Abstrak
Hingga saat ini kemiskinan masih
menjadi permasalahan
serius di
Indonesia, termasuk di Provinsi Bengkulu. Pengertian
kemiskinan mengacu pada suatu kondisi ketidakcukupan
yang dialami seseorang atau keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidup minimal. Meskipun Pemerintah
Indonesia telah mencanangkan berbagai program pengentasan
kemiskinan, jumlah penduduk miskin di provinsi ini masih cukup banyak. Bahkan
secara nasional, Provinsi
Bengkulu menduduki peringkat kesembilan dengan jumlah
penduduk miskin 324.100 jiwa atau 18,59% dari keseluruhan penduduk (BPS,2009). Menurut
Kartasasmita (1996) ukuran kemiskinan dilihat dari tingkat pendapatan dapat
dikelompokkan menjadi kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif. Seseorang
dikatakan miskin secara absolut apabila pendapatannya lebih rendah dari garis
kemiskinan absolut atau dengan istilah lain jumlah pendapatannya tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan hidup
minimum. Menurut Sukirno (2004), salah satu unsur yang menentukan kemakmuran suatu
masyarakat adalah tingkat
pendapatan.
Kata kunci : kemiskinan, pengangguran.
Rumusan
Masalah
1. Faktor-faktor apa sajakah yang
memengaruhi tingkat kemiskinan di Provinsi Bengkulu ?
Pembahasan
Secara umum definisi kemiskinan
adalah ketidakmampuan individu untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari
seperti papan, sandang dan pangan. Fenomena kemiskinan dipandang sebagai
ketidakmampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sumberdaya yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan dasar. Menurut Chambers (1998) kemiskinan adalah suatu integrated
concept yang
memiliki lima dimensi, yaitu: 1) kemiskinan (proper), 2)ketidakberdayaan
(powerless), 3) kerentanan menghadapi situasi darurat (state of emergency), 4)
ketergantungan (dependence), dan 5) keterasingan (isolation) baik secara
geografis maupun sosiologis.
Penyebab
kemiskinan
Menurut
Sharp et al(2000), kemiskinan terjadi dikarenakan beberapa hal yaitu:
1. Rendahnya kualitas angkatan kerja.
Penyebab
terjadinya kemiskinan adalah rendahnya kualitas angkatan kerja (SDM) yang dimiliki
oleh suatu Negara.
2. Akses yang sulit
terhadap kepemilikan modal.
Terbatasnya
modal dan tenaga kerja menyebabkan terbatasnya tingkat produksi yang dihasilkan sehingga akan
menyebabkan kemiskinan.
3.
Rendahnya
masyarakat terhadap penguasaan teknologi.
Pada era globalisasi seperti sekarang
menuntut seseorang
untuk dapat
menguasai alat
teknologi.
4.
Penggunaan
sumber daya yang tidak efisien.
Penduduk
yang tinggal di negara berkembang terkadang masih jarang memanfaatkan secara maksimal
sumber daya yang ada.
5. Tingginya pertumbuhan penduduk.
Menurut
teori Malthus, pertumbuhan penduduk sesuai dengan deret ukur sedangkan untuk
bahan pangan sesuai dengan deret hitung.
Faktor-Faktor
yang Memengaruhi Tingkat Kemiskinan
a. Pengangguran
Permasalahan
kemiskinan tidak akan pernah lepas dari permasalahan pengangguran, karena
pengangguran adalah salah satu faktor yang menyebabkan meningkatnya kemiskinan di negara berkembang khususnya di Indonesia. Pengangguran adalah
seseorang yang tergolong dalam kelompok angkatan kerja namun tidak bekerja
ataupun sedang mencari pekerjaan. Menurut Kuncoro (2013), pengangguran adalah
mereka yang sedang mencari pekerjaan, atau mereka yang mempersiapkan usaha, atau
mereka yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan,dan mereka
yang sudah mempunyai pekerjaan tetapi belum
mulai bekerja.
pendidikan yang rendah
menyebabkan seseorang kurang memiliki keterampilan tertentu yang dibutuhkan dalam kehidupannya.
c. terbatasnya lapangan pekerjaaan
keterbatasan lapangan pekerjaan mengakibatkan angka kemiskinan meningkat. yang menyebabkan seseorang mengambil jalan singkat untuk memenuhi kebutuhannya.
d keterbatasan modal
modal sangat vital bagi seseorang tidak hanya modal uang tetapi modal bakat dan keterampilan dalam memenuhi kebutuhannya dikarenakan apabila semua itu tidak dimiliki orang tersebut angka kemiskinan pasti meningkat
pendidikan yang rendah
menyebabkan seseorang kurang memiliki keterampilan tertentu yang dibutuhkan dalam kehidupannya.
c. terbatasnya lapangan pekerjaaan
keterbatasan lapangan pekerjaan mengakibatkan angka kemiskinan meningkat. yang menyebabkan seseorang mengambil jalan singkat untuk memenuhi kebutuhannya.
d keterbatasan modal
modal sangat vital bagi seseorang tidak hanya modal uang tetapi modal bakat dan keterampilan dalam memenuhi kebutuhannya dikarenakan apabila semua itu tidak dimiliki orang tersebut angka kemiskinan pasti meningkat
Pengangguran
dibedakan menjadi tiga jenis yaitu :
Ø Pengangguran Terselubung (Disguissed
Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu
alasan tertentu.
Ø Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak
bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga
kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu
Ø Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang
sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan
padahal telah berusaha secara maksimal .
Kesimpulan
Secara umum
definisi kemiskinan adalah ketidakmampuan individu untuk memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari seperti papan, sandang dan pangan.
Menurut
Sharp et al(2000), kemiskinan terjadi dikarenakan : Rendahnya kualitas angkatan kerja, Akses yang sulit
terhadap kepemilikan modal, Rendahnya
masyarakat terhadap penguasaan teknologi,Penggunaan
sumber daya yang tidak efisien, Tingginya pertumbuhan penduduk
Faktor-Faktor
yang Memengaruhi Tingkat Kemiskinan
a. Pengangguran
a. Pengangguran
b. pendidikan yang rendah
c. terbatasnya lapangan pekerjaaan
d keterbatasan modal
Pengangguran dibedakan menjadi tiga jenis yaitu :
c. terbatasnya lapangan pekerjaaan
d keterbatasan modal
Pengangguran dibedakan menjadi tiga jenis yaitu :
Pengangguran Terselubung (Disguissed
Unemployment)
Menganggur (Under Unemployment) adalah
Menganggur (Under Unemployment) adalah
Pengangguran Terbuka (Open Unemployment)
Daftar referensi
1. Kuncoro, Sri. 2014. Analisis
Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi,Tingkat Pengangguran dan Pendidikan Terhadap
Tingkat Kemiskinan di Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2011.
2.
Sharp, A.M.,
Register, C.A., Grimes , P.W. 2000. Economi cs of Social Issues 14th edition. New York (US) : Irwin/McGraw-Hill.
3.
Chambers,
Robert. 1998. Pembangunan Desa : Mulai Dari Belakang. Jakarta (ID) : LP3ES.
4.
[BPS] Badan
Pusat Statistik. 2016. Penduduk Miskin Menurut Provinsi di Kabupaten/Kota Tahun
2013-2015. Jakarta (ID) : Badan Pusat Statistik [internet]. [diunduh 2016
Januari 23]. Tersedia pada [http://bps.go.id/].
5. Kartasasmita, Ginanjar. 1996.
Pembangunan untuk Rakyat : Memadukan Pertumbuhan dan Pemerataan.Jakarta (ID) :
PT. Pustaka Cidesindo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.