Oleh :
Afifah Indra Pritasari
Produksi adalah kegiatan menambah faedah (kegunaan) suatu
benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi
kebutuhan.
Jenis produksi dapat dibedakan sebagai berikut:
a. Produksi
Barang
Produksi barang dapat dibedakan atas produksi barang konsumsi dan produksi
barang modal. Barang konsumsi merupakan barang siap untuk dikonsumsi, sedangkan
barang modal merupakan barang yang dipergunakan untuk menghasilkan barang baru.
b. Produksi
Jasa
Produksi jasa dapat dibedakan atas jasa langsung dapat memenuhi kebutuhan dan
jasa tidak langsung memenuhi kebutuhan, contoh jasa langsung adalah dokter,
bengkel, dan guru, sedangkan contoh jasa tidak langsung adalah perbankan dan
perdagangan.
(Widayati. 2014)
A. Teori Produksi
Teori
produksi adalah teori yang menerangkan sifat hubungan antara tingkat produksi
yang akan dicapai dengan jumlah faktor-faktor produksi yang digunakan. Konsep
utama yang dikenal dalam teori ini adalah memproduksi output semakismal mungkin
dengan input tertentu, serta memproduksi sejumlah output tertentu dengan biaya
produksi seminimal mungkin.
·
Hukum Hasil yang Semakin Berkurang (The Law of Diminishing Return)
Merupakan
hukum yang dicetuskan oleh David Richardo. Hukum ini menyatakan bahwa
penambahan faktor produksi tidak selalu memberikan peningkatan hasil yang
sebanding, pada titik tertentu, penambahan hasil akan semakin berkurang
meskipun faktor produksi terus ditambah. Hal ini dikarenakan penambahan iput
secara terus menerus akan berakibat pada jumlah input yang melebihi kapasitas
produksi sehingga produktivitas tidak lagi maksimal.
Seperti
yang dapat kita lihat pada gambar di samping, dapat kita lihat terdapat kurva
produksi total, serta kurva rata-rata produksi dan kurva produksi marginal.
Dapat kita lihat bahwa penambahan satu orang tenaga kerja sebagai input akan
meningkatkan jumlah output total yang dihasilkan, begitu juga penambahan tenaga
kerja kedua masih akan menambah jumlah produksi total yang dihasilakn (lihat
gambar pada kurva produksi total). Akan tetapi, tambahan produksi yang
diberikan oleh pekerja akan semakin berkurang. Penambahan pekerja pertama masih
memberikan tambahan hasil yang tinggi, akan tetapi penambahan pekerja kedua,
ketiga dan seterusnya akan memberikan tambahan hasil yang lebih rendah
dibandingkan dengan tambahan pekerja pertama (lihat kurva produksi marginal).
B. Jangka
Waktu Produksi
Untuk menghasilkan jumlah output tertentu, perusahaan
menentukan kombinasi pemakaian input yang sesuai. Jangka waktu analisis
terhadap perusahaan yang melakukan kegiatan produksi dapat dibedakan menjadi
jangka pendek dan jangka panjang. Analisis terhadap kegiatan produksi
perusahaan dikatakan berada dalam jangka pendek apabila sebagian dari faktor
produksi dianggap tetap jumlahnya (fixed input).
Jangka Waktu Produksi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu
:
1. Jangka
Pendek (short run). yaitu jangka
waktu ketika input variabel dapatdisesuaikan, namun input tetap tidak dapat
disesuaikan; dan
2. Jangka
Panjang (long run). merupakan satu
waktu dimana seluruh input variabelmaupun tetap yang digunakan perusahaan dapat
diubah.Adapun tujuan dari pembedaan jangka waktu atau periodisasi dalam
produksi adalahuntuk meminimumkannya Biaya Produksi.
1) Produksi
Dalam Jangka Pendek.
v Teori Produksi
Dengan Satu Input Variabel
Dengan mengamsumsikan beberapa
input dianggap konstan dalam jangka pendek dan hanya satu faktor produksi yaitu
tenaga yang dapat berubah, maka fungsi produksinya dapat ditulis sebagai
berikut :
Q = f (L)
Persamaan produksi ini menjadi
sangat sederhana kerana hanya melibatkan tenaga kerja untuk mendapatkan tingkat
produksi suatu barang tertentu. Artinya, factor produksi yang dapat berubah dan
mempengaruhi tingkat produksi adalah hanya jumlah tenaga kerja. Jika perusahaan
berkeinginan untuk menambah Tingkat produksi, maka perusahaan hanya dapat
menambah jumlah tenaga kerja.
Berikut gambarannya :
Yang dapat disimpulkan :
·
Tahap I menunjukkan tenaga kerja yang masih sedikit,
apabila ditambah akan meningkatkan total produksi, produksi rata-rata dan
produksi marginal.
·
Tahap II Produksi total terus meningkat sampai
produksi optimum sedang produksi rata-rata menurun dan produksi marginal
menurun sampai titik nol.
·
Tahap III Penambahan tenaga kerja menurunkan total
produksi, dan produksi rata-rata, sedangkan produksi marginal negatif.
a. Produksi
Marginal
Tambahan produksi yang diakibatkan
oleh pertambahan satu tenaga kerja yang digunakan.
MP = Produksi Marginal
DTP = Pertambahan Produksi Total
DMP = Pertambahan Tenaga Kerja
b. Produksi
rata-rata
Produksi yang secara rata-rata
dihasilkan oleh setiap pekerja.
DP = Produksi rata-rata
TP = Produksi Total
L = Tenaga kerja
v Teori
Produksi Dengan Dua Input Variabel
Jika factor produksi yang dapat
berubah adalah jumlah tenaga kerja dan jumlah modal atau sarana yang digunakan,
maka fungsi produksi dapat dinyatakan sebagai berikut :
Q = f (L,C)
Pada fungsi produksi ini diketahui,
bahwa tingkat produksi dapat berubah dengan merubah faktor tenaga kerja dan
atau jumlah modal. Perusahaan mempunyai dua alternative jika berkeinginan untuk
menambah tingkat produksinya. Perusahaan dapat meningkatkan produksi dengan menambah
tenaga kerja, atau menambah modal atau menambah tenaga kerja dan modal.
Produksi dengan Menggunakan 2
Variabel yaitu terdapat kombinasi antara dua faktor produksi untuk menghasilkan
output (yang sama). Kombinasi itu bisa antara tanah dan tenaga kerja, TK dan
modal, atau dengan teknologi (perkecualian, dengan teknologi, yang tidak mudah
harus diubah, karena memerlukan waktu yang relative lama lama). Yang paling
mudah dikombinasikan adalah antara faktor produksi TK dan modal. Dalam
berproduksi, seorang produsen tentu saja diperhadapkan pada bagaimana
menggunakan faktor produksinya secara efisien untuk hasil yang maksimum. Oleh
karena itu, produsen akan berusaha mencari kombinasi terbaik antara dua faktor
input tersebut.
Hasil produksi sama dalam teori ini
akan ditunjukan oleh suatu kurva yang diberi nama isoquant curve (biasanya disebut
isoquant sisi). Sedangkan biaya yang digunakan dalam rangka menghasilkan produk
tersebut disebut isoqost (biaya sama).
(Aritonang.
2016)
2) Produksi
Dalam Jangka Panjang
Jangka panjang dalam pengertian ini
tidak terkait dengan waktu. Penyebutan jangka panjang oleh para ekonom menandai
suatu proses produksi dimana sumber daya yang digunakan tidak ada lagi yang
bersifat tetap. Semua sumber daya yang digunakan dalam proses produksi bersifat
variable atau jumlahnya dapat berubahubah. Produksi dalam jangka panjang
memungkinkan perusahaan untuk mengubah skala produksi (tingkat produksi) dengan
cara mengubah, baik mengubah maupun mengurangi jumlah sumberdaya. Hal ini tentu
akan berdampak pada biaya yang ditimbulkan. Dalam jangka panjang hanya dikenal
biaya total rata-rata (ATC) adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi
seluruh output dan semuanya bersifat variabel. Biaya total sama dengan perubahan
biaya variabel.di tulis dengan rumus:
Di mana :
·
LTC = Biaya total Jangka Panjang (Long Run Total Cost)
·
LVC = Biaya Variabel Jangka Panjang (Long Run Variable Cost)
(Sakti, 2014)
C. Fungsi Produksi Jangka
Pendek
1. Menentukan Besarnya
Jumlah Hasil Produksi
2. Menentukan Kebutuhan
Jumlah Tenaga Kerja
3. Menentukan Besarnya
Modal
4. Mengurangi Biaya
Produksi
5. Mengikuti Perkembangan
Teknologi
(Bayu, 2016)
DAFTAR PUSTAKA
K. L Sakti. 2014. Teori
Biaya Produksi Jangka Panjang http://kamarulintangsakti.blogspot.co.id/2014/11/teori-biaya-produksi-jangka-panjang_93.html
(Diakses pada 3 April 2017)
Bayu. 2016. Fungsi
Produksi Jangka Pendek
http://dosenekonomi.com/bisnis/fungsi-produksi-jangka-pendek
(Diakses pada 3 April 2017)
Aritonang S. 2016.
Teori Produksi dan Jangka Waktu Produksi
http://lessonstogether.blogspot.co.id/2016/01/teori-produksi-dan-jangka-waktu-produksi.html
(Diakses pada 3 April 2017)
Widayati S. 2014.
Pengertian Produksidalam Ilmu Ekonomi
http://www.g-excess.com/pengertian-produksi-dalam-ilmu-ekonomi-kelas-x.html
(Diakses pada 3 April 2017)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.