Disusun oleh : Anastasia Wiwin Pradita BL de Rozari
Kode Peserta : @Proyek-06, @C19-Anastasia
ABSTRAK
Artikel ini disusun agar pembaca dan penulis mengetahui
permasalahan ekonomi yang terjadi di Nusa Tenggara Timur dan mengetahui upaya
pemerintah dalam menangani permasalahan ekonomi tersebut. Permasalahan ekonomi
yang terjadi yaitu kemiskinan, pengangguran, dan ketimpangan. Upaya yang
dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah kemiskinan di NTT yaitu program PNPM, Program Keluarga Harapan (PKH),
peningkatan akses masyarakat miskin melalui usaha kecil, pembangunan sarana
prasarana,seperti waduk atau bendungan, Program DeMAM, mempromosikan pariwisata
NTT, kontrak penjualan sapi dengan DKI Jakarta, dan meningkatkan hasil
pertanian jagung.
KATA KUNCI
Kemiskinan; Pengangguran; Ketimpangan
PENDAHULUAN
Provinsi Nusa Tenggara Timur
atau biasa disingkat NTT termasuk dalam Kepulauan Nusa Tenggara. Provinsi ini
memiliki 21 kabupaten/kota. Menurut berbagai standar ekonomi, ekonomi di
provinsi ini lebih rendah daripada rata-rata Indonesia, dengan tingginya
inflasi (15%), pengangguran (30%), dan tingkat suku bunga (22-24%)
(Wikipedia,2018).
PERMASALAHAN
1. Bagaimana permasalahan ekonomi yang terjadi di
Provinsi NTT?
2. Bagaimana upaya pemerintah untuk mengatasi
masalah ekonomi yang terjadi di Provinsi NTT?
PEMBAHASAN
Menurut
Pengamat ekonom, Dr.James Adam,MBA, Nusa Tenggara Timur masih dililit tiga
masalah fundamental untuk keluaar dan sejajar dengan daerah lain di Tanah Air.
Ketiga masalah fundamental itu adalah kemiskinan, pengangguran dan ketimpangan.
(Bifel,2017). Diartikel kali ini kita akan membahas tentang kemiskinan yang
terjadi di Provinsi NTT.
Kemiskinan adalah keadaan dimana
terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kbuthhan dasar seperti makanan, pakaian,
tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Dari hasil tinjauan pemerintah
daerah NTT dalam Zagoto (2017), sebanyak
597.000 penduduk di provinsi itu masuk kategori tingkat ekonomi
terendah.Masyarakat NTT yang masuk kategori tingkat ekonomi terendah itu,
diantaranya kelompok lanjut usia sebanyak 53.000 orang. Sedangkan penyandang
disabilitas di luar panti yang tercatat mencapai 1.042 orang. Menurut Absalom
(2017), Tingkat kemiskinan di Provinsi NTT rata-rata diatas 20%. Kemiskinan
terbesar terdapat di Kabupaten TTS karena umumnya wilayah ini memiliki curah
hujan yang rendah dan tandus, selain itu factor pertanian (95,3%) masih
memiliki peran penting, karena sebagian besar penduduk bekerja di sector pertanian
(80%). Selain itu, factor yang berpengaruh signifikan terhadap tingkat
kemiskinan adalah pertumbuhan ekonomi, jumlah penduduk yang lulus SMP, dan angka
harapan hidup.
Berbagai upaya Pemerintah NTT mengurangi
tingkat kemiskinan, seperti, program
PNPM, Program Keluarga Harapan (PKH), peningkatan akses masyarakat
miskin melalui usaha kecil, pembangunan sarana prasarana, seperti pembangunan
bendungan Tilong,Raknamo dan Napun Gete untuk memenuhi kebutuhan air bersih
maupun kebutuhan pertanian masyarakat (Absalom,2017).
Selain itu, usaha yang dilakukan
pemerintah NTT untuk mengurangi angka kemiskinan di NTT yaitu program DeMAM
untuk meningkatkan usaha kemandirian masyarakat NTT. Keseriusan pemerintah
dibidang pariwisata seperti mengadakan promosi akan kekayaan pariwisata di NTT
malalui event-event menarik untuk
menarik perhatian duniia terhadap pariwisata NTT. Dibidang peternakan ada
kontrak penjualan sapi dengan Provinsi DKI Jakarta. Dibidang Pertanian ada
upaya untuk meningkatkan hasil pertanian jagung di NTT dengan memilih semboyan
menjadikan Provinsi NTT sebagai Provinsi Jagung. Selain itu ada juga upaya
pembangunan waduk dan bendungan sebagai bukti nyata perhatian pemerintah NTT di
bidang pertanian (Haryono,2017).
KESIMPULAN
Provinsi Nusa Tenggara Timur
memiliki tiga masalah ekonomi yaitu kemiskinan, pengangguran, dan ketimpangan.
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan
dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Ada
beberapa faktor yang berpengaruh signifikan terhadap tingkat kemiskinan adalah
pertumbuhan ekonomi, jumlah penduduk yang lulus SMP, dan angka harapan hidup.
Upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah kemiskinan di NTT yaitu
program PNPM, Program Keluarga Harapan
(PKH), peningkatan akses masyarakat miskin melalui usaha kecil, pembangunan
sarana prasarana,seperti waduk atau bendungan, Program DeMAM, mempromosikan
pariwisata NTT, kontrak penjualan sapi dengan DKI Jakarta, dan meningkatkan
hasil pertanian jagung.
DAFTAR PUSTAKA
Absalom, Yostan. 2017. Faktor-faktor
yang Memengaruhi Kemiskinan di NTT. Dalam https://www.kompasiana.com/yos08/faktor-faktor-yang-memengaruhi-kemiskinan-di-ntt_589208f39593733f2023f72a
Diakses 7 April 2018
Absalom, Yostan. 2017. Strategi
Pemerintah Nusa Tenggara Timur dalam Mengurangi Tingkat Kemiskinan Indonesia. Dalam https://www.kompasiana.com/yos08/strategi-pemerintah-nusa-tenggara-timur-dalam-mengurangi-tingkat-kemiskinan-indonesia_58e350c5947a611a0927555a
Diakses 7 April 2018
Bifel, Hironimus. 2017. Tiga
Masalah Fundamental Masih Menimpa NTT. Dalam https://kupang.antaranews.com/berita/4677/tiga-masalah-fundamental-masih-menimpa-ntt
Diakses
7 April 2018
Haryono, Patrisius. 2017. Komitmen Bersama Memberantas Kemiskinan di NTT. Dalam http://kupang.tribunnews.com/2017/01/11/komitmen-bersama-memberantas-kemiskinan-di-ntt
Diakses 7 April 2018
Zagoto,Nofanolo. 2017. Kemiskinan
Melilit 597 Ribu Penduduk NTT. Dalam http://validnews.co/597-Ribu-Penduduk-NTT-Masuk-Kategori-Ekonomi-Terendah-iVM
Diakses
7 April 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.