.

Senin, 20 Maret 2017

Perilaku Konsumen dan Permintaan Daging Sapi Di Indonesia



@A39-Emy

Definisi perilaku Konsumen  

Perilaku konsumen merupakan suatu proses yang berkaitan erat dengan proses pembelian, pada saat itu konsumen melakukan aktifitas-aktifitas seperti melakukan pencarian, penelitian, dan pengevaluasian produk.

Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.  
Yang termasuk ke dalam perilaku konsumen selain mengenai kualitas produk, juga meliputi harga produk atau jasa tersebut. Jika harga suatu produk tidak terlalu tinggi, maka konsumen tidak akan terlalu lama membutuhkan waktu untuk memikirkan dan melakukan aktifitas perilaku konsumen. Namun jika harga suatu barang atau jasa tersebut bisa dibilang tinggi, atau mahal, maka konsumen tersebut akan memberikaneffort lebih terhadap barang tersebut. Pembeli tersebut akan semakin lama melakukan perilaku konsumen, seperti melihat, menanyakan, mengevaluasi, dan mempertimbangkan.  
(ciputra,2015)  


Pengertian Perilaku Konsumen  Tipe – Tipe Perilaku Pembelian Menurut Wilkie (1990), tipe perilaku konsumen dalam melakukan pembelian dikelompokkan menjadi empat berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat keterlibatan diferensiasi merek, yang dijelaskan sebagai berikut :  
 a. Budget Allocation (Pengalokasian budget) Pilihan konsumen terhadap suatu barang dipengaruhi oleh cara bagaimana membelanjakan atau menyimpan dana yang tersedia, kapan waktu yang tepat untuk membelanjakan uang dan apakah perlu melakukan pinjaman untuk melakukan pembelian.  

 b. Product Purchase or Not (Membeli produk atau tidak) Perilaku pembelian yang menggambarkan pilihan yang dibuat oleh konsumen, berkenaan dengan tiap kategori produk atau jasa itu sendiri.  
 c. Store Patronage (Pemilihan tempat untuk mendapatkan produk) Perilaku pembelian berdasarkan pilihan konsumen, berdasarkan tempat atau di mana konsumen akan melaksanakan pembelian produk atau jasa tersebut. Misalnya, apakah lokasi bakery menjadi salah satu faktor yang menentukan konsumen dalam melakukan proses pembelian. 

 d. Brand and Style Decision (Keputusan atas merek dan gaya) Pilihan konsumen untuk memutuskan secara terperinci mengenai produk apa yang sebenarnya ingin dibeli.  sifat dari perilaku konsumen yaitu:
 1. Consumer Behavior Is Dynamic Perilaku konsumen dikatakan dinamis karena proses berpikir, merasakan, dan aksi dari setiap individu konsumen, kelompok konsumen, dan perhimpunan besar konsumen selalu berubah secara konstan. Sifat yang dinamis demikian menyebabkan pengembangan strategi pemasaran menjadi sangat menantang sekaligus sulit. Suatu strategi dapat berhasil pada suatu saat dan tempat tertentu tapi gagal pada saat dan tempat lain. Karena itu suatu perusahaan harus senantiasa melakukan inovasi-inovasi secara berkala untuk meraih konsumennya.

  2. Consumer Behavior Involves Interactions Dalam perilaku konsumen terdapat interaksi antara pemikiran, perasaan, dan tindakan manusia, serta lingkungan. Semakin dalam suatu perusahaan memahami bagaimana interaksi tersebut mempengaruhi konsumen semakin baik perusahaan tersebut dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen serta memberikan value atau nilai bagi konsumen. 

3. Consumer Behavior Involves Exchange Perilaku konsumen melibatkan pertukaran antara manusia. Dalam kata lain seseorang memberikan sesuatu untuk orang lain dan menerima sesuatu sebagai gantinya.  Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pelanggan Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku pelanggan. Faktor-faktor tersebut dibedakan menjadi 2 bagian yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri pribadi seorang konsumen dan faktor-faktor yang berasal dari lingkungan sekitar seorang konsumen.  
A. Individual Determinants of Consumer Behavior 
1. Demografis, psikografis, dan kepribadian Demografis berhubungan dengan ukuran, struktur, dan pendistribusian populasi. Demografis berperan penting dalam pemasaran. Demografis membantu peramalan trend suatu produk bertahun-tahun mendatang serta perubahan permintaan dan pola konsumsi. Psikografis adalah sebuah teknik operasional untuk mengukur gaya hidup. Dalam kata lain psikografis adalah penelitian mengenai profil psikologi dari konsumen.

 2. Motivasi konsumen Dalam menjawab pertanyaan mengenai mengapa seseorang membeli produk tertentu, hal ini berhubungan dengan motivasi seorang konsumen. Motivasi konsumen mewakili dorongan untuk memuaskan kebutuhan baik yang bersifat fisiologis maupun psikologis melalui pembelian dan penggunaan suatu produk.  

 3. Pengetahuan konsumen Pengetahuan konsumen dapat diartikan sebagai himpunan dari jumlah total atas informasi yang dimemori yang relevan dengan pembelian produk dan penggunaan produk. Misalnya apakah makanan organik itu, kandungan nutrisi yang terdapat di dalamnya, manfaatnya bagi kesehatan, dan lain-lain.  

 4. Intensi, sikap, kepercayaan, dan perasaan konsumen Intensi adalah pendapat subjektif mengenai bagaimana seseorang bersikap di masa depan. Ada beberapa jenis intensi konsumen. Intensi pembelian adalah pendapat mengenai apa yang akan dibeli. Intensi pembelian kembali adalah apakah akan membeli barang yang sama dengan sebelumnya. Intensi pembelanjaan adalah dimana konsumen akan merencanakan sebuah produk akan dibeli. Intensi pengeluaran adalah berapa banyak uang yang akan digunakan. Intensi pencarian mengindikasikan keinginan seseorang untuk melakukan pencarian. Intensi konsumsi adalah keinginan seseorang untuk terikat dalam aktifitas konsumsi.  B. Environmental Influences on Consumer Behavior 
1. Budaya, etnisitas, dan kelas sosial Budaya adalah kumpulan nilai, ide, artefak, dan simbol-simbol lain yang membantu seseorang untuk berkomunikasi, mengartikan, dan mengevaluasi sebagai bagian dari suatu lingkungan. 
 2. Keluarga dan pengaruh rumah tangga Secara ilmiah keluarga dapat diartikan sebagai sekelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang berhubungan darah, pernikahan, atau adopsi yang tinggal berdampingan. Sedangkan rumah tangga adalah semua orang, baik yang berelasi maupun tidak berelasi yang menempati sebuah unit rumah. Keluarga maupun pengaruh rumah tangga mempengaruhi sikap pembelian konsumen. Misalnya kelahiran anak mempengaruhi suatu keluarga untuk menambah perabotan, bahan makanan bayi, dan lain-lain.  
 3. Kelompok dan pengaruh personal Suatu perilaku konsumen tak lepas dari pengaruh kelompok dan personal yang dianutnya. Reference group adalah seseorang atau sekelompok orang yang mempengaruhi perilaku individu secara signifikan. Reference group dapat berupa artis, atlit, tokoh politik, kelompok musik, partai politik, dan lain-lain. Reference group mempengaruhi dalam beberapa cara. Pertama-tama reference group menciptakan sosialisasi atas individu. Kedua reference group berperan penting dalam membangun dan mengevaluasi konsep seseorang dan membandingkannya dengan orang lain. Ketiga, reference group menjadi alat untuk mendapatkan pemenuhan norma dalam sebuah kelompok sosial. (deny.2009)  
  
Teori pendekatan konsumen terdapat 2 macan yaitu :  
1.Pendekatan Konsumen Oridinal  
Pendekatan konsumen Ordinal adalah pendekatan yang daya guna suatu barang tidak perlu diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang. Dalam teori perilaku konsumen dengan pendekatan ordinal asumsi dasar seorang konsumen adalah :  
Konsumen rasional, mempunyai skala preferensi dan mampu merangking kebutuhan yang dimilikinya  
Kepuasan konsumen dapat diurutkan, ordering  
Konsumen lebih menyukai yang lebih banyak dibandingkan lebih sedikit, artinya semakin banyak barang yang dikonsumsi menunjukkan semakin tingginya tingkat kepuasan yang dimilikinya. Kelemahan pendekatan konsumen ordinal yaitu terletak pada anggapan yang digunakan bahwa kepuasan konsumen dari mengkonsumsi suatu barang dapat diukur dari satu kepuasan.  
  
2.Pendekatan Konsumen Kardinal  
Pendekatan konsumen Kardinal adalah daya guna dapat diukur dengan satuan uang atau utilitas, dan tinggi rendahnya nilai atau daya guna tergantung kepada subyek yang menilai. Pendekatan ini juga mengandung anggapan bahwa semakin berguna suatu barang bagi seseorang, maka akan semakin diminati  
Pendekatan kardinal biasa disebut sebagai Daya guna marginal. Pada pendekatan Kardinal terdapat beberapa asumsi yang dapat digunakan untuk menunjukan bahwa tingka konsumennya,yaitu :  
Konsumen Rasional, konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasannya dengan batasan pendapatannya.  
 Diminshing marginal utility, tambahan utilitas yang diperoleh konsumen makin menurun dengan bertambahnya konsumsi dari komoditas tersebut  
Pendapatan konsumen tetap  
Uang mempunyai nilai subyektif yang tetap  
Dan juga asumsi dasar dari Pendekatan Konsumen Kardinal adalah :  
Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur.  
Makin banyak barang dikonsumsi makin besar kepuasan  
Terjadi hukum The law of deminishing Marginal Utility pada tambahan kepuasan setiap satu satuan  
Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bisa dihargai dengan uang, sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya. Jika konsumen memperoleh tingkat kepuasan yang besar maka dia akan mau membayar mahal, sebaliknya jika kepuasan yang dirasakan konsumen redah maka dia hanya akan mau membayar dengan harga murah. (senjaya.2012) 

Pendekatan Kardinal   
1.Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur.  
2.Makin banyak barang dikonsumsi makin besar kepuasan  
3.Terjadi hukum The law of deminishing Marginal Utility pada tambahan kepuasan setiap satu satuan.Setiap tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap unit tambahan konsumsi semakin kecil.( Mula – mula kepuasan akan naik sampai dengan titik tertentu atau saturation point tambahan kepuasan akan semakin turun ).Hukum ini menyebabkan terjadinya Downward sloping MU curva. Tingkat kepuasan yang semakin menurun ini dikenal dengan hukum Gossen.  
4.Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bisa dihargai dengan uang, sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya. Jika konsumen memperoleh tingkat kepuasan yang besar maka dia akan mau membayar mahal, sebaliknya jika kepuasan yang dirasakan konsumen redah maka dia hanya akan mau membayar dengan harga murah. Pendekatan kardinal biasa disebut sebagai Daya guna marginal.  

Pendekatan Ordinal  
Kelemahan pendekatan kardinal terletak pada anggapan yang digunakan bahwa kepuasan konsumen dari mengkonsumsi barang dapat diukur dengan satuan kepuasan. Pada kenyataannya pengukuran semacam ini sulit dilakukan.Pendekatan ordinal mengukur kepuasan konsumen dengan angka ordinal (relatif).Tingkat kepuasan konsumen dengan menggunakan kurva indiferens(kurva yg menunjukkan tingkat kombinasi jumlah barang yang dikonsumsi yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama).  
(who21.2014) 
  
Permintaan daging sapi di indonesia  
            Sektor pertanian di Indonesia merupakan sektor pembentuk PDB. Melalui kontribusi pada PDB tahun 2013 sebesar Rp 2.769.053,00 milyar kemudian, pada tahun 2014 sebesar Rp 2.909.181,50 milyar (BPS, di olah oleh kementrian pertanian). Salah satu sub sektor pertanian adalah peternakan dengan produk yang di hasilkan seperti daging, telur dan susu. Daging merupakan sumber protein hewani yang bermutu tinggi dan perlu dikonsumsi oleh anak-anak dan orang dewasa. Daging sapi digolongkan sebagai salah satu produk peternakan penghasil bahan pangan.Bahan pangan adalah bahan yang dimakan sehari-hari atau sewaktu-waktu untuk memenuhi kebutuhan bagi pemeliharaan, pertumbuhan dan pengganti kebutuhan jaringan yang rusak (Suhardjo, 2000).Bahan pangan merupakan penghasil lemak, energi, sumber kalori untuk menyuplai energi dari dalam (Buckle, 2000). Daging memiliki kandungan protein yang berguna dalam memenuhi standar konsumsi masyarakat terhadap daging, standar konsumsi kebutuhan protein pada anak balita 2-2,5 gram per kilogram berat badan, sedangkan pada orang dewasa hanya 1 gram per kilogram berat badan (Rasyaf, 1996). Disisi lain dengan pertumbuhan penduduk yang meningkat 1,49% per tahun, dan pertumbuhan ekonomi meningkat dari 1,5% sampai 5,0%. Pada tahun 2005, konsumsi daging sapi meningkat dari 1,9 kg/ kapita/ tahun menjadi 2,8 kg/ kapita/ tahun (BPS, 2005). Berdasarkan standar kebutuhan daging sapi di Indonesia, diketahui bahwa tingkat konsumsi masyarakat Indonesia masih jauh di bawah standar kebutuhan Fatmawati, Rostin dan Jamal Nasir Baso: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan....... http://ojs.uho.ac.id/index.php/JE 129 konsumsi daging.Hal ini dikarenakan harga daging yang selalu mengalami kenaikan, perubahan pola konsumsi serta tingkat pendapatan masyarakat yang rendah.   
  
          Pertumbuhan Permintaan, Konsumsi dan Produksi Daging Sapi serta Pendapatan Masyarakat Indonesia Tingkat konsumsi daging sapi selama periode tahun 1999 sampai dengan tahun 2014 mengalami kenaikan yang fluktuatif searah dengan peningkatan produksi yang fluktuatif juga. Produk peternakan umumnya memiliki harga yang relatif tinggi dikarenakan termasuk barang konsumsi yang mewah (ekslusif) dibandingkan dengan komoditas pertanian lainnya. Permintaan produk peternakan (daging sapi) berkaitan erat dengan kemampuan dan daya beli masyarakat (tingkat pendapatan). Peningkatan permintaan daging sapi di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya produksi daging sapi, konsumsi daging sapi, dan tingkat pendapatan. Adapun data permintaan daging sapi disajikan pada Tabel 1. Adapun konsumssi dan produksi daging sapi disajikan pada Tabel 2. Tingkat kebutuhan masyarakat terhadap daging sapi pada tahun 1999 sampai pada tahun 2014 mengalami fluktuasi. Permintaan daging sapi tertinggi adalah di tahun 2014 yaitu sebesar 597.700 ton, sedangkan untuk permintaan daging sapi terendah adalah sebesar 338.955ton di tahun 2000, sedangkan untuk persentase perkembangan rata-rata permintaan daging sapipertahun adalah sebesar 4,12%. Adapun penyebab turunnya permintaan daging sapi dikarenakanpada saat itu beredar rumor bahwa sapi-sapi impor banyak yang terkena penyakit seperti penyakit sapi gila atau lebih dikenal dengan penyakit BSE (Bovine Spongiform 
(fatmawati,2015) 




Daftar Pustaka 
Ciputra.2015.perilaku konsumen.http://ciputrauceo.net/blog/2015/6/11/perilaku-konsumen. Diakses 20 maret 2017 

Bagus,deny.2009.perilaku konsumen definisi dan tipe.http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2009/08/perilaku-konsumen-definisi-dan-tipe.html. Diakses 20 maret 2017 

Kertiawan,sjy.2012.perilaku konsumen pendekatan ordinal dan kardinal.https://senjayakertiawan.wordpress.com/2012/12/05/perilaku-konsumen-pendekatan-ordinal-dan-kardinal/. Diakses 20 maret 2017 

Who21.2014.teori perilaku konsumen. https://who21.wordpress.com/2014/10/14/teori-perilaku-konsumen/. Diakses 20 maret 2017 

Wati,fatma.2016."Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan daging sapi di indonesia".jurnal ekonomiUHO.http://id.portalgaruda.org/ref=search&mod=document&select=title&q=permintaan+daging+sapi&button=Search+Document .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.