1. Kepuasan
konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur.
3. Terjadi
hukum The law of deminishing Marginal Utility pada tambahan kepuasan setiap
satu satuan.Setiap tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap unit tambahan
konsumsi semakin kecil.( Mula – mula kepuasan akan naik sampai dengan titik
tertentu atau saturation point tambahan kepuasan akan semakin turun ).Hukum ini
menyebabkan terjadinya Downward sloping MU curva. Tingkat kepuasan yang semakin
menurun ini dikenal dengan hukum Gossen.
4. Tambahan
kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bisa dihargai dengan uang,
sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya. Jika konsumen memperoleh
tingkat kepuasan yang besar maka dia akan mau membayar mahal, sebaliknya jika
kepuasan yang dirasakan konsumen redah maka dia hanya akan mau membayar dengan
harga murah. Pendekatan kardinal
biasa disebut sebagai Daya guna marginal.
Pandangan antara besarnya utility menganggap bahwa
besarnya utiliti dapat dinyatakan dalam bilangan/angka. Sedangkan analisis
ordinal besarnya utility dapat dinyatakan dalaml bilangan/angka.
Pendekatan Kardinal/Nilai Guna (Utility Approach)
Pendekatan kardinal menganggap bahwa kepuasan konsumen
yang diperoleh dari kegiatan konsumsi barang dan jasa dapat diukur secara
kuantitatif.
Artinya kepuasan konsumen dapat diukur dengan angka/satuan
tertentu seperti uang, jumlah atau buah. Sebagaimana kita mengukur berat badan,
tinggi badan dan sebagainya. Kepuasan konsumen yang diperoleh dari hasil
konsumsi barang dan jasa disebut dengan istilah utilitas (utility).
Ada 3 konsep dasar
tentang perilaku konsumen dengan pendekatan kardinal yaitu :
1. Kepuasaan
Total/Utilitas Total (Total Utility)
Kepuasaan yang dinikmati konsumen dalam mengonsumsi sejumlah barang atau
jasa tertentu secara keseluruhan.
2. Kepuasaan
Marginal/Utilitas Marginal (Marginal Utility)
Pertambahan kepuasaan yang dinikmati dari setiap tambahan unit barang atau
jasa yang dikonsumsi.
3. Kepuasaan Total
dan Marginal yang Semakin Menurun (Diminishing Utility)
Konsumen berusaha menikmati barang atau jasa yang dimiliki sepuas-puasnya.
Setelah kepuasaan dari mengonsumsi suatu barang atau jasa berlangsung
terus-menerus, sampai titik tertentu akhirnya kepuasaan itu akan sampai pada
tingkat kejenuhan tertentu.
KARAKTERISTIK DAN
CIRI-CIRI INDIFFERENCE CURVE
· Memiliki kemiringan yang negatif
(negatively sloped). Bila jumlah suatu barang dalam satu bundel konsumsi
dikurangi maka jumlah barang yang lain harus ditambah agar dapat diperoleh
kepuasan yang sama.
·
Tidak dapat berpotongan. Perpotongan
antara dua kurva indefferens tidak mungkin terjadi.
· Cembung terhadap titik origin. Hal ini
menunjukkan derajat penggantian antar barang yang dikonsumsi semakin menurun.
Derajat penggantian ini menunjukkan berapa barang harus ditambahkan pada suatu
bundel konsumsi untuk mempertahankan tingkat kepuasan yang sama, dengan
mengurangi satu satuan barang yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.