Oleh : Rian Fitriansyah
Abstrak
Inflasi
adalah bukan hal yang asing di telinga kita. Inflasi adalah suatu proses
meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (continue) berkaitan
dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, juga
merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Yang mana Inflasi
besar-besaran pernah terjadi di negara Indonesia .Di dalam Inflasi juga berbicara
tentang Teori Inflasi yaitu, Teori Kuantitas, Teori Keynes, danTeori
Strukturalis.
Kata
Kunci : Inflasi, Teori Inflasi, Mata Uang
Pendahuluan
Di dalam suatu negara
tidak terlepas yang namanya perekonomian. Nah di dalam perekonomian itu sendiri
banyak hal yang kita dengar tak terkecuali Inflasi, di dalam inflasi kita harus
mengetahui apa yang dimaksud dengan inflasi, penyebab, dampak, dan juga
teori-teori Inflasi itu sendiri. Pada pembahasan kali ini akan akan disampaikan
tentang Teori-teori Inflasi.
Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian Inflasi ?
2. Berikan
penjelasan dan sebutkan inti dari Teori Kuantitas ?
3. Berikan
penjelasan dan sebutkan inti dari Teori Keynes ?
4. Berikan
penjelasan dan sebutkan inti dari Teori Strukturalis ?
Pembahasan
Inflasi adalah
suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (continue)
berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor,
antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di
pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat
adanya ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga
merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara
kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya
tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu
menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan,
dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara
terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga
digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai
penyebab meningkatnya harga.
Secara garis besar 3 kelompok
teori mengenai inflasi, masing-masing menyoroti aspek-aspek tertentu
dari proses inflasi, yaitu:
1.
Teori Kuantitas
Teori ini menyoroti peranan dalam proses inflasi
dari:
1) Jumlah
uang yang beredar
2) Psikologi
(harapan) masyarakat mengenai kenaikan harga-harga (expectation)
Inti dari teori ini adalah :
1) Inflasi
hanya bisa terjadi kalau ada penambahan volume uang yang beredar (berupa
penambahan uang cartal atau penambahan uang giral).
2) Laju
inflasi ditentukan oleh laju pertambahan jumlah uang yang beredar dan oleh
psikologi (harapan) masyarakat mengenai kenaikan harga-harga di masa mendatang.
Ada 3 kemungkinan keadaan :
1) Keadaan
pertama, apabila masyarakat tidak (atau belum) mengharapkan harga-harga untuk
naik pada bulan bulan mendatang. Ini berarti sebagian besar dari kenaikan
jumlah uang tersebut tidak dibelanjakan untuk pembelian barang. Sehingga tidak
akan ada kenaikan permintaan yang berarti akan barang-barang, jadi tidak ada
kenaikan harga barang-barang. Dalam keadaan seperti ini kenaikan jumlah uang
beredar sebesar 10% diikuti oleh kenaikan harga- harga sebesar, misalnya 1%.
Keadaan ini biasa dijumpai pada waktu inflasi masih baru mulai dan masyarakat
masih belum sadar bahwa inflasi sedang berlangsung.
2) Keadaan
Kedua adalah di mana masyarakat atas dasar pengalaman di bulan bulan sebelumnya
mulai sadar adanya inflasi. Penambahan jumlah uang yang beredar digunakan
oleh masyarakat untuk membeli barang-barang (memperbesar pos aktiva
barang-barang didalam neraca). Kenaikan harga (inflasi) adalah suatu pajak atas
saldo kas masyarakat, karena uang semakin tidak berharga. Dan orang-orang
berusaha menghindari pajak ini dengan mengubah saldo kasnya menjadi barang.
Sehingga permintaan akan barang-barang melonjak, akibatnya harga barang-barang
tersebut juga mengalami kenaikkan. Pada keadaan ini kenaikan jumlah uang
sebesar, misalnya 10% akan diikuti dengan kenaikan harga barang mungkin sebesar
10% pula.
3) Keadaan
Ketiga adalah tahap Hiperinflasi, yakni orang-orang sudah kehilangan
kepercayaan terhadap nilai mata uang. Keadaan ini ditandai oleh makin cepatnya
peredaraan uang (velocity of circulation yang menaik). Uang yang beredar
sebesar misalnya 20% akan mengakibatkan kenaikan harga lebih besar dari 20%.
Cara mengatasi inflasi
menurut teori kuantitas ini juga hanya ada satu jalan saja yang merupakan kunci
untuk menghilangkan inflasi yaitu dengan mengurangi jumlah uang yang beredar.
Maksudnya bahwa terjadinya inflasi entah faktor apapun yang menyebabkannya,
asal jumlah uang yang beredar dikurangi maka dengan sendirinya inflasi akan
hilang dan harga akan kembali pada tingkat yang wajar.
2.
Teori Keynes
Menurut teori ini,
inflasi terjadi karena suatu masyarakat ingin hidup di luar batas
kemampuan ekonominya. Proses inflasi menurut pandangan ini adalah proses
perebutan bagian rezeki di antara kelompok- kelompok sosial yang menginginkan
bagian yang lebih besar daripada yang bisa disediakan oleh masyarakat. Proses
perebutan ini diterjemahkan menjadi keadaan di mana permintaan masyarakat akan
barang-barang selalu melebihi jumlah barang- barang yang tersedia (timbulnya
inflationary gap). Dasar pemikiran model inflasi dari Keynes ini, bahwa inflasi
terjadi karena masyarakat ingin hidup di luar batas kemampuan ekonomisnya,
sehingga menyebabkan permintaan efektif masyarakat terhadap barang-barang
(permintaan agregat) melebihi jumlah barang-barang yang tersedia
(penawaran agregat), akibatnya akan terjadi inflationary gap.
Keterbatasan jumlah persediaan barang (penawaran agregat) ini terjadi
karena dalam jangka pendek kapasitas produksi tidak dapat dikembangkan untuk
mengimbangi kenaikan permintaan agregat. Karenanya teori ini dipakai untuk
menerangkan fenomena inflasi dalam jangka pendek.
3.
Teori Strukturalis
Teori mengenai inflasi
yang didasarkan atas pengalaman di negara Amerika Latin. Teori ini memberi
tekanan pada ketegaran (rigidities) dari struktur perekonomian yang sedang
berkembang. Karena inflasi dikaitkan dengan faktor-faktor struktural dari
perekonomian (faktor-faktor ini hanya bisa berubah secara gradual dan dalam
jangka panjang) maka teori ini disebut juga teori inflasi jangka panjang.
Menurut teori ini ketegaran utama ada dua macam:
Ketegaran yang pertama berupa ketidakelastisan dari
penerimaan ekspor, yaitu nilai ekspor yang tumbuh secara lamban dibanding
dengan pertumbuhan sektor- sektor lain.
Kelambanan ini disebabkan oleh:
1. Harga
di pasar dunia dari barang-barang ekspor negara tersebut makin tidak
menguntungkan dibanding dengan barang-barang impor yang harus dibayar
(term of trade makin memburuk).
2. Supplay
atau produksi barang-barang ekspor yang tidak responsif terhadap kenaikan
harga (supplay barang-barang ekspor yang tidak elastis).
3. Kelambanan
pertumbuhan penerimaan ekspor ini, berarti kelambanan pertumbuhan kemampuan
untuk mengimpor barang-barang yang dibutuhkan (untuk konsumsi maupun
investasi)..
Ketegaran Kedua berkaitan dengan ketidakelastisan
dari supplay atau produksi bahan makanan di dalam negeri.
Kesimpulan dari teori strukturalis yaitu:
1. Teori
ini menerangkan proses inflasi jangka panjang di negara- negara yang sedang
berkembang.
2. Jumlah
uang yang beredar bertambah secara pasif mengikuti dan menampung kenaikan harga
barang-barang tersebut. Proses inflasi tersebut dapat berlangsung terus hanya
bila jumlah uang yang beredar juga bertambah terus.Tanpa kenaikan jumlah uang,
proses tersebut akan berhenti dengan sendirinya.(juga dalam teori Keynes dan
teori kuantitas).
3. Tidak
jarang faktor-faktor struktural yang dikatakan sebagai sebab musabab yang
paling dasar dari proses inflasi tersebut bukan 100% struktural. Sering
dijumpai bahwa ketegaran ketegaran tersebut disebabkan oleh kebijaksanaan
harga/moneter pemerintah sendiri.
4. Teori
ini menyoroti penyebab inflasi yang berasal dari kekakuan struktur ekonomi,
khususnya kekuatan suplay bahan makanan dan barang-barang ekspor.
Banyak study mengenai inflasi di negara-negara berkembang,
menunjukkan bahwa inflasi semata-mata merupakan fenomena moneter, tetapi juga
merupakan fenomena struktural. Hal ini disebabkan oleh struktur ekonomi
negara-negara berkembang pada umumnya yang masih bercorak agraris, sehingga
goncangan ekonomi yang bersumber dari dalam negeri, Contohnya : gagal panen
(akibat faktor eksternal pergantian musim yang terlalu cepat, bencana alam dan
sebagainya), atau hal-hal yang memiliki kaitan dengan hubungan luar negeri, Contohnya
: memburuknya term of trade; utang luar negeri, dan kurs valuta asing,
dapat menimbulkan fluktuasi harga di pasar domestik.
Kesimpulan
Inflasi adalah
kecenderungan dari harga-harga untuk menaik secara umum dan terus menerus.
Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak disebut inflasi, kecuali
bila kenaikan tersebut meluas kepada (atau mengakibatkan kenaikan) sebagian
besar dari harga barang-barang lain.
Inflasi digolongkan
menurut beberapa cara, dapat menurut laju inflasi (ringan, sedang, berat, hiper
inflasi), sebab awalnya (demand atau cost inflation), asalnya (domestic atau
imported inflation).
Ada 3 teori utama
mengenai inflasi. Teori Kuantitas menekankan bahwa penyebab utama inflasi
adalah pertambahan jumlah uang beredar dan psikologi masyarakat mengenai
kenaikan harga di masa mendatang. Teori Keynes: inflasi terjadi karena
masyarakat hidup diluar batas kemampuan ekonomisnya. Teori strukturalis : sebab
inflasi adalah dari kekakuan struktur ekonomi.
Daftar
Pustaka
Wikipedia.2017.Inflasi Dalam link https://id.wikipedia.org/wiki/Inflasi
(Diunduh pada tanggal 4 Juni 2017)
Saputra Eman Yusuf.2013.Teori Inflasi Dalam link http://ekonomikelasx.blogspot.co.id/2013/05/teori-inflasi.html
(Diunduh pada tanggal 4 Juni 2017)
Ulfa Surani.2017. 3 Teori Inflasi Dalam link http://skul-id.blogspot.co.id/2016/07/3-teori-inflasi-teori-kuantitas-teori.html
(Diunduh pada tanggal 4 Juni 2017)
Ahli Informasi.2016. Teori-teori Inflasi dan dampak
inflasi. Dalam link http://www.informasiahli.com/2015/09/teori-teori-inflasi-dan-dampak-inflasi.html
(Diunduh pada tanggal 4 Juni 2017)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.