Investasi
merupakan pengeluaran perusahaan untuk membeli atau memperoleh faktor-faktor
produksi yang akan digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan barang atau
jasa.
Atau pengeluaran untuk membeli faktor produksi untuk membangun usaha dan untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
Atau pengeluaran untuk membeli faktor produksi untuk membangun usaha dan untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
PENDAHULUAN
Berdasarkan
teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan produksi) dari modal barang
yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang(barang
produksi). Contohnya membangun rel kereta api atau pabrik. Investasi adalah
suatu komponen dari PDB dengan rumus PDB = C + I + G + (X-M). Fungsi investasi
pada aspek tersebut dibagi pada investasi non-residential (seperti pabrik dan
mesin) dan investasi residential (rumah baru). Investasi adalah suatu fungsi
pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya I = (Y,i). Suatu
pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, dimana
tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi
sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang.
Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri
untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biaya kesempatan dari
investasi dana tersebut daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga.
RUMUSAN MASALAH
1. Jenis-Jenis Investasi
2. Apa Saja Fungsi Investasi
3. Bagaimana Resiko Investasi Bila
Terjadi
4. Bagaimana Cara Memutuskan Untuk
Melakukan Investasi
PEMBAHASAN
1.
Jenis-Jenis Investasi
Menurut Rudts (2013), Investasi
dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut:
a.)
Investasi Dalam Bentuk Aset Riil (Real Assets)
Yaitu
investasi dalam bentuk aktiva berwujud fisik, seperti emas, batu mulia dan
sebagainya.
b.)
Investasi Dalam Bentuk Surat Berharga/Sekuritas
(Marketable Securities Financial Assets)
Yaitu
investasi dalam bentuk surat-surat berharga yang pada dasarnya merupakan klaim
atas aktiva riil yang diawasi oleh suatu lembaga/perorangan tertentu.
Pemilikan aktiva finansial dalam
rangka investasi pada sebuah institusi/perusahaan dapat dilakukan dengan dua
cara :
A.) Investasi Langsung
(Direct Investing)
Diartikan
sebagai suatu kepemilikan surat-surat berharga secara langsung dalam suatu
institusi/perusahaan tertentu yang secara resmi telah di go public dengan
tujuan mendapatkan tingkat keuntungan berupa deviden dan capital gain.
B.) Investasi Tidak
Langsung (Indirect Investing)
Terjadi
apabila suatu surat berharga yang dimiliki diperdagangkan kembali
oleh perusahaan investasi yang berfungsi sebagai perantara. Kepemilikan aset
secara tidak langsung dilakukan melalui lembaga-lembaga keuangan yang
terdaftar, yang bertindak sebagai perantara. Dalam perannya sebagai investor
tidak langsung, pedagang perantara mendapatkan deviden seperti halnya dalam
investasi langsung serta capital gain atau hasil perdagangan
portofolio yang dilakukannya
2.
Fungsi Investasi
Menurut Meyka (2013), Kurva
investasi adalah hubungan antara tingkat suku bunga dengan investasi. Untuk
mempertimbangkan investasi, perusahaan membandingkan pendapatan tahunan
investasi dengan biaya modal tahunan. Selisih antara biaya modal tahunan dengan
pendapatan tahunan disebut laba, bila laba positif investasi menguntungkan.
Sebaliknya bila laba negatif, investasi rugi.
Kurva yang menunjukkan keterkaitan
di antara tingkat investasi dan tingkat pendapatan nasional dinamakan fungsi investasi.
Bentuk fungsi investasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu (i) ia sejajar
dengan sumbu datar, atau (ii) bentuknya naik ke atas ke sebelah kanan (yang
berarti makin tinggi pendapatan nasional, makin tinggi investasi). Fungsi atau
kurva investasi yang sejajar dengan sumbu datar dinamakan investasi otonomi dan
fungsi investasi yang semakin tinggi apabila pendapatan nasional meningkat
dinamakan investasi terpengaruh. Dalam analisis makro-ekonomi biasanya
dimisalkan bahwa investasi perusahaan bersifat investasi otonomi.
Menurut Joseph Allois Schumpeter,
investasi otonom (autonomous investment) dipengaruhi oleh
perkembangan-perkembangan yang terjadi di dalam jangka panjang seperti:
a.)
Tingkat Keuntungan Investasi Yang Diramalkan Akan Diperoleh.
b.)
Tingkat Bunga.
c.)
Ramalan Mengenai Keadaan Ekonomi Di Masa Depan.
d.)
Kemajuan Teknologi.
e.)
Tingkat Pendapatan Nasional Dan Perubahan-Perubahannya.
f.)
Keuntungan Yang Diperoleh Perusahaan-Perusahaan.
3.
Resiko Investasi
Jenis-jenis resiko yang umumnya dihadapi perusahaan dalam
investasi yaitu :
a.) Business
Risk (Resiko Bisnis)
Adalah
bervariasinya penjualan perusahaan dan kemampuan untuk menjual produk tersebut.
Hal tersebut dihubungkan dengan laporan keuangan dan dikaitkan dengan perubahan
selera konsumen dan perubahan kondisi makroekonomi.
b.)
Financial Risk (Resiko Finansial)
Dikaitkan
dengan pendapatan dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi resiko bisnis dan
struktur finansial perusahaan dan dihubungkan dengan financial leverage perusahaan.
c.)
Inflation Risk/Purchasing Power Risk (Resiko
Inflasi/Penurunan Daya beli)
Dikaitkan
dengan kemungkinan tingkat pengembalian investasi tidak dapat mengimbangi
peningkatan biaya hidup.
d.)
Interest Rate Risk (Resiko Suku Bunga)
Dikaitkan
dengan perusahaan akibat kerugian nilai portofolio akibat perubahan suku bunga.
e.) Social Risk (Resiko
Sosial)
Dikaitkan
dengan kondisi sosial yang terjadi dalam masyarakat yang akan mempengaruhi
kebijakan pada suatu perusahaan.
f.) Foreign
Exchange Risk (Resiko Nilai Tukar)
Dikaitkan
dengan kemungkinan terjadinya kerugian akibat perubahan secara relatif nilai
mata uang dunia. Resiko nilai tukar akan mengurangi return dari
investasi.
g.) Political
Risk (Resiko Situasi Politik)
Dikaitkan
dengan kemungkinan pemerintah luar negeri ikut campur dalam kegiatan perusahaan
maupun kondisi dalam negeri yang tidak kondusif bagi dunia usaha.
4.
Keputusan Melakukan Investasi
Menurut Hasril (2016), bagi seorang
investor, ada dua hal yang penting yang selalu ia pertimbangkan, yaitu suku
bunga dan rate of return. Bunga (i) adalah biaya dari
capital. Rate of return (rr) adalah tingkat pendapatan dari modal
yang telah diinvestasikan oleh investor.
Ada 3 keputusan yang dapat diambil
setelah membandingkan antara rate of return (rr) dengan bunga (i).
a.) Bila rr
> i maka investasi akan dilakukan.
b.) Bila rr = i
maka investasi dapat dilakukan atau tidak, tergantung dari prospek dari usaha
itu di masa yang akan datang, serta keyakinan investor.
c.) Bila rr
< i maka investasi tidak dapat dilaksanakan.
KESIMPULAN
Investasi
adalah penggunaan suatu aktiva untuk pertumbuhan kekayaan (accreation of wealth)
melalui distribusi hasil investasi (seperti bunga, royalti,dividen dan uang
sewa) untuk apresiasi nilai investasi, atau untuk manfaat lain bagi perusahaan
yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan. Terdapat
dua jenis investasi yakni investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang.
Investasi
lancar atau investasi jangka pendek merupakan investasi yang dapat segera
dicairkan dan dimaksudkan dimiliki selama setahun atau kurang. Investasi jangka
panjang merupakan investasi yang dimaksudkan untuk memperoleh pendapatan tetap
dan untuk menguasai atau mengendalikan perusahaan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Ryan. 2013.
Teori Investasi.
Lukman.
Muhammad. 2016. Makalah Teori Investasi.
Anonim. 2013. Teori Investasi (Pengertian Investasi).
Meyka. 2013. Investasi Dalam Konteks Ekonomi Makro.
Ariel. Hasril. 2015. Teori Investasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.