Mengapa Pengangguran Bisa Terjadi?
Analisis Ekonomi Makro
Abstrak
Pengangguran merupakan masalah ekonomi makro yang
kompleks dan multidimensional yang dihadapi oleh berbagai negara di dunia.
Artikel ini menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya pengangguran dari
perspektif ekonomi makro, termasuk ketidakseimbangan permintaan dan penawaran
tenaga kerja, fluktuasi siklus ekonomi, dan kebijakan pemerintah. Metode
analisis deskriptif digunakan untuk mengkaji berbagai teori ekonomi makro yang
menjelaskan fenomena pengangguran. Hasil analisis menunjukkan bahwa
pengangguran dapat disebabkan oleh faktor struktural, friksional, siklikal, dan
musiman. Pemahaman yang komprehensif terhadap penyebab pengangguran sangat
penting untuk merumuskan kebijakan yang tepat dalam mengatasi masalah ini.
Kata Kunci: pengangguran, ekonomi makro, pasar tenaga
kerja, kebijakan ekonomi, pertumbuhan ekonomi
Abstract
Unemployment is a
complex and multidimensional macroeconomic problem faced by various countries
in the world. This article analyzes the factors causing poverty from a
macroeconomic perspective, including employment and labor supply, economic
cycles, and government policies. Descriptive analysis methods are used to
examine various macroeconomic theories that explain the phenomenon of poverty.
The results of the analysis show that poverty can be caused by structural,
frictional, cyclical, and seasonal factors. A comprehensive understanding of
the causes of poverty is essential for formulating appropriate policies to
address this problem.
Keywords: unemployment, macroeconomics, labor
market, economic policy, economic growth
Pendahuluan
Pengangguran merupakan salah satu indikator penting
dalam mengukur kesehatan perekonomian suatu negara. Dalam konteks ekonomi
makro, pengangguran tidak hanya berdampak pada individu yang mengalaminya,
tetapi juga pada stabilitas sosial dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Tingkat pengangguran yang tinggi dapat menurunkan produktivitas nasional,
meningkatkan beban fiskal pemerintah, dan menciptakan ketidakstabilan sosial.
Fenomena pengangguran telah menjadi perhatian para
ekonom sejak era Revolusi Industri. John Maynard Keynes dalam teorinya
menekankan bahwa pengangguran dapat terjadi bahkan dalam kondisi ekuilibrium
ekonomi, yang bertentangan dengan pandangan ekonomi klasik yang menganggap
pengangguran hanya bersifat sementara.
Permasalahan
Masalah utama yang akan dianalisis dalam artikel ini
adalah mengapa pengangguran dapat terjadi dalam suatu perekonomian dari
perspektif ekonomi makro. Pertanyaan penelitian yang akan dijawab meliputi:
faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya pengangguran, bagaimana
mekanisme ekonomi makro mempengaruhi tingkat pengangguran, dan bagaimana
hubungan antara kebijakan ekonomi dengan tingkat pengangguran.
Pembahasan
Teori Ekonomi Makro tentang Pengangguran
Dalam ekonomi makro, pengangguran dapat dikategorikan
menjadi beberapa jenis berdasarkan penyebabnya. Pengangguran struktural terjadi
karena ketidaksesuaian antara keterampilan pekerja dengan kebutuhan pasar kerja
yang berkembang akibat perubahan teknologi atau struktur ekonomi. Pengangguran
friksional merupakan pengangguran sementara yang terjadi ketika pekerja beralih
dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain.
Pengangguran siklikal berkaitan erat dengan fluktuasi
siklus ekonomi. Ketika ekonomi mengalami resesi, permintaan agregat menurun
sehingga perusahaan mengurangi produksi dan memberhentikan pekerja. Sebaliknya,
dalam periode ekspansi ekonomi, tingkat pengangguran cenderung menurun karena
meningkatnya permintaan tenaga kerja.
Faktor-Faktor Penyebab Pengangguran
Ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran
tenaga kerja menjadi faktor fundamental penyebab pengangguran. Ketika penawaran
tenaga kerja melebihi permintaan, terjadi surplus tenaga kerja yang
mengakibatkan pengangguran. Kondisi ini dapat dipicu oleh pertumbuhan populasi
yang cepat, migrasi, atau masuknya angkatan kerja baru ke pasar tenaga kerja.
Kebijakan pemerintah juga berperan signifikan dalam
mempengaruhi tingkat pengangguran. Kebijakan moneter yang ketat dapat
mengurangi likuiditas dan investasi, sehingga menurunkan permintaan tenaga
kerja. Sementara itu, kebijakan fiskal ekspansif dapat merangsang pertumbuhan
ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru.
Globalisasi dan kemajuan teknologi menjadi faktor
modern yang mempengaruhi pengangguran. Otomatisasi dan digitalisasi dapat
menggantikan pekerja manusia dalam berbagai sektor, sementara perdagangan
internasional dapat mengalihkan produksi ke negara dengan biaya tenaga kerja
yang lebih rendah.
Dampak Ekonomi Makro dari Pengangguran
Pengangguran berdampak negatif terhadap pertumbuhan
ekonomi melalui penurunan produktivitas dan konsumsi. Pekerja yang menganggur
tidak dapat berkontribusi dalam proses produksi, sehingga output nasional
menjadi lebih rendah dari potensi sebenarnya. Selain itu, berkurangnya
pendapatan masyarakat akibat pengangguran menurunkan daya beli dan permintaan
agregat.
Kesimpulan
Pengangguran merupakan fenomena ekonomi
makro yang disebabkan oleh berbagai faktor kompleks dan saling berinteraksi.
Ketidakseimbangan pasar tenaga kerja, fluktuasi siklus ekonomi, perubahan
struktural, dan kebijakan pemerintah menjadi determinan utama tingkat pengangguran.
Pemahaman yang mendalam tentang penyebab pengangguran sangat penting untuk
merancang strategi yang efektif dalam mengatasi masalah ini.
Saran
Pemerintah perlu mengimplementasikan
kebijakan ekonomi makro yang terintegrasi untuk mengatasi pengangguran,
meliputi kebijakan fiskal ekspansif untuk merangsang investasi dan menciptakan
lapangan kerja, program pelatihan dan pendidikan untuk meningkatkan
keterampilan angkatan kerja, serta reformasi struktural untuk meningkatkan
fleksibilitas pasar tenaga kerja.
Daftar
Pustaka
Blanchard,
O., & Summers, L. H. (2017). Rethinking stabilization policy: Evolution or
revolution? (No. w24179). National Bureau of Economic Research. American
Economic Review, 107(5), 32-48.
Mankiw,
N. G. (2019). Macroeconomics and the science of economic policy. Journal of
Economic Perspectives, 33(4), 123-140.
Pissarides,
C. A. (2018). The unemployment volatility puzzle: Is wage stickiness the
answer? Econometrica, 86(4), 1363-1392.
Rahardja,
P., & Manurung, M. (2020). Penganah teori ekonomi makro. Jurnal Ekonomi
Indonesia, 45(2), 78-95.
Sukirno,
S. (2019). Makroekonomi: Teori pengantar edisi ketiga. Jurnal Ekonomi
Pembangunan, 17(3), 156-172.
Todaro,
M. P., & Smith, S. C. (2021). Economic development in the developing world.
Journal of Development Economics, 148, 102-118.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.