@A39-Emy
ABSTRAK
Pengertian Produksi adalah sebagai kegiatan mengenai
penciptaan dan penambahan atau utilitas terhadap suatu barang dan jasa.
Berdasarkan dari pengertian produksi tersebut, terdapat dua konsep
mengenai kegiatan produksi antara lain sebagai berikut...
Kegiatan menghasilkan barang dan jasa: Pengertian
kegiatan produksi dalam menghasilkan barang dan jasa adalah menghasilkan barang
dan jasa yang belum ada sehingga bertambah jumlahnya atau memperbesar
ukurannya. Contohnya adalah usaha pertanian, peternakan dan perikanan.
Kegiatan menambah nilai guna barang dan jasa: Pengertian
kegiatan produksi dalam menambah nilai guna barang dan jasa adalah kegiatan
yang menambah nilai guna barang dan jasa sehingga barang dan jasa menjadi lebih
tinggi. Contohnya adalah tempe yang dibuat dari kedelai, kripik yang dibuat
dari singkong, dan pakaian yang dibuat berasal dari kain. (artikel siana, 2015)
PEMBAHASAN
Produksi adalah usaha menciptakan dan meningkatkan
kegunaan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan dan orang yang menghasilkan
barang atau jasa untuk dijual atau dipasarkan disebut produsen. Untuk dapat
melakukan kegiatan produksi, seorang produsen membutuhkan faktor – faktor
produksi.
Terdapat 2 macam faktor produksi yaitu :
1. Faktor Produksi Asli
Yang termasuk faktor produksi asli antara lain sebagai
berikut :
a. Alam. Contohnya : tanah, air, udara, sinar matahari,
tumbuh – tumbuhan, hewan, barang tambang.
b. Tenaga kerja. Tanpa adanya tenaga kerja, sumber daya alam
yang tersedia tidak akan dapat dirubah atau diolah menjadi barang hasil
produksi.
2. Faktor Produksi Turunan
Yang termasuk faktor produksi turunan adalah modal dan
keahlian.
Fungsi produksi merupakan interaksi antara masukan
(input) dengan keluaran (output). Misalkan kita memproduksi jeans, dalam fungsi
produksi, jeans itu bisa diproduksi dengan berbagai macam cara. Kalau salah
satu komposisinya diubah begitu saja, maka hasilnya juga akan berubah. Namun,
output dapat tetap sama bila perubahan satu komposisi diganti dengan komposisi
yang lain. Misalnya penurunan jumlah mesin diganti dengan penambahan tenaga
kerja. Secara matematis, fungsi produksi dapat ditulis sebagai berikut :
Q = f(L, R, C, T)
Dimana :
Q = jumlah barang yang dihasilkan (quantity)
F = symbol persamaan (function)
L = tenaga kerja (labour)
R = kekayaan alam (resources)
C = modal (capital)
T = teknologi (technology)
Fungsi produksi secara matematis dapat dinyatakan
sebagai berikut:
Q + f ( K, L, R, T )
Dimana:
Q = Output; K = Kapital/modal; L = Labor/tenaga kerja; R = Resources/sumber daya; T = Teknologi
Produksi Jangka Pendek adalah produksi yang menggunakan input tetap dan input variabel. (anna, 2015)
Q = Output; K = Kapital/modal; L = Labor/tenaga kerja; R = Resources/sumber daya; T = Teknologi
Produksi Jangka Pendek adalah produksi yang menggunakan input tetap dan input variabel. (anna, 2015)
Jangka Waktu Produksi
Untuk menghasilkan jumlah output tertentu, perusahaan
menentukan kombinasi pemakaian input yang sesuai. Jangka waktu analisis
terhadap perusahaan yang melakukan kegiatan produksi dapat dibedakan menjadi
jangka pendek dan jangka panjang. Analisis terhadap kegiatan produksi
perusahaan dikatakan berada dalam jangka pendek apabila sebagian dari faktor
produksi dianggap tetap jumlahnya (fixed input).
Dalam jangka pendek tersebut perusahaaan tidak dapat
menambah jumlah faktor produksi yang dianggap tetap. Faktor
produksi yang dianggap tetap misalnya modal seperti mesin dan
peralatannya,bangunan perusahaan dan lain-lain. Sedangkan dalam jangka penjang
semua faktor produksi dapat mengalami perubahan. Berarti dalam jangka panjang
setiap faktor produksi dapat ditambah jumlahnya kalau memang diperlukan. Dalam
jangka panjang perusahaan dapat melakukan penyesuaian terhadap
perubahan-perubahan yang terjadi di pasar.
Dalam ekonomi, konsep jangka pendek mengacu pada kondisi
dimana minimal terdapat satu input yang bersifat tetap jumlahnya. Jangka
panjang adalah periode waktu dimana seluruh input bersifat variabel. Jangka
waktu ini tidak ada hubungannya dengan periode waktu yang biasa kita kenal
(tahun,bulan, hari) namun berkaitan dengan perusahaan dan sumber daya yang
dibicarakan. Dalam suatu industri mungkin jangka pendek berarti satu bulan
namun industri lain mungkin satu tahun.
Jangka Waktu Produksi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
Jangka Pendek (short run). yaitu jangka waktu ketika input
variabel dapatdisesuaikan, namun input tetap tidak dapat disesuaikan; dan
Jangka Panjang (long run) merupakan satu waktu dimana
seluruh input variabelmaupun tetap yang digunakan perusahaan dapat
diubah.Adapun tujuan dari pembedaan jangka waktu atau periodisasi dalam
produksi adalahuntuk meminimumkannya Biaya Produksi.
B.1. Produksi Dalam Jangka Pendek
Dalam jangka pendek perusahaan memiliki input tetap dan
menentukan berapa banyaknya input variabel yang harus dipergunakan. Untuk
membuat keputusan, pengusaha akan memperhitungkan seberapa besar dampak
penambahan input variabel terhadap produksi total. Misalnya input variabelnya
adalah tenaga kerja dan input tetapnya adalah modal. Apabila tenaga kerja yang
dipergunakan sebanyak 0, produksi juga nol. Ini berarti proses produksi tidak
akan menghasilkan output apabila hanya mempergunakan satu macam input. Apabila
jumlah tenaga kerja yang dipergunakan semakin banyak, makan output meningkat.
~ Teori Produksi Dengan Satu Input Variabel
Dengan mengamsumsikan beberapa input dianggap konstan dalam
jangka pendek dan hanya satu faktor produksi yaitu tenaga yang dapat berubah,
maka fungsi produksinya dapat ditulis sebagai berikut :
Q = f(L)
Persamaan produksi ini menjadi sangat sederhana kerana hanya
melibatkan tenaga kerja untuk mendapatkan tingkat produksi suatu barang
tertentu. Artinya, factor produksi yang dapat berubah dan mempengaruhi tingkat
produksi adalah hanya jumlah tenaga kerja. Jika perusahaan berkeinginan untuk
menambah Tingkat produksi, maka perusahaan hanya dapat menambah jumlah tenaga
kerja.
Hubungan produksi dimana terdapat satu variabel, dan lainnya
tetap biasanya berlaku hukum pertambahan hasil yang semakin berkurang, yaitu
apabila faktor variabel itu ditambah terus, maka output semakin lama akan
semakin menurun secara rata-rata, dikarenakan semakin besarnya faktor pembagi
sementara faktor yang dibagi tetap. Dan bila hal ini dilakukan terus, maka
produksi totalpun akan semakin menurun, dikarenakan faktor produksi tetap semakin
jenuh atau kehabisan nilainya, misalnya tanah yang kehabisan unsur haranya
sehingga mengurangi kesuburannya bila ditanami dan digarap secara terus
menerus.
Produksi Dalam Jangka Panjang
Jangka panjang suatu proses produksi tidak bisa diukur
dengan waktu tertentu, misalnya 10 tahun, 5 tahun, 15 tahun dan seterusnya.
Jangka panjang suatu proses produksi adalah jangka waktu di mana semua input
atau faktor produksi yang dipergunakan untuk proses produksi bersifat variabel.
Dengan kata lain, dalam jangka panjang tidak ada input tetap.
~ Garis Perluasan Produksi
Garis perluasan produksi adalah isocline yang menunjukkan
tingkat output yang akan dihasilkan bila harga produksi tetap tidak berubah.
Jadi, garis perluasan produksi menunjukkan bagaimana proporsi faktor produksi
seharusnya berubah bila output atau besarnya biaya produksi berubah, sedangkan
harga dari faktor produksi itu tetap.
Bila seorang produsen atau pengusaha dalam melakukan proses
produksi untuk mencapai tujuannya harus menentukan dua macam keputusan :
Berapa output yang harus diproduksikan; dan
Berapa dan dalam kombinasi bagaimana faktor-faktor produksi
(input) dipergunakan.
Produksi merupakan konsep arus (flow concept), bahwa
kegiatan produksi diukur dari jumlah barang-barang atau jasa yang dihasilkan
dalam suatu periode waktu tertentu, sedangkan kualitas barang atau jasa yang
dihasilkan tidak berubah.(lesson together artikel, 2016)
Jenis-jenis produksi berdasarkan hasil produksi
- Produksi
barang : Produksi barang bertujuan untuk menghasilkan barang yang siap
untuk memenuhi kebutuhan. Misalnya : gula, pakaian, tas, meja, almari dan
lain sebagainya.
2. Produksi jasa : Produksi jasa adalah suatu produksi yang kegiatannya
menghasilkan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Contohnya : konsultan,
guru, tukang cukur rambut, salon, bengkel dan lain sebagainya.(artikel kita
punya,2015)
Budidaya beras cocok untuk wilayah-wilayah dengan iklim
hangat, biaya tenaga kerja murah dan curah hujan yang tinggi karena budidaya
makanan pokok ini membutuhkan banyak tenaga kerja dan suplai air.
Wilayah-wilayah yang memenuhi kriteria tersebut kebanyakan berada di Asia.
Karakteristik para petani Asia adalah mayoritas berasal dari daerah-daerah
miskin dan hidup dalam kondisi kurang berkembang.
Bagian ini mendiskusikan beberapa topik yang berhubungan
dengan beras; pasar perdagangan internasionalnya, pentingnya beras di
Indonesia, produksi beras Indonesia (dalam perspektif global), dan tentang
bagaimana pemerintah Indonesia mendorong produksi beras dalam perjuangannya
untuk meraih kembali swasembada beras.
Pasar Beras Internasional
Seperti yang disebutkan di bagian pembukaan, negara-negara
produsen beras terbesar di dunia ada di Asia. Tabel di bawah ini menunjukkan
lima negara penghasil beras terbesar di dunia.
Lima Produsen Beras Terbesar Dunia Tahun 2014:
1. China
|
208,100,000
|
2. India
|
155,500,000
|
3. Indonesia
|
70,600,000
|
4. Bangladesh
|
52,400,000
|
5. Vietnam
|
44,900,000
|
angka dalam unmilled tons
Sumber: FAOSTAT Data Desember 2014
Sumber: FAOSTAT Data Desember 2014
Ada sebuah fakta yang menarik mengenai beras yaitu pasar
perdagangan internasionalnya sebenarnya sangat sedikit. Menurut penelitian yang
dilaksanakan Bank Dunia hanya 5% dari produksi global beras diperdagangkan di
pasar internasional dan itu mengimplikasikan bahwa harga beras rentan terhadap
perubahan penawaran dan permintaan. Terlebih lagi, suplai beras internasional
berasal hanya dari tiga negara eksportir beras saja, yaitu Thailand, India dan
Vietnam. Perubahan-perubahan tiba-tiba dalam kebijakan-kebijakan perdagangan di
ketiga negara eksportir ini bisa menyebabkan penimbunan dan spekulasi oleh
negara-negara importir beras, dan karena itu bisa secara signifikan menaikkan
harga beras dengan resiko berbahaya untuk memperburuk kemiskinan di negara-negara Asia (tempat di mana beras
menjadi makanan pokok untuk orang miskin). Situasi ini terjadi pada tahun 2008
waktu harga beras bertambah secara signifikan dan karenanya tingkat kemiskinan
di Asia bertambah. Sebagai respon terhadap situasi tersebut, berbagai negara di
benua Asia telah menandatangani persetujuan ASEAN Plus Three Emergency Rice
Reserve (APTERR) yang mengatur bahwa total 0,78 juta ton beras akan disimpan
bersama-sama oleh negara-negara yang berpartisipasi (negara-negara ASEAN
ditambah Republik Rakyat Tionghoa, Jepang dan Republik Korea Selatan) untuk
digunakan sebagai respon terhadap volatilitas harga beras internasional atau
saat dibutuhkan akibat bencana alam atau bantuan kemanusiaan lainnya.
Kontribusi beras paling signifikan dalam perjanjian ini berasal dari RRT,
Jepang dan Korea Selatan.
BERAS DI INDONESIA
Produksi Beras Indonesia
Meskipun Indonesia adalah negara terbesar ketiga yang
memproduksi beras terbanyak di dunia, Indonesia masih tetap merupakan negara
importir beras. Situasi ini disebabkan karena para petani menggunakan
teknik-teknik pertanian yang tidak optimal ditambah dengan konsumsi per kapita
beras yang besar (oleh populasi yang besar). Bahkan, Indonesia memiliki konsumsi
beras per kapita terbesar di dunia. Setiap orang Indonesia mengkonsumsi sekitar
140 kilogram beras per tahun.
Para petani kecil mengkontribusikan sekitar 90% dari
produksi total beras di Indonesia, setiap petani itu memiliki lahan rata-rata
kurang dari 0,8 hektar.
Produksi Beras di Indonesia:
2008
|
2009
|
2010
|
2011
|
2012
|
2013
|
2014
|
2015
|
2016
|
|
Produksi Beras¹
|
60.3
|
64.4
|
66.4
|
65.4
|
69.1
|
71.3
|
70.9
|
75.4
|
79.2
|
¹ angka dalam unmilled tons
Sumber: Food and Agriculture Organization of the United Nations and Kementrian Agrikultur
Sumber: Food and Agriculture Organization of the United Nations and Kementrian Agrikultur
Provinsi-provinsi Indonesia yang merupakan penghasil beras
terbesar adalah:
1.SumatraSelatan
2. Jawa Barat
3. Jawa Tengah
4. Jawa Timur
5. Sulawesi Selatan
1.SumatraSelatan
2. Jawa Barat
3. Jawa Tengah
4. Jawa Timur
5. Sulawesi Selatan
Mengingat bahwa populasi Indonesia mengkonsumsi beras dalam
kuantitas besar, dan mengingat resiko dari menjadi importir beras saat harga
bahan-bahan makanan naik (yang membebani rumah tangga miskin karena mereka menghabiskan lebih
dari setengah dari total pengeluaran mereka untuk bahan-bahan makanan),
Indonesia menempatkan prioritas tinggi untuk mencapai swasembada beras. Bahkan,
negara ini memiliki niat untuk menjadi eksportir beras.
Selama beberapa dekade Indonesia telah berjuang untuk
mencapai swasembada beras namun hanya berhasil di pertengahan 1980an dan
2008-2009. Pada beberapa tahun terakhir Indonesia perlu mengimpor sekitar 3
juta ton beras setiap tahunnya, terutama dari Thailand dan Vietnam, untuk
mengamankan cadangan beras negara. Impor ini dilaksanakan oleh Badan Urusan
Logistik (Bulog). Badan ini memiliki monopoli untuk impor dan ekspor beras,
berhubungan dengan proses distribusi dan menjaga stabilitas harga beras di
Indonesia. Bulog biasanya menjaga cadangan beras antara 1,5 ton sampai 2 ton melalui
membeli beras dari penghasil-penghasil domestik dan eksportir-eksportir asing.
Pemerintah Indonesia menggunakan dua cara untuk mencapai
swasembada beras. Pada satu sisi, pemerintah mendorong para petani untuk
meningkatkan produksi mereka dengan mendorong inovasi teknologi dan menyediakan
pupuk bersubsidi (meskipun subsidi-subsidi ini mungkin dikurangi karena
keterbatasan anggaran), dan di sisi lain, berusaha mengurangi konsumsi beras
masyarakat melalui kampanye seperti "satu hari tanpa beras" (setiap minggunya),
sementara mempromosikan konsumsi makanan-makanan pokok lainnya. Strategi ini
belum bisa dikatakan berhasil karena jumlah produksi beras hanya sedikit
meningkat dan kebanyakan orang Indonesia menolak untuk mengganti beras dengan
bahan-bahan makanan lain. Pemerintah Indonesia mengumumkan rencananya untuk
mengalokasikan lebih banyak anggaran negara, yang dihasilkan dari pengurangan
subsidi bahan bakar negara, untuk pembangunan infrastruktrur di sektor
agrikultur di 2015. Di dalam rencana ini, yang merupakan bagian dari usaha
negara untuk mencapai swasembada beras pada tahun 2017, 3 juta hektar
fasilitas-fasilitas irigasi diperbaiki dalam periode 2015-2018.
Intervensi-intervensi lebih lanjut termasuk rehabilitasi dari infrastruktur
manajemen air lainnya, dan juga distribusi biji, pupuk dan mesin-mesin
pertanian.
Karena populasi Indonesia terus bertumbuh, dan mengimplikasikan
bahwa akan ada lebih banyak kebutuhan konsumsi makanan di masa depan, Kamar
Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dan juga beberapa perusahaan besar
di Indonesia baru-baru ini memulai program kemitraan degan para petani kecil
penghasil beras dengan tujuan meningkatkan produksi beras melalui
program-program pendanaan untuk penggunaan teknologi-teknologi baru dan
inovatif. Program-program ini sedang dikembangkan, dan karenanya, belum
menunjukkan hasil yang signifikan.(indonesia investments,2016)
Daftar Pustaka
Artikel,S.2015.pengertian
produksi dan faktor-faktor produksi,http://www.artikelsiana.com/2015/09/pengertian-produksi-faktor-faktor.html.
(diakses 03 aoril 2017)
Anwar,Anna.2015.fungsi
produksi,http://anna-mollen.blogspot.co.id/2015/04/fungsi-produksi.html.
diakses 03 april 2017
Lesson,T.2016. teori produksi dan jangka waktu produksi,http://lessonstogether.blogspot.co.id/2016/01/teori-produksi-dan-jangka-waktu-produksi.html.
diakses 03 april 2017
Kita,punya.2015.empat jenis jenis kegiatan produksi,http://www.kitapunya.net/2015/08/empat-jenis-jenis-kegiatan-produksi.html.
diakses 03 april 2017
Indonesia.investments.2016. bisnis komoditas beras,http://www.indonesia-investments.com/id/bisnis/komoditas/beras/item183?
Diakses 03 april
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.