Pengertian
Perilaku Konsumen
Menurut Muchlisin (2016) Perilaku
konsumen adalah perilaku yang ditunjukkan melalui pencarian, pembelian,
penggunaan, pengevaluasian dan penentuan produk atau jasa yang mereka harapkan
dapat memuaskan kebutuhan mereka (Anoraga, 2004:223).
Konsumen memiliki keragaman yang menarik untuk dipelajari karena ia meliputi seluruh individu dari berbagai usia, latar belakang budaya, pendidikan, dan keadaan sosial ekonomi lainnya. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk mempelajari bagaimana konsumen berperilaku dan faktor-faktor apa saja yang memengaruhi perilaku tersebut.
Berikut beberapa pengertian perilaku konsumen dari beberapa sumber:
Konsumen memiliki keragaman yang menarik untuk dipelajari karena ia meliputi seluruh individu dari berbagai usia, latar belakang budaya, pendidikan, dan keadaan sosial ekonomi lainnya. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk mempelajari bagaimana konsumen berperilaku dan faktor-faktor apa saja yang memengaruhi perilaku tersebut.
Berikut beberapa pengertian perilaku konsumen dari beberapa sumber:
- Menurut Kotler dan Keller (2008:214), perilaku konsumen adalah studi bagaimana individu, kelompok dan organisasi memilih, membeli, menggunakan dan menempatkan barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka.
- Menurut Basu Swastha (2000:10), perilaku konsumen merupakan kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.
- Menurut Schiffman dan Kanuk (2008:6), perilaku konsumen menggambarkan cara individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli barang-barang yang berhubungan dengan konsumsi.
Ilmu perilaku konsumen merupakan ilmu tentang bagaimana
individu mengambil suatu keputusan dalam menggunakan sumber daya yang dimilikinya
yaitu waktu, tenaga, dan uang untuk mengkonsumsi sesuatu, termasuk mempelajari
apa, mengapa, kapan, dan dimana seseorang membeli, serta seberapa sering
seseorang membeli dan menggunakan suatu produk dan jasa.
http://www.kajianpustaka.com/2016/10/pengertian-dan-faktor-yang-mempengaruhi-perilaku-konsumen.html |
Teori
Perilaku Konsumen
Swastha dan Handoko (2000:27),
membagi teori perilaku konsumen menjadi empat jenis, yaitu:
- Teori Ekonomi Mikro. Dalam teori ini menjelaskan bahwa keputusan untuk membeli merupakan hasil perhitungan ekonomis rasional yang sadar. Pembeli individual berusaha menggunakan barang-barang yang akan memberikan kegunaan (kepuasan) paling banyak, sesuai dengan selera dan harga-harga relatif.
- Teori Psikologis. Teori ini mendasari faktor-faktor psikologis individu untuk selalu dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan, yang merupakan penerapan dari teori-teori bidang psikologis dalam menganalisa perilaku konsumen.
- Teori Sosiologis. Teori ini lebih menitik beratkan pada hubungan dan pengaruh antara individu-individu yang dikaitkan dengan perilaku mereka jadi lebih mengutamakan perilaku kelompok dari pada perilaku individu.
- Teori Anthropologis. Teori ini sama dengan teori sosiologis, teori ini juga menekankan pada tingkah laku pembelian dari suatu kelompok tetapi kelompok yang diteliti adalah kelompok masyarakat luas antara lain: kebudayaan (kelompok paling besar), sub kultur (kebudayaan daerah) dan kelas-kelas sosial.
Faktor
yang mempengaruhi perilaku konsumen
Faktor perilaku konsumen dalam
pengambilan keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen melewati lima
tahapan yaitu: pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi informasi,
pembelian dan pasca pembelian. Proses pengambilan keputusan pembelian konsumen
dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu (Engel et.al, 1994):
- Faktor perbedaan individu terdiri dari sumber daya konsumen, motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup dan demografi.
- Faktor lingkungan yang terdiri dari budaya, kelas sosial, pengaruh pribadi, keluarga dan situasi.
- Proses psikologis terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran, perubahan sikap/perilaku.
Menurut Kotler (2000), faktor-faktor
utama yang memengaruhi perilaku pembelian konsumen adalah faktor kebudayaan,
faktor sosial, faktor personal dan faktor psikologi sebagai berikut:
a.
Faktor Kebudayaan
Faktor-faktor kebudayaan mempunyai
pengaruh yang paling luas dan mendalam terhadap perilaku konsumen. Pemasar harus
memahami peran yang dimainkan oleh kultur, sub-kultur, dan kelas sosial
pembeli.
b.
Faktor Sosial
Perilaku seorang konsumen yang
dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti perilaku kelompok acuan (kelompok
referensi), keluarga, serta peran dan status sosial dari konsumen.
c.
Faktor Pribadi
Keputusan seorang pembeli juga
dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, yaitu usia pembeli dan tahap siklus
hidup pembeli, pekerjaan, kondisi ekonomi. Gaya hidup, serta kepribadian dan
kondisi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli.
d.
Faktor Psikologis
Pilihan pembelian seseorang
dipengaruhi pula oleh empat faktor psikologis utama, yaitu motivasi, persepsi,
pengetahuan (learning), serta keyakinan dan sikap.
Selain empat faktor tersebut, perilaku konsumen juga dapat dipengaruhi dari stimuli pemasaran berupa bauran pemasaran yang meliputi (Kotler, 2000;34):
Selain empat faktor tersebut, perilaku konsumen juga dapat dipengaruhi dari stimuli pemasaran berupa bauran pemasaran yang meliputi (Kotler, 2000;34):
a.
Produk
Kebijakan produk meliputi
perencanaan dan pengembangan produk. Kegiatan ini penting terutama dalam
lingkungan yang berubah-ubah. Oleh karenanya perusahaan dituntut untuk
menghasilkan dan menawarkan produk yang bernilai dan sesuai dengan selera
konsumen.
b.
Harga
Harga suatu produk dapat dikatakan
sebagai alat pemasaran yang cukup penting, dibandingkan dengan bauran pemasaran
lainnya. Hal ini disebabkan misalnya karena perubahan harga suatu produk akan
mengakibatkan perubahan kebijakan saluran distribusi, dan promosi. Meskipun
disangkal bahwa suatu tingkat harga harus dapat menutup biaya bauran pemasaran.
c.
Promosi
Usaha untuk mendorong peningkatan
volume penjualan yang tampak paling agresif adalah dengan cara promosi. Dasar
pengembangan promosi adalah komunikasi.
d.
Saluran distribusi
Pendistribusian
produk ke pasar merupakan sebagian dari proses pengembangan pemasaran, untuk
mencapai pasar sasaran bagi perusahaan dan tujuan khususnya yang menyangkut
perencanaan pemasaran strategis. Jauh sebelum produk selesai, manajemen harus
menentukan metode apa yang akan didayagunakan untuk mengantarkan produk ke
pasar.
http://www.kajianpustaka.com/2016/10/pengertian-dan-faktor-yang-mempengaruhi-perilaku-konsumen.html |
Jenis
dari perilaku konsumen
Menurut Ciputrauceo (2015) Jenis-jenis perilaku konsumen ini
sendiri berbeda-beda dan bermacam-macam. Misalkan Anda ingin membeli buah
mangga, maka yang termasuk ke dalam perilaku konsumen sebelum membeli adalah
mencium bau mangga tersebut untuk memastikan apakah sudah matang, kemudian
meneliti dari bentuknya, apakah ada sisi yang busuk, menekan-nekan mangga
tersebut juga untuk memastikan tingkat kematangan mangga tersebut, dan lain
sebaginya. Hal ini juga dapat diterapkan pada pembelian produk jangka panjang,
misalnya peralatan elektronik, gadget, alat-alat furniture, dan lain
sebagainya.
Untuk produk jasa, misalkan jasa tour wisata,
pasti Anda akan mengecek terlebih dahulu dari testimoni pembeli, track
record perusahaan jasa travel itu sendiri, dan lain sebaginya. Pada
intinya, setiap konsumen yang akan membeli suatu produk atau menggunakan sebuah
jasa, maka konsumen tersebut pasti melakukan apa yang disebut sebagi perilaku
konsumen.
Pada dasarnya, perilaku konsumen secara umum
dibagi menjadi 2 yaitu perilaku konsumen yang bersifat rasional dan irrasional.
Yang dimaksudkan dengan perilaku konsumen yang bersifat rasional adalah
tindakan perilaku konsumen dalam pembelian suatu barang dan jasa yang
mengedepankan aspek-aspek konsumen secara umum, yaitu seperti tingkat kebutuhan
mendesak, kebutuhan utama/primer, serta daya guna produk itu sendiri terhadap
konsumen pembelinya. Sedangkan perilaku konsumen yang bersifat irrasional
adalah perilaku konsumen yang mudah terbujuk oleh iming-iming diskon atau
marketing dari suatu produk tanpa mengedepankan aspek kebutuhan atau
kepentingan. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa ciri-ciri yang menjadi
dasar perbedaan antara perilaku konsumen yang bersifat rasional dan perilaku
konsumen yang bersifat irrasional.
Berikut ini beberapa ciri-ciri dari Perilaku
Konsumen yang bersifat Rasional:
1. Konsumen memilih barang
berdasarkan kebutuhan
2. Barang yang dipilih
konsumen memberikan kegunaan optimal bagi konsumen
3. Konsumen memilih
barang yang mutunya terjamin
4. Konsumen memilih barang
yang harganya sesuai dengan kemampuan konsumen
Beberapa ciri-ciri Perilaku Konsumen yang
bersifat Irrasional:
1. Konsumen sangat cepat
tertarik dengan iklan dan promosi di media cetak maupun elektronik
2. Konsumen memilih
barang-barang bermerk atau branded yang sudah dikenal luas
3. Konsumen memilih barang
bukan berdasarkan kebutuhan, melainkan gengsi atau prestise
Proses pembentukan perilaku konsumen
Perilaku konsumen dilakukan berdasarkan suatu
proses sebelum dan sesudah seorang konsumen melakukan proses pembelian suatu
barang maupun jasa. Dalam perilaku konsumen tersebut, seorang pembeli akan
melakukan penilaian yang kemudian pada akhirnya akan mempengaruhi proses
pengambilan keputusannya atas pembelian barang atau jasa tersebut. Berikut
beberapa tahapan pengambilan keputusan seorang konsumen :
1. Pengenalan Masalah.
Biasanya seorang konsumen
melakukan pembelian atas dasar kebutuhan atau untuk menyelesaikan keperluan,
masalah dan kepentingan yang dihadapi. Jika tidak ada pengenalan masalah
terlebih dahulu, maka konsumen juga tidak akan tahu produk mana yang harus
dibeli.
2. Pencarian Informasi.
Setelah mengetahui permasalahan
yang dialami, maka pada saat itu seorang konsumen akan aktif mencari tahu
tentang bagaimana cara penyelesaian masalahnya tersebut. Dalam mencari sumber
atau informasi, seseorang dapat melakukannya dari diri sendiri (internal)
maupun dari orang lain (eksternal) seperti masukan, sharing
pengalaman, dan lain sebagainya.
3. Mengevaluasi Alternatif.
Setelah konsumen mendapatkan
berbagai macam informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan, maka hal
selanjutnya yang dilakukan oleh konsumen tersebut adalah mengevaluasi segala
alternatif keputusan maupun informasi yang diperoleh. Hal itu lah yang
menjadi landasan dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi.
4. Keputusan Pembelian.
Proses selanjutnya setelah
melakukan evaluasi pada alternatif-alternatif keputusan yang ada adalah konsumen
tersebut akan melalui proses yang disebut dengan keputusan pembelian. Waktu
yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan ini tidak sama, yaitu
tergantung dari hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam proses pembelian atau
pengambilan keputusan tersebut.
5. Evaluasi Pasca-Pembelian.
Proses lanjutan yang biasanya
dilakukan seorang konsumen setelah melakukan proses dan keputusan pembelian
adalah mengevaluasi pembeliannya tersebut. Evaluasi yang dilakukan mencakup
pertanyaan-pertanyaan mendasar seperti apakah barang tersebut sudah sesuai
dengan harapan, sudah tepat guna, tidak mengecewakan, dan lain sebagainya.
Riadi,Muchlisin.2016.Pengertian dan Perilaku Konsumen.Kajian
Pustaka. http://www.kajianpustaka.com/2016/10/pengertian-dan-faktor-yang-mempengaruhi-perilaku-konsumen.html
Anonym.2015.Perilaku Konsumen.Ciputrauceo. http://ciputrauceo.net/blog/2015/6/11/perilaku-konsumen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.