Kebijakan Moneter dan Keseimbangan Ekonomi IS-LM
Abstrak
Pertumbuhan
ekonomi merupakan suatu gambaran mengenai dampak kebijakan pemerintah yang
dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakam laju
pertumbuhan yang dibentuk dari berbagai macam sektor ekonomi yang secara tidak
langsung menggambarkan tingkat pertumbuhan ekonomi yang terjadi.
Untuk dapat
mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi tetapi stabil tidaklah pekerjaan yang
mudah untuk dilaksanakan, ini gambarkan seperti mata uang dua sisi, kadang
dicapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi tapi tidak stabil. Untuk mencapai
inilah diperlukan kebijakan moneter.
Kata
Kunci
Kebijakan Moneter , Keseimbangan Ekonomi, IS-LM
Pendahuluan
Kebijakan moneter bertujuan
mengarahkan perekonomian makro ke kondisi yang lebih baik dan atau diinginkan.
Kondisi-kondisi tersebut diukur dengan menggunakan indikator-indikator makro
utama seperti terpeliharanya pertumbuhan ekonomi yang baik, stabilitas harga
umum yang terkendali, dan menurunnya tingkat pengangguran.
Sesuai dengan kondisi perekonomian
masyarakat Indonesia yang kegiatannya bertumpu pada aset keuangan kredit
perbankan, maka pemerintah perlu melaksanakan kebijakan moneter melalui
pengelolaan instrumen-instrumen kebijakan moneter itu sendiri, sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi struktur potensi ekonomi masyarakat yang akan
digerakkan. Kebijakan moneter tujuannya adalah untuk mencapai
stabilisasi ekonomi. Berhasil tidaknya tujuan dari kebijakan moneter tersebut
dipengaruhi oleh dua faktor, pertama: kuat tidaknya hubungan kebijakan moneter
dengan kegiatan ekonomi tersebut, kedua: jangka waktu perubahan kebijakan
moneter terhadap kegiatan ekonomi.
Permasalahan
1. Apa
difinisi dan pengertian dari kebijakan moneter?
2. Pengertian dan Konsep IS-LM?
3. Apa
saja instrumen dari kebijakan moneter dan pengertiannya?
4. Pengaruh
Kebijakan Moneter terhadap Kurva IS – LM?
Pembahasan
1. Kebijakan
Moneter
Kebijakan
Moneter adalah suatu usaha dalam mengendalikan keadaan ekonomi makro agar dapat
berjalan sesuai dengan yang diinginkan melalui pengaturan jumlah uang yang
beredar dalam perekonomian. Usaha tersebut dilakukan agar terjadi kestabilan
harga dan inflasi serta terjadinya peningkatan output keseimbangan dan atau
terpeliharanya stabilitas harga (inflasi terkontrol). Melalui kebijakan moneter
pemerintah dapat mempertahankan,menambah atau mengurangi jumlah uang beredar
dalam upaya mempertahankan kemampuan ekonomi bertumbuh,sekaligus mengendalikan
inflasi.
Jika yang di
lakukan menambah uang beredar,maka pemerintah dikataan menempuh kebijkan
moneter ekspnsif (monetary expansive). Sebaliknya jika jumlah uang beredar
dikurangi, pemerintah menempuh kebijakan moneter kontraktif (monetary
contractive) (Mahasiswa.com)
2. Konsep IS-LM
Model IS-LM memunculkan titik ekubilibrium
tentang suku bunga dan pengeluaran diberikan oleh ekulibrium di dalam pasar
barang dan uang. Pasar
barang diwakilkan oleh ekuilibrium antara investasi dan tabungan (IS), dan
pasar uang diwakilkan oleh penawaran uang dan preferensi likuiditas. Kurva
IS termasuk oleh titik-titik dimana investasi, berdasarkan suku bunga, setara
dengan tabungan, berdasarkan keluaran.
Kurva IS melandai kebawah karena keluaran dan suku
bunga memiliki hubungan berbanding terbalik di pasar barang: Apabila keluaran
meningkat maka akan lebih banyak uang yang ditabung, yang artinya suku bunga
haruslah diturunkan untuk mendorong investasi yang cukup sehingga sepantaran
dengan tabungan. Kurva LM melandai keatas karena suku bunga dan keluaran
memiliki relasi positif di pasar uang. Dengan meningkatknya keluaran,
permintaan untuk uang akan naik, dan suku bunga akan turut naik.
(Selvy Yuliani.2014)
3. Instrumen
dari kebijakan moneter dan pengertiannya
Kebijakan
moneter dapat dilakukan dengan menjalankan instrumen kebijakan moneter, yaitu
antara lain :
a. Operasi
Pasar Terbuka (Open Market Operation)
b.
Fasilitas Diskonto (Discount Rate)
c. Rasio
Cadangan Wajib
d. Imbauan
moral (moral persuasion)
4. Pengaruh Kebijakan Moneter terhadap Kurva IS – LM
Efektifitas kebijakan moneter tergantung pertama,
dari tingkat kemiringan kurva LM. Bila kurva LM vertical
maka semakin besar dampak dari kebijakan moneter terhadap perubahan income dan
sebaliknya bila kurva LM semakin miring maka semakin kurang efektif kebijakan
moneter tersebut karena sangat kecil dampaknya terhadap penambahan income.
Berarti efektifitas kebijakan moneter akan dipengaruhi oleh factor yang
menentukan kemiringan kurva LM. Kemiringan kurva LM tergantung dengan tingkat
sensitifitas permintaan uang terhadap tingkat bunga (koefisien b pada
persamaan 6.5). Bila permintaan uang sangat sensitive terhadap perubahan bunga
(b besar) maka kurva LM akan miring. Ini berarti bahwa sedikit perubahan
tingkat bunga mengakibatkan penurunan tingkat bunga sehingga pengeluaran
investasi akan semakin besar.
Faktor kedua yang mempengaruhi efektifitas kebijakan
moneter adalah kemiringan kurva IS, semakin tegak kurva IS maka semakin tidak
efektif kebijakan moneter, sebaliknya bila kurva IS semakin datar maka
kebijakan moneter akan semakin efektif. Kemiringan kurva IS tergantung dengan
tingkat sensifitas investasi terhadap perubahan tingkat bunga. Bila pengeluaran
investasi sangat sensitif terhadap perubahan bunga maka sedikit perubahan
tingkat bunga akan mengakibatkan perubahan investasi yang relative lebih besar.
Dalam keadaan seperti ini maka bentuk kurva IS akan semakin mendatar.
Pengeluaran investasi yang sensitive terhadap bunga merupakan indikasi bahwa
ekonomi berada dalam keadaan tidak full employment, artinya masih banyak
factor produksi yang belum dipakai penuh. Bila ekonomi berada dalam keadaan full
employment maka pengeluaran investasi menjadi tidak sensitive terhadap
perubahan bunga dan bentuk kurva IS adalah vertical. Dalam keadaan seperti ini
maka bila stok uang ditambah (kebijakan moneter) maka income tidak akan naik
walupun tingkat bunga turun. Keadaan ini disebabkan karena investasi tidak
respon terhadap penurunan bunga. (Bayu Bzet. 2014)
Daftar Pustaka
Anonim. 2016. Kebijakan Moneter. Mahasiswa. Dalam https://mahasiswasuksesmulia.blogspot.com/2016/08/kebijakan-moneter.html
Bayu Bzet.
2014. Pengaruh Kebijakan Moneter terhadap Kurva IS – LM.
Rumah Belajar Bzat dalam http://rumah-belajar-bzet.blogspot.com/2014/10/pengaruh-kebijakan-moneter-terhadap.html
Selvy Yuliani. 2014. Konsep Kurva IS-LM. Privateselv. Dalam http://privateselv.blogspot.com/2014/10/keseimbangan-kurva-is-lm.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.