.

Sabtu, 15 Maret 2025

Mengapa Harga Bensin Berfluktuasi Setiap Bulan?

Oleh : ALICIA FIOLA PANGABEAN

Oleh : ALICIA FIOLA PANGABEAN (F22)


Abstrak

    Artikel ini ditulis bertujuan untuk menganalisis pengaruh perubahan harga bahan bakar minyak (BBM) terhadap tingkat inflasi di Indonesia. Data yang digunakan mencakup perubahan harga BBM dan tingkat inflasi selama 34 tahun, dari April 1979 hingga Juni 2013.

Data yang didapat menjukkan regresi bahwa perubahan harga BBM berpengaruh positif terhadap inflasi, di mana setiap kenaikan harga BBM sebesar 1% akan menyebabkan inflasi meningkat sebesar 0,51%. Pengaruh ini lebih dominan pada kelompok pengeluaran untuk bahan makanan, transportasi, dan komunikasi. Selain itu, penelitian ini juga menganalisis pengaruh kenaikan harga BBM terhadap tingkat inflasi di Indonesia selama periode 2018 hingga 2022, dengan hasil yang menunjukkan bahwa kenaikan harga BBM berpengaruh signifikan terhadap inflasi, dengan nilai t hitung sebesar 3,205 dan tingkat signifikansi 0,049. Koefisien determinasi (R²) menunjukkan bahwa 81% perubahan inflasi dipengaruhi oleh kenaikan harga BBM. Selanjutnya, penelitian ini juga mengeksplorasi dampak fluktuasi harga BBM dan nilai tukar rupiah terhadap pergerakan harga saham pada perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2017-2022, di mana hasil menunjukkan bahwa fluktuasi harga BBM dan nilai tukar rupiah tidak berpengaruh signifikan terhadap pergerakan harga saham, sedangkan inflasi berperan sebagai variabel intervening. Penelitian ini juga menemukan bahwa kenaikan harga BBM berkontribusi pada inflasi, meningkatkan biaya produksi dan transportasi, serta menurunkan daya beli masyarakat, terutama di kalangan kelompok berpendapatan rendah. Oleh karena itu, penelitian ini memberikan rekomendasi kebijakan untuk menyeimbangkan penyesuaian harga BBM dengan perlindungan bagi kelompok rentan dan mengembangkan strategi adaptasi yang efektif bagi pemerintah dan pelaku bisnis.

 

Kata kunci: Perubahan Harga BBM, Inflasi, Indonesia,  Fluktuasi BBM, Nilai Tukar Rupiah, Harga Saham, Daya Beli, Kebijakan Publik.

 

PENDAHULUAN

Dalam era globalisasi yang semakin berkembang, perdagangan internasional telah menjadi pilar utama pertumbuhan ekonomi di banyak negara, termasuk Indonesia. Salah satu faktor kunci yang mempengaruhi kelancaran perdagangan internasional adalah biaya transportasi. Biaya transportasi yang tinggi dapat mengurangi daya saing suatu negara di pasar global, sehingga penting untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi biaya tersebut. Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) merupakan salah satu faktor yang berpotensi memicu inflasi dan meningkatkan biaya transportasi, yang dapat mengganggu arus barang dan mempengaruhi stabilitas ekonomi.

Harga BBM tidak hanya berperan sebagai biaya operasional dalam sektor transportasi, tetapi juga mempengaruhi berbagai sektor lainnya, termasuk industri dan perdagangan. Di Indonesia, fluktuasi harga BBM sering kali berdampak signifikan terhadap inflasi dan daya beli masyarakat. Kenaikan harga BBM dapat memicu efek domino yang merugikan, terutama bagi kelompok berpendapatan rendah yang lebih rentan terhadap perubahan harga barang dan jasa. Oleh karena itu, penting untuk menganalisis hubungan antara fluktuasi harga BBM, inflasi, dan dampaknya terhadap daya beli masyarakat.

Selain itu, fluktuasi harga BBM dan nilai tukar rupiah juga merupakan faktor penting yang mempengaruhi perekonomian Indonesia. Kenaikan harga BBM dapat meningkatkan biaya operasional perusahaan, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi harga saham di pasar modal. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh fluktuasi harga BBM dan nilai tukar rupiah terhadap pergerakan harga saham dengan mempertimbangkan inflasi sebagai variabel intervening.

Sejak era Orde Baru hingga Reformasi, perkembangan ekonomi Indonesia telah dipengaruhi oleh fluktuasi harga BBM dunia. Pada periode awal, fluktuasi harga minyak berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi, namun saat ini lebih berpengaruh pada inflasi. Kenaikan harga BBM menyebabkan beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) meningkat akibat subsidi yang harus ditanggung pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji seberapa besar pengaruh perubahan harga BBM terhadap inflasi di Indonesia, serta dampaknya terhadap daya beli masyarakat.

Kenaikan harga BBM di Indonesia merupakan isu yang berulang dan berdampak signifikan terhadap perekonomian. Kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM sering kali diikuti oleh kenaikan harga barang dan jasa, yang pada gilirannya menyebabkan inflasi. Penelitian ini akan mengkaji pengaruh kenaikan harga BBM terhadap tingkat inflasi di Indonesia dalam rentang waktu 2018 hingga 2022. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam mengenai dampak harga BBM terhadap perekonomian dan membantu dalam merumuskan kebijakan yang lebih efektif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

 

PERMASALAHAN

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini meliputi beberapa aspek penting yang perlu dianalisis secara mendalam untuk memahami dampak dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) terhadap perekonomian. Pertama, seberapa besar pengaruh kenaikan harga BBM terhadap biaya transportasi dalam konteks perdagangan internasional? Hal ini penting untuk diketahui karena biaya transportasi yang tinggi dapat mengganggu kelancaran arus barang dan mempengaruhi daya saing produk di pasar global.   

Kedua, bagaimana dampak dari peningkatan biaya transportasi terhadap inflasi dan daya saing ekonomi suatu negara? Kenaikan biaya transportasi sering kali diikuti oleh kenaikan harga barang dan jasa, yang dapat menyebabkan inflasi yang lebih tinggi dan mengurangi daya beli masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk memahami hubungan ini agar dapat merumuskan kebijakan yang tepat.

Ketiga, apa saja strategi yang dapat diimplementasikan oleh pemerintah dan pelaku bisnis untuk mengatasi dampak negatif dari kenaikan harga BBM terhadap perekonomian? Dalam konteks ini, perlu ada upaya untuk mengembangkan kebijakan yang dapat menyeimbangkan penyesuaian harga BBM dengan perlindungan bagi kelompok rentan, serta meningkatkan efisiensi operasional di sektor transportasi.

Keempat, bagaimana hubungan antara fluktuasi harga BBM dan daya beli masyarakat, terutama di kalangan kelompok berpendapatan rendah? Kenaikan harga BBM dapat memicu efek domino yang merugikan, sehingga penting untuk menganalisis dampaknya terhadap kelompok masyarakat yang paling rentan.

Kelima, apa implikasi jangka panjang dari perubahan harga BBM terhadap stabilitas ekonomi nasional? Penelitian ini bertujuan untuk memberikan wawasan yang lebih mendalam mengenai dampak harga BBM terhadap perekonomian dan membantu dalam merumuskan kebijakan yang lebih efektif untuk menghadapi tantangan yang muncul akibat fluktuasi harga BBM. Dengan memahami permasalahan ini, diharapkan dapat ditemukan solusi yang tepat untuk meningkatkan daya saing dan kesejahteraan masyarakat.

 

PEMBAHASAN

Hasil analisis menunjukkan bahwa kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) secara signifikan berkontribusi terhadap peningkatan biaya transportasi, yang pada gilirannya berdampak pada inflasi dan daya beli masyarakat. Kenaikan harga BBM menyebabkan biaya operasional perusahaan meningkat, yang kemudian diteruskan kepada konsumen dalam bentuk harga barang dan jasa yang lebih tinggi. Penelitian ini mencatat bahwa kelompok masyarakat berpendapatan rendah paling merasakan dampak negatif dari fluktuasi harga BBM, karena mereka menghabiskan proporsi yang lebih besar dari pendapatan mereka untuk kebutuhan dasar seperti makanan dan transportasi.

Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan sumber-sumber makroekonomi lainnya, dengan metode analisis regresi linier berganda untuk mengidentifikasi hubungan antara harga BBM, inflasi, dan daya beli. Hasil analisis menunjukkan bahwa setiap kenaikan harga BBM sebesar 1% berpotensi meningkatkan inflasi sebesar 0,51%. Ini menunjukkan hubungan yang kuat antara kedua variabel tersebut, di mana fluktuasi harga BBM tidak hanya mempengaruhi biaya transportasi tetapi juga memicu kenaikan harga barang dan jasa di sektor lainnya.

Lebih lanjut, analisis menunjukkan bahwa dampak inflasi akibat kenaikan harga BBM lebih besar pada kelompok pengeluaran tertentu, seperti bahan makanan dan transportasi. Kenaikan harga bahan makanan dapat menyebabkan ketidakstabilan dalam pola konsumsi masyarakat, terutama bagi kelompok berpendapatan rendah yang memiliki keterbatasan dalam memilih alternatif produk. Selain itu, biaya transportasi yang meningkat dapat mengurangi frekuensi dan volume distribusi barang, yang pada akhirnya mempengaruhi ketersediaan barang di pasar.

Penelitian ini juga mengidentifikasi bahwa inflasi berfungsi sebagai variabel intervening yang mempengaruhi hubungan antara fluktuasi harga BBM dan daya beli masyarakat. Ketika inflasi meningkat, daya beli masyarakat cenderung menurun, yang dapat menyebabkan penurunan konsumsi dan pertumbuhan ekonomi. Hal ini menciptakan siklus negatif yang dapat memperburuk kondisi ekonomi, terutama di tengah ketidakpastian global.

Rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari penelitian ini mencakup perlunya penyesuaian harga BBM yang lebih seimbang, serta pengembangan program perlindungan sosial bagi kelompok rentan. Pemerintah diharapkan dapat mempertimbangkan subsidi dan bantuan sosial untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak. Selain itu, perusahaan juga disarankan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan logistik guna mengurangi dampak negatif dari kenaikan biaya transportasi. Misalnya, perusahaan dapat mengoptimalkan rute distribusi dan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar.

Dengan demikian, penelitian ini memberikan wawasan yang penting bagi pembuat kebijakan dan pelaku bisnis dalam menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh fluktuasi harga BBM. Diharapkan bahwa hasil penelitian ini dapat menjadi dasar bagi pengambilan keputusan yang lebih baik dalam merumuskan kebijakan ekonomi yang berkelanjutan dan responsif terhadap perubahan harga BBM, serta untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

 

KESIMPULAN

dari data yang tersedia menunjukkan bahwa perubahan harga bahan bakar minyak (BBM) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat inflasi di Indonesia. Setiap kenaikan harga BBM sebesar 1% berkontribusi pada peningkatan inflasi sebesar 0,51%, yang menunjukkan bahwa fluktuasi harga BBM secara langsung mempengaruhi biaya hidup masyarakat. Pengaruh ini lebih dominan pada kelompok pengeluaran untuk bahan makanan dan transportasi, di mana kenaikan harga BBM menyebabkan peningkatan biaya operasional yang kemudian diteruskan kepada konsumen.

Selain itu, penelitian ini mengidentifikasi bahwa kenaikan harga BBM tidak hanya berdampak pada inflasi, tetapi juga berkontribusi pada penurunan daya beli masyarakat, terutama di kalangan kelompok berpendapatan rendah. Kenaikan biaya transportasi dan produksi akibat fluktuasi harga BBM menciptakan efek domino yang merugikan, yang dapat mengurangi konsumsi dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Fluktuasi harga BBM juga berperan sebagai faktor yang mempengaruhi stabilitas ekonomi nasional. Dalam konteks ini, inflasi berfungsi sebagai variabel intervening yang memperburuk dampak negatif dari kenaikan harga BBM terhadap daya beli masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk merumuskan kebijakan yang bijaksana dalam penyesuaian harga BBM, serta mengembangkan program perlindungan sosial yang efektif untuk membantu kelompok rentan.

Rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari penelitian ini mencakup perlunya penyesuaian harga BBM yang lebih seimbang dan transparan, serta peningkatan efisiensi operasional di sektor transportasi untuk mengurangi dampak negatif dari kenaikan biaya. Dengan demikian, penelitian ini memberikan wawasan yang penting bagi pembuat kebijakan dan pelaku bisnis dalam menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh fluktuasi harga BBM, serta untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Penelitian lebih lanjut juga disarankan untuk mengeksplorasi dampak jangka panjang dari fluktuasi harga BBM terhadap sektor-sektor lain dalam perekonomian.

 

SARAN

  1. Pemerintah perlu merumuskan kebijakan yang lebih efektif dalam mengelola harga BBM. Penyesuaian harga BBM sebaiknya dilakukan dengan mempertimbangkan dampak jangka pendek dan jangka panjang terhadap inflasi dan daya beli masyarakat. Kebijakan ini harus transparan dan melibatkan partisipasi publik untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap keputusan yang diambil.
  2. Diperlukan program perlindungan sosial yang lebih komprehensif untuk membantu kelompok rentan menghadapi dampak negatif dari fluktuasi harga BBM. Program ini dapat mencakup subsidi langsung, bantuan sosial, dan pelatihan keterampilan untuk meningkatkan daya saing masyarakat dalam menghadapi perubahan ekonomi.
  3. Perusahaan di sektor transportasi dan logistik disarankan untuk melakukan analisis risiko yang lebih mendalam terkait fluktuasi harga BBM dan dampaknya terhadap biaya operasional. Dengan memahami risiko ini, perusahaan dapat mengembangkan strategi mitigasi yang lebih baik, seperti diversifikasi sumber energi dan optimalisasi rute distribusi untuk mengurangi biaya.
  4. Penelitian lebih lanjut disarankan untuk mengeksplorasi faktor-faktor lain yang mempengaruhi inflasi di Indonesia, seperti kebijakan moneter, kondisi pasar global, dan faktor-faktor struktural dalam perekonomian. Penelitian ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas mengenai dinamika inflasi dan membantu dalam merumuskan kebijakan yang lebih efektif. Diperlukan studi komparatif antar provinsi di Indonesia untuk mendapatkan gambaran yang lebih representatif mengenai dampak fluktuasi harga BBM. Dengan membandingkan kondisi di berbagai daerah, penelitian ini dapat mengidentifikasi kebijakan yang paling efektif dan adaptif terhadap konteks lokal.
  5. Penting untuk melakukan penelitian jangka panjang mengenai dampak fluktuasi harga BBM terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini dapat membantu dalam memahami tren dan pola yang muncul akibat perubahan harga BBM, serta memberikan rekomendasi kebijakan yang lebih tepat untuk masa depan.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan dapat tercipta kebijakan yang lebih responsif dan adaptif terhadap tantangan yang ditimbulkan oleh fluktuasi harga BBM, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

 

DAFTAR PUSTAKA

Soesanto, Edy. Thomas Komansilan. Natasha Salsabillah (2025). Dinamika Harga BBM: Dampaknya Terhadap Ekonomi Nasional dan Daya Beli Masyarakat. Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, Indonesia.

Kartia, Pratama Putra. Nadiyah Putri Hapsar i. Aqila Gema Nuswantoro. Heksa Bintang Pamungkas (2023). Analisis Dampak Kenaikan BBM Terhadap Biaya Transportasi Perdagangan Internasional. Politeknik APP Jakarta.

HARDIANSYAH, RICKY (2023). PENGARUH FLUKTUASI HARGA BAHAN BAKAR MINYAK INDONESIA DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP PERGERAKAN HARGA SAHAM DENGAN INFLASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN TRANSPORTASI DI BEI. SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) PEMBANGUNAN TANJUNGPINANG.

Lestari, Fitra Dila. Hisyam  Asyiqin (2022). KENAIKAN HARGA BBM DAN PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA. MBS INSTITUT DAARUL QUR’AN.

HARUNURRASYID (2013). PENGARUH PERUBAHAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA. Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya, Jalan Palembang-Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan, Indonesia.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.