ABSTRAK
· Inflasi di dunia ekonomi modern sangat memberatkan masyarakat. Hal ini dikarenakan inflasi dapat mengakibatkan lemahnya efisiensi dan produktifitas ekonomi investasi, kenaikan biaya modal, dan ketidakjelasan ongkos serta pendapatan di masa yang akan datang.
Keberadaan permasalahan inflasi dan tidak stabilnya sektor riil dari waktu ke waktu senantiasa menjadi perhatian sebuah rezim pemerintahan yang berkuasa serta otoritas moneter . Lebih dari itu, ada kecenderungan inflasi dipandang sebagai permasalahan yang senantiasa akan terjadi . Hal ini tercermin dari kebijakan otoritas moneter dalam menjaga tingkat inflasi. Setiap tahunnya otoritas moneter senantiasa menargetkan bahwa angka atau tingkat inflasi harus diturunkan menjadi satu digit atau inflasi moderat.
Keberadaan permasalahan inflasi dan tidak stabilnya sektor riil dari waktu ke waktu senantiasa menjadi perhatian sebuah rezim pemerintahan yang berkuasa serta otoritas moneter . Lebih dari itu, ada kecenderungan inflasi dipandang sebagai permasalahan yang senantiasa akan terjadi . Hal ini tercermin dari kebijakan otoritas moneter dalam menjaga tingkat inflasi. Setiap tahunnya otoritas moneter senantiasa menargetkan bahwa angka atau tingkat inflasi harus diturunkan menjadi satu digit atau inflasi moderat.
LATAR BELAKANG
·
Inflasi merupakan gejala ekonomi yang menjadi
perhatian berbagai pihak.
Inflasi tidak hanya menjadi perhatian masyarakat umum,
tetapi juga menjadi
perhatian dunia usaha, bank sentral, dan pemerintah. Inflasi
dapat berpengaruh
terhadap masyarakat dan perekonomian suatu negara. Bagi
masyarakat umum,
inflasi menjadi perhatian karena inflasi langsung
berpengaruh terhadap
kesejahteraan hidup, dan bagi dunia usaha laju inflasi
merupakan faktor yang
sangat penting dalam membuat berbagai keputusan. Inflasi
juga menjadi
perhatian pemerintah dalam merumuskan dan melaksanakan
kebijakan
ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Mengingat
pengaruhnya yang sangat luas terhadap kehidupan masyarakat,
maka setiap
negara, melalui otoritas moneter atau bank sentral,
senantiasa berusaha untuk
dapat mengendalikan laju inflasi agar tetap
rendah dan stabil.
PERMASALAHAN
1.CARA MENGATASI INFLASI
PEMBAHASAN
- KEBIJAKAN FISKAL
Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dikeluarkan oleh
pemerintah untuk mempengaruhi penerimaan dan pengeluaran anggaran pemerintah.
Kebijakan fiskal yang dapat digunakan untung mengatasi dan mengendalikan
inflasi yang semakin tinggi adalah sebagai berikut:
- Menghemat Pengeluaran Pemerintah (goverment expenditure)
Salah satu kebijakan dengan penghematan pengeluaran
pemerintah ini akan dapat mempengaruhi tingkat inflasi yang terjadi. Dengan
mengurangi pengeluaran pemerintah akan dapat meminimalisir permintaan barang
dan jasa dalam negeri yang pada akhirnya akan dapat menurunkan harga barang
secara umum.
- Meningkatkan Tarif Pajak Rumah Tangga dan Perusahaan
Untuk mengendalikan atau menekan laju inflasi yang terus
meningkat, pemerintah dapat mengeluarkan kebijkan peningkatan tarif pajak pada
tingkat rumah tangga dan perusahaan. Hal tersebut akan meminimalisir tingkat
konsumsi. Tingkat konsumsi yang semakin berkurang sedikit akan mengurangi
permintaan barang dan jasa yang kemudian akan berakibat pada harga barang
secara umum akan menurun.
2. KEBIJAKAN MONETER
Kebijakan moneter adalah kebijakan yang dikeluarkan oleh
pemerintar untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar dan daya beli uang.
Kebijakan moneter yang dapat digunakan untung mengatasi atau mengendalikan
inflasi yang semakin tinggi adalah sebagai berikut :
- Pengurangan Jumlah Uang yang Beredar
Pengurangan jumlah uang yang beredar hanya dapat dilakukan
oleh bank sentral yaitu bank indonesia. Hal tersebut dikarenakan bank indonesia
memiliki otoritas penuh terhadap keuangan yang beredar dalam negara.
Pengurangan jumlah uang yang beredar dalam negeri dilakukan hingga mencapai
titik optimum. Artinya Jumlah uang yang beredar seimbang ataus setara dengan
jumlah uang atau jasa yang tersedia. Keseimbangan tersebut akan dapat
mengendalikan laju inflasi.
- Penetapan Persediaan Kas Oleh Bank Sentral
Bank sentar (bank indonesia) memiliki otoritas penuh
terhadap keuangan yang beredar dalam negara. Bank sentral berhak menetapkan
persediaan jumlah uang yang beredar dengan cara menetapkan uang kas pada bak
non-sentral (bank umum). Penetapan jumlah persediaan uang yang beredar
dilakukan dengan cara memberikan instrumen kepada bank umum terkait dengan
jumlah batasan uang yang di sirkulasikan kepada masyarakat. Hal tersebut akan
memperlambat bahkan akan dapat mengendalikan laju inflasi.
- Menerapkan Kebijakan Politik Diskonto
Politik diskonto adalah kebijakan yang di publikasikan oleh
bank sentral sebagai pemegang otoritas utama akan beredarnya uang untuk
menambah atau mengurangi jumlah uang yang beradar. Politik diskonto diterapkan
dengan cara menaikkan atau menurunkan suku bunga bank. Dengan adanya kenaikan
suku bunga bank akan dapat mengurangi suku bunga yang beredar sehingga akan
laju pertumbuhan inflasi dapat ditekan.
- Menerapkan Kebijakan Operasi Pasar Terbuka
Kebijakan ini digunakan oleh pemerintah untuk mengendalikan
uang yang beredar dengan cara membeli atau menjual surat-surat yang berharga
yang dimiliki oleh pemerintah seperti surat utang negara yang biasa disebut
dengan SUT. Dalam mengendalikan uang yang beredar pemerintah akan menjual surat
berharga tersebut jika pemerintah bertujuan untuk mengurangi jumlah uang yang
beredar. Sebailiknya, Jika pemerintah bertujuan untuk menambah jumlah uang yang
beredar, maka pemerintah akan membeli surat berharga pemerintah tersebut.
3. KEBIJAKAN LAINNYA
Dalam mengatasi atau mengendalikan laju inflasi yang
terjadi, tidak hanya kebijakan moneter dan kebijakan fiskal yang dapat
digunakan oleh pemerintah, tapi juga terdapat kebijakan-kebijakan yang selain
dari kebijakan fiskal dan moneter yang dapat digunakan. Berikut adalah
kebijakan lainnya yang dapat digunakan :
- Peningkatan Jumlah Barang di Pasar
Kebijakan ini dilakukan oleh pemerintah dengan tujuan untuk
mengendalikan laju inflasi. Kebijakan ini dilakukan dengan cara meningkatkan
jumlah barang yang dibutuhkan oleh masyarakat di pasar. Dalam menambah jumlah
barang di pasar diperlukan campur tangan pemerintah dalam produksi suatu
barang. Misalnya pemerintah memberikan subsidi terhadap produsen sehingga
produsen tersebut dapat memenuhi target barang yang dibutuhkan oleh pasar.
Namun, Terdapat langkah lain yang dapat dilakukan oleh pemerintah yaitu dengan
cara menurunkan bea cukai barang impor.
- Penetapan Harga Maksimum (Beberapa Jenis Barang)
Dengan adanya penetapan harga maksimum beberapa jenis barang
khususnya yang berpengaruh terhadap tinggi rendahnya laju inflasi akan dapat
mengendalikan para spekulan ekonomi yang mempermainkan harga barang di pasar.
dengan penetapan harga maksimum tersebut akan dengan mudah untuk mengendalikan
inflasi.
inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara
umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan
oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat,
berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi,
sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang.
Apabila harga suatu barang mengalami penurunan, maka daya
beli masyarakat dan permintaan masyarakat akan barang tersebut menjadi naik.
Sebaliknya jika harga suatu barang mengalami kenaikan, maka daya beli
masyarakat akan mengalami penurunan. Sebagaimana yang tercantum dalam hukum permintaan.
Berbanding terbalik dengan penawaran, jika harga suatu barang sedang mengalami
penurunan, maka penawaran barang tersebut akan menurun pula, tetapi jika harga
barang tersebut sedang mengalami kenaikan, maka penawaran akan barang tersebut
juga akan meningkat. Sesuai dengan hukum penawaran.
Terjadinya inflasi tergantung pada sejumlah faktor yang
mempengaruhi naik turunnya tingkat harga, juga tergantung pada kebutuhan
masyarakat akan barang tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
- http://www.ilmu-ekonomi-id.com/2016/11/11-cara-mengatasi-inflasi.html
- http://jurnalakuntansi.petra.ac.id/index.php/aku/article/viewFile/15656/15648
- http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/bi-dan-publik/kebanksentralan/Documents/22.%20Inflasi.pdf
- Heranoviyanth,2012,http://heranoviyanth.blogspot.co.id/2012/09/makalah-inflasi.html
- http://www.jurnal-ekonomi.org/2008/06/16/telaah-singkat-pengendalianinflasi-www.wikipedia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.