oleh : Devi Yanti Naibaho [C18-Devi]
Abstrak
Artikel ini dibuat untuk memberikan
pengetahuan kepada pembaca tentang
inflasi dan peran bank sentral
dimana kedua hal ini memiliki hubungan yang sangat erat. Yang dimana Bank sentral memiliki tugas untuk mengendalikan dan mengatasi inflasi di
suatu negara.
Kata
Kunci : Inflasi, Bank Sentral
Pendahuluan
Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah
suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (continue)
berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor,
antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di
pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat
adanya ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga
merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah
proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya,
tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi.
Permasalahan
a.
Apa pengertian Inflasi ?
b.
Apa penyebab Inflasi ?
c.
Apa dampak dari Inflasi ?
d.
Bagaimana peran Bank Sentral ?
Pembahasan
A.
Pengertian Inflasi
Inflasi adalah indikator untuk melihat
tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung
secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga
digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang
kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Ada banyak cara untuk
mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator.
B.
Penyebab Inflasi
Inflasi
dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu tarikan permintaan (kelebihan
likuiditas/uang/alat tukar) dan yang kedua adalah desakan (tekanan) produksi
atau distribusi (kurangnya produksi (product or service) dan/atau juga termasuk
kurangnya distribusi)
1.
Inflasi permintaan (demand
pull inflation) terjadi akibat adanya permintaan total yang berlebihan di
mana biasanya dipicu oleh membanjirnya likuiditas di pasar sehingga terjadi
permintaan yang tinggi dan memicu perubahan pada tingkat harga. Bertambahnya
volume alat tukar atau likuiditas yang terkait dengan permintaan terhadap
barang dan jasa mengakibatkan bertambahnya permintaan terhadap faktor-faktor produksi tersebut.
Meningkatnya permintaan terhadap faktor produksi itu kemudian menyebabkan
harga faktor produksi meningkat. Inflasi ini lebih dipengaruhi dari peran negara dalam
kebijakan moneter (Bank Sentral).
2.
Inflasi desakan
biaya (cost push inflation) terjadi akibat adanya kelangkaan produksi
dan/atau juga termasuk adanya kelangkaan distribusi, walau permintaan secara
umum tidak ada perubahan yang meningkat secara signifikan. Adanya
ketidak-lancaran aliran distribusi ini atau berkurangnya produksi yang tersedia
dari rata-rata permintaan normal dapat memicu kenaikan harga sesuai dengan
berlakunya hukum permintaan-penawaran, atau juga karena terbentuknya posisi
nilai keekonomian yang baru terhadap produk tersebut akibat pola atau skala
distribusi yang baru. Inflasi ini dipengaruhi
dari peran negara dalam kebijakan eksekutor yang dalam hal ini dipegang oleh
Pemerintah (Government) seperti fiskal
(perpajakan/pungutan/insentif/disinsentif), kebijakan pembangunan
infrastruktur, regulasi, dll.
C.
Dampak Inflasi
Dampak atau akibat dari inflasi terhadap perekonomian suatu
negara yaitu:
- Berkurangnya investor.
- Mendorong tingkat suku bangsa.
- Mendorong tingkat spekulatif.
- Kegagalan pembangunan.
- Ketidakpastian ekonomi masa
yang akan datang.
- Daya saing produk nasional
berkurang.
- Defisit neraca pembayaran.
- Kesejahteraan masyarakat
menurun.
Dampak inflasi yang akan timbul terhadap masyarakat adalah:
- Masyarakat berpenghasilan
tetap.
- Kreditur atau debitur.
- Memperbesar kesenjangan
distribusi pendapatan.
- Menguntungkan para spekulan.
- Mempengaruhi para pelaku
ekonomi.
D.
Peran Bank Sentral
Bank sentral memainkan
peranan penting dalam mengendalikan inflasi. Bank sentral suatu negara pada
umumnya berusaha mengendalikan tingkat inflasi pada tingkat yang wajar.
Beberapa bank sentral bahkan memiliki kewenangan yang independen dalam artian
bahwa kebijakannya tidak boleh diintervensi oleh pihak di luar bank sentral
-termasuk pemerintah. Hal ini disebabkan karena sejumlah studi menunjukkan
bahwa bank sentral yang kurang independen—salah satunya disebabkan intervensi
pemerintah yang bertujuan menggunakan kebijakan moneter untuk mendorong
perekonomian—akan mendorong tingkat inflasi yang lebih tinggi.
Bank sentral umumnya mengandalkan jumlah uang beredar dan/atau
tingkat suku bunga sebagai instrumen dalam mengendalikan harga.
Selain itu, bank sentral juga berkewajiban mengendalikan tingkat nilai tukar
mata uang domestik. Hal ini disebabkan karena nilai sebuah mata uang dapat
bersifat internal (dicerminkan oleh tingkat inflasi) maupun eksternal (kurs). Saat ini pola inflation targeting banyak
diterapkan oleh bank sentral di seluruh dunia, termasuk oleh Bank Indonesia.
Bank sentral melalui kebijakan
moneter dapat mengontrol jumlah uang beredar untuk
mengendalikan inflasi dengan menggunakan tiga kebijakan moneter utama sebagai
berikut. [2]
1.
Operasi Pasar Terbuka atau open market operation.
Bank sentral membeli dan menjual obligasi negara dengan cara bank sentral
mengisntruksikan para pialang obligasi untuk membeli dari publik di pasar
obligasi nasional. Uang yang dibayarkan bank sentral untuk obligasi tersebut
meningkatkan jumlah uang beredar di suatu negara. Untuk mengurangi jumlah uang
beredar, pemerintah melakukan hal yang sebaliknya.
2.
Syarat Cadangan Kas Minimum atau reserve requirements.
Bank sentral dapat meningkatkan atau mengurangi syarat cadangan kas minimum
yang harus dimiliki oleh bank umum di negaranya. Kenaikan syarat cadangan kas
minimum berarti bahwa bank-bank harus memegang lebih banyak cadangan sehingga
mengurangi pinjaman dari setiap unit yang disimpan, akibatnya hal tersebut
meningkatkan rasio cadangan menurunkan penggandaan uang, dan menurunkan jumlah
uang yang beredar. Sebaliknya penurunan syarat cadangan minimum menurunkan
rasio cadangan, meningkatkan penggandaan uang, dan meningkatkan jumlah uang
yang beredar.
3.
Tingkat diskonto atau disount rate. Bank
sentral melalui regulasinya dapat menaikkan atau menurunkan tingkat bunga
pinjaman untuk bank-bank umum di bawahnya. Bank umum meminjam dari bank sentral
jika memiliki sedikit cadangan untuk memenuhi persyaratan cadangan, ketika bank
sentral memberikan pinjaman kepada bank umum tersebut, sistem perbankan
memiliki lebih banyak cadangandibandingkan dengan yang seharusnya sehingga
cadangan tambahan ini memungkinkan sistem perbankan menciptakan lebih banyak
uang. Semakin tinggi tingkat diskonto yang ditetapkan bank sentral terhadap bank
umum, maka semakin enggan bank meminjam cadangan dari bank sentral. Oleh karena
itu, kenaikan tingkat diskonto mengurangi cadangan dalam sistem perbankan yang
kemudian mengurangi jumlah uang beredar.
Kesimpulan
Inflasi adalah
suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (continue)
berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor,
antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di
pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat
adanya ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga
merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu.
DAFTAR
PUSTAKA
- 2012. PERAN BANK SENTRAL INDONESIA DALAM PEREKONOMIAN. Dalam http://blk-imt.blogspot.com/2012/09/peran-bank-sentral-indonesia-dalam.html.
Diakses [09 Juni 2018]
- Inflasi. Dalam https://www.bi.go.id/id/moneter/inflasi/bi-daninflasi/Contents/Pengendalian.aspx.
Diakses [09 Juni 2018]
- 2012. Peran Bank Sentral dalam Mengendalikan Inflasi. Dalam https://mabelakita.blogspot.com/2012/02/peran-bank-sentral-dalam-mengendalikan.html.
Diakses [09 Juni 2018]
- Alihamdan. Pengertian Inflasi, Teori, Jenis, Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasi.
Dalam https://alihamdan.id/inflasi/#.
Diakses [09 Juni 2018]
- Widayati, Sri. 2017. Pengertian dan Arti Inflasi dalam Ekonomi.
Dalam http://www.g-excess.com/pengertian-dan-arti-inflasi-dalam-ekonomi.html.
Diakses [09 Juni 2018]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.