Latar Belakang
Kurangnya bahan dasar dari kebutuhan pokok masyarakat di Indonesia menjadikan harga barang-barang pokok di Indonesia menjadi mahal sehingga masyarakat di Indonesia sulit untuk memproduksinya. Akibatnya komsumen juga ikut merasakan dampaknya.
Selain terbatasnya bahan baku, produksi impor yang lebih mendominasi pasar juga membuat harga barang-barang pokok semakin tinggi. Sehingga banyak produsen bahan-bahan pokok gulung tikar.
Dengan adanya peristiwa ini, kami membuat sebuah artikel yang membahas mengenai sebab dan akibat kenaikan harga barang-barang pokok di Indonesia, mulai dari dasar sampai jatuh ke tangan konsumen.
Tujuan
Pembuatan artikel ini adalah sebagai bentuk keprihatinan kami dengan melonjaknya harga barang-barang pokok yang berakibat pada perekonomian Indonesia. Karya tulis kami bertujuan :
1) Agar masyarakat dan para pembaca untuk memanfaatkan bahan-bahan pokok yang terdapat di dalam negeri. Karena bahan-bahan pokok seperti kedelai yang di impor mulai jarang ditemukan di dalam pasar, terutama pasar tradisional.
2) Agar masyarakat mengetahui krisis yang dialami Indonesia sekarang
3) Agar masyarakat dapat memanfaatkan bahan dasar pangan yang diperoleh dari alam dengan sebaik-baiknya.
Manfaat artikeli, antara lain :
1) Agar masyarakat dapat memanfaatkan bahan-bahan pokok yang tersedia dengan baik
2) Bagi pembaca agar mengerti keadaan perekonomian bangsa Indonesia saat ini
3) Bagi kami, kami dapat merasakan penderitaan yang dialami oleh masyarakat tidak mampu karena akibat langkanya bahan dasar kebutuhan mereka, hargapun naik dan mereka kesulitan untuk memenuhi kebutuhan.
Rumusan masalah
Dari permaslahan tersebut, dapat ditarik beberapa rumusan masalah, antara
lain:
1) Bagaimana caranya agar masyarakat tidak kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari ?
2) Bagaimana caranya mengurangi jumlah pengangguran ?
ISI
KENAIKAN HARGA BARANG-BARANG POKOK
Kebutuhan barang-barang pokok di Indonesia saat ini sedang mengalami krisis, dikarenakan harga barang-barang pokok yang melonjat naik. Sehingga masyarakat kesulitan memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Ini merupakan hal yang harus diatasi dan dicari jalan keluarnya. Apabila bahan-bahan dasar seperti kedelai, sagu, minyak tangah, minyak goreng dan lain-lain akan habis suatu saat nanti, itu akan berakibat buruk pada anak cucu kita. Mereka akan kesuliatan untuk bercocok tanam dan meningkatkan produksi pasar tradisional karena akan terus-menerus bergantung pada produk impor, dan tidak mau memanfaatkan sumber daya yang ada dalam negeri, dan itu akan menimbulkan rasa malas untuk bekerja keras.
Hal tersebut dapat diatasi dengan cara kesadaran masyarakat agar dapat memanfaatkan kebutuhan produksi dalam negeri yang masih dapat dijangkau dari segi ekonomi. Dari segi pertanian sebenarnya kualitas dalam negeri jauh lebih baik karena Negara kita yang berada pada iklim tropis yang cocok ditanami apa saja. Tapi langkanya sumber daya alam di Indonesia karena masyarakatnya sendiri yang tidak dapat memanfaatkan dengan baik. Seandainya petani sukses dengan hasil taninya dan masyarakat tengah atas tidak menggunakan sumber daya alam luar negeri, mungkin Indonesia sekarang ini akan lebih makmur dan harga pasar masih relatif normal dan terjangkau oleh masyarakat bawah.
Kenaikan ini juga berakibat pada kesejahteraan rumah tangga yang sebelumnya dapat memenuhi hampir semua kebutuhannya, tapi setelah langkanya bahan-bahan pokok mereka mulai membatasinyaSeharusnya masyarakat dapat mengesampingkan kebutuhan sekunder dan tersier dan harus lebih mengutamakan kebutuhan primer yang berperan dalam kehidupan sehari-hari. Ini merupakan suatu cara yang dapat dilakukan oleh masyarakat.
Dampak ini juga berlaku bagi pekerja industri. Banyak perindustrian yang memangkas anggaran pembelian sehingga banyak pekerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja atau PHK. Banyaknya pengangguran akibat kenaikan barang-barang pokok menambah ketentraman Negara Indonesia semakin sulit terwujud.
Menurut survey yang kami lakukan di pasar-pasar tradisional, kenaikan ini drastis sekali sehingga sangat merugikan bagi para produsen dan konsumen. Dapat diperkirakan kenaikan harga barang-barang pokok mencapai 50% pertahunnya. Bahkan mungkin bisa melewati lebih dari perkiraan. Angka ini akan terus meningkat dan semakin menyulitkan masyarakat Indonesia untuk mengomsumsi hasil pribumi.
Pascanaiknya harga bahan bakar minyak, harga-harga barang
kebutuhan pokok di Makassar dilaporkan naik tinggi. Kenaikannya bervariasi
sekitar Rp 100-Rp 1.000. Beberapa barang kebutuhan pokok, seperti beras,
gula pasir, terigu, minyak goreng, ikan, dan sayur-sayuran mengalami
kenaikan cukup tinggi. Ini merupakan kenaikan yang kedua karena saat BBM
belum resmi naik barang kebutuhan pokok sudah merambat naik.
Beberapa barang yang menunjukkan kenaikan cukup tinggi adalah gula pasir, terigu, beras, dan minyak goreng kemasan. Gula pasir misalnya, yang sebelum kenaikan masih seharga Rp 5.200 per kilogram, sehari setelah kenaikan naik menjadi Rp 5.300 per kilogram dan dua hari berikutnya naik lagi menjadi Rp 5.500 per kilogram.
Sementara terigu yang sebelum kenaikan BBM masih dijual Rp 3.800 per kilogram saat ini sudah naik menjadi Rp 4.500 per kilogram atau naik Rp 700. Minyak goreng kemasan yang sebelumnya dijual Rp 6.300-Rp 6.500 per kemasan 600 ml saat ini sudah dijual Rp 7.500. Sedangkan beras, sejak Januari lalu sudah mulai naik dengan besaran Rp 250-Rp 500 per kilogram. Dengan kenaikan harga BBM ini, berarti beras juga
sudah mengalami dua kali kenaikan..
Inilah perbandingan kanaikan pertahunnya :
Masalah kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok tidak bisa dilihat sebagai sekedar masalah musiman yang sering dihadapi, terlebih jika sudah terjadi kenaikan upah dan bahan baku produksi lainnya. Saat ini sentral penyuplai kebutuhan pokok banyak dikuasai oleh pihak non pemerintah, dan ini pun menujukan bahwa pemerintah sebenarnya tidak mampu untuk mengatur berbagai kebutuhan rakyatnya, dan kenaikan harga ini selalu muncul ketika akan terjadi momentum-momentum politik seperti Pemilu, Pilgub, Pilkada.
Jadi upaya-upaya yang dilakukan pemerintah pun dilihat merupakan upaya sesaat yang hanya menunjukan kepada masyarakat bahwa pemerintah peduli terhadap kenaikan harga barang kebutuhan pokok.
Jadi, manfaatkanlah hasil produksi dengan baik. Dan supaya masyarakat dapat membatasi kebutuhannya. Pantau terus naik-turunnya harga kebutuhan pokok, apakah stabil atau tidak. Karena kalu harga terus melambung, rakyat Indonesia tidak akan bisa memenuhi kebutuhannya selain kebutuhan pokok.
PENUTUP
Kesimpulan
Dari artikel diatas dapat diambil kesimpulan, diantaranya :
1) Kenaikan harga barang-barang pokok sangat berpengaruh pada kehidupan masyarakat
2) Kenaikan harga barang-barang pokok menambah beban bagi masyarakat menengah ke bawah
3) Ibu rumah tangga kesulitan untuk mengatur kebutuhan yang harus dipenuhinya sehari-hari dengan kebutuhan yang lain
4) Berpengaruh besar pada bidang perekonomian di Indonesia
Saran
Sebaiknya, masyarakat harus belajar cara untuk mengatur kebutuhan
dengan baik, dan pintar menentukan kebutuhan-kebutuhan apa sajakah yang
harus diutamakan. Dan untuk pemerintah, masalah ini cukup serius,
sebaiknya bertindak secara tegas dan baik.
Daftar Pustaka
http://www.kompas.com/
http:// andreypeduliindonesia.wordpress.com/
http://www.lautanindonesia.com/
http://www.yahoo.com/yahooanswer/kenaikan harga baranng-banrang pokok/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.