@B13-Anugrah
Yang dimaksud
dengan kegagalan pasar adalah tidak mampuan
dari suatu perekonomian pasar untuk berfungsi secara efisien dan menimbulkan
keteguhan dan pertumbuhan ekonomi.
Kegagalan ini mendorong pemerintah untuk menjalankan beberapa kegiatan ekonomi.
Kegagalan ini mendorong pemerintah untuk menjalankan beberapa kegiatan ekonomi.
Tujuan Campur Tangan Pemerintah
Berdasarkan
kelemahan kelemahan dari mekanisme pasar seperti yang telah diterangkan diatas
dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan dari campur tangan pemerintah adalah
untuk :
1. Menjamin
agar kesamaan hak untuk setiap individu tetap wujud dan penindasan dapat
dihindarkan.
2. Menjaga
agar perekonomian dapat tumbuh dan mengalami perkembangan yang teratur dan
stabil.
3. Mengawasi
kegiatankegiatan perusahaan, terutama perusahaan perusahaan besar dapat
mempengaruhi pasar agar mereka tidak menjalankan praktek praktek monopoli yang
merugikan.
4. Menyediakan
barang bersama yaitu barang barang seperti jalan raya, polisi dan tentara yang
penggunaannya dilakukan secara kolektif oleh masyarakat untuk mempertinggi
kesejahteraan sosial masyarakat.
5. Mengawasi
agar eksternalitas kegiatan ekonomi yang merugikan masyarakat dihindari atau
dikurangi masalahnya.
Terdapat 6 (enam) faktor penyebab kegagalan pasar yaitu:
a. Kegagalan
dari persaingan (failure of competition).
b. Adanya
barang publik (public good). barang publik adalah barang yang memiliki sifat
nonrival dan noneksklusif. Ini berarti: konsumsi atas barang tersebut oleh
suatu individu tidak akan mengurangi jumlah barang yang tersedia untuk
dikonsumsi oleh individu lainnya; dan noneksklusif berarti semua orang berhak
menikmati manfaat dari barang tersebut. Sebagai contoh: jalan raya adalah barang
publik, banyaknya pengguna jalan tidak akan mengurangi manfaat dari jalan tersebut;
semua orang dapat menikmati manfaat dari jalan raya (noneksklusif); dan
jalan raya dapat digunakan pada waktu
bersamaan. Istilah barang publik sering digunakan untuk merujuk pada barang
yang noneksklusif dan barang nonrival. Ini berarti bahwa tidak mungkin mencegah
seseorang untuk tidak mengkonsumsi barang publik. Udara dapat dimasukkan
sebagai barang publik karena secara umum tidak mungkin mencegah seseorang untuk
menghirupnya. Barangbarang yang demikian itu sering disebut sebagai barang
publik murni.
c.
Eksternalitas.
Eksternalitas
timbul karena tindakan konsumsi atau produksi dari satu pihak mempunyai pengaruh
terhadap pihak yang lain dan tidak ada kompensasi yang dibayar oleh pihak yang
terkena dampak tersebut. Ada eksternalitas positif dan eksternalitas negatif. Eksternalitas
positif terjadi dalam kasus seperti dimana program kesehatan keluarga di televisi
meningkatkan kesehatan publik. Eksternalitas negatif terjadi ketika proses
dalam perusahaan menimbulkan polusi udara atau saluran air. Eksternalitas
negatif bisa dikurangi dengan regulasi dari pemerintah, pajak, atau subsidi, atau
dengan menggunakan hak properti untuk memaksa perusahaan atau perorangan untuk
menerima akibat dari usaha ekonomi mereka pada taraf yang seharusnya.
d. Pasar tidak
lengkap.
e. Kegagalan
informasi.
Kasus dimana
terdapat informasi asimetris atau ketidak pastian (informasi yang inefisien).
Informasi asimetris terjadi ketika salah satu pihak dari transaksi memiliki
informasi yanglebih banyak dan baik dari pihak yang lain. Biasanya para penjual
yang lebih tahu tentang produk tersebut daripada sang pembeli, tapi ini tidak
selalu terjadi dalam kasus ini. Contohnya, para pelaku bisnis mobil bekas
mungkin mengetahui dimana mobil tersebut telah digunakan sebagai mobil
pengantar atau taksi, informasi yang tidak tersedia bagi pembeli.
f. Adanya
pengangguran, inflasi, dan ketidakseimbangan (unemployment, and othermacroeconomic
disturbances).
Bentuk Bentuk Campur Tangan Pemerintah
1.
Membuat Peraturan peraturan:
Tujuan pokok dari peraturan pemerintah
adalah agar kegiatan kegiatan ekonomi dijalankan secara wajar dan tidak
merugikan khalayak ramai. Contohnya peraturan mengenai syarat kerja pada para
pekerja di sektor industri adalah dibuat untuk menjamin dalam pemberian gaji,
upah dan tunjangan lain yang wajar dan tidak menindas. Contoh lain peraturan
mengenai lokasi pengembangan perusahaan yang bertujuan agar industri tidak Dikembangkan
secara sembarangan, sehingga kegiatan industri ini tidak mengganggu masyarakat
sekitar dan menghindari pencemaran udara. Peraturan dibuat oleh pemerintah
meliputi berbagai aspek kegiatan ekonomi, bukan saja terbatas pada kegiatan dan
pendirian industri tetapi juga kegiatan ekspor impor, perbaikan lalu lintas,
pengembangan perusahaan dan aspek kegiatan ekonomi lainnnya.
2.
Menjalankan Kebijakan Fiskal dan Moneter
Kebijakan Fiskal adalah Strategi dan
langkah-langkah pemerintah dalam pengeluarannya dan dalam sistem dan cara cara pengumpulan
pajak. Kebijakan Moneter adalah langkah langkah pemerintah untuk mempengaruhi
situasi keuangan dalam perekonomian, yaitu mempengaruhi suku bunga, operasi
bankbank dan mengatur jumlah uang yang beredar. Kedua kebijakan ini sangat
penting dalam mengatur kegiatan ekonomi. Perekonomian selalu menghadapi masalah
inflasi dan pengangguran, kebijakan ini merupakan tindakan untuk mengatasi kenaikan
harga dan kekurangan pekerjaan.
3. Melakukan
Kegiatan Ekonomi Secara Langsung :
Dalam kegiatan ekonomi terdapat perbedaan nyata antara keuntungan yang
dinikmati oleh orang yang melakukannya (keuntungan pribadi) dan keuntungan yang
diperoleh masyarakat secara menyeluruh (keuntungan sosial). Adakalanya
seseorang memperoleh keuntungan yang besar dalam kegiatan ekonomi yang
dijalankan tetapi masyarakat mengalami kerugian. Contohnya adalah kegiatan
pendidikan. Pendidikan memberi kemungkinan untung yang besar apabila sepenuhnya
dijalankan oelh pihak swasta, sedang pada masyarakat merupakan kerugian karena
biaya yang besar dalam memperoleh pendidikan. Tindakan masyarakat menyediakan
pendidikan kepada sebagian besar anakanak yang memerlukan dapat menghindari pengeluaran
yang sangat besar untuk pendidikan.
Kegagalan Pemerintah
Dalam
menjalankan peran-perannya sebagaimana di atas, pemerintah tidak selalu berhasil.
Secara sitematis malah sering terjadi kegagalan pemerintah (government failure).
Dalam istilah Krueger (1990) telah terjadi kegagalan pemerintah secara kolosal
(colosal government failures). Hal many tidak jarang memunculkan pula pendapat
bahwa negara (pemerintah) merupakan penyebab utama dari persolaan-persoalan di
negara modern, dan bukannya sebuah penyelesaian.
Merujuk pada
Krueger (1990) kegagalan pemerintah dapat dikelompokkan menjadi dua jenis :
omossion failures dan commision failures. Commision failures misalnya pada BUMN
yang ongkosnya mahal dan tidak efisien, ketidakefisienan dan pemborosan dalam program-program
investasi pemerintah, kontrol pemerintah yang terlalu jauh dan mahal biayanya
atas aktivitas sektor swasta, maupun defisit anggaran pemerintah yang disebabkan
oleh defisit BUMN dan mendorong inflasi yang tinggi dengan konsekuensi lanjutannya
adalah terhadap alokasi sumber daya, perilaku tabungan maupun alokasi investasi
swasta. Sedangkan failures of omossion misalnya memburuknya fasilitas transportasi
dan komunikasi yang menyebabkan naiknya biaya aktivitas sektor swasta maupun
sektor publik, pemeliharaan fixed nominal exchange rate berhadapan dengan Iaju
inflasi yang begitu cepat yang disokong dengan exchange control dan lisensi
impor, kegagalan memelihara fasilitas infrastruktur yang ada. Produk ikutan
dari kedua jenis kegagalan pemerintah tersebut adalah munculnya korupsi
besar-besaran dan begitu nyata. Pemerintah justru berubah menjadi pemburu rente
(rent seeking) atau bahkan menjadi predator, seperti di zaire (rezim Mobutu),
Filipina (Marcos), Haiti (Duvaliers), Nicaragua (Samoza), dan masih banyak lagi
(Bardhan, 1990), tidak terkecuali Indonesia terutama di bawah Suharto. Korupsi
yang tinggi biasanya dialami oleh negara sedang berkembang atau negara yang
memiliki gaya kepemimpinan otoriter.
Daftar Pustaka
:
Fachri, S. Faktor Penyebab
kegagalan Pasar. 2010. http://saefulfachri.blogspot.co.id/2010/07/faktorpenyebabkegagalanpasar.Html
(Diakses 13-03-2017)
Sasana, Hadi. Kegagalan pemerintah
dalam Pembangunan. (Diakses 13-03-2017)
Anonim. Kegagalan pasar dan
Campur Tangan Pemerintah. 2013. http://akunumum.blogspot.co.id/2013/04/kegagalanpasardancampurtangan.html.
(Diakses 13-03-2017)
Sekar, Nisa. Kegagalan Pasar.
Market Failure. 2015. http://nissasekarm.blogspot.co.id/2015/04/kegagalanpasarmarketfailure.html.
(Diakses 13-03-2017)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.