Oleh: Siti Sarah Rizkiya
Abstrak:
Kegiatan-kegiatan ekonomi yang dilakukan perusahaan
bertujuan menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan oleh masyarakat. Jika
keseluruhan barang dan jasa yang dihasilkan tersebut dihitung, akan diperoleh
produk nasional atau pendapatan nasional.
Istilah yang paling sering dipakai untuk menerangkan konsep pendapatan nasional adalah Produk Domestik Bruto (PDB).
Istilah yang paling sering dipakai untuk menerangkan konsep pendapatan nasional adalah Produk Domestik Bruto (PDB).
Pendahuluan:
Salah satu indikator teleh terjadinya alokasi yang efisien
secara makro adalah nilai output nasional yang dihasilkan sebuah
perekonomian pada suatu periode tertentusebab,
besarnya output nasional dapat menunjukkan beberapa hal penting
dalam sebuah perekonomian.
Yang pertama, besarnya output nasional merupakan
gambaran awal tentang seberapa efisien sumber daya yang ada dalam perekonomian
(tenaga kerja, barang modal, uang, dan kemampuan kewirausahaan) digunakan
untuk memproduksi barang dan jasa. Secara umum, makin besar pendapatan
nasional suatu Negara, semakin baik efisiensi alokasi sumber daya ekonominya.
Yang kedua, besarnya output nasional merupakan gambaran awal
tentang produktivitas dan tingkat kemakmuran suatu Negara. Alat ukur yang
disepakati tentang tingkat kemakmuran adalah output nasional perkapita.nilai
output perkapita diperoleh dengan cara membagi besarnya output nasional dengan
jumlah penduduk pada tahun yang bersangkutan. Jika angka output perkapita makin
besar , tingkat kemakmuran dianggap makin tinggi. Sementara itu alat ukur
tentang produktivitas rata-rata adalah output pertenaga kerja. Makin besar angkanya,
makin tinggi produktivitas tenaga kerja.
Yang ketiga, besarnya output nasional meripakan gambaran
awal tentang masalah-masalah structural (mendasar) yang dihadapi suatu
perekonomian. Jika sebagian besar output nasional dinikmati oleh sebagian kecil
penduduk, maka perekonomian tersebut mempunyai masalah dengan distribusi
pendapatannya. Jika sebagin besar output nasional berasal dari sector pertanian
(ekstraktif), maka perekonomian tersebut berhadapan dengan masalah ketimpangan
struktur produksi. Dalam arti perekonomian harus segera memodernisasikan
diri, dengan memperkuat industrinya, agar ada keseimbangan kontribusi
antara sector pertanian yang dianggap sebagai sector ekonomi tradisional dengan
sector industry yang dianggap sebagai sector ekonomi modern.
Permasalahan:
1.
Pengertian Pendapatan Nasional
2.
Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi Pendapatan
Nasional
3.
Bagaimana cara Perhitungan Pendapatan Nasional
4.
Manfaat Penghitungan Pendapatan Nasional
Pembahasan:
1.
Pengertian Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional adalah jumlah
pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu
negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam sutu periode, biasanya
selama satu tahun. Pendapatan nasional merupakan salah satu indikator yang
dapat diggunakanuntuk mengukur laju pembangunan dan perkembangan tingkat
kesejahteranaan suatu negara dari suatu waktu ke waktu. Selain itu dengan
pendapatan nasional dapat diketahui arah, tujuan dan striktur perekonomian
suatu negara.
2. Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi
pendapatan nasional
·
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan agregat adalah suatu
daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor
ekonomi pada berbagai tingkat harga, sedangkan penawaran agregat menunjukkan
hubungan antara keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan
oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu.
·
Konsumsi dan tabungan
Konsumsi adalah pengeluaran
total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam
jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan tabungan (saving) adalah
bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi. Antara konsumsi,
pendapatan, dan tabungan sangat erat hubungannya. Hal ini dapat kita lihat dari
pendapat Keynes yang dikenal dengan psychological
consumption yang membahas tingkah laku masyarakat dalam konsumsi jika
dihubungkan dengan pendapatan.
·
Investasi
Pengeluaran untuk investasi
merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat.
3.
Bagaimana cara Perhitungan pendapatan nasional
·
Pendekatan Produksi
Kegiatan produksi adalah kegiatan
menciptakan atau menambah nilai tambah (value added). Oleh karena itu, dalam
perhitungan pendekatan produksi, hanya mencakup perhitungan nilai tambah di
setiap lahan produksi. Jadi, perhitungan bukan menggunakan produksi bahan
mentah, setengah jadi, dan barang baku yang berasal dari luar negeri. Dengan
pendekatan produksi, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan nilai
tambah (value added) dari semua sektor produksi selama satu periode tertentu
(biasanya dalam satu tahun).
Nilai tambah yang dimaksud
adalah selisih antara nilai produksi (nilai output) dan nilai biaya antara
(nilai input), yang terdiri atas bahan baku dan bahan penolong yang digunakan
dalam proses produksi.
Perhitungan pendapatan nasional
dengan pendekatan produksi dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
Y = (Q1 × P1) + (Q2 ×
P2) + (Q3 × P3) + … + (Qn × Pn)
Keterangan :
Y = Pendapatan Nasional
Q1, Q2, Q3, dan Qn =
jumlah jenis barang ke-1, ke-2, ke-3, ke-n
P1, P2, P3, dan Pn = harga
jenis barang ke-1, ke-2, ke-3, ke-n
·
Pendekatan Pendapat
Pendekatan kedua yang digunakan
untuk menghitung pendapatan nasional adalah pendekatan pendapatan. Berdasarkan
pendekatan pendapatan, nilai pendapatan nasional dihitung dengan cara
menjumlahkan tingkat balas jasa bruto (belum dikurangi pajak) dari faktor
produksi yang dipakai. Perhitungan dengan pendekatan pendapatan akan memberikan
hasil yang lebih realistis. Namun, dalam kenyataannya tidak terealisasi karena
sulitnya menentukan pandapatan masyarakat yang sebenarnya.
Jadi secara matematis, menurut
pendekatan pendapatan, pendapatan nasional dirumuskan sebagai berikut:
PN = w + i + r + π
·
Pendekatan Pengeluaran
Berdasarkan pendekatan
pengeluaran, nilai pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan
permintaan akhir dari para pelaku ekonomi (konsumen, produsen, dan pemerintah)
dalam suatu negara. Dapat dituliskan sebagai berikut :
Pengeluaran konsumsi rumah
tangga (C).
Pengeluaran konsumsi pemerintah
(G).
Investasi domestik bruto (I).
Ekspor neto atau nilai ekspor
dikurangi impor (X–M).
Maka : PN
= C + G + I + (X–M)
4.
Manfaat Penghitungan Pendapatan Nasional
Manfaat perhitungan pendapatan
nasional adalah sebagai berikut :
·
Mengetahui dan Menganalisis Struktur
Perekonomian Negara
·
Membandingkan Perekonomian Antardaerah atau Antarnegara
·
Membandingkan Perekonomian dari Setiap Periode
·
Merumuskan Kebijakan Pemerintah
·
Perbandingan Pendapatan Nasional dengan Negara
Lain
Kesimpulan:
Dari ketiga metode penghitungan pendapatan nasional
tersebut, Indonesia menggunakan metode penghitungan menurut pendekatan nilai
produksi dan pendekatan pengeluaran.
Sedangkan negara maju seperti Amerika Serikat menggunakan pendekatan pengeluaran dan pendekatan pendapatan.
Sedangkan negara maju seperti Amerika Serikat menggunakan pendekatan pengeluaran dan pendekatan pendapatan.
Daftar Pustaka:
Kurnianto, Adi. 2015. Konsep dan Metode Perhitungan
Pendapatan Nasional. https://superkurnia.wordpress.com/2015/12/18/konsep-dan-metode-perhitungan-pendapatan-nasional/.
(diakses tgl 7 Mei 2017)
Yulianti, Retno. 2012. Makalah Perhitungan Pendapaan
Nasional. https://retnoyuliyanti.wordpress.com/2012/04/01/makalah-perhitungan-pendapatan-nasional-4/.
(diakses tgl 7 Mei 2017)
Anonim. 2014. Metode Perhitungan Pendapatan Nasional. http://www.ekonomi-holic.com/2014/01/metode-perhitungan-pendapatan-nasional.html.
(diakses tgl 7 Mei 2017)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.