Oleh : DINDA AMALIA
Permintaan
Permintaan
adalah sejumlah barang yang akan dibeli atau yang diminta pada tingkat harga
tertentu dalam waktu tertentu.
Masyarakat
selaku konsumen harus membeli barang atau jasa keperluannya di pasar. Keadaan
ini mengandaikan bahwa barang atau jasa itu memiliki tingkat harga tertentu.
Adanya berbagai macam harga di pasar selanjutnya mengandaikan adanya kondisi
yang mempengaruhi. Adapun unsure-unsur yang terdapat pada permintaan yakni
barang atau jasa, harga dan kondisi yang mempengaruhi. Jadi permintaan adalah
jumlah barang atau jasa yang dibeli dalam berbagai situasi dan tingkat harga.
Kurva
Permintaan
Permintaan
di tempatkan sebagai fungsi yang dipengaruhi oleh beberapa factor. Factor yang
di maksid adalah harga, barang, atau jasa, selera dan pendapatan. Keterkaitan
antara permintaan dan faktor-faktor tersebut menghasilkan rumus sbb :
X=
f (Hb1, Hb2, S, P)
Dimana
:
H
= harga S = selera
B
= barang atau jasa P = Pendapatan
Dalam
kaitannya dengan faktor ekonomi pada masalah permintaan ini berlaku ceteris
paribus. Dalam kondisi seperti ini harga merupakan faktor dominant dalam
permintaan, sementara fator yang lain dianggap tidak berubah.
Pada
harga yang tinggi , banyak pembeli yang tidak mampu membeli atau mungkin
cenderung mencari barang substitusi dengan harga terjangkau. Sedangkan pada
harga rendah, pembeli yang tadinya kurang mammpu menjadi mampu untuk membeli
Bagi
pembeli perorangan, kenaikan harga akan memperkecil daya beli pembeli atau akan
mengurangi anggaran untuk alat pemuas kebutuhan yang lainnya (dengan catatan
pendapatan tetap)
Adanya
harga barang substitusi yang harganya jauh lebih rendah akan lebih menarik apabila
harga suatu barang atau jasa semakin tinggi. Akibatnya pembeli akan beralih
dari barang atau jasa yang telah biasa di konsumsi ke barang atau jasa
substitusi
Bentuk
kurva seperti ini menunjukan bahwa semakin rendah harga barang di pasar barang
yang dapat dibeli oleh masyarakat semakin banyak
Kurva
Permintaan adalah kurva yang menunjukkan hubungan berbagai jumlah barang dan
jasa yang dibeli oleh konsumen pada berbagai tingkat harga. Kurva ini akan
menghubungkan titik-titik koordinat pada sumbu harga (sumbu Y) dengan sumbu
jumlah barang (sumbu X).
Contoh:
Seorang ibu yang hendak membeli telur ayam berdasarkan tingkat harga yang ada,
ini dapat terilustrasikan dalam tabel dan grafik.
Kurva
permintaan akan bergerak dari kiri atas ke kanan bawah, maksudnya apabila harga
mengalami penurunan, maka jumlah barang dan jasa yang diminta akan mengalami
kenaikan. Dari contoh di atas dapat dilihat, bila si ibu membeli telur dari 3kg
menjadi 4kg karena harganya turun menjadi Rp. 8.850, maka kita tidak
menyebutnya sebagai kenaikan permintaan tetapi kenaikan jumlah barang yang
diminta, karena kenaikan masih berada pada pada satu kurva permintaan yang
sama.
Hukum Permintaan
Hukum
ekonomi berlaku ceteris paribus (diluar obyek yang diselidiki, keadaannya tetap
tidak berubah). Singkatnya hukum permintaan adalah :
“
Permintaan akan bertambah apabila harga turun dan akan berkurang apa bila harga
naik”.
Hukum
permintaan tersebut dilatari oleh kenyataan bahwa orang harus memenuhi
kebutuhannya sebatas anggaran atau pendapatan tertentu. Muncul masalah disini
mengapa manusia harus memenuhi berbagai kebutuhan, sementara anggaran yang
dimilikinya terbatas? Alasannya, setiap benda pemenuhan kebutuhan mempunyai
kegunaan (utilitas)nya masing-masing sehingga orang akan berupaya memenuhi kebutuhan
dengan menyamakan pertambahan kegunaan (utilitas marginal) benda pemuas
kebutuhan yang dikonsumsinya.
Hukum
permintaan berbunyi: apabila harga naik maka jumlah barang yang diminta akan
mengalami penurunan, dan apabila harga turun maka jumlah barang yang diminta
akan mengalami kenaikan. Dalam hukum permintaan jumlah barang yang diminta akan
berbanding terbalik dengan tingkat harga barang. Kenaikan harga barang akan
menyebabkan berkurangnya jumlah barang yang diminta, hal ini dikarenakan:
naiknya
harga menyebabkan turunnya daya beli konsumen dan akan berakibat berkurangnya
jumlah permintaan
naiknya
harga barang akan menyebabkan konsumen mencari barang pengganti yang harganya
lebih murah.
3
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Permintaan (Demand)
konsumen
/ selera konsumen
Saat
ini handphone blackberry sedang trend dan banyak yang beli, tetapi beberapa
tahun mendatang mungkin blackberry sudah dianggap kuno.
Ketersediaan
dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap
Jika
roti tawar tidak ada atau harganya sangat mahal maka meises, selai dan margarin
akan turun permintaannya.
Pendapatan/penghasilan
konsumen
Orang
yang punya gaji dan tunjangan besar dia dapat membeli banyak barang yang dia
inginkan, tetapi jika pendapatannya rendah maka seseorang mungkin akan mengirit
pemakaian barang yang dibelinya agar jarang beli.
Perkiraan
harga di masa depan
Barang
yang harganya diperkirakan akan naik, maka orang akan menimbun atau membeli
ketika harganya masih rendah misalnya seperti bbm/bensin.
Banyaknya/intensitas
kebutuhan konsumen
Ketika
flu burung dan flu babi sedang menggila, produk masker pelindung akan sangat
laris. Pada bulan puasa (ramadhan) permintaan belewah, timun suri, cincau,
sirup, es batu, kurma, dan lain sebagainya akan sangat tinggi dibandingkan
bulan lainnya
PENAWARAN
Penawaran
adalah sejumlah barang yang ditawarkan
pada tingkat harga tertentu dan waktu tertentu.
Dalam
rangka menjawab kebutuhan konsumen, pihak produsen menyediakan berbagai barang
dan jasa. Barang dan jasa hasil produksi ini kemudian dijual kepada konsumen di
pasar menurut tingkat harga tertentu. permintaan bersangkut paut dengan
pembelian dan pemakainan sedangkan penawaran bersangkut paut dengan peneyediaan
dan penjualan. Jadi penawaran adalah jumlah barang dan jasa yang tersedia untuk
dijual pada berbagai tingkat harga dan situasi.
Hukum
Penawaran
Hukum
penawaran berbunyi: bila tingkat harga mengalami kenaikan maka jumlah barang
yang ditawarkan akan naik, dan bila tingkat harga turun maka jumlah barang yang
ditawarkan turun. Dalam hukum penawaran jumlah barang yang ditawarkan akan
berbanding lurus dengan tingkat harga, di hukum penawaran hanya menunjukkan
hubungan searah antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga.
1.
Kurva Penawaran
Penjual
biasanya ingin menjual barang atau jasa yang diproduksinya dengan harga tinggi.
walaupun resikonya adalah barang yang terjual akan relative sedikit. Untuk
menjual pada tingkat harga yang diinginkan, seorang penjual harus mempunyai
pengamatan yang cermat terhadap perilaku pasar.
Contoh
: Penjual buah-buahan ingin menjual buah dengan harga yang tinggi dipasar.
Sayangnya keinginan itu bertepatan dengan musim panen raya. Akibatnya dipasar
akan berkerumunan penjual buah-buahan sehingga harga buah-buahan pun jatuh.
Kurva
penawaran adalah kurva yang menunjukkan hubungan berbagai jumlah barang dan
jasa yang ditawarkan oleh produsen pada berbagai tingkat harga. Kurva ini akan
menghubungkan titik-titik koordinat pada sumbu harga (sumbu Y) dengan sumbu
jumlah barang (sumbu X). Contoh: jumlah pakaian batik yang ditawarkan Ibu Nina
pada berbagai tingkat harga.
1.2.
Hukum Permintaan dan Hukum Penawaran
Jika
semua asumsi diabaikan (ceteris paribus) : Jika harga semakin murah maka
permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan sebaliknya. Jika harga semakin
rendah/murah maka penawaran akan semakin sedikit dan sebaliknya.
Semua
terjadi karena semua ingin mencari kepuasan (keuntungan) sebesar-besarnya dari
harga yang ada. Apabila harga terlalu tinggi maka pembeli mungkin akan membeli
sedikit karena uang yang dimiliki terbatas, namun bagi penjual dengan tingginya
harga ia akan mencoba memperbanyak barang yang dijual atau diproduksi agar
keuntungan yang didapat semakin besar. Harga yang tinggi juga bisa menyebabkan
konsumen/pembeli akan mencari produk lain sebagai pengganti barang yang
harganya mahal.
1.4
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Penawaran (Suply)
1.
Biaya produksi dan teknologi yang digunakan
biaya
pembuatan/produksi suatu produk sangat tinggi maka produsen akan membuat produk
lebih sedikit dengan harga jual yang mahal karena takut tidak mampu bersaing
dengan produk sejenis dan produk tidak laku terjual. Dengan adanya teknologi
canggih bisa menyebabkan pemangkasan biaya produksi sehingga memicu penurunan
harga.
2.
Tujuan Perusahaan
Perusahaan
yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) akan
menjual produknya dengan marjin keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi
tinggi. Jika perusahaan ingin produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan
menetapkan harga yang rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga
harga jual akan rendah untuk menarik minat konsumen.
3.
Pajak
Pajak
yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehingga perusahan
menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan konsumen yang turun.
4.
Ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap
Jika
ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang murah maka konsumen akan
ada yang beralih ke produk yang lebih murah sehingga terjadi penurunan
permintaan, akhirnya penawaran pun dikurangi.
5.
Prediksi / perkiraan harga di masa depan
Ketika
harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan mempersiapkan diri
dengan memperbanyak output produksi dengan harapan bisa menawarkan/menjual
lebih banyak ketika harga naik akibat berbagai faktor.
Perubahan Keseimbangan
Pasar
Perubahan
keseimbangan pasar terjadi bila ada perubahan disisi permintaan dan penawaran. Jika
faktor yang menyebabkan perubahan
harga,keseimbangan akan kembali ke titik awal. Tetapi jika yang berubah adalah
faktor-faktor cateris paribus seperti teknologi untuk sisi penawaran atau
pendapatan untuk sisi permintaan
,keeimbangan tidak kembali ke titik awal.
a. Pergeseran Permintaan
Keseimbangan
dapat bergeser, bila terjadi perubahan terhadap kurva permintaan masyarakat
terhadap suatu barang atau jasa.Pergeseran kurva permintaan menunjukkan adanya
perubahan permintaan yang ditimbulkan oleh faktor-faktor selain harga.
Pergeseran kurva permintaan ditunjukkan dengan bergeraknya kurva ke kanan atau
ke kiri.
• Kurva Penawaran
Kurva
penawaran adalah suatu kurva yang menunjukkan hubungan antara harga barang
dengan jumlah barang yang ditawarkan.
• Pergeseran Kurva Penawaran
Sama
halnya pada pergeseran kurva permintaan, kurva penawaran juga dapat mengalami
pergeseran karena adanya perubahan faktor-faktor yang memengaruhi penawaran
selain faktor harga. Bergesernya kurva penawaran ditandai dengan bergeraknya
kurva ke kanan atau ke kiri. Kurva penawaran bergeser ke kiri, artinya jumlah
penawarannya mengalami kenaikan. Namun, ketika kurva penawaran barang bergeser
ke kiri, berarti terjadi penurunan penawaran barang. Misalnya diperkirakan
harga jeruk bulan depan akan naik karena harga pupuk naik. Kenaikan harga jeruk
menyebabkan penurunan penawaran jeruk. Sehingga ketika diperkirakan harga di
masa depan naik, maka penjual akan mengurangi jumlah barang yang dijualnya.
c. Pergeseran Permintaan dan Penawaran
Pergeseran
dapat pula terjadi secara stimulan antara pemintaan dan penawaran. Misalakan
pada saat kita krisis ekonomi yang melanda Indonesia dimana harga susu
meningkat secara drastis. Apabila dianalisis secara seksama penyebab kenaikan
harga ini dapat terjadi karena dua hal, pertama, karena pelemahan kurs rupiah
pada saat itu mnyebabkan kenaikan biaya produksi dikarenakan komposisi bahan
baku impor yang tinggi, kenaikan biaya produksi ini menyebabkan pergeseran
kurva penawaran ke arah kiri (kurva penawaran menurun).
Kedua, penyebab kenaikan harga kedua karena
situasi dan kondisi yang tidak kondusif pada saat itu, menyebabkan sebagian
besar masyarakat mengambil keputusan untuk melakukan penimbunan barang sebagai
upaya antisipatif kelangkaan barang, keputusan untuk menimbun barang ini
menyebabkan kenaikan kurva pemntaan secra drastis (kuva ermintaan meningkat),
atau kuva permintaan bergeser ke kanan atas. Pergeseran kurva penawaran ke kiri
dan kurva ke kanan, menyebabkan kenaikan harga jeruk secara drastis.
Kegagalan Pasar
Kegagalan
pasar (Market Failure) adalah pasar gagal menjadi alat alokasi sumber daya yang
efisie, sehingga timbul biaya tambahan dan kerugian kerugian. Penyebab
kegagalan pasar :
1.
Informasi tidak sempurna. Biasanya disebabkan karena tidak mengetahui
secara persis kualitas suatu barang. Contoh : ketika membeli mobil bekas, kita
perlu menyewa montir yang terpecaya agar kita tidak tertipu dari kualitas mobil
tersebut. Kita pelu menbayar montir untuk mengetahui informasi yang tidak
sempurna.
2. Daya monopoli Perusahaan yang memili daya
monopoli sering kali seenaknya menaikan harga, sehingga konsumen membayar lebih
mahal.
3. Eksternalitas Eksternalitas adalah
keuntungan atau kerugian yang dinikmati atau diderita pelau ekonomi sebagai
akibat dari pelaku ekonomi lain. Contoh : Eksternalitas positif : ketika ada konser music, muncul pedagang
kakl lima dadakan. Pedagang kaki lima tidak perlu membayar ke panitia konser.
Jadi, pedagang mengalami keuuntungan dan panitia konser tidak mendapat apa-apa.
Eksternalitas negatif : ketika mendirikan pertenakan ayam di lingkungan
perumahan, warga akan protes karena baud an polisi yang di timbulkan
4. Barang Publik. Barang publik adalah
barang yang bersifat non rivalry (bisa dinikmati orang banyak secara bersamaan)
dan non exclusive (gratis). Umumnya disediakan pemerintah lewat pembayaran
pajak oleh warga negara. Contoh : jalan raya, masjid, lampu lalu lintas, dsb Barang
semi publik. Contoh : jalan tol karena tidak gratis. Barang pribadi. Contoh :
pakaian karena tidak gratis dan tidak bisa dipakai orang lain secara bersamaan.
5.
Barang Alturisme. Barang alturisme adalah barang yang ketersediaannya
berdasarkan suka rela karena alasan kemanusiaan. Contoh : darah yang disediakan
oleh donor darah.
DAFTAR
PUSTAKA
Handayani,
tri. 2010. Pengertian permintaan dan penawaran. [online]. Tersedia :
http://ri2-aff.blogspot.co.id/2010/02/pengertian-permintaan-dan-penawaran.html
( diakses 13 Maret 2017)
Anonim.2017.
perngertian mekanisme pasar dalam ekonomi. [online]. Tersedia :
http://www.gurupendidikan.com/pengertian-mekanisme-pasar-dalam-ekonomi/
( diakses 13 Maret 2017 )
Anonim.
2013. Pengertian harga keseimbangan. [online]. Tersedia :
http://ips-mrwindu.blogspot.co.id/2013/03/pengertian-harga-kesimbangan.html
( diakses 13 Maret 2017)
Sekar,
nissa. 2015. Kegagalan pasar market failure. [online]. Tersedia :
http://nissasekarm.blogspot.co.id/2015/04/kegagalan-pasar-market-failure.html
( diakses 13 Maret 2017)
Anonim.
2017. Apa surplus ekonomi. [online]. Tersedia :
http://bisnispemasaran.info/anggaran-keuangan/apa-surplus-ekonomi
( diakses 13 Maret 2017)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.