Oleh : Dwi Afriyanti
Abstrak
Minyak atsiri merupakan minyak
nabati yang banyak terdapat di Indonesia, tetapi karena proses produksi yang
memakan waktu dan memakan biaya yang besar membuat para produsen kesulitan. Oleh
sebab itu banyak produsen yang berlomba-lomba mencari cara yang lebih efisien
dan efektif untuk memperolehnya.
Hal ini
disebabkan banyaknya permintaan minyak atsiri dari para konsumen. Minyak atsiri
sendiri pun dapat dipergunakan untuk kecantikan, obat maupun aromatherapy. Jadi
amat sangat penting bagi para produsen jika mereka dapat meminimalisir biaya
produksi dan dapat membuat waktu produksinya lebih cepat.
Pendahuluan
Sebagian besar minyak atsiri yang
diekspor, dihasilkan oleh petani kecil atau para penyuling skala kecil yang
tersebar di daerah. Dalam konteks perdagangan dunia, Indonesia merupakan salah
satu negara produsen dan pengekpor minyak atsiri terbesar, disamping
negara-negara pesaing seperti China, India dan Brazil.(DAI, 2016)
Sebagai produsen minyak atsiri
terbesar dalam perdagangan dunia, pemerintah seharusnya dapat membantu para
petani kecil dalam memproduksinya. Agar tidak ada hambatan dalam proses
produksi maupun secara finansial.
Permasalahan
1.
Bagaimana cara produksi minyak atsiri di
Indonesia?
2.
Berapakah biaya produksi minyak atsiri?
3.
Bagaimana cara meminimalisir biaya produksi?
4.
Konsep biaya produksi minyak atsiri?
Pembahasan
I. Cara Memproduksi Minyak Atsiri
Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai
guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam
memenuhi kebutuhan (Wikipedia). Fungsi produksi adalah fungsi yang menentukan
output dari perusahaan yang memasaukkan kombinasi masukan (Ridwan, 2012).
Proses untuk mendapatkan
minyak atsiri dikenal dengan cara menyuling atau destilasi terhadap tanaman
penghasil minyak. Penyulingan meruapakan proses pemisahan komponen – komponen
suatu campuran dari dua jenis cairan atau lebih berdasarkan perbedaan
titik uapnya dan proses ini dilakukan terhadap minyak atsiri yang tidak larut
dalam air.
Metode destilasi/penyulingan minyak atsiri dapat dilakukan
dengan 3 cara, antara lain (Mashuri Mansur, 2014) :
- Penyulingan dengan sistem rebus (Water Distillation)
- Penyulingan dengan air dan uap (Water and Steam Distillation)
- Penyulingan dengan uap langsung (Direct Steam Distillation)
II. Biaya Produksi
Biaya produksi dibagi menjadi dua :
- Biaya tetap (fixed cost) merupakan biaya yang besarnya tidak tergantung pada jumlah produksi, contohnya biaya barang modal, gaji pegawai, sewa gedung (Manurung, 2008).
- Biaya variabel (variabel cost) merupakan biaya yang besarnya tergantung pada tingkat produksi, contohnya upah buruh, biaya bahan baku (Manurung, 2008).
Biaya total dari biaya produksi tersebut berarti, biaya tetap di jumlah
dengan biaya variabel.
Dengan penjelasan
diatas, kita dapat mengetahui bahwa biaya produksi minyak atsiri tergantung
dari biaya tetap dan variabel itu sendiri.
III. Cara Meminimalisir Biaya Produksi
Meminimalisir
biaya produksi dapat dilakukan dengan berbagai cara , diantaranya adalah (Fadhilla
Aditya, 2015) :
- Cari cara untuk mendapatkan bahan baku dengan kualitas baik tapi dengan harga murah .
- Cara tenaga kerja yang rendah biayanya. Rekruit tenaga kerja yang sesuai dengan kapasiatas usaha, jika tidak perlu jangan rekruit tenaga berpendidikan tinggi. Jika usaha anda membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah banyak sebaiknya pilih lokasi dengan akses tenaga kerja lebih mudah dan UMR lebih rendah
- Gunakan sistem Take home job. Istilah ini sama dengan pekerjaan rumahan. Artinya tenaga kerja Anda menjalankan pekerjaan mereka dirumah. Cara ini bisa menekan biaya sewa tempat usaha dan biaya peralatan usaha.
- Temukan sistem produksi yang paling efisien. Dalam berproduksi, pastikan sistem yang Anda jalankan dalam proses produksi memang sudah efisien. Cari tau pada sisi mana mungkin terjadi kebocoran dana dan pemborosan dan lakukan tindakan segera untuk mensiasatinya.
IV. Konsep Biaya Produksi
Biaya
produksi memiliki beberapa konsep biaya (Yudistira, 2013):
- Biaya langsung dan biaya tidak langsung
- Biaya Langsung (direct cost), merupakan biaya yang terjadi dimana penyebab satu-satunya adalah karena ada sesuatu yang harus dibiayai. Dalam kaitannya dengan produk, biaya langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja.
- Biaya Tidak Langsung (indirect cost), biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai, dalam hubungannya dengan produk, biaya tidak langsung dikenal dengan biaya overhead pabrik.
- · Biaya eksplisit dan biaya implisit
- Biaya eksplisit adalah biaya yang secara nyata dikeluarkan perusahaan, atau biaya yang dikeluarkan dimana terdapat pembayaran kas. Misalnya pengeluaran untuk membeli bahan baku untuk produksi, untuk membayar tenaga kerja langsung yang berkaitan dengan produksi dan sebagainya.
- Biaya implisit adalah nilai dari input yang dimiliki perusahaan yang digunakan dalam proses produksi, tetapi tidak sebagai pengeluaran nyata yang dikeluarkan perusahaan.
- · Biaya kesempatan dan biaya historis
- Biaya kesempatan (opportunity cost) adalah nilai dari sumber-sumber ekonomi dalam penggunaan alternatif yang paling baik
- Biaya historis adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan pada waktu membelifaktor produksi (input).
Kesimpulan
Bila kita memiliki suatu inofasi dalam memproduksi suatu
barang/ jasa, kita dapat mengerjakannya dengan lebih efektif. Hal ini juga
dapat meminimalisir biaya produksi dan membuat suatu perusahan tersebut lebih
untung dari sebelumnya.
Daftar Pustaka
·
Manurung, M. & Rahardja, P. 2008. Pengantar
Ilmu Ekonomi. LP-FEUI. Depok
·
DAI. 2016. Eksport Import
·
Ridwan. 2012. Fungsi Produksi.
·
Mashuri, Mansur. 2014. Cara Pembuatan Minyak
Atsiri.
·
Fadhilla, Aditya. 2015. Cara Efektif
Meminimalkan Biaya Produksi.
·
Yudhistira. 2013. Konsep Biaya Produksi.
http://yudistira-himawan.blogspot.co.id/2013/01/konsep-biaya-produksi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.