.

Sabtu, 17 Maret 2018

Perilaku Konsumen dengan Pendekatan Teori Kardinal

@C09-Elvi, @Proyek-03
Disusun Oleh Elvi Khairina

ABSTRAK
Setiap konsumen memiliki perilaku yang berbeda – beda dalam memilih jenis konsumsi yang dibutuhkannya. Konsumsi adalah titik pangkal dan tujuan akhir dari seluruh kegiatan ekonomi masyarakat.
Untuk memenuhi kebutuhan consume maka dilakukan produksi, dimana produksi itu sendiri diartikan untuk menciptakan utility (kepuasan) dalam bentuk barang dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan manusia, maka konsumsi berarti memakai/menggunakan utility itu untuk memenuhi suatu kebutuhan. Namun, akibat adanya keterbatasan pendapatan dan kebutuhan untuk mengonsumsi barang dan jasa yang terbatas/langka juga hingga diperoleh kepuasan maksimal, maka muncullah perilaku konsumen. Perilaku konsumen didasarkan pada teori perilaku konsumen. Pada teori perilaku konsumen terdapat dua pendekatan yaitu pendekatan kardinal dan ordinal.

KATA KUNCI : Konsumen, Perilaku Konsumen, Utilitas, Teori Perilaku Konsumen, Kardinal

A.      Pendahuluan
Dalam kehidupan sehari – hari setiap orang harus melakukan pilihan, terutama pilihan dalam hal konsumsi karena setiap orang tidak pernah lepas dari hal tersebut. Perilaku manusia dalam mengkonsumsi kebutuhannya merupakan bagian dari kajian ilmu mikroekonomi yang masih dekat dengan cabang ilmu sosial. Masing – masing konsumen merupakan pribadi yang unik. Konsumen yang satu dengan yang lainnya mempunyai kebutuhan yang berbeda dan perilaku yang berbeda dalam memenuhi kebutuhannya. Namun, dalam perbedaan – perbedaan yang unik itu ada suatu persamaan yang dapat didasarkan dari teori tingkah laku konsumen yaitu  setiap konsumen yang rasional akan berusaha memaksimumkan kepuasan dalam menggunakan pendapatannya untuk membeli/ mengonsumsi suatu barang dan jasa. Setiap individu berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya melalui aktivitas konsumsi pada tingkat kepuasan yang maksimal berdasarkan tingkat pendapatannya.
Terpenuhinya kebutuhan seorang konsumen akan menimbulkan kepuasan tersendiri bagi konsumen tersebut. Terdapat berbagai macam reaksi – reaksi konsumen dalam mengambil keputusan dalam hal konsumsinya terutama mengenai kesediannya membeli suatu barang terhadap berubahnya jumlah pendapatan yang telah diperoleh. Untuk memilih barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan mudah sedangkan untuk barang berharga jual mahal (high - involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
Setiap konsumen dalam memilih suatu barang mempunyai beberapa faktor penting untuk memilih suatu barang yang akan dipilihnya. Pengambilan keputusan atas berbagai pilihan yang ada kaan membentuk pola perilaku konsumen. Pada teori perilaku konsumen terdapat dua pendekatan yaitu pendekatan kardinal dan ordinal. Pendekatan kardinal adalah uraian yang biasanya diulas terlebih dahulu daripada pendekatan ordinal. Pendekatan kardinal ini mempunyai kelebihan tersendiri, salah satu kelebihan yang paling menonjol adalah lebih mudahnya isi konsepsi cardinal untuk diselami, khususnya bagi orang awam mudah untuk mengerti.

B.      Rumusan Masalah
1.       Apa yang dimaksud dengan perilaku konsumen?
2.       Apa yang dimaksud dengan teori perilaku konsumen?
3.       Apa yang dimaksud dengan teori kardinal?

C.      Pembahasan

1.       Perilaku Konsumen

Ø  Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan (Kertiawan, 2012).
Ø  Perilaku Konsumen menurut Philip Kotler dalam Mamul (2016) adalah hasil yang dirasakan oleh pembeli yang mengalami kinerja sebuah perusahaan yang sesuai dengan harapannya.
Ø  Perilaku Konsumen menurut Etat Swan dalam Mamul (2016)adalah evaluasi secara sadar atau penilaian kognitif menyangkut apakah kinerja produk relatif bagus atau jelek atau apakah produk bersangkutan cocok atau tidak cocok dengan tujuan/pemakaiannya.
Dengan demikian, perilaku konsumen itu sendiri berkaitan dengan Konsep Preferensi dengan didasarkan pada Teori Perilaku Konsumen. Dimana Konsep Preferensi tersebut menurut Salvatore (1996) dalam Rahayu (2016) berkaitan juga dengan kemampuan konsumen dalam menyusun prioritas pilihan agar dapat mengambil keputusan. Teori perilaku konsumen adalah teori yang mempelajari pola tingkah laku konsumen dalam memilih barang – barang yang akan dibeli dan dikonsumsinya. Teori ini menjelaskan bagaimana seseorang dengan pendapatan yang diperolehnya dapat membeli barang dan jasa sehingga tercapai kepuasaan tertentu (Karolina).
Konsumen merasa puas apabila harapan mereka terpenuhi dan merasa amat gembira apabila harapan mereka terlampaui. Konsumen yang puas cenderung tetap loyal lebih lama, membeli lebih banyak, kurang peka terhadap perubahan harga dan pembicaraannya menguntungkan perusahaan (Partadiredja,1985).
2.       Teori Kardinal
`            Teori Kardinal menyatakan bahwa kegunaan dapat dihitung secara nominal, sebagaimana menghitung berat dengan gram atau kilogram, panjang dengan centi-meter atau meter. Sedangkan satuan ukuran kegunaan adalah util (Rahardja & Manurung, 2008). Kata Utilitas berasal dari bahasa Inggris yaitu utility. Teori utilitas menyatakan utilitas barang dan jasa tertentu tidak bisa dikur dengan skala objektif, konsumen berwenang dalam memberingkat peringkat terhadap beberapa alternative yang berbeda (Mamul,2016)
Keputusan untuk mengonsumsi suatu barang berdasarkan perbandingan antara manfaat yang diperoleh dengan biaya yang harus dikeluarkan (Rahardja & Manurung, 2008). Dalam pendekatan ini, digunakan dua konsep yaitu Total Utility (TU) dan Marginal Utility (MU).Yang pertama mengandung arti jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari mengonsumsi sejumlah barang tertentu. Sedangkan untuk konsep yang kedua,mengandung arti tambahan (atau pengurangan) kepuasan sebagai akibat daritambahnya (atau kurangnya) penggunaan satu unit barang tertentu.


Berdasarkan pola konsumsi ini, lahirlah hukum Gossen I dan II (Soetrisno,1992).
1)      Hukum Gossen I
Hukum ini menyatakan :
”Jika pemenuhan akan satu jenis barang dilakukan secara terus menerus maka utilitas yang dinikmati konsumen akan semakin tinggi, tetapi setiap tambahan konsumsi satu unit barang memberikan tambahan utilitas barang yang semakin kecil.”

2)      Hukum Gossen II
Karena manusia memiliki kebutuhan tidak pada satu jenis barang maka muncullah hukum Gossen II yang berbunyi :
”Manusia di dalam memenuhi segala macam kebutuhannya tidak akan dilakukan secara satu persatu sampai pada kepuasan maksimum, melainkan dilakukan secara serentak bersama-sama dengan membatasi berbagai macam kebutuhan yang dirasakan”.
KESIMPULAN :
                Teori perilaku konsumen secara sederhana hendak menjelaskan bagaimana sebenarnya konsumen mendayagunakan sumber daya yang ada (pendapatan) dalam memuaskan kebutuhan dari beberapa produk untuk memperoleh nilai guna. Jika konsumen membeli barang karena mengharap dapat memperoleh manfaat atau nilai guna, tentu saja konsumen berharap memperoleh nilai gunanya secara optimal. Menurut pendekatan cardinal seorang konsumen diukur dengan satuan kepuasan. Dalam literature sebagai satuan guna atau kepuasan biasa dipakai satuan ukuran yang disebut util.




DAFTAR PUSTAKA :
Karolina, Ivana Putri. Teori Tingkah Laku Konsumen. Academia Education - Makalah Teori Ekonomi Mikro Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi PancaSetia. Dalam http://www.academia.edu/31046541/MAKALAH_TEORI_EKONOMI_MIKRO_TEORI_TINGKAH_LAKU_KONSUMEN  (Diakses pada hari Sabtu, 17 Maret 2018).
Kertiawan, Senjaya. 2012 . Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal dan Kardinal. SenjayaKertiawanWordpress. Dalam https://senjayakertiawan.wordpress.com/2012/12/05/perilaku-konsumen-pendekatan-ordinal-dan-kardinal/ (Diakses pada hari Sabtu, 17 Maret 2018).
Ma’rufi, Anwar. 2016. ANALISIS KOMPARATIF : TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN KONVENSIONAL DAN ISLAM . Ejournal STAI ANNAWAWI Vol.19 No.2. Dalam http://ejournal.staiannawawi.com/index.php/An-Nawa/article/viewFile/52/53 (Diunduh pada hari Sabtu, 17 Maret 2018).
Mamul, Mersiana. 2016. Teori Kardinal. Scribd - Makalah Mikro Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Karya Ruteng. Dalam https://www.scribd.com/doc/296250641/MAKALAH-TEORI-KARDINAL (Diakses pada hari Sabtu, 17 Maret 2018).
Partadiredja, A. 1985. Pengantar Ekonomika Edisi Keempat. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.
Rahayu Yulinda. 2016. Faktor - Faktor yang Menentukan Preferensi Masyarakat dalam Menggunakan Akad Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah pada Lembaga Keuangan Syariah di Kota Bandung. Universitas Islam Bandung Repository. Dalam http://repository.unisba.ac.id/bitstream/handle/123456789/3068/06bab2_Yulinda%20Rahayu_10090211002_skr_2016.pdf?sequence=6&isAllowed=y (Diunduh pada hari Sabtu, 17 Maret 2018).
Soetrisno, Kapita Selekta Ekonomi Indonesia, Edisi II,(Yogyakarta: Andi Offset, 1992),hal47
.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.