Produksi merupakan suatu
kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan
benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.
Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang.
Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang.
Produksi bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran.
Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah yang
mencukupi. Orang atau perusahaan yang menjalankan suatu proses produksi disebut
Produsen.
Pengertian Biaya Produksi
Menurut Ratna (2014), Biaya produksi
adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh
faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk
menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut.
Biaya dalam pengertian Ekonomi ialah
semua “ beban “ yang harus ditanggung untuk menyediakan suatu barang agar siap
dipakai oleh konsumen. Biaya dalam pengertian Produksi ialah Semua
“beban” yang harus ditanggung oleh Produsen untuk menghasilkan suatu
Produksi.
Biaya produksi adalah beban yang
harus ditanggung oleh produsen dalam bentuk uang untuk menghasilkan suatu
barang / jasa. Menetapkan biaya produksi berdasarkan pengertian tersebut
memerlukan kecermatan karena ada yang mudah diidentifikasikan, tetapi ada juga
yang sulit diidentifikasikan.
Biaya produksi dapat meliputi
unsur-unsur sebagai berikut:
a. Bahan baku atau bahan dasar termasuk
bahan setengah jadi
b. Bahan-bahan pembantu atau penolong
c. Upah tenaga kerja dari tenaga kerja
kuli hingga direktur
d. Penyusutan peralatan produksi
e. Uang modal, sewa
f. Biaya
penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya
listrik, biaya keamanan dan asuransi
g. Biaya pemasaran seperti biaya iklan
h. Pajak
Jenis-Jenis Biaya Produksi
Menurut
Erlita (2014), ada beberapa jenis biaya produksi, yaitu :
1. Biaya Produksi Jangka Pendek
Biaya total jagka pendek (total cost) sama dengan biaya tetap
ditambah biaya variabel. Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang besarnya
tidak tergantung pada julah produksi, contohnya biaya barang modal, gaji
pegawai, bunga pinjaman, sewa gedung kantor. Bahkan pada saat persahaan tidak
berproduksi (q=0), biaya tetap harus dikeluarkan dalam jumlah sama. Biaya
variabel (varibale cost) adalah biaya yang besarnya tergantung pada tingkat
produksi, contohnya upah buruh, biaya bahan baku.
2.
Biaya
Produksi Jangka Panjang
Dalam jangka
panjang semua biaya adalah variabel karena itu biaya yang relevan dalam jangka
panjang adalah biaya total, biaya variabel, biaya rata-rata dan biaya marginal.
Perubahan biaya total adalah sama dengan perubahan biaya variabel dan sama
dengan biaya marginal.
3.
Biaya
Peluang
Biaya peluang atau biaya
kesempatan (Opportunity Cost) adalah biaya yang dikeluarkan ketika memilih
suatu kegiatan. Berbeda dengan biaya sehari-hari, biaya
peluang muncul dari kegiatan alternatif yang tidak bisa kita lakukan. Sebagai
contoh, misalkan seseorang memiliki uang Rp 10.000.000. Dengan uang sebesar
itu, ia memiliki kesempatan untuk bertamasya ke Bali atau membeli sebuah TV.
Jika ia memilih untuk membeli TV, ia akan kehilangan kesempatan untuk menikmati
keindahan Bali; begitu pula sebaliknya, apabila ia memilih untuk bertamasya ke
Bali, ia akan kehilangan kesempatan untuk menonton TV. "Kesempatan yang
hilang" itulah yang disebut sebagai biaya peluang.
Menurut Imam (2012), terdapat beberapa konsep biaya pokok
pada saat ini, meliputi :
Cara Meminimalkan Biaya Produksi
Cari cara untuk mendapatkan bahan
baku dengan kualitas baik tapi dengan harga murah. Adanya daging potongan murah
yang biasanya sisa dari potongan fillet. Fillet daging atau ikan untuk pasokan
resto atau hotel biasanya ukurannya standar, maka untuk membentuk ukuran ini,
seringkali pemasok memotong sisi pinggir daging. Nah potongan sisa ini sama
segar dan baiknya dengan fillet itu sendiri tapi harganya bisa turun hingga
70%. Cara tenaga kerja yang rendah biayanya. Rekruit tenaga kerja yang sesuai
dengan kapasiatas usaha Anda, jika tidak perlu jangan rekruit tenaga
berpendidikan tinggi.
Jika usaha Anda membutuhkan tenaga
kerja dalam jumlah banyak sebaiknya pilih lokasi dengan akses tenaga kerja
lebih mudah dan UMR lebih rendah. Pilih tenaga kerja asli daerah karena kalau
pendatang biasanya cenderung mengharapkan tingkat kesejahteraan lebih tinggi.
Gunakan sistem Take home job. Istilah ini sama dengan pekerjaan rumahan.
Artinya tenaga kerja Anda menjalankan pekerjaan mereka dirumah. Cara ini bisa
menekan biaya sewa tempat usaha dan biaya peralatan usaha. Karena biasanya
sudah disiapkan sendiri oleh pekerja di rumah. Temukan sistem produksi yang
paling efisien.
Dalam berproduksi, pastikan sistem
yang Anda jalankan dalam proses produksi memang sudah efisien. Cari tau pada
sisi mana mungkin terjadi kebocoran dana dan pemborosan dan lakukan tindakan
segera untuk mensiasatinya. Libatkan semua lini produksi untuk membuat sistem
yang paling efisien. (Aditya, 2015)
Kesimpulan
Biaya produksi adalah suatu proses
kegiatan dimulai dengan pencatatan, penelusuran, dan penetapan unsur-unsur
biaya yang dikeluarkan dalam rangka untuk menghasilkan suatu produk jadi yang
diinginkan. Unsur-unsur biaya yang terkait tersebut dalam proses produksi ini
terdiri dari: biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya tak
langsung.
Sedangkan bentuk sistem Akuntansi
Biaya dilihat dari dasar pembebanan biaya adalah : 1) harga pokok sesungguhnya
yaitu biaya-biaya dicabut didasarkan pada biaya yang sesungguhnya terjadi atau
dengan kab lain pencatatan dilakukan apabila transaksi telah berialu atau
terjadi, dimana pencahan dilakukan pada bukti-bukti yang sebenamya, dan 2)
harga pokok standar, yaitu biaya-biaya yang ditentukan terlebih dahulu
berdasarkan teknis/cara tertentu sebelum kegiatan atau produksi berlangsung,
dimana pencatatan dilakukan dengan belum ada bukti-bukti atau hanya berupa
anggaran atas estimasi saja.
Dilihat dari prosedur pengumpulan
biaya adalah: 1) harga pokok pesanan yaitu suatu cara mengumpulkan/perhitungan
biaya-biaya, dimana biaya dikumpulkan dan langsung dibebankan pada tiap
pesanan, baik jumlah, mutu, maupun bentuk produk yang dikendalikan, tergantung
pada permintaan pemesanan dan dicatat dalam buku harian berupa kartu pesanan,
dan 2) harga pokok poses yaitu suatu cara mengumpulkan biaya atau penentuan
harga pokok produksi, dimana biaya dikumpulkan untuk jangka waktu tertentu dan
dibebankan pada proses atau bagian yang mengelola penduduk yang terlibat dalam
produksi. Metode ini digunakan oleh perusahaan yang menghasilkn barang secara
kontinyu dan dalam jumlah yang besar.
Daftar Pustaka
A. R. Sopiyan. 2009. Unsur-Unsur Biaya Produksi dan Metode
Penentuannya. Dalam jurnal dinamika vol. 1, no. 3, Desember 2009 19-148.
Irma, Ratna. 2014. Biaya Produksi Ekonomi Mikro.
Heliana, Erlita. 2014. Teori Produksi dan Biaya Produksi.
Imam. 2012. Teori Produksi dan Biaya Produksi.
Kompasiana. 2015. Cara Efektif Meminimalkan Biaya Produksi.
http://www.kompasiana.com/adityarafadhila/cara-efektif-meminimalkan-biaya-produksi_565c0159cf7e613007533ecb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.