@C06-Bendy, @Proyek-11
Oleh Bendy Emeraldi Alvaro
Abstrak
Dalam artikel kali
ini saya akan membahas tingkat pengganguran yang terjadi di Provinsi Jawa
Barat.
KataKunci
Pengangguran,
Inflasi
Pendahuluan
Pengangguran
merupakan momok yang sangat sulit untuk diberantas di setiap negara. Banyak
sekali tidak tersedianya lapangan pekerjaan, Tenaga ahli pun sangat sedikit,
berbagai upaya telah dilakukan oleh setiap negara untuk mengurangi tingkat
pengangguran. Seperti memberi pelatihan, berupa ilmu dan keahlian.
Permasalahan
Apa pengertian
inflasi dan pengangguran?
Bagaimana kondisi
pengangguran di daerah Jawa Barat?
Pembahasan
Kenaikan harga barang dapat bersifat sementara atau
berlangsung terus-menerus. Ketika kenaikan tersebut berlangsung dalam waktu
yang lama dan terjadi hampir pada seluruh barang dan jasa maka gejala ini
disebut inflasi. Jadi, kenaikan harga pada satu atau dua jenis barang tidak
dapat dikategorikan sebagai inflasi.
Dengan demikian, inflasi (inflation) adalah
kenaikan harga barang-barang yang bersifat umum dan terus-menerus. Lawan dari
inflasi adalah deflasi (deflation), yaitu kondisi di mana tingkat harga
mengalami penurunan terus-menerus.
Dalam sensus penduduk 2001 mendefinisikan pengangguran
sebagai orang yang tidak bekerja sama sekali atau bekerja kurang dari dua hari
selama seminggu sebelum pencacahan dan berusaha memperoleh pekerjaan (BPS,
2001: 8).
Menurut Sukirno (2004: 28) pengangguran adalah jumlah tenaga kerja dalam perekonomian yang secara aktif mencari pekerjaan tetapi belum memperolehnya.
Menurut Sukirno (2004: 28) pengangguran adalah jumlah tenaga kerja dalam perekonomian yang secara aktif mencari pekerjaan tetapi belum memperolehnya.
Provinsi Jabar hingga saat ini dinilai belum terbebas dari pengangguran.
Angka pengangguran di Jawa Barat meningkat dalam
setahun terakhir, dari 9,08 persen pada 2012 menjadi 9,22 persen atau mencapai
1,87 juta orang, menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) provinsi.
Peningkatan angka tersebut terjadi meski ada kenaikan pertumbuhan ekonomi provinsi pada kuartal tiga 2013 sebesar 2,37 persen dibandingkan kuartal dua.
Peningkatan angka tersebut terjadi meski ada kenaikan pertumbuhan ekonomi provinsi pada kuartal tiga 2013 sebesar 2,37 persen dibandingkan kuartal dua.
Kepala bidang statistik sosial BPS Jawa Barat, Dyah
Anugrah mengatakan, peningkatan angka pengangguran itu terjadi karena penyerapan
tenaga kerja pada sektor industri padat karya melemah.
Beberapa faktor mempengaruhi hal tersebut, ujarnya, diantaranya kenaikan harga bahan bakar minyak, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika, kenaikan tarif dasar listrik dan kenaikan ongkos produksi. Kondisi tersebut berdampak pada melemahnya sektor industri padat karya yang umumnya adalah industri skala kecil atau mikro, katanya.
Beberapa faktor mempengaruhi hal tersebut, ujarnya, diantaranya kenaikan harga bahan bakar minyak, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika, kenaikan tarif dasar listrik dan kenaikan ongkos produksi. Kondisi tersebut berdampak pada melemahnya sektor industri padat karya yang umumnya adalah industri skala kecil atau mikro, katanya.
Berdasarkan proyeksi rencana tenaga kerja Provinsi
Jabar, kata dia, pada 2018 diperkirakan akan ada 21.281.914 kesempatan kerja
yang tercipta. Jumlah tersebut meningkat 2,25 persen dibandingkan 2017.
Pemerintah terus berupaya menurunkan angka
pengangguran dengan melakukan berbagai strategi dan program kerja. Salah satu
langkah nyata yang dilakukan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) ialah
dengan meluncurkan aplikasi pengantar kerja berbasis web
e-pengantarkerja.kemnaker.go.id.
Saat ini berdasarkan data Badan Pusat Statistik ( BPS) tercatat terjadi penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), dari Februari 2017 sebesar 5,33 persen menjadi 5,13 persen pada Februari 2018. Dalam setahun terakhir, pengangguran berkurang 140 ribu orang.
Saat ini berdasarkan data Badan Pusat Statistik ( BPS) tercatat terjadi penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), dari Februari 2017 sebesar 5,33 persen menjadi 5,13 persen pada Februari 2018. Dalam setahun terakhir, pengangguran berkurang 140 ribu orang.
Kesimpulan
Provinsi Jawa
Barat belum terbebas dari masalah pengangguran, setiap tahunnya pun meningkat,
beberapa upaya telah dilakukan pemerintah untuk mengurangi bahkan memberantas
tingkat pengangguran di Provinsi Jawa Barat seperti meluncurkan aplikasi
pengantar kerja.
Daftar Pustaka
-Gervin
Nathaniel Purba.2018.Upaya Pemerintah Mengurangi Jumlah Pengangguran.Dalam http://news.metrotvnews.com/peristiwa/0k8ZZD9N-upaya-pemerintah-mengurangi-jumlah-pengangguran
-R.Teja Wulan.2013.Tingkat Pengangguran di Jawa Barat Naik.Dalam
https://www.voaindonesia.com/a/tingkat-pengangguran-di-jawa-barat-naik/1796475.html
-Angga Indrawan.2013.Angka Pengangguran di Jabar masih
tinggi.Dalam https://www.republika.co.id/berita/nasional/pemprov-jabar/17/03/14/omsw7q365-angka-pengangguran-di-jabar-masih-tinggi
-Ahmad Fathono.2014.Pengertian Inflasi.Dalam https://www.zonasiswa.com/2014/08/pengertian-inflasi-lengkap.html
-Aviv Arifian Darmanto.2013.Pengangguran.Dalam https://avievarifian.wordpress.com/2013/01/29/penganguran/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.