.

Selasa, 21 Maret 2017

Perilaku Para Konsumen

@B29-Thoriq

Oleh : Thoriq el habibi

Abstrak
Ilmu Ekonomi merupakan ilmu sosial yang membahas tentang bagaimana manusia memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas dengan alat pemuas yang terbatas.
Ilmu ekonomi ini termasuk ilmu sosial yang aplikatif, dalam arti dapat diterapkan didalam kehidupan nyata. Salah satu bagian dari ilmu ekonomi adalah Ekonomi Mikro yang mempelajari tentang perilaku manusia dalam mengalokasikan faktor produksi agar tercapai kombinasi optimum.

PERILAKU KONSUMEN
Perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan individu yang melibatkan pembelian penggunaan barang dan jasa termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut sebagai pengalaman dengan produk, pelayanan dari sumber lainnya.

JENIS JENIS PERILAKU KONSUMEN
Jenis-jenis perilaku konsumen ini sendiri berbeda-beda dan bermacam-macam. Misalkan Anda ingin membeli buah mangga, maka yang termasuk ke dalam perilaku konsumen sebelum membeli adalah mencium bau mangga tersebut untuk memastikan apakah sudah matang, kemudian meneliti dari bentuknya, apakah ada sisi yang busuk, menekan-nekan mangga tersebut juga untuk memastikan tingkat kematangan mangga tersebut, dan lain sebaginya. Hal ini juga dapat diterapkan pada pembelian produk jangka panjang, misalnya peralatan elektronik, gadget, alat-alat furniture, dan lain sebagainya.Untuk produk jasa, misalkan jasa tour wisata, pasti Anda akan mengecek terlebih dahulu dari testimoni pembeli, track record perusahaan jasa travel itu sendiri, dan lain sebaginya. Pada intinya, setiap konsumen yang akan membeli suatu produk atau menggunakan sebuah jasa, maka konsumen tersebut pasti melakukan apa yang disebut sebagi perilaku konsumen.Pada dasarnya, perilaku konsumen secara umum dibagi menjadi 2 yaitu perilaku konsumen yang bersifat rasional dan irrasional. Yang dimaksudkan dengan perilaku konsumen yang bersifat rasional adalah tindakan perilaku konsumen dalam pembelian suatu barang dan jasa yang mengedepankan aspek-aspek konsumen secara umum, yaitu seperti tingkat kebutuhan mendesak, kebutuhan utama/primer, serta daya guna produk itu sendiri terhadap konsumen pembelinya. Sedangkan perilaku konsumen yang bersifat irrasional adalah perilaku konsumen yang mudah terbujuk oleh iming-iming diskon atau marketing dari suatu produk tanpa mengedepankan aspek kebutuhan atau kepentingan. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa ciri-ciri yang menjadi dasar perbedaan antara perilaku konsumen yang bersifat rasional dan perilaku konsumen yang bersifat irrasional.
Berikut ini beberapa ciri-ciri dari Perilaku Konsumen yang bersifat Rasional:
1. Konsumen memilih barang berdasarkan kebutuhan
2. Barang yang dipilih konsumen memberikan kegunaan optimal bagi konsumen
3. Konsumen memilih barang yang mutunya terjami

4. Konsumen memilih barang yang harganya sesuai dengan kemampuan konsumen
 Beberapa ciri-ciri Perilaku Konsumen yang bersifat Irrasional:
1. Konsumen sangat cepat tertarik dengan iklan dan promosi di media cetak maupun elektronik
2. Konsumen memilih barang-barang bermerk atau branded yang sudah dikenal luas

3. Konsumen memilih barang bukan berdasarkan kebutuhan, melainkan gengsi atau prestise
Pendekatan Ordinal
Dalam Teori Permintaan Konsumen dengan pendekatan kurva indiferen (ordinal) beranggapan bahwa kepuasan konsumen tidak dapat diukur dengan satu satuan. Tingkat kepuasan konsumen dalam teori Permintaan Konsumen dengan pendekatan kurva indiferen (ordinal) hanya dapat dinyatakan lebih tinggi atau lebih rendah ukuran kepuasannya.
Pendekatan kardinal
 Pendekatan ini dipopulerkan oleh ekonom beraliran subyektif seperti Gossen, Jevons dan Walras. Menurut pendekatan ini : 1) daya guna suatu barang diukur dengan satuan barang atau util, serta tinggi rendahnya nilai atau daya guna tersebut tegantung pada subyek atau pihak yang menilai, 2) semakin berguna suatu barang bagi seseorang maka akan semakin diminati (Joesron dan Fathurrozi, 2003 : 45; Pyndick and Rubinfeld, 1992 : 63; Bilas, 1993 : 38-39 ; Iswardono, 1990 : 27). Adapun asumsi-asumsi dalam pendekatan kardinal ini adalah:
a. Konsumen bertujuan untuk memaksimumkan kepuasannya dengan kendala pendapatan yang dimiliki dan konsumen bersifat rasional.
b. Adanya deminishing marginal utility yaitu tambahan utilitas yang diperoleh konsumen semakin menurun dengan bertambahnya konsumsi dari suatu barang.
c. Pendapatan konsumen dianggap tetap.
d. Constant marginal utility of money, yaitu uang mempunyai nilai subyektif yang tetap.
e. Total utility adalah additive dan independen. Additive berarti daya guna sekumpulan barang adalah fungsi kuantitas dari masing-masing barang yang dikonsumsi. Independen berarti daya guna suatu barang tertentu tidak dipengaruhi oleh tindakan mengkonsumsi barang lain. 
DATAR PUSTAKA:
http://pandjianggriawan.blogspot.co.id/2015/11/artikel-perilaku-konsumen-8.html
http://ciputrauceo.net/blog/2015/6/11/perilaku-konsumen
http://id-jurnal.blogspot.co.id/2008/04/fokus-ekonomi-agustus-2004-paradigma.html
http://jurnalekonomisyariah.com/2016/11/07/teori-permintaan-konsumenpendekatan-ordinal/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.