OLEH
: RAMADHON ARDIANSYAH
ABSTRAK
Persoalan-persoalan ekonomi pada hakekatnya adalah
masalah transformasi atau pengolahan alat-alat/sumber pemenuh/pemuas kebutuhan,
yang berupa faktor- faktor produksi yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam dan keterampilan (skill) menjadi barang dan jasa.
yang berupa faktor- faktor produksi yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam dan keterampilan (skill) menjadi barang dan jasa.
Seperti
yang kita ketahui bahwa yang menentukan bentuk suatu sistem ekonomi kecuali
dasar falsafah negara yang dijunjung tinggi, maka yang dijadikan kriteria
adalah lembaga-lembaga, khususnya lembaga ekonomi yang menjadi perwujudan atau
realisasi falsafah tersebut.
Pergulatan
pemikiran tentang sistim ekonomi apa yang sebaiknya di diterapkan Indonesia
telah dimulai sejak Indonesia belum mencapai kemerdekaannya. Sampai sekarang
pergulatan pemikiran tersebut masih terus berlangsung, hal ini tecermin dari
perkembangan pemikiran tentangsistimekonomipancasilaSEP.
Bung
Hatta selain sebagai tokoh Proklamator bangsa Indonesia, juga dikenal sebagai
perumus pasal 33 UUD 1945. Bung Hatta menyusun
pasal 33 didasari pada pengalaman pahit bangsa Indonesia yang selama
berabad-abad dijajah oleh bangsa asing yang menganut sitem ekonomi
liberal-kapitalistik. Penerapan sistem ini di Indonesia telah menimbulkan
kesengsaraan dan kemelaratan, oleh karena itu menurut Bung Hatta sistem ekonomi
yang baik harus berasaskan kekeluargaan.
PENDAHULUAN
Perlu diketahui bahwa proses pembangunan ekonomi di suatu negara sangat
ditentukan oleh banyak faktor, baik internal maupun eksternal. Faktor-faktor
internal, diantaranya adalah kondisi fisik, lokasi geografi, jumlah dan
kualitas sumber daya alam dan manusia. Faktor-faktor eksternal diantaranya
adalah perkembangan teknologi, kondisi perekonomian dan politik dunia, serta
keamanan global.
PEMBAHASAN
A.SISTEM EKONOMI
1. Dumairy (1996)
Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan
ekonomi antarmanusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan
kehidupan. Sebuah sistem ekonomi terdiri atas unsure-unsur manusia sebagai
subjek; barang-barang ekonomi sebagai objek; serta seperangkat kelembagaan yang
mengatur dan menjalinnya dalam kegiatan berekonomi. Perangkat kelembagaan
dimaksud meliputi lembaga-lembaga ekonomi (formal maupun nonformal); cara
kerja; mekanisme hubungan; hukum dan peraturan-peraturan perekonomian; serta kaidah
dan norma-norma lain (tertulis maupun tidak tertulis); yang dipilih atau
diteriama atau ditetapkan oleh masyarakat di tempat tatanan kehidupan yang
bersangkutan berlangsung. Jadi, dalam perangkat kelembagaan ini termasuk juga
kebiasaan, perilaku dan etika masyarakat; sebagaimana mereka terapkan dalam
berbagai aktivitas yang berkenaan dengan pemanfaatan sumber daya bagi pemenuhan
kebutuhan.
2. Gilarso (1992)
Sistem ekonomi adalah keseluruhan cara untuk mengordinasikan perilaku
masyarakat (para konsumen, produsen, pemerintah, bank, dan sebagaiannya) dalam
menjaankan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan
sebagaiannya) sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan dinamis dan
kekacauanpun dapat dihindari.
B.
FUNGSI SISTEM EKONOMI
Sistem ekonomi memiliki banyak kegunaan yang fungsi
sangat vital bagi perekonomian suatu negara di seluruh dunia ini. Fungsi
sistem ekonomi adalah sebagai berikut .
- Sebagai penyedia dorongan untuk berproduksi.
- Berfungsi dalam mengkoordinasi kegiatan individu dalam suatu perekonomian.
- Sebagai pengatur dalam pembagian hasil produksi di seluruh anggota masyarakat agar dapat terlaksana seperti yang diharapkan
- Menciptakan mekanisme tertentu agar distribusi barang dan jasa berjalan dengan baik.
1.
Sistem Tradisi (Tradition Economy)
Mekanisme
koordinasi berdasarkan tradisi berlakuk dalam perekonomian yang masih berada
dalam tahap sangat sederhana, dimana kegiatan ekonomi sangat terbatas, jumlah
penduduk masih sangat sedikit dan saling mengenal. Karena itu ikatan
kekeluargaan juga masih sangat kuat.
Tujuan
berproduksi tidaklah terlalu dimotivasi oleh semangat mencari keuntungan. Skala
produksi masih sangat kecil, hanya cukup untuk kebutuhan sendiri. Kelebihan
produksi ditukar dengan produsi lain.Karena karakter-katakter diatas, system
koordinasi trades tidak dapat diharapkan untuk membangun perekonomian modern.
Dalam system ekonomi trades, masalah yang terbesar yang dihadapi adalah
rendahnya inovasi dan produktivitas, serta begitu buruknya disrtibusi pendapat.
2.
Sistem Komando (Command Economy)
semua kegiatan ekonomi yang penting: produksi,
konsumsi, distribusi, ditentukan oleh lembaga kekuasaan. Lembaga yang diberikan
hak koordinasi ekonomi disebut perencanaan terpusat (central planning). System
ekonomi komando sangat menolak mekanisme pasar.
Mengapa
system komando dalam kenyataannya gagal memberikan kemakmuran??
Jawaban sederhana yang dapat disampaikan adalah: ideology Marxisme dan Komunisme mempunyai asumsi yang salah tentang manusia dan sejarahnya. Bagi mereka manusia adalah makhluk yang materialistis, sehingga akan merasa bahagia jika kebutuhan materilnya terpenuhi.
Jawaban sederhana yang dapat disampaikan adalah: ideology Marxisme dan Komunisme mempunyai asumsi yang salah tentang manusia dan sejarahnya. Bagi mereka manusia adalah makhluk yang materialistis, sehingga akan merasa bahagia jika kebutuhan materilnya terpenuhi.
3.
Sistem Pasar (Market economy)
Ekonomi
pasar mengandalkan interaksi kekuatan dan permintaan-penawaran sebagai alat
alokasi yang efisien. Jika tingkat harga makin tinggi, menunjukkan indikasi
bahwa permintaan relative lebih besar dari pada penawaran. Begitu juga
sebaliknya.
Kelebihan
dari system pasar adalah kecilnya peran pemerintah, yang berarti juga menahan
biaya-biaya birokrasi. Sayangnya, dunia kita adalah dunia yang tidak tak
terbatas, sehingga pasarpun bukan pasar tak terbatas. Akibatnya pasar tidak
mampu menjadi alat alokasi yang efisien.
4.
Sistem Kapitalis (Capitalist Economy)
system
ekonomi yang aset-aset produtif dan atau factor-faktor produksinya sebagian
besar dimiliki oleh sector individu/swasta. Sementara tujuan utama kegiatan
produksi adalah menjual untuk memperoleh laba.
C.. Sejarah Ekonomi Indonesia
1. Pemerintahan Orde Lama
Pada tanggal 17 agustus 1945,
Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Namun demikian, tidak berarti
Indonesia sudah bebas dari Belanda. Tetapi setelah akhirnya pemerintah Belanda
mengakui secara resmi kemerdekaan Indonesia. Sampai tahun 1965, Indonesia
gejolak politik di dalam negeri dan beberapa pemberontakan di sejumlah daerah.
Akibatnya, selama pemerintahan orde lama, keadaan perekonomian Indonesia sangat
buruk. Seperti pertumbuhan ekonomi yang menurun sejak tahun 1958 dan defisit
anggaran pendapatan dan belanja pemerintahan terus membesar dari tahun ke
tahun. Dapat disimpulkan bahwa buruknya perekonomian Indonesia selama
pemerintahan Orde Lama terutama disebabkan oleh hancurnya infrastruktur
ekonomi, fisik, maupun nonfisik selama pendudukan Jepang. Dilihat dari aspek
politiknya selama periode orde lama, dapat dikatakan Indonesia pernah mengalami
sistem politik yang sangat demokratis yang menyebabkan kehancuran politik dan
perekonomian nasional.
2. Pemerintahan Orde Baru
Maret 1966, Indonesia dalam era Orde
Baru perhatian pemerintahan lebih ditujukan pada peningkatan kesejahteraan
masyarakat lewat pembangunan ekonomi dan sosial tanah air. Usaha
pemerintah tersebut ditambah lagi dengan penyusunan rencana pembaangunan 5
tahun secara bertahap dengan target-target yang jelas sangat dihargai oleh
negara-negara barat. Tujuan jangka panjang dari pembangunan ekonomi di
Indonesia pada masa Orde Baru adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat
melalui suatu proses industrialisasi dalam skala besar. Perubahan ekonomi
struktural juga sangat nyata selama masa Orde Baru dimana sektor industri
manufaktur meningkat setiap tahun. Dan kondisi utama yang harus dipenuhi
terlebih dahulu agar suatu usaha membangun ekonomi dapat berjalan dengan baik,
yaitu sebagai berikut: kemampuan politik yang kuat, stabilitas ekonomi dan
politik, SDM yang lebih baik, sistem politik ekonomi terbuka yang berorientasi
ke Barat, dan dan kondisi ekonomi dan politik dunia yang lebih baik.
3. Pemerintahan Transisi
Mei 1997, nilai tukar bath Thailand
terhadap dolar AS mengalami suatu goncangan yang hebat, hingga akhirnya
merembet ke Indonesia dan beberapa negara asia lainnya. Rupiah Indonesia mulai
terasa goyang pada bulan juli 1997. Sekitar bulan September 1997, nilai tukar
rupiah terus melemah, hingga pemerintah Orde Baru mengambil beberapa langkah
konkret, antaranya menunda proyek-proyek dan membatasi anggaran belanja negara.
Pada akhir Oktober 1997, lembaga keuangan internasional memberikan paket
bantuan keuangaannya pada Indonesia.
4. Pemerintahan Reformasi
Awal pemerintahan reformasi yang
dipimpin oleh Presiden Wahid, masyarakat umum menaruh pengharapan besar
terhadap kemampuan Gusdur. Dalam hal ekonomi, perekonomian Indonesia
mulai menunjukkan adanya perbaikan. Namun selama pemerintahan Gusdur, praktis
tidak ada satupun masalah di dalam negeri yang dapat terselesaikan dengan baik.
Selain itu hubungan pemerintah Indonesia di bawah pimpinan Gusdur dengan IMF
juga tidak baik. Ketidakstabilan politik dan sosial yang tidak semakin surut
selama pemerintahan Abdurrahman Wahid menaikkan tingkat country risk
Indonesia. Makin rumitnya persoalan ekonomi ditunjukkan oleh beberapa indikator
ekonomi. Seperti pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan yang menunjukkan
pertumbuhan ekonomi yang negatif dan rendahnya kepercayaan pelaku bisnis
terhadap pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
5. Pemerintahan Gotong Royong
Pemerintahan Megawati mewarisi
kondisi perekonomian Indonesia yang jauh lebih buruk daripada masa pemerintahan
Gusdur. Inflasi yang dihadapi Kabinet Gotong Royong pimpinan Megawati juga
sangat berat. Rendahnya pertumbuhan ekonomi Indonesia pada masa pemerintahan
Megawati disebabkan antara lain masih kurang berkembangnya investor swasta,
baik dalam negeri mauoun swasta. Melihat indikator lainnya, yakni nilai tukar
rupiah, memang kondisi perekonomian Indonesia pada pemerintahan Megawati lebih
baik. Namun tahun 1999 IHSG cenderung menurun, ini disebabkan kurang menariknya
perekonomian Indonesia bagi investor, kedua disebabkanoleh tingginya suku bunga
deposito.
KESIMPULAN
Secara umum ada 3 macam sistem
ekonomi yang dikenal di dunia ini, yakni: sistem ekonomi liberal/kapitalis;
sistem ekonomi sosialis; dan sistem ekonomi campuran, yakni sistem ekonomi yang
tidak 100 % kapitalis dan tidak 100 % sosialis, atau sistem ekonomi yang
mengandung elemen-elemen dari sistem ekonomi kapitalis maupun sistem ekonomi
sosialis.
Tiga sistem ekonomi di atas memiliki
kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Perkembangan jaman yang terus melaju
pesat melahirkan sistem-sistem ekonomi baru yang disesuaikan dengan kebutuhan
masyarakat modern. Peran agama juga turut meramaikan konsep sistem ekonomi
dunia dan bisa menjadi solusi dari berbagapi permasalahan ekonomi yang ada.
DAFTAR
PUSTAKA
Ramadhan Rodial. 2014. Makalah Sistem Ekonomi.
http://rodlial.blogspot.co.id/2014/02/makalah-sistem-ekonomi.html
. [22 Juni 2017]
Anonim. 2015. Sistem Ekonomi Pengertian Fungsi Macam
Jenis Ciri.
http://www.artikelsiana.com/2015/06/sistem-ekonomi-pengertian-fungsi-macam-jenis-ciri.html
. [22 Juni 2017]
Anonim. 2012. Makalah Pengertian Ekonomi.
http://www.anekamakalah.com/2012/09/makalah-pengertian-ekonomi.html
. [22 Juni 2017]
Adi. 2012. Makalah Sistem Ekonomi.
Faaiz Irfan Ibnu. 2009. Definisi dan Pengertian Sistem
Ekonomi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.