Oleh : Farida Rahma Anggraini
ABSTRAK
Dengan
tingkat permasalahan kemiskinan yang tinggi di Jawa Barat menjadikan sebuah pertanyaan besar mengapa hal tersebut
dapat terjadi. Hal yang paling mempengaruhi tingkat kemiskinan di Jawa Barat
adalah tingkat pengangguran yang tetap cukup tinggi di Jawa Barat. Dengan
tingkat pengangguran yang tinggi akan menyebabkan rendahnya tingkat pendapatan
masyarakat yang ada di Jawa Barat. Ada beberapa hal yang mempengaruhi tingkat
pengangguran di Jawa Barat. Salah satu hal yang paling yang mempengaruhi
tingkat pengangguran tersebut adalah berapa besar tingkat penyerapan tenaga
kerja dari setiap sektor atau lapangan pekerjaan utama di Jawa Barat.
Kata
Kunci : Pengangguran, Jawa Barat
PENDAHULUAN
Jawa
Barat merupakan salah satu provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di
Indonesia. Dengan jumlah penduduk yang sangat besar menurut Data SIAK Provinsi
Jawa Barat didiami penduduk sebanyak 46.497.175 Juta Jiwa. Penduduk ini
tersebar di 26 Kabupaten / Kota, 625 Kecamatan dan 5.899 Desa / Kelurahan,
pastilah Jawa Barat tidak lepas dengan berbagai permasalahan seperti masalah
sanitasi, masalah kesehatan, masalah pendidikan, masalah pemerataan pendapatan,
masalah kemiskinan, masalah pengangguran , dan banyak masalah kependudukan
lainnya. Masalah pengangguran merupakan masalah yang sangat krusial karena
berdampak besar dan dapat menjadi pemacu atau penyebab terjadinya masalah yang
lain di penduduk Jawa Barat. Dengan tingginya tingkat pengangguran akan
menyebabkan tingkat pendapatan masyarakat Jawa Barat yang rendah dan hal ini
akan mendorong rendahnya tingkat pendidikan dan tingkat kesehatan masyarakat
(Mambea, 2010).
Indonesia
merupakan salah satu negara berkembang, yang di mana dalam pengelompokan negara
berdasarkan taraf kesejahteraan masyarakatnya, di mana salah satu permasalahan
yang dihadapi oleh negara-negara berkembang termasuk Indonesia adalah masalah
pengangguran. Pengangguran merupakan masalah yang sangat kompleks karena
mempengaruhi sekaligus dipengaruhi oleh banyak factor yang saling berinteraksi
mengikuti pola yang tidak selalu mudah untuk dipahami. Apabila pengangguran
tersebut tidak segera diatasi maka dapat menimbulkan kerawanan sosial, dan
berpotensi mengakibatkan kemiskinan. Terjadinya pengangguran di suatu negara
dapat dikarenakan jumlah lapangan pekerjaaan di suatu wilayah tertentu tidak
dapat mencukupi jumlah angkatan kerja atau jumlah permintaan akan lapangan
pekerjaan akan penawaran lapangan kerja tidak seimbang. Hal tersebut berakibat
bertambahnya jumlah pertumbuhan tenaga kerja melebihi jumlah kesempatan kerja
(Muslim, 2014)
RUMUSAN MASALAH
Dari
pernyataan diatas dapat disimpulkan beberapa rumusan masalah yaitu :
1. Apa
Saja Faktor Terjadinya Pengangguran Di Jawa Barat?
2. Bagaimana
Dampak Pengangguran Di Jawa Barat?
3. Bagaimana
Cara Mengatasi Pengangguran Di Jawa Barat?
PEMBAHASAN
1.
Faktor
– Faktor Terjadinya Pengangguran Di Jawa Barat
- Besarnya
Angkatan Kerja Tidak Seimbang dengan Kesempatan Kerja.
Jumlah angkatan kerja disuatu daerah mungkin saja lebih besar dari kesempatan kerja, sedangkan di daerah lainnya dapat terjadi keadaan sebaliknya. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan perpindahan tenaga kerja dari suatu daerah ke daerah lain, bahkan dari suatu negara ke negara lainnya. - Kebutuhan jumlah dan jenis tenaga terdidik dan penyediaan tenaga terdidik tidak seimbang. Apabila kesempatan kerja jumlahnya sama atau lebih besar daripada angkatan kerja, pengangguran belum tentu tidak terjadi. Alasannya, belum tentu terjadi kesesuaian antara tingkat pendidikan yang dibutuhkan dan yang tersedia. Ketidakseimbangan tersebut mengakibatkan sebagian tenaga kerja yang ada tidak dapat mengisi kesempatan kerja yang tersedia
- Struktur Lapangan Kerja Tidak Seimbang
- Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Kerja antar daerah tidak seimbang. Pada dasarnya setiap orang ingin bekerja sesuai dengan latar belakang pendidikan. Dan lagi ditambah dengan sifat gengsi maka tak heran kebanyakan yang ditemukan di Indonesia bukan pengangguran terselubung, melainkan pengangguran terbuka yang didominasi oleh kaum intelektual (berpendidikan tinggi).
- Budaya
pilih-pilih pekerjaan.
Selain budaya memilih-milih pekerjaan,budaya (negatif) lain yang menjamur di Indonesia adalah budaya malas. Malas mencari pekerjaan sehingga jalan keluar lain yang ditempuh adalah dengan menyogok untuk mendapatkan pekerjaan. - Tidak mau mengambil resiko
- Pemalas
2.
Dampak
Pengangguran Di Jawa Barat
- Dampak Pengangguran terhadap Perekonomian suatu Negara
Tujuan akhir pembangunan ekonomi suatu negara pada
dasarnya adalah meningkatkan kemakmuran masyarakat dan pertumbuhan ekonomi agar
stabil dan dalam keadaan naik terus. Jika tingkat pengangguran di suatu negara
relatif tinggi, hal tersebut akan menghambat pencapaian tujuan pembangunan
ekonomi yang telah dicita-citakan.
Hal ini terjadi karena pengganguran berdampak negatif terhadap kegiatan perekonomian, seperti yang dijelaskan di bawah ini:
Hal ini terjadi karena pengganguran berdampak negatif terhadap kegiatan perekonomian, seperti yang dijelaskan di bawah ini:
o
Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat
tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dicapainya. Hal ini terjadi
karena pengangguran bisa menyebabkan pendapatan nasional riil (nyata) yang
dicapai masyarakat akan lebih rendah daripada pendapatan potensial (pendapatan
yang seharusnya). Oleh karena itu, kemakmuran yang dicapai oleh masyarakat pun
akan lebih rendah.
o
Pengangguran akan menyebabkan pendapatan
nasional yang berasal dari sektor pajak berkurang. Hal ini terjadi karena
pengangguran yang tinggi akan menyebabkan kegiatan perekonomian menurun
sehingga pendapatan masyarakat pun akan menurun. Dengan demikian, pajak yang
harus dibayar dari masyarakat pun akan menurun. Jika penerimaan pajak menurun,
dana untuk kegiatan ekonomi pemerintah juga akan berkurang sehingga kegiatan pembangunan
pun akan terus menurun.
o
Pengangguran tidak menggalakkan
pertumbuhan ekonomi. Adanya pengangguran akan menyebabkan daya beli masyarakat
akan berkurang sehingga permintaan terhadap barang-barang hasil produksi akan
berkurang. Keadaan demikian tidak merangsang kalangan Investor (pengusaha)
untuk melakukan perluasan atau pendirian industri baru. Dengan demikian tingkat
investasi menurun sehingga pertumbuhan ekonomipun tidak akan terpacu.
- Dampak pengangguran terhadap Individu yang Mengalaminya dan Masyarakat
Berikut ini merupakan dampak negatif pengangguran
terhadap individu yang mengalaminya dan terhadap masyarakat pada umumnya:
o
Pengangguran dapat menghilangkan mata
pencaharian
o
Pengangguran dapat menghilangkan
ketrampilan
o
Pengangguran dapat meningkatkan angka
kriminalitas
o
Pengangguran akan menimbulkan
ketidakstabilan sosial politik
o
Pengangguran dapat meningkatkan angka
kemiskinan
3.
Cara
Mengatasi Pengangguran Di Jawa Barat
- Program Pendidikan dan Pelatihan Kerja
Pengangguran terutama disebabkan oleh masalah tenaga
kerja yang tidak terampil dan ahli. Perusahaan lebih menyukai calon pegawai
yang sudah memiliki keterampilan atau keahlian tertentu. Masalah tersebut amat
relevan di negara kita mengingat sejumlah penganggur adalah orang yang belum
memiliki keterampilan atau keahlian tertentu. Untuk mengatasi masalah tersebut,
perlu digalakan lembaga yang mendidik tenaga kerja menjadi siap pakai. Yang
paling penting dalam pendidikan dan pelatihan kerja itu adalah kesesuaian
program dengan kualifikasi yang dituntut oleh kebanyakan perusahaan.
- Wiraswasta
Selama orang masih tergantung pada upaya mencari kerja
di perusahaan tertentu, pengangguran akan tetap menjadi masalah pelik. Masalah
menjadi agak terpecahkan apabila muncul keinginan untuk menciptakan lapangan usaha
sendiri atau berwiraswasta. Fakta memperlihatkan cukup banyak wiraswasta yang
berhasil. Meskipun demikian, wiraswasta pun bukanlah hal yang mudah.
- Mensosialisasikan program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja serta program perluasan dan pengembangan kesempatan kerja. Tujuannya untuk :
o
Membangun sistem peningkatan kualitas
tenaga kerja
o
Meningkatkan kualitas pelayanan di bidang
perluasan kesempatan kerja dan penempatan kerja
o
Meningkatkan kerjasama dengan
lembaga-lembaga daerah maupun nasional bahkan internasional
o
Mendorong peranan luas di bidang
ketenagakerjaan meliputi pelatihan, penempatan dan produktivitas tenaga kerja
KESIMPULAN
Pengangguran
umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah
lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi
masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan
pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya
kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Ketiadaan
pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang
menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang
berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur
dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat
menyebabkan kekacauan politik, keamanan dan sosial sehingga mengganggu
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
Memulihkan
kondisi pengangguran di Indonesia tentulah tidak semudah membalikan telapak
tangan. Karena itu diperlukan kerjasama dari seluruh elemen masyarakat dan
pemerintah. Solusi paling mudah untuk mengatasi hal ini adalah dengan
menciptakan lapangan usaha sendiri dan tidak mengharap yang muluk-muluk menjadi
seorang karyawan suatu perusahaan dengan gaji yang besar. Cara lain adalah
dengan menetapkan kebijakan baru yang mempersempit kesempatan para pemilik
perusahaan untuk mem-PHK karyawannya.
DAFTAR PUSTAKA
Mambea, dkk. 2010. Analisis
Tingkat Pengangguran di 25 Kabupaten Kota di Jawa Barat 2006-2009. https://www.researchgate.net/publication/307865411_Analisis_Tingkat_Pengangguran_di_25_Kabupaten_Kota_di_Jawa_Barat_2006-2009 [Diakses Pada 4 Juni 2017].
Muslim, M. 2014. Pengangguran
Terbuka Dan Determinannya. https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=17&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwiC14n18qPUAhXKrY8KHaFRDZs4ChAWCEowBg&url=http%3A%2F%2Fjournal.umy.ac.id%2Findex.php%2Fesp%2Farticle%2Fdownload%2F1234%2F1292&usg=AFQjCNGwgT6bGgbBGv8RJ24taxN0bdnNvg&sig2=BikB4Tl6zQfuT9T7jcU_BQ. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan
Vol.15 No.2. Hlm 171-181. [Diakses Pada 4 Juni 2017]
Try. D. 2013. Makalah Tentang Pengangguran. http://donytry.blogspot.co.id/2013/02/makalah-tentang-pengangguran.html. [Diakses Pada 4 Juni 2017]
Anonim. 2010. Makalah Pengangguran. http://duniataknyata.blogspot.co.id/2010/08/makalah-pengangguran.html. [Diakses Pada 4 Juni 2017]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.