Oleh : Rifka Anisah Putri
@A17-RIFKA
Pasar
Persaingan Sempurna
Pasar yang
terdiri dari banyak penjual dan banyak pembeli dengan produk yang seragam atau
serupa (uniform), tidak ada penjual ataupun pembeli yang dapat mempengaruhi
harga. (Menurut Simamora
(2001:202)).
Ciri-Ciri Pasar Persaingan Sempurna
Bentuk pasar
persaingan sempurna memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Jumlah
penjual dan pembeli sangat banyak
2. Barang
atau produk yang diperjual belikan bersifat homogen, atau sejenis, serupa dan
mirip antara satu sama lain.
3. Penjual
bersifat pengambil harga (price taker)
4. Harga
barang/produk yang dijual ditentukan oleh mekanisme pasar berupa permintaan dan
penawaran (demand and supply).
5. Posisi
tawar dari pembeli kuat
6. Susah
untuk mendapatkan keuntungan yang besar (di atas rata-rata)
7. Sensitif
terhadap perubahan harga barang/produk yang dijual
8. Mudah
untuk keluar masuk dari pasar
Kelebihan dan Kekurangan Pasar
Persaingan Sempurna
Kelebihan Menurut Putong
(2013)
1.
Kebebasan Bertindak dan Memilih
Hal ini merupakan syarat yang memang dapat dipilih
oleh para produsen (juga konsumen). Para produsen dapat saja keluar dari pasar
bila ia merasa tidak mengalami keuntungan dan akan masuk kembali apabila merasa
akan mendapatkan keuntunga dari menjual produk pada pasar tersebut.
2.
Harga Jual Barang dan/atau Jasa adalah yang Termurah
Harga dalam pasar persaingan sempurna ditentukan oleh
keseimbangan jumlah permintaan dan penawaran, maka harga jual barang pastilah
harga jual yang termurah karena perusahaan akan berusaha menjual barang
sebanyak mungkin dalam kondisi harga yang menguntungkan dengan cara efisien
dalam hal penggunaan faktor produksi. Harga yang menguntungkan tentu saja harga
yang dianggap sebagai harga yang paling murah untuk ukuran konsumen.
3.
Bagi Konsumen terdapat Jaminan dalam Mengkonsumsi
Produk yang dijual di dalam pasar persaingan sempurna
adalah produk yang relatif sama (homogen) maka konsumen tidak perlu lagi
khawatir terhadap produk yang akan dibelinya, apalagi konsumen sangat
mengetahui tentang kualitas produk yang dijual, sehingga misalkan terjadi
percobaan “penipuan” dalam hal harga dan kualitas produk, konsumen akan
langsung mengetahuinya.
4.
Konsumen akan Mendapatkan Layanan Pra dan Purna Jual
yang Memuaskan
Oleh karena perusahaan mengetahui bahwa apa yang
diperjualbelikan di pasar relatif sama dengan perusahaan lainnya, maka jelas
konsumen tidak perlu mondar-mandir untuk memilih perusahaan (dan ini seharusnya
disadari oleh perusahaan), sehingga setiap konsumen yang “berbelanja” atau
membeli di perusahaannya akan diberikan layanan yang istimewa (pra dan purna
jual, seperti keramah-tamahan, garansi, dan sebagainya). Tujuannya adalah
apabila sewaktu-waktu konsumen itu akan berbelanja lagi untuk produk yang sama
maka perusahaan di mana ia pertama membeli akan langsung ditujunya (dalam
istilah pemasaran disebut consumer retention). Selain itu, diharapkan
pula konsumen tersebut akan merekomendasikan perusahaan/toko yang bersangkutan
kepada orang lain (keluarga, sahabat, relasi, dan sebgainya) atau dalam istilah
pemasarannya disebut word of mouth.
Kekurangan
- Terbatasnya dana untuk kegiatan Research and Development, karena keuntungan perusahaan sangat terbatas dan menyebabkan lambatnya inovasi-inovasi produk.
- Keterbatasan dalam memilih produk, mengingat semua produk yang dihasilkan pasar sama atau hanya satu jenis, hal ini memungkinkan selera dan kebutuhan masyarakat berbeda-beda dengan tingkat pendapatan yang berbeda-beda dalam memilih produk.
- Keterbatasan laba tidak hanya berdampak pada rendahnya kualitas produk yang dihasilkan karena kurang inovasi, selain itu juga kondisi keterbatasan keuntungan ini memaksa perusahaan untuk memberikan upah yang kecil kepada buruh.
- Efisiensi yang diterapkan terlalu tinggi sehingga berakibat pada buruknya kondisi sosial.
- Banyak masyarakat yang tidak puas dengan adanya produk yang ada di pasar.
- tidak adanya pemerataan pendapatan berakibat pada pemanfaatan sumber daya oleh golongan tertentu yang memiliki modal besar.
Pasar Persaingan Monopolistik
Pasar
terdiri dari banyak penjual dan banyak pembeli dengan harga yang beragam mulai
dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi. Keragaman harga ini
disebabkan oleh adanya kesempatan untuk mendiferensiasi produknya. Dalam pasar
yang seperti ini, sebuah perusahaan mempunyai kesempatan untuk menetapkan harga
berbeda dengan harga produk lain asalkan menawarkan benefit (manfaat) yang
berbeda. (Menurut Simamora
(2001:202)).
Ciri-Ciri Pasar Persaingan Monopolistik
1.
Terdapat Banyak Penjual
Terdapat cukup banyak penjual dalam
pasar persaingan monopolistik namun demikian ia tidaklah sebanyak seperti dalam
pasar persaingan sempurna.
2.
Barangnya Bersifat Berbeda
Corak
Ciri ini sifat yang
paling penting dalam membedakan antara pasar persaingan monopolistik dan
persaingan sempurna. Seperti telah diterangkan, dalam persaingan sempurna
prodksi berbagai perusahaan adalah serupa. Oleh karenanya sukar untuk
membedakan yang mana yang merupakan produksi sesuatu perusahaan dan yang mana
pula produksi perusahaan lainnya. Produksi dalam pasar persaingan monopolistik
berbeda coraknya (diferentiated product) dan secara fisik mudah dibedakan
diantara produksi suatu perusahaan dengan produksi perusahaan lainnya.
Disamping perbedaann dalam bentuk fisik barang tersebut terdapat pula
perbedaan-perbedaan dalam pengemasannya, perbedaan dalam bentuk “jasa perusahaan
setelah penjualan” (after sale service), dan begitu juga dalam cara pembayarannya. Sebagai akibat dari
perbedaan-perbedaan ini barang yang diproduksikan oleh perusahaan- perusahaan
dalam pasar persaingan monopolistik bukanlah barang yang bersifat pengganti
sempurna (perfect subtitute) kepada barang yang di produksikan perusahaan
lain. Mereka hanya merupakan pengganti yang dekat atau close subtitute.
Perbedaan dalam sifat barang yang dihasilkan inilah yang menjadi sumber dari
adanya kekuasaan monopoli walaupun kecil yang dimiliki oleh perusahaan
dalam persaingan monopolistik.
3.
Perusahaan Mempunyai
Sedikit Kekuasaan
Mempengaruhi Harga.
Berbeda dengan
perusahaan dalam pasar persaingan sempurna yang tidak mempunyai kekuasaan dalam
mempengaruhi harga, perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik dapat
mempengaruhi harga. Namun
demikian, kekuasaan mempengaruhi harga relative lebih kecil,
kalau dibandingkan dengan perusahaan oligopoli dan monopoli, sehingga perbedaan ini
menyebabkan pembeli semakin bersifat memilih.
4.
Kemasukan kedalam Industri
Relatif Mudah.
Semua perusahaan
dapat memasuki atau meninggalkan pasar ini tanpa hambatan apapun. Perusahaan
yang akan masuk dan menjalankan usaha didalam pasar persaingan monopolistik
tidak akan banyak mengalami kesukaran. Tetapi dalam memasuki pasar tidaklah
semudah seperti dalam pasar persaingan sempurna.
5.
Persaingan Promosi
Penjualan
sangat Aktif
Untuk
mempengaruhi citarasa pembeli para pengusaha melakukan persaingan bukan harga ( non-price
competition), tetapi lebih mengarah pada mutu dan desain produk
melakukan kegiatan iklan yang terus menerus, meberikan syarat penjualan yang
menarik dan sebagaianya.
Kelebihan dan Kekurangan Pasar Monopolistik
kelebihan pasar monopolistik:
- Banyak produsen di pasar yang memberikan keuntungan bagi pembeli atau konsumen untuk dapat memilih produk yang terbaik baginya.
- Kebebasan keluar masuk untuk produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan inovasi yang baru dalam menghasilkan produknya.
- Diferensiasi produk mendorong para konsumen untuk selektif dalam menentukan produk yang akan dibelinya, serta dapat membuat para konsumen loyal terhadap produk yang dipilihnya.
- Pasar ini umumnya mudah untuk dijumpai oleh konsumen, sebab sebagian besar kebutuhan sehari-hari tersedia di pasar ini.
kekurangan pasar monopolistik:
- Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang sangat tinggi, baik dari segi harga, kualitas maupun dari segi pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal maupun pengalaman yang cukup akan lebih cepat keluar dari pasar ini.
- Dibutuhkan modal yang besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, sebab pemain pasar di dalamnya mempunyai skala ekonomis yang cukup tinggi.
- Pasar monopolistik mendorong produsen untuk selalu berinovasi terhadap produk-produknya, sehingga akan meningkatkan biaya produksi yang nantinya akan berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh pembeli atau konsumen.
Pasar Oligopolistik
Pasar yang
terdiri dari sedikit penjual yang satu sama lain sangat sensitif terhadap strategi
harga dan pemasaran perusahaan lain. (Menurut Simamora
(2001:202)).
Ciri-Ciri Pasar Oligopoli
- Terdapat beberapa penjual di pasar (umumnya kurang dari 10) dengan banyak pembeli di pasar
- Barang yang diperjualbelikan
relatif homogen namun terdiferensiasi
Contohnya adalah sabun mandi dengan berbagai aroma dan bentuk, telepon seluler dengan berbagai ragam tekhnologi dan tampilan, dan lainnya
- Penjual di pasar oligopoli memiliki kemampuan dalam menentukan harga karena adanya perbedaan dari masing-masing produk yang ditawarkan
- Masing-masing penjual bersaing
sangat ketat dengan penjual lainnya.
Persaingan terutama melalui promosi besar-besaran serta perang harga. Perang harga yang dimaksud terjadi ketika suatu perusahaan bermaksud untuk menurunkan harga agar memperoleh pangsa pasar yang lebih besar, namun diikuti dengan penurunan harga oleh perusahaan lain sehingga pada akhirnya pangsa pasar yang diperoleh oleh masing-masing perusahaan adalah tetap, namun dengan harga jual yang lebih rendah.
- Produsen baru dapat memasuki
pasar oligopoli ini walau sulit.
Dibutuhkan modal yang besar untuk dapat bersaing dalam pasar oligopoly. Terutama ketika perusahaan yang sudah lama kemudian menurunkan harga besar-besaran (predatory pricing) sehingga membuat perusahaan baru sulit bertahan
- Sistem harga yang kaku
Karena sifatnya yang hanya terdiri dari beberapa perusahaan, perilaku satu perusahaan menjadi sangat terasa pengaruhnya bagi perusahaan lain, sehingga menimbulkan ketergantungan dari masing-masing strategi atau tindakan yang diambil. Ketergantungan terutama terjadi dalam penetapan harga, dimana penetapan harga yang dilakukan oleh satu perusahaan akan segera diikuti oleh perusahaan lain, sehingga pada akhirnya memunculkan kekakuan harga di tingkat tertentu pada pasar oligopoli.
Kelebihan dan Kekurangan Pasar Oligopoli
Kelebihan:
- Konsumen memiliki lebih banyak pilihan terhadap barang yang ingin dikonsumsinya
- Persaingan antar produsen dapat memberikan keuntungan bagi konsumen, terutama karena akan meningkatkan kesadaran produsen untuk memuaskan kebutuhan konsumen
- Perusahaan umumnya terus melakukan inovasi sehingga produk semakin berkembang
Kekurangan:
- Perang harga antar produsen sering terjadi
- Produsen menggelontorkan banyak dana untuk iklan dan promosi agar produknya dapat dibedakan dengan produk dari produsen lainnya.
- Pemborosan sumber daya ekonomi
Pasar Monopoli
Pengertian
monopoli tersebut dapat diartikan sebagai suatu keistimewaan (hak istimewa)
atau keuntungan tertentu yang didapat oleh satu atau lebih orang atau
perusahaan, karena adanya hak ekslusif (atau kekuasaan) untuk menjalankan suatu
bidang usaha tertentu atau perdagangan, menghasilkan barang atau jasa tertentu,
atau mengendalikan penjualan keseluruhan produksi atau komoditas barang atau
jasa tertentu. Bentuk dari stuktur pasar yang mana satu atau hanya beberapa
perusahaan yang mendominasi keseluruhan penjualan atas suatu barang atau jasa.
Berbeda dari definisi yang diberikan dalam Undang-Undang yang secara
langsung menunjuk pada penguasaan pasar, dalam Black’s Law Dictionary,
Penekanan lebih diberikan pada adanya suatu hak istimewa (priviledge) yang
menghapuskan persaingan bebas, yang tentu pada akhirnya juga akan menciptakan
penguasaan pasar. (Menurut Black Law Dictionary).
Ciri-Ciri Pasar Monopoli
- Hanya ada satu pihak baik penjual ataupun perusahaan yang bertindak dan memiliki kuasa untuk mengambil keputusan harga (menjalankan monopoli pasar).
- Tidak ada satupun pihak yang mampu menyaingi perusahaan tersebut dikarenakan oleh beberapa faktor diantaranya dana yang melimpah, teknologi dan tenaga ahli memadai, memiliki bahan baku atau sumber daya yang khas.
- Kekuatan perusahaan yang memonopoli ditopang oleh dukungan undang-undang dan kebijakan pemerintah sehingga tidak ada satupun pihak yanag akan menggoyahkannya. (Baca juga : tindakan ekonomi rasional – hierarki kebutuhan Maslow)
- Jenis produk baik barang atau jasa yang sejenis atau semacam tidak ada barang pengganti atau yang menyerupai, sehingga hanya satu pihak itu yang berkuasa karena tidak ada pesaing yang berarti.
- Pemerintah tidak memiliki wewenang untuk menetapkan harga atau menentukan harga, jadi tidak ada campur tangan dari pemerintah tentang penetapan harga yang berhak hanya penjual atau perusahaan yang memonopoli pasar.
- Promosi atau iklan suatu produk tidak begitu diperlukan karena untuk apa ada iklan karena sudah pasti produk perushaan yang memnopoli pasar pasti laku dan tidak ada pesaingnya.
- Seringkali menimbulkan kerugian bagi konsumen ketika harga suatu produk tinggi tidak sesuai dengan produk yang mereka beli. Hal ini terjadi karena harga yang menentukan adalah penjual atau perusahaan yang berkuasa.
- Tidak jarang konsumen merasa tertekan karena mereka tidak bisa pindah ke tempat atau pihak lain meskipun merasa dirtugikan karena hanya ada satu pihak yang bisa menyediakan keperluannya dengan baik dan tidak ada peniru atau pihak yang memiliki produk mirip dengan mereka.
Kelemahan dan Kelebihan Pasar Monopoli
1. Kelebihan pasar monopoli
- Adanya keinginan mempertahankan monopoli dan takut akan tergeser oleh pihak pesaing maka akan muncul dengan sendirinya kreatifitas dan inovasi dari perusahaan atau pihak yang berkuasa. Hal ini sangat baik karena akan selalu ada sesuatu yang barru dan motivasi untuk jadi lebih baik besar.
- Peluang terjadinya pertentangan sangat kecil karena tidak ada satupun perusahaan-perusahaan kecil yang berusaha untuk menyaingi dan berkembang menjadi besar sehingga tetap satu perusahaan atau pihak itu yang berkuasa dan bisa memonopoli pasar.
- Dalam pasar bisa dilakukan penelitian dan pengambangan produk karena adanya izin dari pihak yang memonopoli pasar kepada pihak yang bersangkutan.
- Untuk monopoli yang berbentuk hak cipta, hak paten akan membuat seseorang atau badan terapresiasi dan termotivasi untuk terus mencipta dan berkarya untuk mewujudkan sebuah perkembangan yang signifikan.
- Kualitas produk selalu terjaga dan dijamin baik karena jika tidak dijaga konsumen akan beralih ke pihak lain meskipun hanya perusahaan itu yang memiliki semuanya, namun jika tidak bisa menjaga kualitas otomatis konsumen juga akan cari yang lain.
2. Kelemahan pasar monopoli
- Sering muncul ketidakadilan karena hanya satu pihak itu yang diuntungkan, sedangkan pihak lain hanya bisa menerima tanpa menggulingkannya.
- Pemborosan sering dilakukan oleh pihak yang memonopoli pasar karena mereka tidak begitu memperhatikan efisiensi kegiatan produksi yang dilakukannya, mereka hanya fokus agar produknya laku dan tidak ada pesaing.
- Konsumen tidak bisa berjuang banyak dan harus menerima semua keputusan dari perusahaan monopoli, jika harus membayar dengan harga yang tinggi, maka konsumen dengan terpaksa akan menurutinya.
- Unsur eksploitasi sangat kental dalam pasar monopoli ini, karena perusahaan besar tersebut bebas melakukan apapun dengan dana dan tenaga yang mereka miliki. Tentu hal ini akan merugikan semua pihak.
PENDEKATAN
DALAM MEMAKSIMALKAN KEUNTUNGAN
Di dalam
memaksimalkan keuntungan oleh produsen terdapat tiga pendekatan, yaitu:
1.
Pendekatan Totalitas (Totality Approach)
Pendekatan
totalitas merupakan pendekatan dengan cara membandingkan pendapatan total(TR)
dan biaya total (TC). Pendekatan total(TC) adalah sama dengan jumlah unit
output yang terjual (Q) dikalikan dengan harga output per unit (P), maka TR =
P.Q . Sedangkan biaya total (TC) adalah samadengan biaya tetap (FC) ditambah
dengan biaya variable(VC), maka TC = FC + VC. Dalam pendekatan totalitas biaya
variable per unit output dianggap konstan sehingga biaya variable adalah jumlah
output (Q) di kalikan dengan biaya variable per unit (v), maka VC=v.Q. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa π=P.Q-(FC+v.Q).
Implikasi
dari pendekatan totalitas ini adalah perusahaan menempuh strategi penjualan maksimum
(Maximum Selling).Sebab semakin besar penjualan semakin besar laba yang
diperoleh. Hanya saja sebelum mengambil keputusan, perusahaan harus menghitung
berapa unit output yang harus diproduksi untuk mencapai titik impas. Kemudian
besarnya output tadi dibandingkan dengan potensi permintaan efektif.
2.
Pendekatan Marginal (Marginal Approach)
Analisis
marginal ini mirip dengan analisis mencari kepuasan maksimum. Analisis ini
mendasarkan pada satu konsep yaitu keuntungan marginal yakni tambahan
keuntungan total sebagai akibat tambahan satu unit output. Untuk mencari
jumlah output yang menghasilkan keuntungan maksimum dapat digunakan patokan
sebagai berikut “Jika keuntungan marginal masih positif dengan menambah satu
unit output maka output harus ditambah dan apabila keuntungan marginal negative
dengan menambah satu unit output maka output harus dikurangi sampai keuntungan
atau laba marginal= 0”.
Dalam
pendekatan marginal perhitungan laba dilakukan dengan membadingkan biaya
marginal (MC) dan pendapatan marginal (MR). Laba maksimum akan tercapai pada
saat MR=MC. Suatu perusahaan akan menambah keuntungannya apabila menambah produksinya
pada saat MR>MC yaitu hasil penjualan marginal (MR) melebihi biaya
marginal (MC). Dalam keadaan ini pertambahan produksi dan penjualan akan
menambah keuntungannya. Dalam keadaan sebaliknya, yaitu apabila MR<MC,
mengurangi produksi dan penjualan akan mmenambah untung. Maka keuntungan
maksimum di capai dengan keadaan di mana MR=MC berlaku, sehingga π=TR-TC.
3.
Pendekatan Rata-rata
Dalam pendekatan
ini perhitungan laba per unit dilakukan dengan membandingkan antara biaya
produksi rata-rata (AC) dengan harga jual output (P) . Laba total adalah laba
per unit dikalikan dengan jumlah output yang terjual. Dapat dijelaskan secara
matematis π=(P-AC).Q. Dari persamaan ini perusahaan akan mencapai laba bila
harga jual per unit output (P) lebih tinggi dari biaya rata-rata (AC).
Perusahaan hanya mencapai angka impas bila P sama dengan AC. Keputusan untuk
memproduksi atau tidak didasarkan perbandingan besarnya P dengan AC. Bila P
sama dengan AC (P=AC), Perusahaan hanya mencapai angka impas. Implikasi
pendekatan rata-rata adalah perusahaan atau unit laba usaha harus menjual
sebanyak-banyaknya(maximum Selling) Agar laba (π) makin besar.
Kisruh
Operator Telekomunikasi Indosat Ooredoo dan Telkomsel
JAKARTA - Polemik spanduk
sindiran kepada Telkomsel yang dilakukan Indosat Ooredoo berlanjut hingga ke Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI). Hari ini,
Anggota Komisioner BRTI I Ketut Prihadi Kresna memanggil direksi Indosat
Ooredoo untuk meminta penjelasan terkait hal ini. Sebelumnya, Alexander Rusli CEO Indosat Ooredoo mengeluhkan terjadinya
aksi monopoli yang dilakukan salah satu operator besar untuk wilayah luar Jawa.
Menurutnya, hal ini dapat merugikan para pelanggan yang berada di daerah
tersebut. "Iya memang seperti itu di pasar sedangkan di luar Jawa mereka
punya 86 persen dan karena peraturan mendukung jadi semakin besar tiap
tahun," tuturnya.
Deva Rahman Selaku Group Head Corporate
Communications Indosat Ooredoo menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi ini.
Dalam pandangannya tindakan ini sudah masuk sebagai aksi monopoli di pasar
Indonesia. "Kami amat prihatin atas dinamika pasar ini, yang menyebabkan
pasar di luar Jawa tidak berkembang dan terjadi situasi monopolistik di
pasar," ujarnya. Menanggapi hal ini Vice President Corporate Communications
Telkomsel Adita Irawati menyatakan bahwa pihaknya selalu menjaga etika
berbisnis yang baik. Selain itu, ia juga menyebut bahwa persaingan bisnis
adalah hal yang biasa.
Telkomsel
Tegaskan Tidak Lakukan Monopoli
Menanggapi pemberitaan yang berkembang saat ini
mengenai praktik monopoli layanan telekomunikasi di luar Jawa,
Telkomsel menegaskan bahwa dominasinya di luar Pulau Jawa bukan merupakan
praktik monopoli. “Penguasaan pasar oleh Telkomsel di luar Pulau Jawa diraih
melalui sebuah proses yang panjang dan jatuh bangun yang luar biasa sejak
berdirinya di tahun 1995. Semangat membangun hingga ke pelosok merupakan semangat
yang dimiliki oleh Telkomsel untuk menyatukan nusantara, di mana pada saat itu
operator lain lebih fokus membangun di Pulau Jawa dan kota besar yang secara
bisnis lebih menguntungkan," jelas Adita. Terlebih lagi lokasi-lokasi
pembangunan jaringan di luar pulau Jawa memiliki pasar yang tidak besar, dan
pada saat yang bersamaan CAPEX yang dikeluarkan sangat besar. Begitu pula
ketika dioperasikan, juga lebih mahal karena biaya produksi dan operasional
jauh lebih tinggi dibandingkan di Pulau Jawa.
DAFTAR PUSTAKA:
Simamora B. Kotler. Philip. 2017.
Pengantar Ilmu Ekonomi. LPFEUI. Jakarta. (10 April 2017). http://www.landasanteori.com/2015/07/pengertian-pasar-menurut-definisi-para.htm
Hidayat Rahmat. 2015. Pengantar Ilmu
Ekonomi. LPFEUI. Jakarta. (14 Agustus 2015). http://www.kitapunya.net/2015/08/pasar-persaingan-sempurna-pengertian-ciri-contoh.html
Wahyono. Budi. 2017. Pengantar Ilmu
Ekonomi. LPFEUI. Jakarta. (10 April 2017). http://www.pendidikanekonomi.com/2016/03/kelebihan-pasar-persaingan-sempurna.html
Kasbian. Seber. 2013. Pengantar Ilmu Ekonomi. LPFEUI. Jakarta. (4 Februari 2013). http://seberkasbian.blogspot.co.id/2013/02/ekonomi-mikro-persaingan-monopolistik.html
Sora. 2015. Pengantar Ilmu Ekonomi.
LPFEUI. Jakarta. (4 Agustus 2015). http://www.pengertianku.net/2015/04/pengertian-pasar-monopolistik-dan-ciri-cirinya.html
Putri. Agnestesia. 2017. Pengantar Ilmu
Ekonomi. LPFEUI. Depok. (10 April 2017). http://www.studiobelajar.com/pasar-oligopoli/
Rahardja P
dan M Manurung. 2001. Pengantar Ilmu Ekonomi. LPFEUI. Depok (18 Juni 2001)
Sutardjo, Daryanto A, Arifin B dan
Priyarsono. 2011. Pengantar Ilmu Ekonomi. LPFEUI. Bogor. (2 Oktober 2011). https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwi1wdrv85nTAhWIqo8KHWLtBM8QFgghMAE&url=http%3A%2F%2Fjournal.ipb.ac.id%2Findex.php%2Fjmagr%2Farticle%2Fview%2F4641%2F5288&usg=AFQjCNH5sHF36KQB9Nrmjk6SrTC5K3m4HA&sig2=-WlXDpSolQ5OeAyfI5ymvg&bvm=bv.152174688,d.c2I
Okezone. 2016. Pengantar Ilmu Ekonomi.
LPFEUI. Jakarta. (20 Juni 2016). http://techno.okezone.com/read/2016/06/20/54/1420143/kisruh-operator-telekomunikasi-indosat-ooredoo-dan-telkomsel
2016. Pengantar Ilmu Ekonomi. LPFEUI. Jakarta.
(6 Desember 2016). http://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/publik/pasar-monopoli
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.