investasi, sebab kegiatan tersebut tidak menambah stok barang
modal yang baru. Oleh karena itu, akan dibahas mengenai kriteria investasi.
Kata kunci: investasi, NPV
Pendahuluan
Investasi merupakan konsep
aliran, karena besarnya dihitung selama satu interval periode tertentu. Tetapi
investasi akan memengaruhi jumlah barang modal yang tersedia pada satu periode tertentu.
Tambahan stok barang modal adalah sebesar pengeluaran investasi satu periode sebelumnya.
a.
Investasi Dalam Bentuk Barang Modal dan Bangunan
Yang tercakup dalam investasi
barang modal dan bangunan adalah pengeluaran-pendapatan
Payback Period
Payback periode (periode
pulang pokok) adalah waktu yang dibutuhkan agar investasi yang direncanakan
dapat dikembalikan, atau waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik impas. Jika
waktu yang dibutuhkan makin pendek, proposal investasi dianggap makin baik.
Benefit/ Cost Ratio
Benefit/ Cost Ratio mengukur mana
yang lebih besar, biaya yang dikeluarkan disbanding hasil (output) yang
diperoleh. Biaya yang dikeluarkan dinotasikan sebacai C (cost). Output yang
dihasilkan dinotasikan sebagai B (benefit). Jika nilai B/ C sama dengan 1, maka
B = C, output yang dihasilkan sama dengan biaya yang dikeluarkan. Bila nil
geluaran untuk pembelian pabrik-pabrik, mesin-mesin, peralatan produksi dan
bangunan atau gedung-gedung yang baru. Karena daya tahan barang modal dan
bangunan umumnya lebih dari setahun, seringkali investasi ini disebut sebagai
investasi dalam bentuk harta tetap.
b.
Investasi Persediaan
Selain barang jadi, investasi
dalam bentuk persediaan bisa juga dilakukan dalam bentuk persediaan bahan baku
dan barang setengah jadi/sedang dalam proses penyelesaian. Tujuan kebijaksanaan
persediaan ini juga tetap dalam konteks meningkatkan pendapatan atau keuntungan
di masa mendatang.
Pembahasan
Kriteria Investasi
a. ai B/ C < 1 maka B <
C yang artinya output yang dihasilkan lebih kecil daripada biaya yang
dikeluarkan. Begitu juga sebaliknya. Proposal investasi baru diterima jika B/ C
> 1, sebab berarti output yang dihasilkan lebih besar daripada biaya yang
dikeluarkan.
c. Net Present Value (NPV)
Dua kriteria pertama dapat
dihitung berdasarkan nilai nominal. Namun, perhitungan dengan menggunakan nilai
nominal dapat menyesatkan, sebab tidak memperhitungkan nilai waktu dari uang.
Untuk membuat hasil lebih akurat, maka nilai sekarang didiskontokan. Keuntungan
lain dengan menggunakan metode diskonto adalah kita dapat langsung menghitung
selish nilai sekarang dari biaya total dengan penerimaan total bersih. Selisih
inilah yang disebut net present value. Suatu proposal investasi akan diterima
jika NPV > 0, sebab nilai sekarang dari penerimaan total lebih besar
daripada nilai sekarang dari biaya total.
d. Internal Rate of Return
(IRR)
Internal rate of return (IRR) adalah
nilai tingkat pengembalian investasi, dihitung pada saat NPV sama dengan nil.
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Tingkat Investasi
a. Tingkat Pengembalian yang
diharapkan (expected Rate of Return)
Kemampuan perusahaan menetukan tingkat
investasi yang diharapkan, sangat dipengaruhi oleh kondisi internal dan
eksternal perusahaan.
1)
Kondisi Internal Perusahaan
Kondisi
internal adalah faktor-faktor yang berada di bawah kontrol perusahaan, misalnya
tingkat efisiensi, kualitas SDM dan teknologi yang digunakan. Makin tinggi
tingkat efisiensi, kualitas SDM dan teknologi, maka tingkat pengembalian yang
diharapkan makin tinggi.
2)
Kondisi Eksternal Perusahaan
Kondisi
eksternal yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan akan investasi
terutama adalah perkiraan tentang tingkat produksi dan pertumbuhan ekonomi
domestic maupun internasional. Jika perkiraan tentang masa depan ekonomi
nasional maupun dunia optimis, biasanya tingkat investasi meningkat, karena
tingkat pengembalian investasi dapat dinaikkan. Selain perkiraan kondisi
ekonomi, kebijakan yang ditempuh pemerintah juga dapat menentukan tingkat
investasi.
b. Biaya Investasi
Yang paling menentukan tingkat
biaya investasi adalah tingkat bunga pinjaman; Makin tinggi tingkat bunganya,
maka biaya investasi makin mahal. Akibatnya minat berinvestasi makin menurun.
c. Marginal Effiency of
Capital (MEC), Tingkat Bunga, dan Marginal Effiency of Investment (MEI)
1) Marginal
Efficiency of Capital (MEC), Investasi, dan Tingkat Bunga
Yang dimaksud
dengan Marginal Efficiency of Capital (MEC) adalah tingkat pengembalian yang
diharapkan (expected rate of return) dari setiap tambahan barang modal.
2) Marginal
Efficiency of Capital (MEC) dan Marginal Effiency of Investment (MEI)
MEC akan sama
besar dengan MEI pada tingkat bunga tertentu, di mana pembelian barang modal
hanya untuk menggantikan barang modal yang sudah tidak dapat dipakai lagi.
Investasi dan Pertumbuhan
Ekonomi
Ditingkat
perusahaan, syarat untuk memelihara keuntungan adalah dengan menjaga agar
tingkat produksi tidak berkurang. Untuk itu stok barang modal tidak boleh
berkurang. Dilihat dari sisi ini, investasi merupakan upaya memelihara stok
barang modal. Besarnya investasi yang harus dilakukan untuk memelihara barang
stok adalah senilai persentase penyusutan dikalikan stok barang modal yang
diharapkan. Misalnya, nilai barang modal yang harus tersedia supaya perusahaan
dapat mempertahankan tingkat produksi adalah Rp 10 miliar, sedangkan penyusutan
adalah 10 % per tahun, mak investasi per tahun adalah 10 % x Rp 10 miliar = Rp
1 miliar. Jika perusahaan ingin meningkatkan keuntungan dengan cara
meningkatkan kapasitas produksi, maka investasi yang dilakukan harus lebih
besar daripada Rp 1 miliar, agar stok barang modal bisa menjadi lebih besar
daripada Rp 10 miliar.
Keputusan
perusahaan untuk meningkatkan stok barang modal dapat memberikan dampak positif
terhadap total perekonomian, sebab peningkatanstok barang modal secara nasional akan dapat meningkatkan kegiatan
produksi dan juga dapat memperluas kesempatan kerja.
Kesimpulan
Investasi merupakan konsep
aliran, karena besarnya dihitung selama satu interval peride tertentu. Tetapi investasi
akan memengaruhi jumlah barang modal yang tersedia pada satu periode tertentu.
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Tingkat Investasi
Tingkat Pengembalian yang
diharapkan (expected Rate ofReturn)
Kondisi Internal Perusahaan
Kondisi Eksternal Perusahaan
Biaya Investasi
Marginal Effiency of Capital
(MEC), Tingkat Bunga, dan
Marginal Effiency of
Investment (MEI)
Kriteria Investasi
Payback Period
Benefit/ Cost Ratio
Net Present Value (NPV)
Internal Rate of Return (IRR)
Daftar Pustaka
Rahardja, Pratama dan Mandala
Manurung, Pengantar Ilmu Ekonomi
(Mikroekonomi &
Makroekonomi), Jakarta:
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2002
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.