Memberikan pengertian konsumsi sebagai suatu bentuk
pertimbangan yang dilakukan oleh seseorang untuk memenuhi kebutuhannya.
Dimana pertimbangan tersebut berdasarkan kondisi yang terjadi dan juga kondisi yang akan datang.
Dimana pertimbangan tersebut berdasarkan kondisi yang terjadi dan juga kondisi yang akan datang.
Milton Friedman
Memberikan pengertian bahwa konsumsi adalah jumlah
seseorang dalam membeli barang atau jasa yang sesuai dengan pendapatan
seseorang yang dihasilkannya.
Chaney
Memberikan pengertian bahwa konsumsi adalah seluruh
aktivitas yang dilakukan oleh individu atau kelompok dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya. Selain itu Chaney juga mengungkapkan bahwa terjadinya konsumsi juga
akan mendorong manusia lain untuk berinteraksi kepada sesamanya.
Durkhemian
Memberikan pengertian bahwa konsumsi adalah prilaku
yang aktif dan tersusun secara kolektif karena adanya paksaan moral dan
institusi untuk mempertahankan kehidupannya.
Braudrillard
Memberikan pengertian bahwa konsumsi adalah sistem yang
dijalanakn oleh seseorang untuk bersatu dengan yang lainnya, melalui proses
kegiatan yang dipandang untuk mempertahankan kehidupan yang dijalankan.
Weber
Sebagai tokoh yang dikenal dalam ilmu sosiologi ini, max weber berpendapat
bahwa konsumsi adalah selera yang menjadi pengikat kelompok untuk berkompetisi
dalam bentuk penggunaan barang secara simbolik.
Gossen
Memberikan pengertian bahwa konsumsi adalah
suatu kebutuhan individu atau kelompok yang wajib memenuhi sebagai ukuran
memperoleh tingkat kepuasan.
Secara luas, definisi
konsumsi mengambil istilah dari dua bahasa yang berbeda, yaitu Bahasa Belanda
dan Bahasa Inggris. Dalam istilah dari Bahasa Belanda, konsumsi berasal dari
kataconsumptie yaitu
segala kegiatan yang dipergunakan dengan tujuan untuk mengambil kegunaan pada
suatu produk dan jasa. Sedangkan dari Bahasa Inggris, konsumsi berasal dari
kataconsumption yang
berarti pemakaian, menggunakan, pemanfaatan, dan atau pengeluaran. Seperti yang
diketahui, cakupan konsumsi ini sangat luas dan tidak terbatas hanya pada satu
benda maupun jasa tertentu.
Sangat lazim apabila tinggi rendahnya daya
konsumsi seseorang berhubungan dengan tinggi rendahnya tingkat pendapatan,
karena perilaku konsumsi secara psikologis memang berhubungan dengan tingkat
pendapatan, seperti yang kita bahas dalam paragraph pertama di atas.
Apabila pendapatan pendapatan konsumen
tinggi, maka konsumsinya juga tinggi (baik dalam jumlah maupun dalam nilai)
karena ini berhubungan dengan pemenuhan kepuasan yang tak terbatas. Sebaliknya
apabila pendapatan seseorang rendah maka konsumsinya juga relatif rendah karena
berhubungan dengan keinginan bertahan hidup.
Selain pendapatan, ternyata tingkat kekayaan
seseorang juga berpengaruh. Kekayaan ini bisa saja didapatkan dari besarnya
tabungan masa lalu, harta warisan, dan sebagainya. Dengan tingkat kekayaan
tertentu maka meskipun pendapatan aktualnya menurun dari periode sebelumnya
bisa saja tingkat konsumsonya sama dengan konsumsi sebelumnya, atau bahkan mungkin
tingkat konsumsinya lebih besar dari sebelumnya.
Faktor
Yang Mempengaruhi Tingkat Konsumsi
Tingkat konsumsi seseorang dipengaruhi oleh
banyak hal yang berkaitan. Seseorang membelanjakan uang yang dimiliki
sebelumnya dipengaruhi oleh banyak pertimbangan akibat adanya kalangkaan.
Berikut ini dipaparkan penyebab perubahan tingkat pengeluaran atau konsumsi
dalam rumah tangga :
A.
Penyebab Faktor Ekonomi
1.
Pendapatan
Pendapatan yang meningkat tentu saja biasanya otomatis
diikuti dengan peningkatan pengeluaran konsumsi. Contoh : seseorang yang
tadinya makan nasi aking ketika mendapat pekerjaan yang menghasilkan gaji yang
besar akan meninggalkan nasi aking menjadi nasi beras rajalele. Orang yang
tadinya makan sehari dua kali bisa jadi 3 kali ketika dapat tunjangan tambahan
dari pabrik.
2. Kekayaan
Orang
kaya yang punya banya aset riil biasanya memiliki pengeluaran konsumsi yang
besar. Contonya seperti seseorang yang memiliki banyak rumah kontrakan dan
rumah kost biasanya akan memiliki banyak uang tanpa harus banyak bekerja. Dengan demikian orang tersebut dapat membeli banyak
barang dan jasa karena punya banyak pemasukan dari hartanya.
3.
Tingkat Bunga
Bunga
bank yang tinggi akan mengurangi tingkat konsumsi yang tinggi karena orang
lebih tertarik menabung di bank dengan bunga tetap tabungan atau deposito yang
tinggi dibanding dengan membelanjakan banyak uang.
4.
Perkiraan Masa Depan
Orang
yang was-was tentang nasibnya di masa yang akan datang akan menekan konsumsi.
Biasanya seperti orang yang mau pensiun, punya anak yang butuh biaya sekolah,
ada yang sakit buatuh banyak biaya perobatan, dan lain sebagainya.
B. Penyebab Faktor Demografi
1. Komposisi Penduduk
Dalam
suatu wilayah jika jumlah orang yang usia kerja produktif banyak maka
konsumsinya akan tinggi. Bila yang tinggal di kota ada banyak maka konsumsi
suatu daerah akan tinggi juga. Bila tingkat pendidikan sumber daya manusia di
wilayah itu tinggi-tinggi maka biasanya pengeluaran wilayah tersebut menjadi
tinggi.
2.
Jumlah Penduduk
Jika
suatu daerah jumlah orangnya sedikit sekali maka biasanya konsumsinya
sedikit. Jika orangnya ada sangat
banyak maka konsumsinya sangat banyak pula.
C. Penyebab / Faktor Lain
1. Kebiasaan Adat Sosial Budaya
Suatu
kebiasaan di suatu wilayah dapat mempengaruhi tingkat konsumsi seseorang. Di
daerah yang memegang teguh adat istiadat untuk hidup sederhana biasanya akan
memiliki tingkat konsumsi yang kecil. Sedangkan daerah yang memiliki kebiasaan
gemar pesta adat biasanya memeiliki pengeluaran yang besar.
2.
Gaya Hidup Seseorang
Seseorang
yang berpenghasilan rendah dapat memiliki tingkat pengeluaran yang tinggi jika
orang itu menyukai gaya hidup yang mewah dan gemar berhutang baik kepada orang
lain maupun dengan kartu kredit.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.