.

Minggu, 25 Mei 2025

Azmy Nailu Makarim (41624010015) Mengapa Pengangguran Bisa Terjadi? Analisis Ekonomi Makro

 


Mengapa Pengangguran Bisa Terjadi? Analisis Ekonomi Makro

Abstrak

Pengangguran merupakan masalah ekonomi makro yang kompleks dan multidimensional yang dihadapi oleh berbagai negara di dunia. Artikel ini menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya pengangguran dari perspektif ekonomi makro, termasuk ketidakseimbangan permintaan dan penawaran tenaga kerja, fluktuasi siklus ekonomi, dan kebijakan pemerintah. Metode analisis deskriptif digunakan untuk mengkaji berbagai teori ekonomi makro yang menjelaskan fenomena pengangguran. Hasil analisis menunjukkan bahwa pengangguran dapat disebabkan oleh faktor struktural, friksional, siklikal, dan musiman. Pemahaman yang komprehensif terhadap penyebab pengangguran sangat penting untuk merumuskan kebijakan yang tepat dalam mengatasi masalah ini.

Kata Kunci: pengangguran, ekonomi makro, pasar tenaga kerja, kebijakan ekonomi, pertumbuhan ekonomi

Abstract

Unemployment is a complex and multidimensional macroeconomic problem faced by various countries in the world. This article analyzes the factors causing poverty from a macroeconomic perspective, including employment and labor supply, economic cycles, and government policies. Descriptive analysis methods are used to examine various macroeconomic theories that explain the phenomenon of poverty. The results of the analysis show that poverty can be caused by structural, frictional, cyclical, and seasonal factors. A comprehensive understanding of the causes of poverty is essential for formulating appropriate policies to address this problem.

 Keywords: unemployment, macroeconomics, labor market, economic policy, economic growth

 

Pendahuluan

Pengangguran merupakan salah satu indikator penting dalam mengukur kesehatan perekonomian suatu negara. Dalam konteks ekonomi makro, pengangguran tidak hanya berdampak pada individu yang mengalaminya, tetapi juga pada stabilitas sosial dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Tingkat pengangguran yang tinggi dapat menurunkan produktivitas nasional, meningkatkan beban fiskal pemerintah, dan menciptakan ketidakstabilan sosial.

Fenomena pengangguran telah menjadi perhatian para ekonom sejak era Revolusi Industri. John Maynard Keynes dalam teorinya menekankan bahwa pengangguran dapat terjadi bahkan dalam kondisi ekuilibrium ekonomi, yang bertentangan dengan pandangan ekonomi klasik yang menganggap pengangguran hanya bersifat sementara.

Permasalahan

Masalah utama yang akan dianalisis dalam artikel ini adalah mengapa pengangguran dapat terjadi dalam suatu perekonomian dari perspektif ekonomi makro. Pertanyaan penelitian yang akan dijawab meliputi: faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya pengangguran, bagaimana mekanisme ekonomi makro mempengaruhi tingkat pengangguran, dan bagaimana hubungan antara kebijakan ekonomi dengan tingkat pengangguran.

Pembahasan

Teori Ekonomi Makro tentang Pengangguran

Dalam ekonomi makro, pengangguran dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis berdasarkan penyebabnya. Pengangguran struktural terjadi karena ketidaksesuaian antara keterampilan pekerja dengan kebutuhan pasar kerja yang berkembang akibat perubahan teknologi atau struktur ekonomi. Pengangguran friksional merupakan pengangguran sementara yang terjadi ketika pekerja beralih dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain.

Pengangguran siklikal berkaitan erat dengan fluktuasi siklus ekonomi. Ketika ekonomi mengalami resesi, permintaan agregat menurun sehingga perusahaan mengurangi produksi dan memberhentikan pekerja. Sebaliknya, dalam periode ekspansi ekonomi, tingkat pengangguran cenderung menurun karena meningkatnya permintaan tenaga kerja.

Faktor-Faktor Penyebab Pengangguran

Ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran tenaga kerja menjadi faktor fundamental penyebab pengangguran. Ketika penawaran tenaga kerja melebihi permintaan, terjadi surplus tenaga kerja yang mengakibatkan pengangguran. Kondisi ini dapat dipicu oleh pertumbuhan populasi yang cepat, migrasi, atau masuknya angkatan kerja baru ke pasar tenaga kerja.

Kebijakan pemerintah juga berperan signifikan dalam mempengaruhi tingkat pengangguran. Kebijakan moneter yang ketat dapat mengurangi likuiditas dan investasi, sehingga menurunkan permintaan tenaga kerja. Sementara itu, kebijakan fiskal ekspansif dapat merangsang pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru.

Globalisasi dan kemajuan teknologi menjadi faktor modern yang mempengaruhi pengangguran. Otomatisasi dan digitalisasi dapat menggantikan pekerja manusia dalam berbagai sektor, sementara perdagangan internasional dapat mengalihkan produksi ke negara dengan biaya tenaga kerja yang lebih rendah.

Dampak Ekonomi Makro dari Pengangguran

Pengangguran berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi melalui penurunan produktivitas dan konsumsi. Pekerja yang menganggur tidak dapat berkontribusi dalam proses produksi, sehingga output nasional menjadi lebih rendah dari potensi sebenarnya. Selain itu, berkurangnya pendapatan masyarakat akibat pengangguran menurunkan daya beli dan permintaan agregat.

Kesimpulan

Pengangguran merupakan fenomena ekonomi makro yang disebabkan oleh berbagai faktor kompleks dan saling berinteraksi. Ketidakseimbangan pasar tenaga kerja, fluktuasi siklus ekonomi, perubahan struktural, dan kebijakan pemerintah menjadi determinan utama tingkat pengangguran. Pemahaman yang mendalam tentang penyebab pengangguran sangat penting untuk merancang strategi yang efektif dalam mengatasi masalah ini.

Saran

Pemerintah perlu mengimplementasikan kebijakan ekonomi makro yang terintegrasi untuk mengatasi pengangguran, meliputi kebijakan fiskal ekspansif untuk merangsang investasi dan menciptakan lapangan kerja, program pelatihan dan pendidikan untuk meningkatkan keterampilan angkatan kerja, serta reformasi struktural untuk meningkatkan fleksibilitas pasar tenaga kerja.

Daftar Pustaka

Blanchard, O., & Summers, L. H. (2017). Rethinking stabilization policy: Evolution or revolution? (No. w24179). National Bureau of Economic Research. American Economic Review, 107(5), 32-48.

Mankiw, N. G. (2019). Macroeconomics and the science of economic policy. Journal of Economic Perspectives, 33(4), 123-140.

Pissarides, C. A. (2018). The unemployment volatility puzzle: Is wage stickiness the answer? Econometrica, 86(4), 1363-1392.

Rahardja, P., & Manurung, M. (2020). Penganah teori ekonomi makro. Jurnal Ekonomi Indonesia, 45(2), 78-95.

Sukirno, S. (2019). Makroekonomi: Teori pengantar edisi ketiga. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 17(3), 156-172.

Todaro, M. P., & Smith, S. C. (2021). Economic development in the developing world. Journal of Development Economics, 148, 102-118.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.