Oleh : Varatri apriliani
Permasalahan
ekonomi merupakan sebuah hal yang penting yang dapat menentukan bahwa negera
tersebut sudah maju atau tidak. Jika sebuah negara bisa memperkecil
permasalahan ekonomi yang ada dinegaranya, maka negara tersebut akan menjadi
negara yang makmur dan maju.
DiIndonesia masih banyak sekali permasalahan ekonomi yang terjadi. Oleh sebab itu, masyarakat Indonesia masih sulit untuk berkembang dan makmur. Di Indonesia permasalahan ekonomi dapat menghambat terwujudnya dan kesejahteraan masyarakat. Beberapa permasalahan ekonomi Indonesia sebagai berikut.
DiIndonesia masih banyak sekali permasalahan ekonomi yang terjadi. Oleh sebab itu, masyarakat Indonesia masih sulit untuk berkembang dan makmur. Di Indonesia permasalahan ekonomi dapat menghambat terwujudnya dan kesejahteraan masyarakat. Beberapa permasalahan ekonomi Indonesia sebagai berikut.
1.
Rendahnya Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan
ekonomi suatu negara merupakan salah satu indikasi yang dapat digunakan untuk
mengukur keberhasilan pembangunan negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi dapat
dilihat melalui tingkat produksi barang dan jasa yang dapat dihasilkan selama
satu periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi negara berkembang seperti Indonesia
sering terkendala masalah modal dan investasi. Indonesia masih bergantung pada
modal dari investasi pihak asing untuk menunjang kegiatan ekonominya.
Lambatnya
pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi naiknya harga minyak dunia. Kenaikan harga
minyak dunia merupakan akibat langkanya minyak mentah. Kelangkaan disebabkan
menipisnya cadangan minyak serta terhambatnya distribusi minyak. Kenaikan harga
minyak menyebabkan harga barang pokok lain ikut naik. Akibatnya, daya beli
masyarakat menjadi berkurang dan terjadi penurunan kegiatan ekonomi masyarakat.
2. Kemiskinan
Tingkat kemiskinan yang ada di Indonesia semakin tahun terus
mengalami peningkatan. Kemiskinan terjadi karena banyaknya pengangguran,
rendahnya pendidikan yang dimiliki, kurangnya perhatian pemerintah. Solusi yang
dapat dilakukan untuk mengurangi kemiskinan yang terjadi di Indonesia antara
lain:
a.
Pemberian subsidi pemerintah
yang tepat sasaran
b.
Pemberian latihan dan keahlian
untuk bekerja
c.
Adanya program pemerintah untuk
mengatasi kemiskinan, baik itu dari segi pendidikan maupun dari segi bantuan
kesehatan dan kehidupan yang layak
d.
Penyediaan lapangan pekerjaan
3.
Pengangguran
Pengangguran merupakan PR yang cukup berat untuk pemerintah
indonesia dan masyarakat indonesia, kurangnya pendidikan dan keahlian yang
dimiliki dan lapangan pekerjaan yang masih terbatas merupakan
penyebab kenapa masih banyak sekali pengangguran yang ada. Bahkan, orang
lulusan dari Universitas pun saat ini masih banyak sekali yang tidak bekerja.
Solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi pengangguran yang ada, antara
lain:
a.
Pemberian beasiswa untuk siswa
yang kurang mampu
b.
Pemberian pelatihan atau
traineeng
c.
Pemberian pengkreditan yang
mudah, agar bisa menjadi seorang wirausaha
d.
Penyediaan info lapangan
pekerjaan
4.
Kesenjangan Penghasilan
Penghasilan
digunakan masyarakat untuk memenuhi berbagai kebutuhannya. Dalam masyarakat
untuk memenuhi berbagai kebutuhannya. Dalam masyarakat terdapat kelompok masyarkat
dengan penghasilan tinggi dan kelompok masyarakat dengan penghasilan rendah.
Masyarakat yang memiliki penghasilan tinggi mampu memenuhi kebutuhan hidupnya
mulai dari kebutuhan primer, sekunder, hingga tersier. Sementara itu, kelompok
masyarakat yang memiliki penghasilan rendah tidak mampu memenuhi kebutuhan
hidupnya meskipun kebutuhan yang paling dasar.
Perbedaan
kelompok masyarakat dengan penghasilan tertentu menimbulkan permasalahan
kesenjangan penghasilan. Oleh karena itu, diperlukan peran pemerintah dalam
memeratakan penyaluran distribusi pendapatan. Hal ini dilakukan untuk meratakan
kemampuan masyarakat dalam menikmati hasil pembangunan. Selain itu, upaya
pemerintah dalam meratakan penghasilan bertujuan untuk mengurangi kesenjangan
dan kecemburan sosial masyarakat.
5. Inflasi
Berdasarkan
data BPS, inflasi Indonesia pada tahun 2011 sebesar 3,79%. Inflasi yang terjadi
di Indonesia disebabkan tingginya permintaan agregat, sementara permintaan
barang dan jasa tidak diimbangi dengan kemampuan produksi dan kenaikan biaya
produksi. Inflasi ditandai oleh kenaikan harga barang dan jasa secara
keseluruhan. Hal ini akan menimbulkan penurunan daya beli masyarakat terhadap
barang dan jasa. Inflasi berdampak pada lesunya kegiatan perekonomian,
kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah, melemahnya nilai
rupiah, dan ketidakstabilan perekonomian negara. Berdasarkan sumbernya inflasi
dapat digolongkan menjadi dua, yaitu inflasi tarikan permintaan dan inflasi
dorongan biaya.
6. Hutang
Luar Negeri
Indonesia
memiliki hutang luar negeri yang sangat banyak yakni lebih dari USD 100 miliar.
Setiap kementerian mempunyai hutang. Indonesia adalah negara dengan hutang luar
negeri terbesar ke-3 di dunia setelah Brazil dan Meksiko. Hutang yang terus
menumpuk tersebut menyebabkan terjadinya berbagai masalah perekonomian seperti
nilai mata uang Rupiah yang terus menurun.
7. Defisit
Anggaran
APBN
Indonesia selalu mengalami defisit. Defisit adalah saat ketika anggaran belanja
lebih tinggi dari anggaran pendapatan. Itulah salah satu alasan kenapa hutang
negara kita terus menumpuk. Penyebab utamanya adalah korupsi, perilaku
pemerintah yang sangat boros anggaran, dan subsidi yang tidak tepat sasaran.
8.
Ketidakmampuan Industrial
Industri
di Indonesia kebanyakan hanya merakit barang saja. Kalaupun ada industri besar,
industri tersebut pasti milik asing. Perindustrian masih sangat bergantung pada
ekonomi, bahan baku, dan teknologi asing. Padahal kita memiliki sumber daya
alam dan sumber daya manusia yang sangat besar. Namun karena kita tidak dapat
mengelolanya dengan baik, maka kita harus meminta bantuan asing. Akibatnya,
sebagian keuntungan dibawa ke luar negeri sedangkan Indonesia hanya mendapatkan
pendapatan dari pajak dan upah buruh saja.
9.
Ketidakmampuan Mengelola Sumber Daya Manusia
Walaupun
penduduk Indonesia terbanyak ke-4 di dunia, namun kualitasnya masih sangat
buruk. Sehingga Indonesia selalu kekurangan para ahli dan harus mendatangkannya
dari luar negeri. Sedangkan kebanyakan orang Indonesia yang bekerja di luar
negeri hanya bisa menjadi pembantu saja.
10.
Penguasaan Iptek yang Kurang
Penguasaan
iptek di Indonesia juga masih sangat kurang. Ini disebabkan karena jumlah
tenaga ahli di Indonesia masih sangat sedikit. Kalaupun ada, mereka lebih
memilih untuk bekerja di luar negeri karena penghasilannya jauh lebih tinggi.
Penguasaan iptek yang kurang menyebabkan Indonesia tidak bisa mengelola
kekayaan alamnya sendiri.
11. Korupsi
Tingkat korupsi yang ada di
Indonesia setiap tahun terus meningkat, hal tersebut diakibatkan karena
kurangnya iman (tidak takut dengan dosa) dan desakan ekonomi dan keluarga.
Korupsi ini tidak hanya terjadi di pemerintahan pusat, namun dalam pemerintah
yang paling kecilpun terjadi. Penegakan hukum untuk para koruptor yang masih
kurang tegas disingalir menjadikan sebuah alasan untuk para koruptor baru
melakukan korupsi. Solusi yang dapat dilakukan antara lain:
a)
Memperbaiki diri sendiri
b)
Memperkuat iman dan yakin jika
kita selalu diawasi oleh tuhan (Allah SWT)
c)
Menanamkan anti korupsi untuk
generasi muda, khususnya keluarga.
d)
Penegasan hukum untuk para
koruptor agar menimbulkan efek jera.
12.
Masalah Pangan
Ketidakmampuan
pemerintah dalam mengendalikan harga pangan membuat harga pangan terus meroket
terutama sembako. Ditambah lagi dengan semakin sempitnya lahan pertanian akibat
alih fungsi lahan. Sangat ironis memang mengingat Indonesia adalah negara
agraris yang sangat subur. Kesejahteraan petani yang kurang diperhatikan
menjadi salah satu penyebabnya. Untuk memenuhi kebutuhan pangan saat ini, pemerintah
harus mengimpornya dari luar negeri.
13.
Pembangunan yang Cenderung Tersentralisasi
Indonesia
memang sedang pesat-pesatnya membangun. Tetapi yang disayangkan adalah kenapa
hanya kawasan tertentu saja yang dibangun sedangkan daerah lain ditinggalkan
begitu saja. Hal ini menyebabkan terjadinya kesenjangan sosial dan daerah
perkotaan menjadi semakin padat. Jika pemerintah melakukan pembangunan secara
merata, maka setiap daerah akan berkembang lebih cepat dan itu juga bisa
mempercepat kemajuan Indonesia.
Masalah Pokok Ekonomi
Teori-teori mulai muncul untuk mencoba mengidentifikasi
maslah ekonomi apakah yang sebenarnya yang dihadapi manusia di muka bumi ini.
Secara umum ada dua buah teori umum yang mencoba untuk menjelaskan permasalahanyang
ada dalam ekonomi, yaitu pokok masalah ekonomi secara klasik dan modern.
1. Pokok
Masalah Ekonomi Klasik
Teori
ini berdasarkan pemikiran Adam smith, David Ricardo, dan Jhon Stuart Mill yang
mendominasi pemikiran ekonomi sampai tahun 1870-an. Teori ekonomi klasik
melihat pentingnya masalah ekonomi sebagai kesatuan dari proses produksi,
distribusi, dan konsumsi untuk kesejahteraan (kemakmuran), dalam hal ini amat
menekankan kekuatan pasar sehingga menolak campur tangan pemerintah dalam
kegiatan ekonomi.
Masalah ekonomi klasik adalah ekonomi yang dilihat
dari sudut pandang sederhana. Pada dasarrnya pemikiran ini bertujuan pada satu
hal, yaitu kemakmuran. Pemecahan masalah ini adalah dengan melakukan apapun
yang dianggap perlu agar kemakmuran dpat dicapai. Yang disebut sebagai
kemakmuran adalah situasi dimana semua barang dan jasa yang dibutuhkan manusia
telah tersedia. Apabila dirincikan masalah ekonomi klasik dilihat dari segi
produksi, distibusi, dan konsumsi
a. Masalah Produksi
Permasalahan produksi adalah permasalahan bagaimana
memproduksi semua benda (barang dan jasa) yang dibutuhkan masyarakat banyak.
b. Masalah distribusi
Maslah distribusi terletak pada bagamana supaya
benda-benda pemuas kebutuhan bisa sampai ke tangan konsusmen yang
membutuhkannya. Seperti yang telah diketahui , barang dan jasa yang tidak
sampai ke tangan konsumen yang tepat, tidak ada nilai gunanya, dan tidak dpaat
memuasakan kebutuhan.
c. Masalah Konsumsi
Masalah konsumsi
menyangkut masalah apakah benda pemuas kebutuahn yang diproduksi memang
benda yang dapat dimiliki oleh konsumen. Barang yang diproduksi
haruslah barang yang tepat, yaitu barang yang memang dibutuhkan, diinginkan, dan
mampu dibeli oleh konsumen.
2. Pokok Masalah Ekonomi Modern
Pokok permaslahaan ekonomi modern
terangkum dalam dua kata kunci, kelangkaan dan pilihan. Yang pertama menjadi
penyebab yang kedua sehingga muncul empat pertanyaan mendasar tentang what, how, who, dan for whom tersebut. Walaupun setiap masyarakat
menghadapi pertanyaan yang sama, namun cara mengatasinya berbeda. Perbedaan
cara ini lah yang melahirkan sejumlah sistem ekonomi.
Kita dapat mendefinisikan empat maslaah fundamental
perekonomian yang dihadapi setiap masyarakat di era modern.
a. Apa (What)
Barang dan jasa apa
saja yang akan diproduksi dan dalam jumlah bera, harus ditentukan. Dari
sekian banyak barang dan jasa, manakah yang harus dipilih untuk diproduksi!.
Keputusan produksi tidak lagi hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan, namun
juga untuk menghasilkan keuntungan maksimum.
b. Bagaimana (How)
Dengan cara bagamana
proses produksi akan dilakukan? Apakah akan mendatangkankeuntungan yang besar?
Apabila terdapat barang modal berupa bangunan apakah akan dijadikan kantor atau
gudang? Bila terdapat sebidang tanah apakah akan digunakan? Ditanami
padi, jagung, atau tebu?.
Pertanyaan-pertanyaan
seperti itu harus dijawab dengan bijaksana. Salah melakukan produksi akan
berakibat pada kerugiaan, Kelebihan atau kekurangan produksi juga dapat
menimbulkan kerugian, karena aktivitas produksi membutuhkan biaya.
Dengan cara bagaimana (who) proses produksi akan
dilakukan? Maksudnya adalah siapa yang akan melaksanakan, menggunakan sumber
daya apa saaja, dengan teknologi apa barang-barang tersebut dihasilkan,
dan seberapa besar skala produksinya. Hai ini dibutuhkan dalam rangka
penyesuaian perkembangan zaman. Beberapa faktor yang terlibat dalam pengambilan
keputusan ini yaitu:
1.
Pilihan kombinasi
sumber daya yang digunakan
2.
Perencanaan
proses produksi untuk mendapatkan keuntungan
3.
Penentuan
teknologi yang digunakan
4.
Pertimbangan
faktor eksternal: harga, perekonomian, suku bunga, biaya produksi, inflasi,
valuta asing dan lain-lain.
c. Siapa
pelalu Produksi (Who)
Di zaman modern, banyak pihak yang bisa
melakukan produksi seperti, pemerintah, swasta, atau koperasi. Inilah salah
satu modernisasi, yaitu spesialisasi. Spesialisasi berarti setiap pihak memiliki
keterampilan dan keahlian khusus yang tidak dimiliki pihak lain.
Pertimbangan mengenai pelaku produksi merupakan hal
yang penting karena setiap pihak memiliki kelebihan untuk memproduksi
lebih baik.
d. Untuk siapa (For
Whom)
Untuk siapa (for whom)
barang di produksi apakah untuk segmen pasar tertentu, atau masyarakat
umum.
Sumber :
Hedi,
sasrawan. 13 permasalahan ekonomi di Indonesia . (2013). https://hedisasrawan.blogspot.co.id/2013/02/permasalahan-ekonomi-di-indonesia.html
(Diakses 1 maret 2017)
Wahyu, Nurudin.
Permasalahan ekonomi. (Anonym). https://ghendri85.wordpress.com/ekonomi-2/permasalahan-ekonomi/
(Diakses 1 Maret 2017)
Imam,
Imroni. Masalah ekonomi & solusinya yang dihadapi oleh Indonesia. (2016) http://saranghaeqoutes.blogspot.co.id/2016/04/masalah-ekonomi-solusinya-yang-dihadapi.html
(Diakses 1 Maret 2017)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.