Oleh : Rona Tasya Oktaviani
41616010023
ABSTRAK
Indeks harga adalah angka yang di harapkan dapat di
pakai untuk menunjukkan perubahan mengenai harga-harga,baik harga untuk semacam
maupun beberapa macam barang dalam waktu dan tempat yang sama atau
berlainan. Indeks harga sangat dibutuhkan oleh beberapa pihak, baik
perusahaan, pemerintah, maupun akademisi sehingga Indeks harga memiliki
peranan yang sangat penting dalam perekonomian, seperti sebagai petunjuk
kondisi perekonomian secara umum atau digunakan sebagai pedoman bagi pembelian
barang.
Berbicara mengenai indeks harga maka kita akan
berbicara tentang perekonomian. Dari masa ke masa, perekonomian berjalan fluktuatif,
naik turun atau maju mundur. Ada masanya produksi bisa meningkat, tetapi disaat
tertentu juga terjadi penurunan. Begitupun dengan keuntungan perusahaan, harga
barang dan biaya hidup atau pendapatan nasional. Untuk melakukan sebuah
perbandingan antar variabel yang sama dalam kurun 2 (dua) waktu yang berbeda
maka dibutuhkan angka indeks. Lewat angka indeks tersebut kita bisa mengetahui
pergerakan perekonomian berupa naik turunnya pendapatan, harga dan sebagainya.
Adapun salah satu masalah makro ekonomi yang sangat
penting dan hampir ditemukan pada setiap negara di dunia, yaitu Inflasi.
Mengingat pentingnya Inflasi dalam suatu perekonomian menjadi penting bagi para
pengambil kebijakan makro ekonomi. Inflasi adalah gejala kenaikan tingkat harga
umum dari barang atau jasa serta faktor – faktor produksi secara terus menerus.
Kebalikan dari inflasi adalah deflasi. Deflasi adalah suatu proses atau
peristiwa penurunan tingkat harga secara umum.
PENDAHULUAN
Sebelum
membahas tentang indeks harga, kita harus terlebih dahulu mengetahui pengertian
dari angka indeks. Angka indeks adalah
sebuah rasio yang pada umumnya dinyatakan dalam persentase yang mengukur satu
variabel pada kurun waktu/lokasi tertentu relatif terhadap besarnya variabel
yang sama pada waktu atau lokasi lainnya. Tujuan pembuatan angka indeks adalah
untuk mengukur secara kuantitatif terjadinya perubahan dalam periode waktu yang
berlainan. Angka indeks yang paling banyak dibicarakan adalah indeks harga. Indeks Harga adalah bilangan indeks
yang menggabungkan beberapa macam deret harga menjadi suatu deret yang
mencerminkan taraf harga rata rata. Ada beberapa maca Metode perhitungan indeks
harga dengan cara sederhana diperoleh dengan cara menjumlahkan harga barang dan
jasa setiap tahun dibagi dengan harga pada tahun dasar dikalikan 100. Salah
satu peran Indeks Harga yaitu sebagai petunjuk atau barometer kondisi ekonomi
umum Yang perlu diperhatikan dalam perhitungan angka indeks diantaranya
perumusan tentang tujuan penyusunan angka indeks dan sumber dan syarat
perbandingan dataInflasi adalah gejala kenaikan tingkat harga umum dari barang
atau jasa serta faktor-faktor produksi secara terus-menerus. Sebab sebab
timbulnya inflasi yaitu karena adanya pemanfaatan sumber daya yang telah
mencapai tingkat maksimun tidak dapat ditingkatkan secepatnya untuk mengimbangi
permintaan yang semakin meningkat atau bertambah.Menurut Boediono, inflasi
dapat dibedakan menjadi inflasi 30% pertahun, Inflasi berat, dan Hiperinflasi
Dampak inflasi diantaranya adalah
menurunnya kualitas ekonomi dan menurunnya nilai mata uang negara. Hal tersebut
dapat diatasi dengan mengatur jumlah uang yang beredar agar sesuai dengan
kebutuhan negara dan masyarakat.
RUMUSAN
MASALAH
1. Apa Pengertian dari Indeks Harga ?
2. Bagaimana Ciri – ciri dari Indeks
Harga ?
3. Bagaimana Cara atau Metode yang
Dilakukan Dalam Perhitungan Indeks Harga ?
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Indeks Harga
Indeks harga adalah suatu rasio yang
pada umumnya sudah dinyatakan dalam sebuah persentase yang mengukur satu
variabel dalam waktu tertentu atau lokasi relatif terhadap besarnya variabel
yang sama di waktu atau lokasi yang lainnya. Indeks harga bisa kita artikan
sebagai suatu ukuran yang menunjukkan tentang berbagai macam perubahan yang
telah terjadi pada harga berdasarkan waktu ke waktu. Pengertian indeks harga
adalah suatu ukuran yang menginformasikan tentang perubahan yang terjadi pada
harga dari setiap waktu atau dari satu periode ke periode lainnya. Sebelum
membahas Indeks Harga, kita harus mengetahui terlebih dahulu pengertian Angka
Indeks.
Menurut J.
Supranto, 1990 , Angka indeks atau sering disebut indeks saja, pada dasarnya
merupakan suatu angka yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat dipergunakan
untuk melakukan perbandingan antara kegiatan yang sama (produksi, ekspor, hasil
penjualan, jumlah uang beredar, dan lain sebagainya) dalam waktu yang berbeda.
Dari angka indeks bisa diketahui maju mundurnya atau
naik turunnya suatu usaha atau kegiatan. Jadi tujuan pembuatan angka indeks
sebetulnya untuk mengukur secara kuantitatif terjadinya suatu perubahan dalam
dua waktu yang berlainan, misalnya indeks harga untuk mengukur perubahan harga
(berapa persen kenaikan dan penurunannya), indeks produksi untuk mengetahui
perubahan yang terjadi di dalam kegiatan produksi, indeks biaya hidup sering
digunakan untuk mengukur tingkat inflasi dan lain sebagainya. Dengan demikian
angka indeks sangat diperlukan untuk siapa saja yang ingin mengetahui
maju mundurnya kegiatan atau usaha yang dilaksanakan.
Menurut Singgih Santoso, 2003 , Ciri khas dari angka
indeks ini adalah perhitungan rasio (pembagian), dimana hasil rasio tersebut
selalu dikalikan dengan bilangan 100 untuk menunjukkan perubahan tersebut dalam
persentase. Dengan demikian, basis dari angka indeks apapun selalu 100. Menurut J. Supranto, 1990, di dalam
membuat angka indeks diperlukan dua macam waktu, yaitu waktu dasar (base
period) dan waktu yang bersangkutan atau sedang berjalan (current period).
Waktu dasar adalah waktu dimana suatu kegiatan (kejadian) dipergunakan untuk
dasar perbandingan, sedangkan waktu yang bersangkutan ialah waktu dimana suatu
kegiatan (kejadian) akan diperbandingkan terhadap kegiatan (kejadian)
pada waktu dasar.
B.
Ciri – ciri Indeks Harga
1. Indeks harga mempunyai ciri-ciri di
antaranya adalah sebagai berikut.
2. Indeks harga sebagai standar sebagai
perbandingan harga dari waktu ke waktu.
3. Penetapan indeks harga didasarkan
pada data yang relevan.
4. Indeks harga ditetapkan oleh sampel,
bukan populasi.
5. Indeks harga dihitung berdasarkan
waktu yang kondisi ekonominya stabil.
6. Penghitungan indeks harga
menggunakan metode yang sesuai dan tepat.
7. Penghitungan indeks harga dilakukan
dengan cara membagi harga tahun yang akan dihitung indeksnya dengan harga tahun
dasar dikali 100.
Adapun Macam – macam dari Indeks
Harga :
1. Indeks Harga Konsumen (IHK)
Menurut
Suharyadi, Purwanto S.K, 2003, Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan indeks
yang memperhatikan harga-harga yang harus dibayar konsumen baik di perkotaan
maupun pedesaan. IHK mengukur rata-rata perubahan harga dari suatu paket
komoditas yang dikonsumsi oleh masyarakat/rumah tangga di suatu daerah (urban) dalam
kurun waktu tertentu. Persentase perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) bisa
bernilai positif atau negatif. Bila persentase perubahan IHK positif dapat
dikatakan terjadi inflasi (kenaikan harga eceran secara umum) dan sebaliknya
bila persentase perubahan IHK bernilai negatif berarti terjadi deflasi
(penurunan harga secara umum).
Kegunaan Indeks
Harga Konsumen antara lain :
·
Dapat digunakan sebagai barometer nilai tukar rupiah atau
sebagai indikator inflasi.
·
Dipakai sebagai landasan untuk memperbaiki/menyesuaikan gaji
dan upah karyawan.
·
Merupakan pengukur perubahan harga konsumen.
·
Indikator perubahan pengeluaran rumah tangga
2. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB)
Indeks
harga perdagangan besar adalah indeks harga yang berguna untuk mengukur
perubahan harga selama dua periode, bukan perubahan kualitas,kuantitas,atau
penjualan. Indeks
harga perdagangan besar merupakan indikator yang digunakan untuk melihat
perekonomian suatu negara, yang pada hakekatnya menyangkut komoditi yang
diperjualbelikan di suatu negara pada tingkat perdagangan besar/grosir. Indeks
harga perdagangan besar adalah indeks harga yang berguna untuk mengukur
perubahan harga selama dua periode, bukan perubahan kualitas,kuantitas,atau
penjualan.
3. Indeks Nilai Tukar Petani
Indeks harga yang dibayar dan diterima
petani adalah indeks harga barang-barang yang dibeli dan dibayar oleh petani
untuk melakukan proses produksi dan mencukupi kebutuhan hidup. Indeks harga
yang dibayar petani digunakan untuk mengukur perubahan harga dan dipengaruhi
oleh perubahan kualitas barang-barang yang disimpan oleh para pedagang. Untuk melihat fluktuasi harga
barang-barang yang dihasilkan petani dari tahun ke tahun digunakan indeks harga
yang diterima petani, yang merupakan rata-rata harga produsen dari hasil
produksi petani sebelum farm gate atau yang disebut dengan harga di sawah
setelah petik. Dengan membandingkan indeks yang diterima petani (IT) terhadap
indeks harga yang dibayar petani (IB), maka akan diperoleh nilai tukar petani.
Indeks harga yang diterima petani (IT) merupakan suatu ukuran perubahan harga
yang terjadi pada rata-rata harga yang diterima petani untuk produksi
pertaniannya. Sedang indeks yang dibayar petani (IB) merupakan ukuran perubahan
harga yang dibayar petani untuk barang dan jasa baik untuk keperluan rumah
tangga maupun produksi pertanian. Apabila Nilai Tukar Petani (NTP) lebih dari
100, maka kondisi petani lebih baik dari tahun dasar dan begitu sebaliknya.
C.
Metode Perhitungan Harga Indeks
Secara
garis besar, ada dua metode penghitungan indeks harga, yakni metode tidak
tertimbang dan metode tertimbang.
Metode
Tidak Tertimbang
adalah metode yang tidak menggunakan faktor penimbang dalam menghitung indeks
harga. Ada duajenis metode tidak tertimbang, yaitu:
1. Metode Agregatif Sederhana
2.
Metode Rata – rata relatif
Harga
Metode Tertimbang adalah metode yang menggunakan faktor penimbang dalam
menghitung indeks harga.
Faktor
penimbang adalah faktor yang digunakan untuk membedakan pentingnya suatu barang
terhadap barang-barang yang lain. Itu berarti metode tertimbang tidak menyamaratakan kedudukan
tiap barang. Metode tertimbang merupakan jalan keluar dari metode tidak
tertimbang yang memiliki kelemahan.
Kelemahan metode tidak tertimbang adalah semua barang dianggap sama penting, padahal tiap barang memiliki karakteristik yang berbeda.
Kelemahan metode tidak tertimbang adalah semua barang dianggap sama penting, padahal tiap barang memiliki karakteristik yang berbeda.
Ada dua Metode Terimbang, yaitu
:
1.
Metode Laspeyres
Metode ini dibuat oleh Laspeyres. Metode Laspeyres
adalah metode tertimbang yang menggunakan kuantitas
(jumlah) pada tahun dasar (Qo) sebagai faktor penimbang. Paasche
dirumuskan sebagai berikut:
2.
Metode Paasche
Metode ini dikemukakan oleh Paasche. Metode Paasche adalah
metode tertimbang yang menggunakan kuantitas (jumlah) pada tahun yang dihitung
indeks harganya (Qn) sebagai faktor penimbang.
Indeks harga Paasche dirumuskan sebagai berikut:
Indeks harga Paasche dirumuskan sebagai berikut:
KESIMPULAN
Indeks
harga adalah angka yang di harapkan dapat di pakai untuk menunjukkan perubahan
mengenai harga-harga,baik harga untuk semacam maupun beberapa macam barang
dalam waktu dan tempat yang sama atau berlainan. Ada beberapa maca Metode perhitungan
indeks harga dengan cara sederhana diperoleh dengan cara menjumlahkan harga
barang dan jasa setiap tahun dibagi dengan harga pada tahun dasar dikalikan
100. Salah satu peran Indeks Harga yaitu sebagai petunjuk atau barometer
kondisi ekonomi umum Yang perlu diperhatikan dalam perhitungan angka indeks
diantaranya perumusan tentang tujuan penyusunan angka indeks dan sumber dan
syarat perbandingan dataInflasi adalah gejala kenaikan tingkat harga umum dari
barang atau jasa serta faktor-faktor produksi secara terus-menerus.
DAFTAR PUSTAKA
Hasany, Tifani Dame.
2013. Pengembangan Permodelan Harga Saham Menggunakan Faktor Ekonomi Makro Dan
Indeks Saham Regional. Jurnal Ilmiah Universitas Bakrie Vol 1, No 04 (2013):
Juli 2013. Dalam :
Wahyuni, Susi Tri.
2012. Peramalan Volatilitas Indeks Harga Saham Menggunakan Model Asimetrik
Garch (Generalized Autoregressive Conditional Heteroscedasticity) Dengan
Distribusi Skewed Student-t. Matematika
Vol 8, No 1 (2005): Jurnal Matematika. Dalam : http://id.portalgaruda.org/index.php?ref=browse&mod=viewarticle&article=22656
Ekonomiholic. 2012.
Pengertian, Ciri dan Peranan Indeks Harga. Dalam : http://www.ekonomi-holic.com/2012/06/pengertian-ciri-dan-peranan-indeks.html
Informasiana. 2016.
Pengertian Indeks Harga, Jenis-jenis, Fungsi dan Manfaatnya. Dalam : https://informasiana.com/pengertian-indeks-harga/
IlmuEkonomi. 2015. 2
Metode dan Cara Menghitung Indeks Harga. Dalam : http://www.ilmuekonomi.net/2015/12/2-metode-dan-cara-menghitung-indeks-harga.html
Yunia, Danty. 2017.
Indeks Harga. Dalam : http://www.academia.edu/10448662/indeks_harga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.