@B19-Raniyah
Oleh : Raniyah Vanka Dira
Masalah Ekonomi
adalah masalah yang sering terjadi dalam kehidupan sehari hari baik masalah
dalam jual beli, tawar menawar ataupun ekspor impor.
Dalam kehidupan sekarang terutama di Indonesia terdapat beberapa masalah ekonomi yang terjadi diantaranya Pengangguran, Kemiskinan, Harga, Profit, Inflasi, Hutang, Sistem Ekonomi, Ekonomi politik, Kesejahteraan dan Pertumbuhan Ekonomi. Untuk lebih memahami masalah masalah eonomi tersebut, saya akan menjelaskan satu persatu masalah ekonomi yang sering terjadi.
Dalam kehidupan sekarang terutama di Indonesia terdapat beberapa masalah ekonomi yang terjadi diantaranya Pengangguran, Kemiskinan, Harga, Profit, Inflasi, Hutang, Sistem Ekonomi, Ekonomi politik, Kesejahteraan dan Pertumbuhan Ekonomi. Untuk lebih memahami masalah masalah eonomi tersebut, saya akan menjelaskan satu persatu masalah ekonomi yang sering terjadi.
Pokok masalah tadi
selanjutnya diperluas oleh aliran ekonomi modern, yaitu apa dan berapa,
bagaimana, dan untuk siapa barang diproduksi.
Pokok masalah ekonomi
ada tiga, yaitu: produksi, konsumsi dan distribusi.
–
|
Produksi, menyangkut masalah usaha atau kegiatan mencipta
atau menambah kegunaan suatu benda.
|
|
–
|
Konsumsi, menyangkut kegiatan menghabiskan atau mengurangi
kegunaan suatu benda.
|
|
–
|
Distribusi, menyangkut kegiatan menyalurkan barang dari
produsen kepada konsumen.
|
Beberapa Masalah
Ekonomi di Indonesia
1. Tingginya Jumlah Pengangguran.
Dari tahun ke tahun,
masalah jumlah pengangguran di Indonesia kian bertambah. Belum ada solusi yang
jitu untuk mengatasi tingginya angka pengangguran sampai saat ini. Pengadaan
lapangan kerja saja dirasa tidak cukup untuk menekan angka pengangguran di
negara kita.
2. Kemiskinan
Masalah ini adalah
masalah yang menghantui dari pemerintah yang satu ke pemerintah lainnya.
Masalah ini tidak akan pernah tuntas, karena masalah ini adalah masalah yang
muncul terus menerus. Bahkan tujuan yang paling penting dalam ilmu ekonomi
adalah memberantas kemiskinan.
3. Tingginya Biaya Produksi
Sudah menjadi rahasia
umum di dunia industri di negara kita ini bahwa selain biaya produksi cukup
tinggi belum lagi ditambah dengan biaya-biaya yang seharusnya tidak perlu
dikeluarkan. Namun karena faktor keamanan di negara kita masih sangat minim dan
ketidakmampuan pemerintah untuk mendukung dan melindungi sektor industri,
akibatnya terdapat banyak pungutan-pungutan liar yang bahkan akhir-akhir ini
dilakukan dengan terang-terangan.
4. Harga
Masalah ekonomi yang
satu ini pasti muncul ke permukaan saat perayaan hari besar keagamaan. Harga
selalu membumbung tinggi saat perayaan hari besar keagamaan, apalagi harga
Sembilan bahan pokok (Sembako). Ibu Rumah tangga selalu mengeluh tentang harga
Sembako yang naik tinggi.
5. Keputusan Pemerintah Yang Kurang Tepat
Kita semua tahu bahwa
beberapa tahun belakangan ini sangat marak sekali peredaran barang-barang dari
China di negara kita, bukan? Nah, penyebabnya adalah keputusan pemerintah dalam
hal regulasi ekonomi yang dirasa kurang tepat jika dilihat dari kondisi
perekomomian Indonesia.
Di saat itu
pemerintah memutuskan untuk bergabung dalam ASEAN–China Free Trade Area
(ACFTA). Akhirnya terjadilah seperti yang kita rasakan sekarang ini. Produk
lokal nyaris kalah dengan produk yang berasal dari China.
6. Profit
Dalam ilmu ekonomi,
kita selalu membahas masalah ini. Bagaimana kita dapat memperoleh laba dengan
modal yang sekecil kecilnya. Ini merupakan prinsip utama dalam ekonomi.
7. Inflasi
Dalam lingkup ekonomi
makro, kita akan terus berkelut dengan masalah yang satu ini. Inflasi dapat
diartikan sebagai naiknya harga barang yang naik terus menerus akibat banyaknya
uang yang beredar di masyarakat terlalu banyak.
8. Bahan Kebutuhan Pokok Masih Langka
Langkanya bahan
kebutuhan pokok adalah salah satu masalah serius yang menimpa kondisi ekonomi
indonesia. Masalah ini akan sangat terasa sekali di saat menjelang perayaan
hari-hari besar seperti hari raya idul fitri, natal, dan hari-hari besar
lainnya.
Meskipun pemerintah
terkadang melakukan razia pasar untuk terjun langsung melihat penyebab
langkanya bahan kebutuhan pokok, namun tindakan ini dirasa masih jauh dari
menyelesaikan masalah langkanya kebutuhan pokok itu sendiri.
9. Kesejahteraan
Kesejahteraan adalah
lawan dari kemiskinan. Masalah ini tergolong popular dalam ekonomi karena pada
hakikatnya setiap orang ingin kaya, makmur dan ingin mempunyai banyak uang.
Semua itu tertuju pada kata kesejahteraan.
10. Pertumbuhan Ekonomi
Dari pandangan
ekonomi makro, pertumbuhan ekonomi suatu negara mencerminkan menaiknya atau
menurunnya situasi ekonomi suatu negara. Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari
aspek Produk Domestik Bruto, total ekspor impor dan lain sebagainya.
11. Suku Buka Perbankan Terlalu Tinggi
Perlu anda ketahui
bahwa salah satu indikator untuk menentukan baik atau tidaknya kondisi
perekonomian di suatu negara adalah suku bunga. Semakin tinggi atau semakin
rendahnya suku bunga perbankan di suatu negara, maka akan berpengaruh besar
terhadap kondisi ekonomi di negara tersebut. Nah, untuk suku bunga perbankan di
Indonesia masih dinilai terlalu tinggi sehingga masih perlu perhatian lebih
dari pemerintah untuk mengatasi masalah ini.
12. Nilai Inflasi Semakin Tinggi
Selain suku bunga
perbankan, satu hal lagi yang juga mempengaruhi kondisi ekonomi di suatu negara
adalah nilai inflasi. Di Indonesia, nilai inflasi dinilai nyaris cukup
sensitif. Bahkan hanya gara-gara harga sembako dipasaran tinggi, maka nilai
inflasi juga terpengaruh. Akibat dari tingginya nilai inflasi di negara kita
ini, maka akan bermunculan masalah-masalah ekonomi Indonesia yang lain.
Macam-macam Kebutuhan
Kebutuhan manusia
banyak dan beraneka ragam, bahkan tidak hanya beraneka ragam tetapi bertambah
terus tidak ada habisnya. Satu kebutuhan telah Anda penuhi, tentu akan datang
lagi kebutuhan yang lainnya. Namun demikian, kita dapat menggolongkan
kebutuhan-kebutuhan sebagaimana bagan berikut ini:
a) Kebutuhan menurut intensitasnya
Kebutuhan ini
dipandang dari urgensinya, atau mendesak tidaknya suatu kebutuhan. Kebutuhan
ini dikelompokkan menjadi tiga: kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan
kebutuhan tertier.
b)
Kebutuhan Primer
kebutuhan ini mutlak
harus dipenuhi agar kita tetap hidup, seperti kebutuhan akan makanan, pakaian,
tempat tinggal.
c)
Kebutuhan Sekunder
Kebutuhan ini disebut
juga kebutuhan kultural, kebutuhan ini timbul bersamaan meningkatnya peradaban
manusia seperti:
1. ingin
makan enak
2. ingin
pakaian yang lebih bagus
3. ingin
perabotan lebih bagus
d) Kebutuhan
Tertier
Kebutuhan ini
ditujukan untuk kesenangan manusia, seperti kebutuhan akan perhiasan, mobil
mewah, rumah mewah.
E)
Kebutuhan menurut sifatnya
Kebutuhan ini
dibedakan menurut dampak atau pengaruhnya terhadap jasmani dan rohani.
a. Kebutuhan
jasmani, contohnya: makanan, pakaian, tempat tinggal.
b. Kebutuhan
rohani, contohnya: musik, menonton bola, ibadah.
f) Kebutuhan menurut waktu
Kebutuhan ini
dibedakan menurut waktu sekarang dan waktu masa yang akan datang. Kebutuhan
sekarang, adalah kebutuhan yang harus dipenuhi sekarang juga, seperti: makan di
saat lapar, atau obat-obatan pada saat sakit. Kebutuhan masa depan, yaitu
pemenuhana kebutuhan yang dapat ditunda untuk waktu yang akan datang, misalnya:
tabungan hari tua, asuransi kesehatan.
g) Kebutuhan menurut wujud
Kebutuhan ini
meliputi kebutuhan material, yaitu kebutuhan berupa barang-barang yang dapat
diraba dan dilihat. Misalnya: buku, sepeda, radio.
h.) Kebutuhan menurut subyek
Kebutuhan ini
dibedakan menurut pihak-pihak yang membutuhkan. Kebutuhan ini meliputi:
kebutuhan individu, yaitu kebutuhan yang dapat dilihat dari segi orang yang
membutuhkan, misalnya: kebutuhan petani berbeda dengan kebutuhan seorang guru.
Kebutuhan masyarakat, disebut juga kebutuhan kolektif atau kebutuhan bersama,
yaitu alat pemuas kebutuhan yang digunakan bersama, misalnya: telepon umum,
jalan umum, WC umum, rasa aman.
Daftar Pusaka :
Anonim. 2014. Masalah
Ekonomi. http://fikricatur.blogspot.co.id/2013/04/masalah-ekonomi_30.html (diakses 6 Maret 2017)
Oziekonomi. 2017.
Masalah Pokok Ekonomi. https://oziekonomi.wordpress.com/materi/materi-kelas-x/masalah-pokok-ekonomi/ (diakses 6 Maret 2017)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.