.

Minggu, 10 Juni 2018

Tingkat Pengangguran di Jawa Timur


TINGKAT PENGANGGURAN DI JAWA TIMUR



Oleh : Alvian Fuadi
Kode Peserta : @C05-Alvian

ABSTRAK
Didalam artikel ini akan dibahas mengenai tingkat pengangguran yang ada di daerah jawa timur. Sebenarnya pengangguran tidak hanya terjadi di daerah jawa timur saja, melainkan semua kota yang ada di Indonesia ini juga pasti ada yang mengalami masalah pengangguran. Tetapi yang saya bahas disini hanyalah masalah pengangguran yang ada di jawa timur saja.
KATA KUNCI : tingkat, pengangguran, masalah

PENDAHULUAN
Masalah pengangguran merupakan masalah yang sangat sulit dihindari oleh suatu negara atau daerah dan dapat menimbulkan masalah sosial seperti tindakan kriminalitas dan masalah ekonomi. Kondisi tersebut dapat menurunkan tingkat kesejahteraan dan daya beli masyarakat. Semakin rendah angka pengangguran suatu negara maka semakin makmur kehidupan masyarakat, begitu pula sebaliknya. Untuk mengatasi masalah pengangguran diperlukan perhatian tidak hanya dari segi mikro tetapi juga dari segi makro. Kebijakan makro yang harus diperhatikan diantaranya adalah masalah inflasi dan pertumbuhan ekonomi.

PERMASALAHAN
Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang yang tidak sedang mencari kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolan SMP, SMA, mahasiswa perguruan tinggi, dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal tidak/belum membutuhkan pekerjaan. Pengangguran dapat ditekan dengan meningkatkan permintaan agregat, memudahkan perpindahan antar pekerja, mempercepat laju perubahan ekonomi, dan dengan menaikkan biaya menganggur, akan tetapi menekan pengangguran menjadi nol merupakan hal yang tidak mungkin dan tidak diinginkan.
Penganggur itu berpotensi menimbulkan kerawanan berbagai kriminal dan gejolak sosial, politik dan kemiskinan. Selain itu, pengangguran juga merupakan pemborosan yang luar biasa. Setiap orang harus mengkonsumsi beras, gula, minyak, pakaian, listrik, air bersih dan sebagainya setiap hari, tapi mereka tidak mempunyai penghasilan. Umumnya di Jawa Timur kebanyakan masyarakat menengah kebawah lebih baik memilih menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di negeri tetangga daripada menjadi buruh tani atau membantu orang tua menggarap sawah yang berpenghasilan tidak tetap.
Masalah pengangguran adalah persoalan mendasar dalam suatu pemerintah, baik di pusat hingga daerah. Lantas berapa jumlah pengangguran di Jawa Timur? Berikut ulasan BPS Jawa Timur untuk ukuran Agustus 2016. Jumlah angkatan kerja di Jawa Timur pada Agustus 2016 turun sekitar 321 ribu orang menjadi 19,95 juta orang dibanding periode yang sama tahun 2015. Dari total angkatan kerja, sebanyak 19,11 juta orang terserap di berbagai sector lapangan pekerjaan, berkurang sebesar 253 ribu orang dibandingkan periode Agustus 2015.
Tentunya hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi investasi di Jawa Timur. Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) di Jawa Timur Agustus 2016 tercatat 66,14 persen. Jumlah penganggur pada periode Agustus 2016 sebanyak 839 ribu orang atau berkurang 68 ribu orang dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Angka TPT tercatat 4,21 persen, lebih rendah 0,26 poin dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Jumlah pekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 35 jam selama seminggu tercatat 5,6 juta orang. Dari total itu 28 persen berstatus setengah penganggur (bekerja kurang dari 35 jam dalam seminggu dan masih mencari pekerjaan lain), dan sisanya sekitar 72 persen berstatus pekerja paruh waktu atau part time.
Ada berbagai cara mengatasi pengangguran, yaitu:
1. Peningkatan Mobilitas Tenaga kerja dan Moral
Peningkatan mobilitas tenaga kerja dilakukan dengan memindahkan pekerja ke kesempatan kerja yang lowong dan melatih ulang keterampilannya sehingga dapat memenuhi tuntutan kualifikasi di tempat baru. Peningkatan mobilitas modal dilakukan dengan memindahkan industry (padat karya) ke wilayah yang mengalami masalah pengangguran parah.
2. Pengelolaan Permintaan Masyarakat
Pemerintah dapat mengurangi pengangguran siklikal melalui manajemen yang mengarahkan permintaan-permintaan masyarakat ke barang atau jasa yang tersedia dalam jumlah yang melimpah.
3. Penyediaan Informasi tentang Kebutuhan Tenaga Kerja
Untuk mengatasi pengangguran musiman, perlu adanya pemberian informasi yang cepat mengenai tempat-tempat mana yang sedang memerlukan tenaga kerja.
4. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi baik digunakan untuk mengatasi pengangguran friksional. Dalam situasi normal, pengangguran friksional tidak mengganggu karena sifatnya hanya sementara. Tingginya tingkat perpindahan kerja justru menggerakan perusahaan untuk meningkatkan diri (karir dan gaji) tanpa harus berpindah ke perusahaan lain.
5. Program Pendidikan dan Pelatihan Kerja
Pengangguran terutama disebabkan oleh masalah tenaga kerja yang tidak terampil dan ahli. Perusahaan lebih menyukai calon pegawai yang sudah memiliki keterampilan atau keahlian tertentu. Masalah tersebut amat relevan di Negara kita, mengingat sejumlah besar penganggur adalah orang yang belum memiliki keterampilan atau keahlian tertentu.
6. Wiraswasta                                                                                                      
Selama orang masih tergantung pada upaya mencari kerja di perusahaan tertentu, pengangguran akan tetap menjadi masalah pelik. Masalah menjadi agak terpecahkan apabila muncul keinginan untuk menciptakan lapangan usaha sendiri atau berwiraswasta yang berhasil.

KESIMPULAN
Pengangguran adalah problem yang terus menumpuk. Bertambah dari tahun ke tahun. Persoalan pengangguran bukan sekedar bertumpu pada makin menyempitnya dunia kerja, tetapi juga rendahnya kualitas SDM (sumber daya manusia) yang kita punyai. Disamping masalah-masalah tersebut diatas, faktor-faktor seperti kemiskinan, ketidakmerataan pendapatan karyawan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas politik juga sangat berpengaruh terhadap ketenagakerjaan di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA
-          Global News.2017.Jumlah pengangguran di Jatim. Dalam http://global-news.co.id/2017/02/jumlah-pengangguran-di-jatim-masih-di-atas-800-ribu/
-          Lailla Mardianti.2011.Pengangguran dan cara mengatasinya. Dalam https://laillamardianti.wordpress.com/2011/04/17/pengangguran-dan-cara-mengatasinya/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.