.

Senin, 10 April 2017

Persaingan di Pasar



Oleh : Rifka Anisah Putri
@A17-RIFKA

Pasar Persaingan Sempurna
Pasar yang terdiri dari banyak penjual dan banyak pembeli dengan produk yang seragam atau serupa (uniform), tidak ada penjual ataupun pembeli yang dapat mempengaruhi harga. (Menurut Simamora (2001:202)).

Ciri-Ciri Pasar Persaingan Sempurna
Bentuk pasar persaingan sempurna memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak
2. Barang atau produk yang diperjual belikan bersifat homogen, atau sejenis, serupa dan mirip antara satu sama lain.
3. Penjual bersifat pengambil harga (price taker)
4. Harga barang/produk yang dijual ditentukan oleh mekanisme pasar berupa permintaan dan penawaran (demand and supply).
5. Posisi tawar dari pembeli kuat
6. Susah untuk mendapatkan keuntungan yang besar (di atas rata-rata)
7. Sensitif terhadap perubahan harga barang/produk yang dijual
8. Mudah untuk keluar masuk dari pasar

Kelebihan dan Kekurangan Pasar Persaingan Sempurna
Kelebihan Menurut Putong (2013)
1.      Kebebasan Bertindak dan Memilih
Hal ini merupakan syarat yang memang dapat dipilih oleh para produsen (juga konsumen). Para produsen dapat saja keluar dari pasar bila ia merasa tidak mengalami keuntungan dan akan masuk kembali apabila merasa akan mendapatkan keuntunga dari menjual produk pada pasar tersebut.

2.      Harga Jual Barang dan/atau Jasa adalah yang Termurah
Harga dalam pasar persaingan sempurna ditentukan oleh keseimbangan jumlah permintaan dan penawaran, maka harga jual barang pastilah harga jual yang termurah karena perusahaan akan berusaha menjual barang sebanyak mungkin dalam kondisi harga yang menguntungkan dengan cara efisien dalam hal penggunaan faktor produksi. Harga yang menguntungkan tentu saja harga yang dianggap sebagai harga yang paling murah untuk ukuran konsumen.

3.      Bagi Konsumen terdapat Jaminan dalam Mengkonsumsi
Produk yang dijual di dalam pasar persaingan sempurna adalah produk yang relatif sama (homogen) maka konsumen tidak perlu lagi khawatir terhadap produk yang akan dibelinya, apalagi konsumen sangat mengetahui tentang kualitas produk yang dijual, sehingga misalkan terjadi percobaan “penipuan” dalam hal harga dan kualitas produk, konsumen akan langsung mengetahuinya.

4.      Konsumen akan Mendapatkan Layanan Pra dan Purna Jual yang Memuaskan
Oleh karena perusahaan mengetahui bahwa apa yang diperjualbelikan di pasar relatif sama dengan perusahaan lainnya, maka jelas konsumen tidak perlu mondar-mandir untuk memilih perusahaan (dan ini seharusnya disadari oleh perusahaan), sehingga setiap konsumen yang “berbelanja” atau membeli di perusahaannya akan diberikan layanan yang istimewa (pra dan purna jual, seperti keramah-tamahan, garansi, dan sebagainya). Tujuannya adalah apabila sewaktu-waktu konsumen itu akan berbelanja lagi untuk produk yang sama maka perusahaan di mana ia pertama membeli akan langsung ditujunya (dalam istilah pemasaran disebut consumer retention). Selain itu, diharapkan pula konsumen tersebut akan merekomendasikan perusahaan/toko yang bersangkutan kepada orang lain (keluarga, sahabat, relasi, dan sebgainya) atau dalam istilah pemasarannya disebut word of mouth.
Kekurangan
  • Terbatasnya dana untuk kegiatan Research and Development, karena keuntungan perusahaan sangat terbatas dan menyebabkan lambatnya inovasi-inovasi produk.
  • Keterbatasan dalam memilih produk, mengingat semua produk yang dihasilkan pasar sama atau hanya satu jenis, hal ini memungkinkan selera dan kebutuhan masyarakat berbeda-beda dengan tingkat pendapatan yang berbeda-beda dalam memilih produk.
  • Keterbatasan laba tidak hanya berdampak pada rendahnya kualitas produk yang dihasilkan karena kurang inovasi, selain itu juga kondisi keterbatasan keuntungan ini memaksa perusahaan untuk memberikan upah yang kecil kepada buruh.
  • Efisiensi yang diterapkan terlalu tinggi sehingga berakibat pada buruknya kondisi sosial.
  • Banyak masyarakat yang tidak puas dengan adanya produk yang ada di pasar.
  • tidak adanya pemerataan pendapatan berakibat pada pemanfaatan sumber daya oleh golongan tertentu yang memiliki modal besar.

Pasar Persaingan Monopolistik
Pasar terdiri dari banyak penjual dan banyak pembeli dengan harga yang beragam mulai dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi. Keragaman harga ini disebabkan oleh adanya kesempatan untuk mendiferensiasi produknya. Dalam pasar yang seperti ini, sebuah perusahaan mempunyai kesempatan untuk menetapkan harga berbeda dengan harga produk lain asalkan menawarkan benefit (manfaat) yang berbeda. (Menurut Simamora (2001:202)).

Ciri-Ciri Pasar Persaingan Monopolistik
1.      Terdapat Banyak Penjual
Terdapat cukup banyak penjual dalam pasar persaingan monopolistik namun demikian ia tidaklah sebanyak seperti dalam pasar persaingan sempurna.
2.      Barangnya Bersifat Berbeda Corak
Ciri ini sifat yang paling penting dalam membedakan antara pasar persaingan monopolistik dan persaingan sempurna. Seperti telah diterangkan, dalam persaingan sempurna prodksi berbagai perusahaan adalah serupa. Oleh karenanya sukar untuk membedakan yang mana yang merupakan produksi sesuatu perusahaan dan yang mana pula produksi perusahaan lainnya. Produksi dalam pasar persaingan monopolistik berbeda coraknya (diferentiated product) dan secara fisik mudah dibedakan diantara produksi suatu perusahaan dengan produksi perusahaan lainnya. Disamping perbedaann dalam bentuk fisik barang tersebut terdapat pula perbedaan-perbedaan dalam pengemasannya, perbedaan dalam bentuk “jasa perusahaan setelah penjualan” (after sale service), dan begitu juga dalam cara pembayarannya. Sebagai akibat dari perbedaan-perbedaan ini barang yang diproduksikan oleh perusahaan- perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik bukanlah barang yang bersifat pengganti sempurna (perfect subtitute) kepada barang yang di produksikan perusahaan lain. Mereka hanya merupakan pengganti yang dekat atau close subtitute. Perbedaan dalam sifat barang yang dihasilkan inilah yang menjadi sumber dari adanya kekuasaan monopoli walaupun kecil yang dimiliki oleh perusahaan dalam  persaingan monopolistik.
3.      Perusahaan Mempunyai Sedikit Kekuasaan Mempengaruhi Harga.
Berbeda dengan perusahaan dalam pasar persaingan sempurna yang tidak mempunyai kekuasaan dalam mempengaruhi harga, perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik dapat mempengaruhi harga. Namun demikian, kekuasaan mempengaruhi harga relative lebih kecil, kalau dibandingkan dengan perusahaan oligopoli dan monopoli, sehingga perbedaan ini  menyebabkan pembeli semakin bersifat memilih.
4.      Kemasukan kedalam Industri Relatif Mudah.
Semua perusahaan dapat memasuki atau meninggalkan pasar ini tanpa hambatan apapun. Perusahaan yang akan masuk dan menjalankan usaha didalam pasar persaingan monopolistik tidak akan banyak mengalami kesukaran. Tetapi dalam memasuki pasar tidaklah semudah seperti dalam pasar persaingan sempurna.                
5.      Persaingan Promosi Penjualan sangat Aktif
Untuk mempengaruhi citarasa pembeli para pengusaha melakukan persaingan bukan  harga ( non-price competition), tetapi lebih mengarah pada mutu dan desain produk melakukan kegiatan iklan yang terus menerus, meberikan syarat penjualan yang menarik dan sebagaianya.

Kelebihan dan Kekurangan Pasar Monopolistik
kelebihan pasar monopolistik:
  • Banyak produsen di pasar yang memberikan keuntungan bagi pembeli atau konsumen untuk dapat memilih produk yang terbaik baginya.
  • Kebebasan keluar masuk untuk produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan inovasi yang baru dalam menghasilkan produknya.
  • Diferensiasi produk mendorong para konsumen untuk selektif dalam menentukan produk yang akan dibelinya, serta dapat membuat para konsumen loyal terhadap produk yang dipilihnya.
  • Pasar ini umumnya mudah untuk dijumpai oleh konsumen, sebab sebagian besar kebutuhan sehari-hari tersedia di pasar ini.
kekurangan pasar monopolistik:
  • Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang sangat tinggi, baik dari segi harga, kualitas maupun dari segi pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal maupun pengalaman yang cukup akan lebih cepat keluar dari pasar ini.
  • Dibutuhkan modal yang besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, sebab pemain pasar di dalamnya mempunyai skala ekonomis yang cukup tinggi.
  • Pasar monopolistik mendorong produsen untuk selalu berinovasi terhadap produk-produknya, sehingga akan meningkatkan biaya produksi yang nantinya akan berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh pembeli atau konsumen.

Pasar Oligopolistik
Pasar yang terdiri dari sedikit penjual yang satu sama lain sangat sensitif terhadap strategi harga dan pemasaran perusahaan lain. (Menurut Simamora (2001:202)).

Ciri-Ciri Pasar Oligopoli

  • Terdapat beberapa penjual di pasar (umumnya kurang dari 10) dengan banyak pembeli di pasar
  • Barang yang diperjualbelikan relatif homogen namun terdiferensiasi
    Contohnya adalah sabun mandi dengan berbagai aroma dan bentuk, telepon seluler dengan berbagai ragam tekhnologi dan tampilan, dan lainnya
  • Penjual di pasar oligopoli memiliki kemampuan dalam menentukan harga karena adanya perbedaan dari masing-masing produk yang ditawarkan
  • Masing-masing penjual bersaing sangat ketat dengan penjual lainnya.
    Persaingan terutama melalui promosi besar-besaran serta perang harga. Perang harga yang dimaksud terjadi ketika suatu perusahaan bermaksud untuk menurunkan harga agar memperoleh pangsa pasar yang lebih besar, namun diikuti dengan penurunan harga oleh perusahaan lain sehingga pada akhirnya pangsa pasar yang diperoleh oleh masing-masing perusahaan adalah tetap, namun dengan harga jual yang lebih rendah.
  • Produsen baru dapat memasuki pasar oligopoli ini walau sulit.
    Dibutuhkan modal yang besar untuk dapat bersaing dalam pasar oligopoly. Terutama ketika perusahaan yang sudah lama kemudian menurunkan harga besar-besaran (predatory pricing) sehingga membuat perusahaan baru sulit bertahan
  • Sistem harga yang kaku
    Karena sifatnya yang hanya terdiri dari beberapa perusahaan, perilaku satu perusahaan menjadi sangat terasa pengaruhnya bagi perusahaan lain, sehingga menimbulkan ketergantungan dari masing-masing strategi atau tindakan yang diambil. Ketergantungan terutama terjadi dalam penetapan harga, dimana penetapan harga yang dilakukan oleh satu perusahaan akan segera diikuti oleh perusahaan lain, sehingga pada akhirnya memunculkan kekakuan harga di tingkat tertentu pada pasar oligopoli.

Kelebihan dan Kekurangan Pasar Oligopoli

Kelebihan:
  • Konsumen memiliki lebih banyak pilihan terhadap barang yang ingin dikonsumsinya
  • Persaingan antar produsen dapat memberikan keuntungan bagi konsumen, terutama karena akan meningkatkan kesadaran produsen untuk memuaskan kebutuhan konsumen
  • Perusahaan umumnya terus melakukan inovasi sehingga produk semakin berkembang
Kekurangan:
  • Perang harga antar produsen sering terjadi
  • Produsen menggelontorkan banyak dana untuk iklan dan promosi agar produknya dapat dibedakan dengan produk dari produsen lainnya.
  • Pemborosan sumber daya ekonomi
Pasar Monopoli
Pengertian monopoli tersebut dapat diartikan sebagai suatu keistimewaan (hak istimewa) atau keuntungan tertentu yang didapat oleh satu atau lebih orang atau perusahaan, karena adanya hak ekslusif (atau kekuasaan) untuk menjalankan suatu bidang usaha tertentu atau perdagangan, menghasilkan barang atau jasa tertentu, atau mengendalikan penjualan keseluruhan produksi atau komoditas barang atau jasa tertentu. Bentuk dari stuktur pasar yang mana satu atau hanya beberapa perusahaan yang mendominasi keseluruhan penjualan atas suatu barang atau jasa. Berbeda dari definisi yang diberikan dalam Undang-Undang yang  secara langsung menunjuk pada penguasaan pasar, dalam Black’s Law Dictionary, Penekanan lebih diberikan pada adanya suatu hak istimewa (priviledge) yang menghapuskan persaingan bebas, yang tentu pada akhirnya juga akan  menciptakan penguasaan pasar. (Menurut Black Law Dictionary).

Ciri-Ciri Pasar Monopoli

  1. Hanya ada satu pihak baik penjual ataupun perusahaan yang bertindak dan memiliki kuasa untuk mengambil keputusan harga (menjalankan monopoli pasar).
  2. Tidak ada satupun pihak yang mampu menyaingi perusahaan tersebut dikarenakan oleh beberapa faktor diantaranya dana yang melimpah, teknologi dan tenaga ahli memadai, memiliki bahan baku atau sumber daya yang khas.
  3. Kekuatan perusahaan yang memonopoli ditopang oleh dukungan undang-undang dan kebijakan pemerintah sehingga tidak ada satupun pihak yanag akan menggoyahkannya. (Baca juga : tindakan ekonomi rasional – hierarki kebutuhan Maslow)
  4. Jenis produk baik barang atau jasa yang sejenis atau semacam tidak ada barang pengganti atau yang menyerupai, sehingga hanya satu pihak itu yang berkuasa karena tidak ada pesaing yang berarti.
  5. Pemerintah tidak memiliki wewenang untuk menetapkan harga atau menentukan harga, jadi tidak ada campur tangan dari pemerintah tentang penetapan harga yang berhak hanya penjual atau perusahaan yang memonopoli pasar.
  6. Promosi atau iklan suatu produk tidak begitu diperlukan karena untuk apa ada iklan karena sudah pasti produk perushaan yang memnopoli pasar pasti laku dan tidak ada pesaingnya.
  7. Seringkali menimbulkan kerugian bagi konsumen ketika harga suatu produk tinggi tidak sesuai dengan produk yang mereka beli. Hal ini terjadi karena harga yang menentukan adalah penjual atau perusahaan yang berkuasa.
  8. Tidak jarang konsumen merasa tertekan karena mereka tidak bisa pindah ke tempat atau pihak lain meskipun merasa dirtugikan karena hanya ada satu pihak yang bisa menyediakan keperluannya dengan baik dan tidak ada peniru atau pihak yang memiliki produk mirip dengan mereka.

Kelemahan dan Kelebihan Pasar Monopoli

1.      Kelebihan pasar monopoli
  • Adanya keinginan mempertahankan monopoli dan takut akan tergeser oleh pihak pesaing maka akan muncul dengan sendirinya kreatifitas dan inovasi dari perusahaan atau pihak yang berkuasa. Hal ini sangat baik karena akan selalu ada sesuatu yang barru dan motivasi untuk jadi lebih baik besar.
  • Peluang terjadinya pertentangan sangat kecil karena tidak ada satupun perusahaan-perusahaan kecil yang berusaha untuk menyaingi dan berkembang menjadi besar sehingga tetap satu perusahaan atau pihak itu yang berkuasa dan bisa memonopoli pasar.
  • Dalam pasar bisa dilakukan penelitian dan pengambangan produk karena adanya izin dari pihak yang memonopoli pasar kepada pihak yang bersangkutan.
  • Untuk monopoli yang berbentuk hak cipta, hak paten akan membuat seseorang atau badan terapresiasi dan termotivasi untuk terus mencipta dan berkarya untuk mewujudkan sebuah perkembangan yang signifikan.
  • Kualitas produk selalu terjaga dan dijamin baik karena jika tidak dijaga konsumen akan beralih ke pihak lain meskipun hanya perusahaan itu yang memiliki semuanya, namun jika tidak bisa menjaga kualitas otomatis konsumen juga akan cari yang lain.
2.      Kelemahan pasar monopoli
  • Sering muncul ketidakadilan karena hanya satu pihak itu yang diuntungkan, sedangkan pihak lain hanya bisa menerima tanpa menggulingkannya.
  • Pemborosan sering dilakukan oleh pihak yang memonopoli pasar karena mereka tidak begitu memperhatikan efisiensi kegiatan produksi yang dilakukannya, mereka hanya fokus agar produknya laku dan tidak ada pesaing.
  • Konsumen tidak bisa berjuang banyak dan harus menerima semua keputusan dari perusahaan monopoli, jika harus membayar dengan harga yang tinggi, maka konsumen dengan terpaksa akan menurutinya.
  • Unsur eksploitasi sangat kental dalam pasar monopoli ini, karena perusahaan besar tersebut bebas melakukan apapun dengan dana dan tenaga yang mereka miliki. Tentu hal ini akan merugikan semua pihak.
PENDEKATAN DALAM MEMAKSIMALKAN KEUNTUNGAN

Di dalam memaksimalkan keuntungan oleh produsen terdapat tiga pendekatan, yaitu:
1.      Pendekatan Totalitas (Totality Approach)
Pendekatan totalitas merupakan pendekatan dengan cara membandingkan pendapatan total(TR) dan biaya total (TC). Pendekatan total(TC) adalah sama dengan jumlah unit output yang terjual (Q) dikalikan dengan harga output per unit (P), maka TR = P.Q . Sedangkan biaya total (TC) adalah samadengan biaya tetap (FC) ditambah dengan biaya variable(VC), maka TC = FC + VC. Dalam pendekatan totalitas biaya variable per unit output dianggap konstan sehingga biaya variable adalah jumlah output (Q) di kalikan dengan biaya variable per unit (v), maka VC=v.Q. Sehingga dapat disimpulkan bahwa π=P.Q-(FC+v.Q).
Implikasi dari pendekatan totalitas ini adalah perusahaan menempuh strategi penjualan maksimum (Maximum Selling).Sebab semakin besar penjualan semakin besar laba yang diperoleh. Hanya saja sebelum mengambil keputusan, perusahaan harus menghitung berapa unit output yang harus diproduksi untuk mencapai titik impas. Kemudian besarnya output tadi dibandingkan dengan potensi permintaan efektif.

2.      Pendekatan Marginal (Marginal Approach)
Analisis marginal ini mirip dengan analisis mencari kepuasan maksimum. Analisis ini mendasarkan pada satu konsep yaitu keuntungan marginal yakni tambahan keuntungan total sebagai akibat tambahan satu unit output. Untuk mencari  jumlah output yang menghasilkan keuntungan maksimum dapat digunakan patokan sebagai berikut “Jika keuntungan marginal masih positif dengan menambah satu unit output maka output harus ditambah dan apabila keuntungan marginal negative dengan menambah satu unit output maka output harus dikurangi sampai keuntungan atau laba marginal= 0”.
Dalam pendekatan marginal perhitungan laba dilakukan dengan membadingkan biaya marginal (MC) dan pendapatan marginal (MR). Laba maksimum akan tercapai pada saat MR=MC. Suatu perusahaan akan menambah keuntungannya apabila menambah produksinya pada saat MR>MC  yaitu hasil penjualan marginal (MR) melebihi biaya marginal (MC). Dalam keadaan ini pertambahan produksi dan penjualan akan menambah keuntungannya. Dalam keadaan sebaliknya, yaitu apabila MR<MC, mengurangi produksi dan penjualan akan mmenambah untung. Maka keuntungan maksimum di capai dengan keadaan di mana MR=MC berlaku, sehingga π=TR-TC.



3.      Pendekatan Rata-rata
Dalam pendekatan ini perhitungan laba per unit dilakukan dengan membandingkan antara biaya produksi rata-rata (AC) dengan harga jual output (P) . Laba total adalah laba per unit dikalikan dengan jumlah output yang terjual. Dapat dijelaskan secara matematis π=(P-AC).Q. Dari persamaan ini perusahaan akan mencapai laba bila harga jual per unit output (P) lebih tinggi dari biaya rata-rata (AC). Perusahaan hanya mencapai angka impas bila P sama dengan AC. Keputusan untuk memproduksi atau tidak didasarkan perbandingan besarnya P dengan AC. Bila P sama dengan AC (P=AC), Perusahaan hanya mencapai angka impas. Implikasi pendekatan rata-rata adalah perusahaan atau unit laba usaha harus menjual sebanyak-banyaknya(maximum Selling) Agar laba (π) makin besar.
Kisruh Operator Telekomunikasi Indosat Ooredoo dan Telkomsel
JAKARTA - Polemik spanduk sindiran kepada Telkomsel yang dilakukan Indosat Ooredoo berlanjut hingga ke Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI). Hari ini, Anggota Komisioner BRTI I Ketut Prihadi Kresna memanggil direksi Indosat Ooredoo untuk meminta penjelasan terkait hal ini. Sebelumnya, Alexander Rusli CEO Indosat Ooredoo mengeluhkan terjadinya aksi monopoli yang dilakukan salah satu operator besar untuk wilayah luar Jawa. Menurutnya, hal ini dapat merugikan para pelanggan yang berada di daerah tersebut. "Iya memang seperti itu di pasar sedangkan di luar Jawa mereka punya 86 persen dan karena peraturan mendukung jadi semakin besar tiap tahun," tuturnya.
Deva Rahman Selaku Group Head Corporate Communications Indosat Ooredoo menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi ini. Dalam pandangannya tindakan ini sudah masuk sebagai aksi monopoli di pasar Indonesia. "Kami amat prihatin atas dinamika pasar ini, yang menyebabkan pasar di luar Jawa tidak berkembang dan terjadi situasi monopolistik di pasar," ujarnya. Menanggapi hal ini Vice President Corporate Communications Telkomsel Adita Irawati menyatakan bahwa pihaknya selalu menjaga etika berbisnis yang baik. Selain itu, ia juga menyebut bahwa persaingan bisnis adalah hal yang biasa.
Telkomsel Tegaskan Tidak Lakukan Monopoli
Menanggapi pemberitaan yang berkembang saat ini mengenai praktik monopoli layanan telekomunikasi di luar Jawa, Telkomsel menegaskan bahwa dominasinya di luar Pulau Jawa bukan merupakan praktik monopoli. “Penguasaan pasar oleh Telkomsel di luar Pulau Jawa diraih melalui sebuah proses yang panjang dan jatuh bangun yang luar biasa sejak berdirinya di tahun 1995. Semangat membangun hingga ke pelosok merupakan semangat yang dimiliki oleh Telkomsel untuk menyatukan nusantara, di mana pada saat itu operator lain lebih fokus membangun di Pulau Jawa dan kota besar yang secara bisnis lebih menguntungkan," jelas Adita. Terlebih lagi lokasi-lokasi pembangunan jaringan di luar pulau Jawa memiliki pasar yang tidak besar, dan pada saat yang bersamaan CAPEX yang dikeluarkan sangat besar. Begitu pula ketika dioperasikan, juga lebih mahal karena biaya produksi dan operasional jauh lebih tinggi dibandingkan di Pulau Jawa.

DAFTAR PUSTAKA:

Simamora B. Kotler. Philip. 2017. Pengantar Ilmu Ekonomi. LPFEUI. Jakarta. (10 April 2017). http://www.landasanteori.com/2015/07/pengertian-pasar-menurut-definisi-para.htm
 
Hidayat Rahmat. 2015. Pengantar Ilmu Ekonomi. LPFEUI. Jakarta. (14 Agustus 2015). http://www.kitapunya.net/2015/08/pasar-persaingan-sempurna-pengertian-ciri-contoh.html

Wahyono. Budi. 2017. Pengantar Ilmu Ekonomi. LPFEUI. Jakarta. (10 April 2017). http://www.pendidikanekonomi.com/2016/03/kelebihan-pasar-persaingan-sempurna.html

Kasbian. Seber. 2013. Pengantar Ilmu Ekonomi. LPFEUI. Jakarta. (4 Februari 2013). http://seberkasbian.blogspot.co.id/2013/02/ekonomi-mikro-persaingan-monopolistik.html


Sora. 2015. Pengantar Ilmu Ekonomi. LPFEUI. Jakarta. (4 Agustus 2015). http://www.pengertianku.net/2015/04/pengertian-pasar-monopolistik-dan-ciri-cirinya.html

Putri. Agnestesia. 2017. Pengantar Ilmu Ekonomi. LPFEUI. Depok. (10 April 2017). http://www.studiobelajar.com/pasar-oligopoli/

Rahardja P dan M Manurung. 2001. Pengantar Ilmu Ekonomi. LPFEUI. Depok (18 Juni 2001)



2016. Pengantar Ilmu Ekonomi. LPFEUI. Jakarta. (6 Desember 2016). http://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/publik/pasar-monopoli

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.