(Eridiana, Wahyu)
Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat
mencatat jumlah pengangguran terbuka di Jawa Barat pada Februari 2016 bertambah
23.783 orang dibanding periode yang sama setahun sebelumnya. Tercatat pada
Februari 2015 jumlah pengangguran di Jabar mencapai 1.875.924 orang yang
kemudian naik menjadi 1.899.707 pada Februari 2016. Penambahan tersebut
menyebabkan Jabar menempati posisi ketiga secara nasional yang memiliki angka
pengangguran tertinggi.
Kepala BPS Jabar Bachdi Ruswana menuturkan pada
Februari 2016 diperkirakan terdapat 20.277.112 orang penduduk yang bekerja.
Jumlah tersebut berkurang 179.777 orang dibandingkan dengan keadaan tahun
sebelumnya yang pada Februari 2015 penduduk yang bekerja sebanyak 20.456.889
orang.(pikiran rakyat.com)
Meningkatnya jumlah penganggur di Jawa Barat
mengindikasikan pertumbuhan sektor-sektor ekonomi di wilayah ini belum
berkualitas. Daya ungkit sektor yang berkembang terhadap penyerapan tenaga
kerja cenderung lemah sehingga Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) naik 0,17
persen poin dari 8,72 pada Agustus 2015 menjadi 8,89 persen pada Agustus 2016.
Wakil Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI)
Bandung Koordinator Jabar, Acuviarta Kartabi, Minggu 27 November 2016
mengatakan, kondisi tersebut patut menjadi perhatian. Jabar dengan jumlah
penduduk dan jumlah angkatan kerja yang besar harus mencari jalan keluar atas
persoalan tersebut.
”Jika melihat dari sisi pertumbuhan ekonomi,
performa Jabar selalu positif dan di atas rata-rata nasional. Hanya, meski
sektor-sektor ekonomi tumbuh relatif lebih baik di atas 5 persen, hal itu tidak
cukup kuat mengangkat penyerapan tenaga kerja,” katanya.
Kondisi itu, menurut dia, disebabkan sektor-sektor
yang berkembang cenderung padat modal sehingga kurang daya ungkitnya terhadap
penyerapan tenaga kerja. Hal itu ditunjukkan dari hasil survei Badan Pusat
Statistik Jabar, dari empat lapangan usaha yang menyerap tenaga kerja terbesar
di Jabar adalah usaha perdagangan, rumah makan, dan jasa akomodasi.
Pada Agustus 2016, angkatan kerja berjumlah
21.075.899 orang, sedangkan pada Agustus 2015 sebanyak 20.586.356 orang, atau
naik 489.543 orang pada kurun waktu satu tahun.Tingkat Partisipasi Angkatan
Kerja naik, dari 60,34 persen pada Agustus 2015 menjadi 60,65 persen pada
Agustus 2016.
Jumlah penduduk yang bekerja pada Agustus 2016 juga
naik dibandingkan dengan Agustus 2015. Pada Agustus 2016 penduduk yang bekerja
tercatat sebanyak 19.202.038 orang atau naik 410.556 orang dibandingkan keadaan
Agustus 2015 sebanyak 18.791.482 orang.
Selama kurun waktu satu tahun, tercatat kenaikan
jumlah penganggur sebanyak 78.987 orang. Pada Agustus 2015, penganggur di Jabar
sebesar 1.794.874 orang, sedangkan pada Agustus 2016 tercatat penganggur
sebanyak1.873.861 orang. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Jabar naik 0,17
persen poin dari 8,72 persen pada Agustus 2015 menjadi 8,89 persen pada Agustus
2016.
Adapun empat lapangan usaha yang menyerap tenaga
kerja terbesar adalah lapangan usaha perdagangan, rumah makan, dan jasa
akomodasi, industri, jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan, serta
pertanian dengan sumbangan masing-masing sebesar 27,80 persen, 20,23 persen,
17,18 persen, dan 16,43 persen.
Jika dibandingkan dengan keadaan setahun sebelumnya,
seluruh penduduk yang bekerja di lapangan usaha tersebut mengalami peningkatan
kecuali di industri.(pikiran rakyat.com)
Lebih dari 50% pengangguran terbuka di Jawa Barat
(Jabar), khususnya yang berpendidikan sekolah menengah pertama (SMP), memilih
untuk bekerja secara mandiri. Saat ini jumlah pengangguran terbuka di Jabar
mencapai 1,8 juta orang.
Pengangguran terbuka adalah angkatan kerja yang sama
sekali tidak mempunyai pekerjaan. Pengangguran ini terjadi karena angkatan
kerja tersebut belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal
atau dikarenakan faktor malas mencari pekerjaan atau malas bekerja.
Demikian diungkapkan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi (Disnakertrans) Jabar, Ferry Sofwan Arif. Ia menyampaikan hal itu
saat membuka Pelatihan Kerja Mandiri Minat Usaha Tata Boga yang diselenggarakan
Balai Pelatihan Kerja Mandiri (BPKM) Jabar di Bandung, belum lama ini. Menurut
dia, kerja mandiri juga sudah mulai menjadi pilihan sadar sejumlah lulusan
pendidikan tinggi.(pikiran rakyat.com)
Angka pengangguran di Jawa Barat meningkat
dalam setahun terakhir, dari 9,08 persen pada 2012 menjadi 9,22 persen atau
mencapai 1,87 juta orang, menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS)
provinsi.
Peningkatan angka tersebut terjadi meski ada kenaikan pertumbuhan ekonomi provinsi pada kuartal tiga 2013 sebesar 2,37 persen dibandingkan kuartal dua.
Kepala bidang statistik sosial BPS Jawa Barat, Dyah Anugrah mengatakan, peningkatan angka pengangguran itu terjadi karena penyerapan tenaga kerja pada sektor industri padat karya melemah. (voa Indonesia )
Peningkatan angka tersebut terjadi meski ada kenaikan pertumbuhan ekonomi provinsi pada kuartal tiga 2013 sebesar 2,37 persen dibandingkan kuartal dua.
Kepala bidang statistik sosial BPS Jawa Barat, Dyah Anugrah mengatakan, peningkatan angka pengangguran itu terjadi karena penyerapan tenaga kerja pada sektor industri padat karya melemah. (voa Indonesia )
Daftar Pustaka
Eridiana, wahyu.2016.pengangguran dan setengah menganggur di jawa barat.jakarta : Jurnal Ekonomi dan bisnis Indonesia . Jurnal Gea Vol 6, No 1 (2006).
Eridiana, wahyu.2016.pengangguran dan setengah menganggur di jawa barat.jakarta : Jurnal Ekonomi dan bisnis Indonesia . Jurnal Gea Vol 6, No 1 (2006).
Pikiranrakyat.com.2016.angka pengangguran di jawa
barat. http://www.pikiran-rakyat.com/ekonomi/2016/11/28/pengangguran-di-jabar-naik-386065
(diakses 07 juni 2017)
Voa.indonesia.2017.tingkat pengangguran di jawa
barat naik.https://www.voaindonesia.com/a/tingkat-pengangguran-di-jawa-barat-naik/1796475.html
diakses 07 juli 2017)
Pikiranrakyat.com2017.jumlah pengangguran terbuka di
jabar 18 juta orang.http://www.pikiran-rakyat.com/ekonomi/2017/03/29/jumlah-pengangguran-terbuka-di-jabar-18-juta-orang-397431
diakses 07 juli 2017.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.