.

Minggu, 19 Maret 2017

Apa kabar BBM di Negeri ini?

@A29-Ferry
Oleh : Ferry Prasetiyo

ABSTRAK
Kenaikan harga BBM yang disebabkan pemotongan subsidi yang diberikan olehpemerintah sangat memberatkan masyarakat secara langsung. Ini terjadi karena anggaranpemerintah yang membengkak sehingga mau tidak mau pemerintah memotong subsidiyang diberikan. Banyak dampak yang terjadi dari kebijakan ini dari segi ekonomi maupunsegi lainya.

PENDAHULUAN
BBM adalah salah satu sumber daya alam yang dimiliki oleh bumi dan kita tahu bahwa persediaannya terbatas, sehinga pada saat ini dimana BBM memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, khususnya untuk kendaraan bermotor, sangat sulit untuk dicari, atau bisa dikatakan langka. Kelangkaan ini bisa saja disebabkan oleh sumber daya mimyak bumi yang terbatas,dan orang-orang yang mementingkan kepentingannya sendiri.Pemerintah menjual BBM kepada rakyat dengan harga bersubsidi, sehingga banyak sekali rakyat yang mengantri untuk mendapatkan BBM pemerintah yang disubsidi, namun banyak juga masyarakat yang tidak bisa mendapatkan BBM yang bersubsidi dari pemerintah tersebut, tapi mereka dapat membelinya dari pedangang eceran, tentunya dengan harga yang tidak bersubsidi, disinilah BBM banyak disalah gunakan. Semakin langkanya BBM ini, pemerintah mengeluarkan sebuah program, yaitu mengganti minyak tanah dangan gas, rencana ini pada awalnya disambut dengan baik, namun dalam pelaksanaannya, banyak mengalami kegagalan yang berakibat fatal, bahkan menelan korban jiwa.

PERMASALAHAN
1.      Apa dampak kenaikan bahan bakar minyak?
2.      Apa saja faktor yang mempengaruhi kenaikan BBM?
3.      Apa hal hal yang dapat diusahakan untuk menangani kenaikan BBM?

PEMBAHASAN
1.       Dampak Kenaikan Harga BBM
Dalam situasi ekonomi masyarakat yang sulit, maka kenaikan BBM bisa kontraproduktif. Kenaikan harga BBM akan menimbulkan kemarahan masal, sehingga ketidakstabilan dimasyarakat akan meluas (Hamid, 2000:144). Sebagian masyarakat merasa tidak siap untuk menerima kenaikan harga BBM. Kenaikan BBM ini merupakan tindakan pemerintah yang beresiko tinggi.
a.        Dampak Positif
1)        Munculnya bahan bakar dan kendaraan alternative
Seiring dengan melonjaknya harga minyak dunia, muncul berbagai bahan bakar alternatif baru. Yang sudah di kenal oleh masyarakat luas adalah BBG (Bahan Bakar Gas). Harga juga lebih murah dibandingkan dengan harga BBM bersubsidi. Ada juga bahan bakar yang terbuat dari kelapa sawit. Tentunya bukan hal sulit untuk menciptakan bahan bakar alternatif mengingat Indonesia adalah Negara yang kaya akan Sumber Daya Alam. Selain itu, akan muncul juga berbagai kendaraan pengganti yang tidak menggunakan BBM, misalnya saja mobil listrik, mobil yang berbahan bakar gas, dan kendaraan lainnya.
2)        Pembangunan Nasional akan lebih pesat
Pembangunan nasional akan lebih pesat karena dana APBN  yang awalnya digunakan untuk memberikan subsidi BBM, jika harga BBM naik, maka subsidi dicabut dan dialihkan untuk digunakan dalam pembangunan di berbagai wilayah hingga ke seluruh daerah.
3)        Hematnya APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara)
Jika harga BBM mengalami kenaikan, maka jumlah subsidi yang dikeluarkan oleh pemerintah akan berkurang. Sehingga Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dapat diminimalisasi.
4)        Mengurangi Pencemaran Udara
Jika harga BBM mengalami kenaikan, masyarakat akan mengurangi pemakaian bahan bakar. Sehingga hasil pembuangan dari bahan bakar tersebut dapat berkurang, dan akan berpengaruh pada tingkat kebersihan udara.

b.        Dampak Negatif
1)        Harga barang-barang dan jasa-jasa menjadi lebih mahal.
Harga barang dan jasa akan mengalami kenaikan disebabkan oleh naiknya biaya produksi sebagai imbas dari naiknya harga bahan bakar.
2)        Apabila harga BBM memang dinaikkan, maka akan berdampak bagi perekonomian khususnya UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah)
3)        Meningkatnya biaya produksi yang diakibatkan oleh: misalnya harga bahan, beban transportasi dll.
4)        Kondisi keuangan UMKM menjadi rapuh, maka rantai perekonomian akan terputus.
5)        Terjadi Peningkatan jumlah pengangguran.
Dengan meningkatnya biaya operasi perusahaan, maka kemungkinan akan terjadi PHK.
6)        Inflasi
Inflasi akan terjadi jika harga BBM menglami kenaikan. Inflasi yang terjadi karena meningkatnya biaya produksi suatu barang atau jasa.

2.       Faktor yang mempengaruhi kenaikan BBM
Sebelum membahas tentang faktor-faktor apa saja yang menyebabkan harga BBM naik, kami akan menampilkan daftar harga BBM dari masa ke masa :

·         Soeharto 1991-1993
Rp 150 naik jadi Rp 550

Rp 550 naik jadi Rp 700


·         BJ Habibie 1989
Rp 700 naik jadi Rp 1.200



·         Abdurrahman Wahid 1998-1999-2000
Rp 1.200 turun ke Rp 1.000

Rp 1.000 turun jadi Rp 600

Rp 600 naik ke Rp 1.150


·         Megawati Soekarnoputri 2001-2002
Rp 1.150 naik ke Rp 1.450

Rp 1.450 naik jadi Rp 1.550


·         Susilo Bambang Yudhoyono 2004-2005-2005-2008-2008-2008-2009-2013
Rp 1.500 naik jadi Rp 1.810

Rp 1.810 naik jadi Rp 2.400

Rp 2.400 naik jadi Rp 4.500
Rp 4.500 naik jadi Rp 6.000
Rp 6.000 turun ke Rp 5.500
Rp 5.500 turun ke Rp 5.000
Rp 5.000 turun ke Rp 4.500
Rp 4.500 naik jadi Rp.6.500

Faktor utama dari kenaikan harga BBM itu sendiri adalah adanya tekanan dari pihak asing. Pemerintah dinilai pro-asing, dan Bank Dunia pun dikatakan ikut serta menaikkan harga BBM. Seperti yang disampaikan Sekjen Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI), Adhie Massardi di sela-sela acara dialog publik "Subsidi BBM dan Kejahatan Konstitusi" di Balai Kartini, Jakarta (28/6).
"Secara keseluruhan kenaikan harga BBM ini kita tahu ada tekanan dari pihak luar IMF dan bank dunia, ada subsidi dikurangi, ini penting bagi asing agar daya saing ekonomi di Indonesia jadi turun," ungkap Adhie.
Bila dibandingkan dengan dampak yang ditimbulkan terhadap masyarakat, Adhie menilai, alasan pemerintah menaikkan harga BBM mengakibatkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) jebol merupakan sebuah kebohongan publik. Pasalnya, berbagai analis telah mengkaji dan memberikan pandangannya, jika harga BBM tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap APBN. Untuk itu, pihaknya meminta agar pemerintah bisa bersikap jujur dengan latar belakang menarik subsidi BBM tersebut.
Rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dinilai sebagai bentuk kegagalan pemerintah dalam menasionasilasi sumber-sumber minyak dan penguasaan teknologi perminyakan.
Aktivis 98, Adian Napitupulu, mengatakan, pemerintah seharusnya memaparkan berapa sesungguhnya total biaya produksi per liter BBM jika kenaikan harga BBM itu disebabkan pencabutan subsidi.
“Dengan adanya pemaparan itu maka rakyat akan tahu apakah subsidi BBM ada atau tidak,” ujarnya dalam rilis yang diterima Okezone, Rabu ( 17/4/2013).
Tidak hanya itu saja, menurut Adian, dalam uraian mantan Menteri Koordinator Perekonomian, Kwik Kian Gie pernah dijelaskan bahwa biaya produksi BBM tidak lebih dari Rp500/ liter. Dengan demikian maka sesungguhnya subsidi BBM tidak melainkan dalam hal ini justru pemerintah yang diuntungkan.
“Uraian Kwik diperkuat fakta bahwa di negara lain harga jual BBM ternyata lebih murah dari Indonesia, antara lain Venezuela Rp585/ liter. Nigeria Rp1.170/liter. Iran Rp1.287/liter, Saudi Arabia Rp1.404/liter dan Mesir Rp2.300/liter,” tegas Adian
Lalu apa sebenarnya penyebab harga BBM di Indonesia sebagai negara penghasil minyak justru 9 kali lebih mahal dari negara Venezuela, pendiri gerakan Forum Kota (Forkot) ini kemudian menjelaskannya faktor penyebab kenaikan harga BBM :

1) Logika subsidi pemerintah salah kaprah. Subsidi yang harusnya merupakan selisih harga jual dengan biaya produksi justru dimaknai sebagai selisih harga jual BBM di Singapura dengan Indonesia.
2) Penguasaan 70 persen sumber Migas ternyata banyak dikuasai negara asing diantaranya, Total, Conoco, Chevron, Exxonmobil, British Petrolium.
3) Indonesia tidak mengelola pemurnian minyak namun menjual minyak mentah dan membeli kembali minyak jadi dengan harga yang lebih mahal..
4) Dugaan mafia minyak yang memainkan harga BBM untuk perbesar keuntungan mereka.
Jadi naiknya harga BBM sama sekali tak terkait dengan subsidi tapi 100 persen disebabkan kegagalan pemerintah menasionalisasi sumber-sumber minyak dan penguasaan tekhnologi perminyakan.

3.      Hal yang dapat diusahakan untuk menangani kenaikan BBM
Dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dapat diatasi melalui beberapa cara. Salah satunya adalah pengembangan energi alternatif. "Kenaikan harga BBM akan berdampak pada kenaikan harga produk yang ada komponen biayanya berasal dari BBM. Namun demikian hal itu dapat diatasi dengan beberapa cara seperti memperketat distribusi dan pengawasan pemakaian BBM agar sesuai dengan peruntukannya," kata Thomas Ola Langoday di Kupang, Rabu (5/6).
Berkaitan dengan langkah yang perlu dilakukan pemerintah dalam menekan inflasi di daerah dalam rencana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi.
Pemerintah berencana menaikkan harga BBM bersubsidi untuk menjaga keberlanjutan APBN 2013. Tanpa kenaikan harga BBM bersubsidi, maka beban subsidi akan membengkak dan tidak seimbang dengan belanja lainnya. Pemerintah saat ini sedang melakukan pembahasan Rancangan APBNP 2013 dengan DPR RI terkait adanya perubahan asumsi makro.
Ada beberapa cara yang harus diakukan pemerintah dalam mengatatasi dampak dari kenaikan harga BBM bersubsidi. Selain memperketat distribusi dan pengawasan pemakaian BBM sesuai dengan peruntukannya, juga perlu ada pengalihan subsidi untuk membiayai eksplorasi dan eksploitasi enegeri alternatif.
Solusi lain adalah anggaran yang seharusnya untuk subsudi BBM dialokasikan untuk membangun kilang minyak sendiri. "Kendati keuntungannya kecil tetapi dapat dinikmati dalam jangka panjang daripada diserahkan kepada asing dengan keuntungan besar tetapi hanya jangka pendek dan penderitaan masyarakat terus berkepanjangan karena ketergantungan pada harga minyak luar negeri,"
Langkah lain yang harus diambil pemerintah adalah memanfaatkan sebagian anggaran untuk subsidi untuk kegiatan proyek padat karya dan dana bergulir bagi masyarakat miskin dalam usaha ekonomi produktif. "Khusus untuk bantuan usaha ekonomi produktif ini bisa menggunakan pola program 'Anggur Merah' (anggaran untuk rakyat menuju sejahtera) yang dicanangkan Gubernur NTT Frans Lebu Raya pada tahun 2010 lalu,"

KESIMPULAN
BBM merupakan salah satu sumber daya alam yang dimiliki oleh bumi dan kita tahu bahwa persediaannya terbatas, sehinga pada saat ini dimana BBM memegang peranan penting dalam kehidupan manusia.
Faktor yang mempengaruhi naiknya harga BBM di Indonesia tidak lain karena naiknya harga minyak dunia yang disebabkan oleh berkurangnya jumlah produksi minyak yang disebabkan oleh negara produsen minyak dan jumlah permintaan yang terlalu banyak dari konsumen yang melebihi jumlah produksi yang dihasilkan.
Solusi dari kenaikan BBM yaitu dari produsen dan konsumen sama sama selektif dan memanfaatkan bahan bakar minyak dengan baik dan benar.

DAFTAR PUSTAKA :

Nurisa. Daisy. 2013. “Kebijakan Pemerintah Tentang Kenaikan BBM.”

Bukhari, Ikhwan. 2017. "Dampak Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Terhadap Tingkat Inflasi dan Perekonomian Indonesia".

Siregar, Arafah Nieria Azola. 2014. “FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KENAIKAN HARGA BBM”

Raharja, Karta. 2013. “Beberapa Cara Mengatasi Dampak Kenaikan BBM”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.