.

Selasa, 13 Juni 2017

KEBIJAKAN MONETER

Oleh: Mochamad Irfan (41616010011)
Kebijakan Moneter 
•Kebijakan moneter merupakan kebijakan yang dibuat Bank Indonesia selaku otoritas moneter untuk menjaga stabilitas ekonomi makro
•Stabilitas makro tercermin dari
–Laju inflasi yang rendah
–Pertumbuhan ekonomi meningkat
–Lapangan kerja meningkat
–Pendapatan masyarakat meningkat
A.Instrumen Kebijakan Moneter
1. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation) Operasi Pasar Terbuka (OPT) merupakan instrumen kebijakan moneter yang penting, karena melalui OPT bank sentral dapat mempengaruhi sasaran operasionalnya (jumlah uang beredar atau suku bunga) secara lebih efektif. Dikatakan demikian karena sinyal arah kebijakan moneter dapat disampaikan 25 melalui OPT, yang pelaksanaannya dilakukan secara terbuka dan pembentukan suku bunganya dilakukan atas inisiatif bank sentral dengan frekuensi dan kuantitas sesuai dengan yang diinginkan.
2. Cadangan Wajib Minimun (Reserve Requirment) Cadangan wajib minimum adalah instrumen yang merupakan ketentuan bank sentral yang mewajibkan sistem perbankan untuk memelihara sejumlah aset likuid sebesar presentase tertenntu dari kewajiban lancarnya. Sebagian aset likuid tersebut harus dipelihara dalam bentuk kas dan sebagian lainnya dalam bentuk rekening giro pada bank sentral. Cadangan wajib minimum ini banyak digunakan oleh bank sentral sebagai instrumen pengendalian moneter disamping sebagai ketentuan prudential regulation yang berfungsi untuk memastikan bahwa bank-bank memiliki likuiditas yang cukup setiap saat apabila nasabah melakukan penarikan simpanannya.
3. Fasilitas Diskonto (Discount Facility) Fasilitas diskonto adalah fasilitas kredit (dan/atau simpanan) yang diberikan oleh bank sentral kepada bank-bank dengan jaminan surat-surat berharga dan tingkat diskonto yang ditetapkan oleh bank sentral sesuai dengan arah kebijakan moneter. Tinggi rendahnya tingkat diskonto akan mempengaruhi permintaan kredit dari sistem perbankan .Tingkat diskonto yang ditetapkan pada instrumen ini ada yang berada di atas suku bunga pasar uang antar bank (PUAB) dan ada pula yang berada dibawah suku bunga PUAB. Pada umumnya, penggunaan fasilitas diskonto ini oleh sistem perbankan akan dikenakan penalty agar perbankan tidak sering menggunakan fasilitas diskonto dari bank sentral mengingat instrumen ini berfungsi sebagai mekanisme yang bertujuan untuk menjaga stabilitas di pasar uang
 4. Himbauan Moral (Moral Suasion) Himbauan moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi. Contohnya seperti menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang beredar dan menghimbau agar bank meminjam uang lebih ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang beredar pada perekonomian.
B. Perkembangan Kebijakan Moneter BI 2000:01-2013:12 
1. Penargetan Besaran Moneter (Base Money Targeting Framework)
Pada penargetan moneter bank sentral menggunakan sasaran operasional uang primer untuk dapat mencapai sasaran akhir kebijakan moneter yaitu stabilitas harga. Kelebihan utama dari penargetan moneter dibandingkan penargetan nilai tukar adalah kemungkinan kebijakan moneter yang independen sehingga Bank Indonesia dapat memfokuskan pencapaian tujuan yang ditetapkan seperti kestabilan inflasi dan pertumbuhan ekonomi.
2. Penargetan Inflasi (Inflation Targeting Framework) Melemahnya hubungan antara besaran moneter dan sasaran akhir darikebijakan moneter membuat banyak Negara mulai mengadopsi atau menggunakan penargetan inflasi pada kebijakan moneternya
C. Teori Kuantitas Uang 
Menurut teori kuantitas uang yang dikembangkan oleh Irving Fisher penyebab utama dari inflasi adalah jumlah uang beredar yang melebihi kapasitasnya. Teori ini pada dasarnya menggambarkan kerangka kerja yang jelas mengenai analisis hubungan langsung yang sistematis antara pertumbuhan jumlah uang beredar dan inflasi, yang dinyatakan dalam suatu identitas dan dikenal sebagai “The Equation of Exchange”
D. Produk Domestik Bruto 
Pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan pada Produk Nasional Bruto (PDB) Rill atau Pendapatan Nasional Rill. Jadi pertumbuhan dikatakan tumbuh atau berkembang bila terjadi peningkatan output riil. Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat, dalam hal ini berarti terdapat kenaikan dalam pendapatan nasional yang ditunjukkan oleh PDB (Sukirno, 2000).
E. Uang Primer (M0)
Pengertian dasar dari uang adalah suatu benda yang dapat ditukarkan dengan benda lain dan dapat digunakan untuk menilai benda lain. Uang dapat berfungsi antara lain sebagai Alat tukar (barter), Alat penyimpan nilai (penyimpan kekayaan), Satuan hitung, Ukuran pembayaran yang tertunda (transaksi hutang). Uang primer didefinisikan sebagai kewajiban otoritas moneter (Bank Indonesia) terhadap sektor swasta domestic dan bank umum, berupa uang logam dan uang kertas yang berada di luar Bank Indonesia (Bank Indonesia, 2002).
F. Suku Bunga Bank Indonesia (BI rate) 
BI Rate adalah suku bunga dengan tenor satu bulan yang diumumkan oleh Bank Indonesia secara periodik untuk jangka waktu tertentu yang berfungsi sebagai sinyal (stance) kebijakan moneter (Siamat, 2001).
G. Nilai Tukar
 Kurs atau nilai tukar (exchange rate) adalah harga sebuah mata uang dari suatu Negara yang dinyatakan atau diukur dalam mata uang lainnya. Kurs memainkan peranan yang amat penting dalam keputusan-keputusan pembelanjaan, karena kurs memungkinkan kita menerjemahkan harga-harga dari berbagai negara ke dalam mata uang lain (Krugman dan Obstfeld, 2004).

Daftar Pustaka :

http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/LAINNYA/ERRY_SUPRIAH/EKO_WK14_Kebijakan_Moneter_%5BCompatibility_Mode%5D.pdf (Erry Sukriah, SE, MSE)

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/kebijakan_fiskal_moneter/bab5-kebijakan_moneter.pdf

http://digilib.unila.ac.id/4673/15/BAB%20II.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.