Oleh : MEIDY DWI HARTANTO
ABSTRAK
Dalam lingkungan bisnis yang kian kompetitif, penerapan strategi inovatif seperti penjualan daring via media sosial dan platform e-commerce menjadi sangat krusial untuk mencapai pertumbuhan.
Pengalaman yang dialami konsumen, mulai dari melihat iklan hingga menggunakan barang, memegang peranan penting dalam menentukan kepuasan dan kesetiaan pelanggan. Ketika pengalaman serta kepuasan pelanggan tercapai, mereka lebih cenderung melakukan pembelian kembali dan merekomendasikan produk pada orang lain.Studi
ini menekankan bahwa faktor seperti kualitas produk, pelayanan, tarif, dan
kemudahan akses memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan.
Tingkat kepuasan yang tinggi dapat meningkatkan kesetiaan dan memberikan efek
positif bagi perusahaan, seperti peningkatan penjualan serta penghematan biaya.
Sebaliknya, perusahaan yang tidak berhasil menjaga kesetiaan pelanggan dapat
terancam kalah dalam persaingan pasar.
Penelitian
ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak dari kualitas layanan dan pengalaman
pelanggan terhadap kesetiaan. Diharapkan hasilnya bisa memberikan panduan bagi
perusahaan dalam memperkuat hubungan jangka panjang dengan pelanggan melalui
peningkatan layanan dan pengalaman konsumen.
Kata Kunci:
Pengalaman
pelanggan, kualitas produk, pembelian ulang, loyalitas pelanggan
Pendahuluan
Saat
ini dunia bisnis semakin berubah, hal itu disebabkan oleh ketatnya persaingan
antara para pembisnis, supaya bisa bertahan dalam persaingan dunia bisnis,
diharapkan pembisnis harus memiliki idea yang kreatif dan harus melakukan
terobosan baru, serta harus bisa melihat ada atau tidaknya suatu peluang bagi
bisnisnya untuk dapat terus berkembang. Saat ini salah satu cara yang sangat
pesat untuk mengembangkan bisnis adalah dengan bisnis online melalui social
media atau melalui platform perdagangan online yang sangat trend saat ini.
Pengalaman
konsumen dimulai pada saat konsumen melihat promosi, kemudian memutuskan untuk
membeli dan menggunakan suatu produk, serta keadaan yang terjadi pada saat
melihat promosi sampai pada akhirnya membeli dan menggunakan produk tersebut
merupakan pengalaman bagi konsumen.
Jika
kepuasan konsumen dalam pelayanan dan pengalaman dalam menggunakan suatu produk
terpenuhi, diprediksi konsumen pasti membuat transaksi ulang produk secara
berulang (Kotler & Keller, 2012). Dalam hal ini konsumen juga dapat
menyarankan produk tersebut kepada orang-orang disekitarnya untuk membeli dan
menggunakan produk tersebut.
Menurut
(Lupiyoadi, 2010) ada lima hal penentu tingkat kepuasan konsumen, antara lain: kualitas
produk, kualitas layanan, faktor emosional, harga serta biaya, dan kemudahan
dalam memperoleh produk. Hal ini adalah bentuk penilaian dari produk tersebut
dalam meningkatkan kepuasan konsumen supaya terpenuhi. Hal ini dapat diukur
dari seberapa pembeli berpendapat bahwa produk tersebut dihargai sesuai atau
tidak sesuainya dengan pengorbanannya dalam memperoleh produk tersebut.
Mempertahankan
konsumen saat ini lebih menguntungkan dibanding mencari pelanggan baru. Karena
itu, loyalitas pelanggan perlu diciptakan dan dipertahankan (Kotler &
Keller, 2016). Pengalaman menggunakan aplikasi mempengaruhi loyalitas
pelanggan. Faktor lain yang mempengaruhi loyalitas pelanggan adalah kepuasan
pelanggan.
Salah
satu kunci keberhasilan agar mendapatkan keuntungan yang tinggi dalam berbisnis
adalah dengan mempertahankan loyalitas pelanggan (Anggraeni, 2016).
Mempertahankan kesetiaan pelanggan akan berdampak positif sebaliknya jika tidak
mempertahankan kesetiaan pelanggan akan berdampak negatif. Dampak positif dari
perusahaan yang mampu mempertahankan kesetiaan pelanggannya adalah seperti
biaya yang dikeluarkan sedikit, mampu meningkatkan penjualan silang, serta
dapat mengurangi biaya kerugian, sedangkan dampak negatif dari perusahaan yang
tidak memperhatikan loyalitas pelanggan yaitu nilai tambah perusahaan tidak ada
dan kalah dalam bersaing atau berkompetensi dalam bisnis (Juni, 2017). Menjaga
loyalitas pelanggan sangat penting dalam berbisnis hal ini untuk
keberlangsungan jangka panjang. Untuk itu, perusahaan dapat memenuhi keinginan
dari pelanggan seperti dengan memberikan pelayanan dan pengalaman yang positif
ke palanggan dan nantinya dapat mengakibatkan pelanggan tertarik untuk belanja
kembali (Suryadi, 2019). Menurut anggapan Griffin (2013:4) yang mempengaruhi loyalitas
pelanggan meliputi kualitas produk, pengalaman, kepercayaan, dan kualitas
layanan yang diberikan kepada pelanggan. Kualitas pelayanan serta pengalaman
pelanggan merupakan parameter yang digunakan dalam penelitian ini. Khususnya
untuk bisnis, kualitas layanan dan pengalaman pelanggan merupakan elemen yang
sangat penting dan peneliti memilih keduanya karena dapat memengaruhi keinginan
pelanggan untuk menggunakan layanan dan produk yang diberikan. Menurut Gautama
(2012) kualitas layanan dan pengalaman memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap loyalitas pelanggan. Pelanggan yang lebih puas dengan layanan atau
produk perusahaan semakin besar kemungkinan mereka akan menggunakannya lagi.
Hal ini secara tidak langsung akan mampu mempertahankan pelanggan yang lama dan
menumbuhkan pelanggan baru, sebab mereka merasa dihargai ketika menggunakan
jasa atau produk layanan yang disediakan (Alfi Layli Rohmatin, 2021)
Permasalahan
Berdasarkan
dari pendahuluan masalah di atas, dapat dirumuskan permasalahan yaitu:
a. Pengaruh
Pengalaman terhadap Loyalitas Pelanggan
b. Pengaruh
Kepuasan terhadap Loyalitas Pelanggan
c. Pengaruh
kualitas produk terhadap pembelian ulang
Pembahasan
a. Pengaruh
Pengalaman terhadap Loyalitas Pelanggan
Pengalaman
pelanggan merupakan salah satu faktor kunci yang menentukan loyalitas terhadap
sebuah merek atau layanan. Pengalaman ini mencakup seluruh interaksi yang
dialami pelanggan selama proses pembelian, penggunaan produk, atau layanan yang
diberikan. Komponen utama yang sering menjadi fokus adalah kualitas layanan,
kesesuaian dengan ekspektasi, dan nilai emosional yang dirasakan pelanggan.
Pengalaman
pelanggan melibatkan aspek emosional, sensorik, dan kognitif. Faktor seperti
kemudahan proses pembelian, sikap ramah dari staf, personalisasi layanan, serta
kualitas produk menjadi penentu utama. Dalam konteks ini, pengalaman pelanggan
yang positif mampu membangun hubungan emosional yang kuat antara pelanggan dan
merek.
Loyalitas
pelanggan tidak hanya didasarkan pada manfaat praktis dari produk tetapi juga
pada bagaimana pelanggan merasa dihargai. Pengalaman yang menyenangkan sering
kali menghasilkan kepuasan yang tinggi, yang menjadi landasan untuk loyalitas
afektif. Misalnya, pelanggan yang merasa diberi perhatian khusus atau
mendapatkan layanan yang melampaui ekspektasi akan lebih cenderung kembali dan
bahkan merekomendasikan merek tersebut kepada orang lain.
Menurut
penelitian, pengalaman yang mendalam, seperti yang dijelaskan oleh teori
experiential marketing Schmitt (1999), melibatkan lima elemen utama: sense
(pengalaman sensorik), feel (emosi), think (stimulus intelektual), act
(perilaku), dan relate (hubungan). Semua elemen ini saling melengkapi untuk
menciptakan pengalaman holistik yang mendorong loyalitas.
b. Pengaruh
Kepuasan terhadap Loyalitas Pelanggan
Kepuasan pelanggan
merupakan elemen penting dalam membangun loyalitas terhadap sebuah merek atau
layanan. Kepuasan pelanggan mengacu pada sejauh mana produk atau layanan
memenuhi atau melampaui ekspektasi konsumen. Dalam banyak studi, ditemukan
bahwa kepuasan yang tinggi memiliki dampak positif terhadap loyalitas
pelanggan, yang mencakup niat untuk membeli ulang, mengurangi kemungkinan
beralih ke merek lain, dan memberikan rekomendasi kepada orang lain.
Kepuasan menciptakan
hubungan emosional yang positif antara pelanggan dan merek. Pelanggan yang puas
cenderung merasa percaya pada merek dan lebih mungkin kembali untuk melakukan
pembelian ulang. Studi oleh Oliver (1999) menjelaskan bahwa kepuasan adalah
tahap awal dari loyalitas, yang berkembang menjadi komitmen jangka panjang
ketika konsumen merasakan konsistensi dalam kualitas layanan atau produk.
Pelanggan yang puas
sering kali menjadi pendukung merek. Mereka tidak hanya kembali membeli tetapi
juga merekomendasikan merek kepada orang lain, menciptakan efek word-of-mouth
yang positif. Reputasi yang kuat dari sebuah merek dapat memperkuat loyalitas
pelanggan secara kolektif.
Dalam pasar yang
kompetitif, tingkat kepuasan yang tinggi dapat menjadi pembeda antara satu
merek dengan yang lain. Pelanggan yang puas cenderung lebih toleran terhadap
kenaikan harga atau kekurangan kecil dalam layanan karena mereka merasa merek
tersebut memberikan nilai lebih dibanding pesaingnya.
c. Pengaruh
kualitas produk terhadap pembelian ulang
Kualitas produk adalah
salah satu faktor utama yang memengaruhi keputusan konsumen untuk melakukan
pembelian ulang. Kualitas produk mencerminkan sejauh mana produk dapat memenuhi
atau melampaui harapan pelanggan berdasarkan atribut-atribut seperti daya
tahan, performa, estetika, dan keandalan. Produk yang berkualitas tinggi sering
kali menciptakan pengalaman positif bagi konsumen, yang kemudian mendorong
loyalitas dan keputusan pembelian ulang, hal yang berkaitan dari pengaruh
tersebut :
· Kinerja
(Performance)
Kinerja produk yang sesuai atau bahkan
melampaui ekspektasi pelanggan menjadi kunci utama dalam memastikan kepuasan
mereka. Contohnya, produk elektronik dengan spesifikasi unggul yang sesuai
dengan deskripsi akan lebih mungkin dipilih kembali oleh pelanggan.
· Daya
Tahan (Durability)
Produk yang memiliki masa pakai lebih lama
dan tetap berfungsi dengan baik memberikan nilai tambah bagi pelanggan. Hal ini
meningkatkan kepercayaan dan keinginan pelanggan untuk membeli kembali produk
yang sama di masa depan.
· Keandalan
(Reliability)
Produk yang secara konsisten berfungsi
tanpa kerusakan atau masalah teknis memperkuat persepsi positif pelanggan
terhadap merek.
· Kesesuaian
(Conformance)
Produk yang sesuai dengan standar atau
deskripsi yang dijanjikan kepada konsumen menciptakan rasa kepercayaan.
· Estetika
dan Desain
Estetika produk, termasuk kemasan yang menarik, sering
kali menjadi daya tarik tambahan yang mendorong konsumen untuk memilih kembali
produk tersebut.
Kesimpulan
Kesimpulan tentang pengalaman konsumen
mempengaruhi loyalitas dan keputusan pembelian ulang sebagai berikut:
· Kualitas
produk berperan penting dalam keputusan pembelian ulang. Dengan memastikan
produk memenuhi harapan pelanggan dalam hal kinerja, keandalan, dan estetika,
perusahaan dapat menciptakan loyalitas dan memperkuat posisi pasar.
· Kepuasan
pelanggan adalah dasar loyalitas. Dengan memberikan kualitas layanan yang
konsisten, produk yang andal, dan pengalaman positif, perusahaan dapat
membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan.
· Pengalaman
pelanggan berpengaruh dalam membangun loyalitas dan mendorong pembelian ulang.
Faktor seperti kualitas layanan, keterlibatan emosional, dan personalisasi
sangat penting untuk mempertahankan pelanggan dan meningkatkan keunggulan
kompetitif.
Saran
Saran mengenai pengalaman konsumen
mempengaruhi loyalitas dan keputusan pembelian ulang sebagai berikut:
· Menjaga
dan Meningkatkan Kualitas Produk: Perusahaan harus memastikan produk tetap
memenuhi harapan pelanggan dari segi kinerja, keandalan, dan desain.
Peningkatan kualitas produk secara berkelanjutan akan mendorong pembelian
ulang.
· Meningkatkan
Layanan Pelanggan: Memberikan layanan yang konsisten dan responsif sangat
penting untuk kepuasan pelanggan. Pelayanan yang baik dan cepat tanggap
terhadap masalah pelanggan akan memperkuat hubungan dan meningkatkan loyalitas.
· Pengalaman
Pelanggan yang Memuaskan: Fokus pada menciptakan pengalaman positif, termasuk
elemen emosional dan personalisasi layanan. Menggunakan data pelanggan untuk
memberikan layanan yang lebih disesuaikan dapat memperkuat ikatan dengan
pelanggan.
· Menerapkan
Program Loyalitas: Program loyalitas yang menawarkan reward atau insentif bagi
pelanggan setia dapat meningkatkan kemungkinan pembelian ulang dan memperkuat
hubungan jangka panjang.
· Mengumpulkan
Umpan Balik Pelanggan: Secara aktif meminta umpan balik dari pelanggan dan
menindaklanjuti untuk perbaikan akan menunjukkan perhatian terhadap kebutuhan
mereka, membangun kepercayaan dan meningkatkan kepuasan.
Daftar Pustaka
· Agustina,
& Julitriarsa, D. (n.d.). Pengaruh Pengalaman Konsumen dan Kepuasan Konsumen
Terhadap Niat Beli Ulang Pada Pembelian Produk Skincare di E-Commerce Shopee.
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, Yogyakarta, Indonesia.
· Audina,
C., & Rakhman, A. (n.d.). Pengalaman dan Kepuasan Berpengaruh Positif
terhadap Loyalitas Pelanggan GoFood di Jakarta. Departemen Manajemen, Institut
Bisnis dan Informatika Indonesia, Jakarta, Indonesia.
· Suryantini,
I. G. A. A., & Sujana, I. N. (n.d.). Pengaruh Kualitas Pelayanan dan
Pengalaman Pelanggan Terhadap Loyalitas Pelanggan Shopee di Kota Singaraja.
Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia.
· Anggraeni,
D. P., Kumadji, S., & Sunarti, S. (2016). Pengaruh Kualitas Produk Terhadap
Kepuasan Dan Loyalitas Pelanggan (Survei pada Pelanggan Nasi Rawon di Rumah
Makan Sakinah Kota Pasuruan). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 37(1).
· Griffin,
Jill. (2013). Customer Loyalty: Menumbuhkan dan mempertahankan kesetiaan
pelanggan. Jakarta: Erlangga
· Lupiyoadi
dan Hamdani. 2010. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.