@C12-Ridho, @Proyek-10
Disusun Oleh Ridho Fatahillah Fadli
ABSTRAK
Perekonomian mengalami gelombang pasang surut kegiatan ekonomi dalam perkembangan keadaan, setidaknya – tidaknya dilihat dari perkembangan tingkat ouput dan harga. Perekonomian yang ideal adalah perekonomian yang terus menerus bertumbuh,tanpa satu tahun bahkan satu triwulan pun mengalami penurunan. Pertumbuhan tersebut disertai stabilitas harga dan kesempatan kerja yang terbuka luas. Suatu siklus dalam pekerjaan ekonomi mencerminkan fluktuasi (gerak menaik dan menurun), bergelombang pada kegiatan redovisning dalam kehidupan masyarakat. Fluktuasi serupa itu terjadi berulang dalam suatu jangka waktu tertentu. Terdapat hubungan positif antara tingkat ouput dengan kesempatan kerja terutama bila analisisnya jangka pendek. Gerak menurun (resesi) akan mengurangi kesempatan bekerja yang berarti meningkatkan angka pengangguran sementara gerak menaik (ekspansi) akan meningkatkan kesempatan kerja yang berarti menurunkan angka pengangguran. Bila output riil berada dibawah ouput natural inflansi cenderung menurun. Bila output riil berada diatas output natural inflansi cenderung meningkat. pemerintah umumnya amat berkepentingan untuk menghindari resesi , setidak-tidaknya memghindari resesi yang berkepanjangan. Sebab resesi cenderung membawa dampak negative bagi tersedianya kesempatan kerja.
KATA KUNCI : SIKLUS EKONOMI, KESEMPATAN KERJA, INFLANSI
PENDAHULUAN
Perekonomian yang ideal adalah perekonomian yang terus menerus bertumbuh,tanpa satu tahun bahkan satu triwulan pun mengalami penurunan. Pertumbuhan tersebut disertai stabilitas harga dan kesempatan kerja yang terbuka luas. Perekonomian seperti ini dipercaya akan mampu memberikan kemakmuran dan keadilan bagi rakyatnya dari generasi ke generai. Namun, perekonomian tersebut tidak ada dalam dunia nyata. Dalam dunia nyata, perekonomian mengalami gelombang pasang surut kegiatan ekonomi dalam perkembangan keadaan, setidaknya – tidaknya dilihat dari perkembangan tingkat ouput dan harga.Fenomena pasang surut dalam gerak gelombang kegiatan ekonomi dalam dunia ilmu ekonomi di Eropa Barat lazim disebut dengan Konjungtur Ekonomi, sedangkan dalam karya pengarang Inggris mula – mula digunakan istilah Trade Cycle dan di Amerika Serikat menggunakan istilah Business Cycle.
Gelombang naik turun tersebut relatif teratur dan terjadi berulang–ulang dalam pengembangan ekonomi pasar dengan rentang waktu (durasi) yang bervariasi. Kecenderungan keseluruhan pertumbuhan ekonomi disertai dengan fluktuasi periodic dalam kegiatan ekonomi, alternative kontraksi dan ekspansi produksi, mengurangi investasi, dan meningkatkan tingakt epndapatan,pekerjaan, harga, suku bunga,tingkat efek.Sekalipun gerak naik turun tersebut bersifat teratur tidak jarang terjadi penyimpangan pola yang berdampak buruk. Seperti yang etrjadi di Indonesia, jumlah rakyat yang hidup di garis kemiskinan bertambah banyak sementara output perekonomian pernah mengalami kontradiksi atau pertumbuhan ekonomi negatif. Itulah sebabnya Siklus Ekonomi sangat berperan penting dalam masalah perekonomian.
RUMUSAN MASALAH
Apa yang dimaksud dengan siklus ekonomi?
Bagaimana proses yang terjadi pada siklus ekonomi?
Bagaimana hubungan antara siklus ekonomi dengan kesempatan kerja?
Bagaimana hubungan antara siklus ekonomi dengan inflansi?
PEMBAHASAN
Pengertian Siklus Ekonomi
Menurut Apriyani (2014), siklus bisnis (Business Cycle) atau juga dikenal dengan siklus ekonomi (Economic Cycle) adalah Menurut Dudung (2016), siklus ekonomi adalah fluktuasi redovisning yang melanda produksi local, pendapatan, kesempatan kerja yang biasanya berlangsung selama 2 sampai 10 tahun yang ditandai dengan adanya kontraksi dan ekspansi di semua sector ekonomi.
Menurut Kusnendi dalam Dudung (2016) siklus bisnis ekonomi adalah fluktuasi pertumbuhan ekonomi disekitar trendnya yang meliputi masa depresi, recovery,boom dan resesi.
Proses Siklus Ekonomi (Dudung, 2016)
Suatu siklus dalam pekerjaan ekonomi mencerminkan fluktuasi (gerak menaik dan menurun), bergelombang pada kegiatan redovisning dalam kehidupan masyarakat. Fluktuasi serupa itu terjadi berulang dalam suatu jangka waktu tertentu.
Siklus Ekonomi dan Kesempatan Kerja
Terdapat hubungan positif antara tingkat ouput dengan kesempatan kerja terutama bila analisisnya jangka pendek(Agustin dkk, 2017).
Dalam konteks jangka pendek, teknologi dianggap konstan, barang modal sebagai input tetap, yang dianggap variabel adalah tenaga kerja (Chairul). Karenanya pengaruh siklus sangat terasa bagi tenaga kerja dalam kesempatan kerja(Agustin dkk, 2017).
Gerak menurun (resesi) akan mengurangi kesempatan bekerja yang berarti meningkatkan angka pengangguran sementara gerak menaik (ekspansi) akan meningkatkan kesempatan kerja yang berarti menurunkan angka pengangguran (Agustin dkk, 2017).
Diagram (a) menggambarkan siklus ouput sedangkan diagram b menggambarkan siklus pengangguran. Garis lurus sejajar dengan sumbu horizontal adalah tingkat pengangguran natural (natural rate of unemployment) yaitu tingkat pengangguran pada tingkat output natural. Dari diagram terlihat, bila ouput riil berada dibawah output natural maka tingkat pengangguran meningkat dan melebihi tingkat pengangguran natural. Sebaliknya, bila output riil melebihi output natural, tingkat pengangguran akan menurun dan lebih rendah daripada tingkat pengangguran natural. Jika output riil sama dengan output natural , tingkat pengangguran akan sama dengan tingkat pengangguran natural (Agustin dkk, 2017).
Dari penjelasan diatas dapat dipahami mengapa pemerintah umumnya amat berkepentingan untuk menghindari resesi , setidak-tidaknya memghindari resesi yang berkepanjangan. Sebab resesi cenderung membawa dampak negative bagi tersedianya kesempatan kerja. Hanya saja pengaruh ekspansi terhadap penambahan kesempatan kerja ada batasnya. Sebab bila ekspansi mencapai kulminasinya perekonomian akan mengalami gerakan menurun kembali. Jika penurunan ini terjadi selama minimal 2 triwulan berurutan perekonomian dianggap telah memasuki kondisi resesi (Muchtolifah).
Siklus Ekonomi dan Inflansi
Siklus Ekonomi dan Kesempatan Kerja
Terdapat hubungan positif antara tingkat ouput dengan kesempatan kerja terutama bila analisisnya jangka pendek(Agustin dkk, 2017).
Dalam konteks jangka pendek, teknologi dianggap konstan, barang modal sebagai input tetap, yang dianggap variabel adalah tenaga kerja (Chairul). Karenanya pengaruh siklus sangat terasa bagi tenaga kerja dalam kesempatan kerja(Agustin dkk, 2017).
Gerak menurun (resesi) akan mengurangi kesempatan bekerja yang berarti meningkatkan angka pengangguran sementara gerak menaik (ekspansi) akan meningkatkan kesempatan kerja yang berarti menurunkan angka pengangguran (Agustin dkk, 2017).
Diagram (a) menggambarkan siklus ouput sedangkan diagram b menggambarkan siklus pengangguran. Garis lurus sejajar dengan sumbu horizontal adalah tingkat pengangguran natural (natural rate of unemployment) yaitu tingkat pengangguran pada tingkat output natural. Dari diagram terlihat, bila ouput riil berada dibawah output natural maka tingkat pengangguran meningkat dan melebihi tingkat pengangguran natural. Sebaliknya, bila output riil melebihi output natural, tingkat pengangguran akan menurun dan lebih rendah daripada tingkat pengangguran natural. Jika output riil sama dengan output natural , tingkat pengangguran akan sama dengan tingkat pengangguran natural (Agustin dkk, 2017).
Dari penjelasan diatas dapat dipahami mengapa pemerintah umumnya amat berkepentingan untuk menghindari resesi , setidak-tidaknya memghindari resesi yang berkepanjangan. Sebab resesi cenderung membawa dampak negative bagi tersedianya kesempatan kerja. Hanya saja pengaruh ekspansi terhadap penambahan kesempatan kerja ada batasnya. Sebab bila ekspansi mencapai kulminasinya perekonomian akan mengalami gerakan menurun kembali. Jika penurunan ini terjadi selama minimal 2 triwulan berurutan perekonomian dianggap telah memasuki kondisi resesi (Muchtolifah).
Siklus Ekonomi dan Inflansi
Bila output riil berada dibawah ouput natural inflansi cenderung menurun.
Bila output riil berada diatas output natural inflansi cenderung meningkat.
Contoh Kasus (Rahayuningsih,2014)
Data berikut bersumber dari Badan Pusat Statistik Nasional
TAHUN
PENGANGGURAN (%)
1998
5,5 %
1999
6,4%
2000
6,1 %
2001
8,1 %
2002
9,1 %
2003
9,7 %
2004
9.9 %
2005
11,2 %
2006
10,3 %
2007
9,1 %
2008
8,5 %
Dilihat dari tabel tersebut, pengangguran di Indonesia masih tinggi. Pada tahun 2008, pengangguran mencapai 8,5 %. Pengangguran tertinggi dari tahun 1998 sampai tahun 2008 yakni pada tahun 2005 yang mencapi 11,2 %, namun berangsur menurun pada tahun 2006 yaitu 10,3 % dan pada tahun 2007 mencapai 9,1 %. Meskipun pada tahun 2008 tercatat 8,5%, pengangguran di Indonesia masih tergolong tinggi. Pada tahun 1999, 2001 – 2006 ini merupakan titik kulminasi (peak) atau gerakan menaiksehingga menyebabkan jumlah pengangguran meningkat dan ouput riil mengalami penurunan. Sedangkan pada tahun 1998,2007,2008 inimerupakan titik nadir (trough) atau gerakan menurun sehingga menyebabkan jumlah pengangguran berkurang dan ouput riil akan emngalami kenaikan. Pada tahun 2005 titk kulminasinya jauh meningkat dari biasanya sehingga dinamakan boom yakni dimana jumlah pengangguran meningkat secara drastic. Pada tahun 1998, titik nadirnya jauh menurun dari biasanya sehingga dinamakan Depression yakni dimana jumlah pengangguran berkurang drastic pada tahun ini.
DAFTAR PUSTAKA :
Agustin Aditya, In'am Fauziyah, Uswatun Hasanah, Eka Dewi Utami. 2017.Makalah Siklus Ekonomi. Dalam https://www.scribd.com/document/368834086/SIKLUS-EKONOMI. Diakses pada hari Minggu, 03 Juni 2018
Chairul. Dalam http://chairululid.lecture.ub.ac.id/files/2012/12/11.-Siklus-Ekonomi.pdf. Diunduh pada hari Minggu, 03 Juni 2018
Dudung. 2016. Pengertian, Faktor Dan Elemen Siklus Ekonomi Indonesia Menurut Pengamat Ekonomi. Dalam http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-faktor-dan-elemen-siklus-ekonomi-indonesia-menurut-pengamat-ekonomi/ Diakses pada hari Minggu, 03 Juni 2018
Muchtolifah. Ekonomi Makro. Unesa University Press. Hlm 35 -36
Rahayuningsih, Azizah. 2014. Siklus Ekonomi. Dalam https://azizahayu.wordpress.com/tag/siklus-ekonomi/ Diakses pada hari Minggu, 03 Juni 2018
Sari apriyani. 2014. Siklus Ekonomi. Dalam http://apriyanis.blogspot.com/2014/01/siklus-ekonomi.html?m=1a Diakses pada hari Minggu, 03 Juni 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.