@B29-Thoriq
Oleh : Thoriq el habibi
Oleh : Thoriq el habibi
Abstrak
Ilmu Ekonomi merupakan ilmu sosial yang membahas tentang
bagaimana manusia memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas dengan alat pemuas
yang terbatas.
Ilmu ekonomi ini termasuk ilmu sosial yang aplikatif, dalam arti dapat diterapkan didalam kehidupan nyata. Salah satu bagian dari ilmu ekonomi adalah Ekonomi Mikro yang mempelajari tentang perilaku manusia dalam mengalokasikan faktor produksi agar tercapai kombinasi optimum.
Ilmu ekonomi ini termasuk ilmu sosial yang aplikatif, dalam arti dapat diterapkan didalam kehidupan nyata. Salah satu bagian dari ilmu ekonomi adalah Ekonomi Mikro yang mempelajari tentang perilaku manusia dalam mengalokasikan faktor produksi agar tercapai kombinasi optimum.
PERILAKU KONSUMEN
Perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan individu yang
melibatkan pembelian penggunaan barang dan jasa termasuk proses pengambilan
keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut sebagai
pengalaman dengan produk, pelayanan dari sumber lainnya.
JENIS JENIS PERILAKU KONSUMEN
Jenis-jenis perilaku
konsumen ini sendiri berbeda-beda dan bermacam-macam. Misalkan Anda ingin membeli
buah mangga, maka yang termasuk ke dalam perilaku konsumen sebelum membeli
adalah mencium bau mangga tersebut untuk memastikan apakah sudah matang,
kemudian meneliti dari bentuknya, apakah ada sisi yang busuk, menekan-nekan
mangga tersebut juga untuk memastikan tingkat kematangan mangga tersebut, dan
lain sebaginya. Hal ini juga dapat diterapkan pada pembelian produk jangka
panjang, misalnya peralatan elektronik, gadget, alat-alat furniture, dan lain
sebagainya.Untuk produk jasa, misalkan jasa tour wisata, pasti Anda akan
mengecek terlebih dahulu dari testimoni pembeli, track record perusahaan jasa travel itu
sendiri, dan lain sebaginya. Pada intinya, setiap konsumen yang akan membeli
suatu produk atau menggunakan sebuah jasa, maka konsumen tersebut pasti
melakukan apa yang disebut sebagi perilaku konsumen.Pada dasarnya, perilaku
konsumen secara umum dibagi menjadi 2 yaitu perilaku konsumen yang bersifat
rasional dan irrasional. Yang dimaksudkan dengan perilaku konsumen yang
bersifat rasional adalah tindakan perilaku konsumen dalam pembelian suatu
barang dan jasa yang mengedepankan aspek-aspek konsumen secara umum, yaitu
seperti tingkat kebutuhan mendesak, kebutuhan utama/primer, serta daya guna
produk itu sendiri terhadap konsumen pembelinya. Sedangkan perilaku konsumen
yang bersifat irrasional adalah perilaku konsumen yang mudah terbujuk oleh
iming-iming diskon atau marketing dari suatu produk tanpa mengedepankan aspek
kebutuhan atau kepentingan. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa ciri-ciri
yang menjadi dasar perbedaan antara perilaku konsumen yang bersifat rasional
dan perilaku konsumen yang bersifat irrasional.
Berikut ini beberapa ciri-ciri dari Perilaku Konsumen
yang bersifat Rasional:
1. Konsumen memilih barang berdasarkan kebutuhan
2. Barang yang dipilih konsumen memberikan kegunaan optimal
bagi konsumen
3. Konsumen memilih barang yang mutunya terjami
4. Konsumen memilih barang yang harganya sesuai dengan
kemampuan konsumen
Beberapa
ciri-ciri Perilaku Konsumen yang bersifat Irrasional:
1. Konsumen sangat cepat tertarik dengan iklan dan promosi
di media cetak maupun elektronik
2. Konsumen memilih barang-barang bermerk atau branded yang
sudah dikenal luas
3. Konsumen memilih barang bukan berdasarkan kebutuhan,
melainkan gengsi atau prestise
Pendekatan Ordinal
Dalam Teori Permintaan Konsumen dengan pendekatan kurva
indiferen (ordinal) beranggapan bahwa kepuasan konsumen tidak dapat diukur
dengan satu satuan. Tingkat kepuasan konsumen dalam teori Permintaan Konsumen
dengan pendekatan kurva indiferen (ordinal) hanya dapat dinyatakan lebih tinggi
atau lebih rendah ukuran kepuasannya.
Pendekatan kardinal
Pendekatan ini dipopulerkan oleh ekonom beraliran
subyektif seperti Gossen, Jevons dan Walras. Menurut pendekatan ini : 1) daya
guna suatu barang diukur dengan satuan barang atau util, serta tinggi rendahnya
nilai atau daya guna tersebut tegantung pada subyek atau pihak yang menilai, 2)
semakin berguna suatu barang bagi seseorang maka akan semakin diminati (Joesron
dan Fathurrozi, 2003 : 45; Pyndick and Rubinfeld, 1992 : 63; Bilas, 1993 :
38-39 ; Iswardono, 1990 : 27). Adapun asumsi-asumsi dalam pendekatan kardinal
ini adalah:
a. Konsumen bertujuan untuk memaksimumkan kepuasannya dengan
kendala pendapatan yang dimiliki dan konsumen bersifat rasional.
b. Adanya deminishing marginal utility yaitu
tambahan utilitas yang diperoleh konsumen semakin menurun dengan bertambahnya
konsumsi dari suatu barang.
c. Pendapatan konsumen dianggap tetap.
d. Constant marginal utility of money, yaitu uang mempunyai
nilai subyektif yang tetap.
e. Total utility adalah additive dan independen.
Additive berarti daya guna sekumpulan barang adalah fungsi kuantitas dari
masing-masing barang yang dikonsumsi. Independen berarti daya guna suatu barang
tertentu tidak dipengaruhi oleh tindakan mengkonsumsi barang lain.
DATAR PUSTAKA:
http://pandjianggriawan.blogspot.co.id/2015/11/artikel-perilaku-konsumen-8.htmlhttp://ciputrauceo.net/blog/2015/6/11/perilaku-konsumen
http://id-jurnal.blogspot.co.id/2008/04/fokus-ekonomi-agustus-2004-paradigma.html
http://jurnalekonomisyariah.com/2016/11/07/teori-permintaan-konsumenpendekatan-ordinal/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.