.

Senin, 29 Mei 2017

Uang, Uang dan Uang



Oleh : @A08-Satria











Uang, Uang dan Uang
1.       Definisi Uang
Dalam Ekonomi Tradisional Uang didefinisikan Sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu berupa benda apa saja yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa.
2.       Ciri Uang
Agar suatu benda dapat menjadi uang yang disepakati oleh masyarakat, maka benda tersebut harus memiliki ciri-ciri tertentu seperti :
a.       Disepakati atu diterima oleh umum (acceptability)
b.      Mudah dibawah dipindahtangankan oleh pemiliknya (portability)
c.       Nilainya tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu (stability of value)
d.      Memiliki sifat tahan lama atau tidak mudah rusak (durability)
e.      Terdapat dalam jumlah yang terbatas, tidak berlebihan, namun jumlahnya memadai (scarcity)
f.        Bendanya memenuhi persyaratan mutu tertentu atau mempunyai kesamaan kualitas (uniformity)

3.       Jenis Uang Sepanjang Sejarah
A.      Penggunaan Emas dan Perak Sebagai Uang
Sifat-sifat yang menyebabkan kedua jenis logam tersebut sangat sesuai untuk digunakan sebagai uang adalah:
1.       Banyak orang yang menyukai benda tersebut karena dapat digunakan sebagai perhiasan
2.       Emas maupun perak mempunyai mutu yang sama
3.       Kedua-duanya tak mudah rusak, tetapi dapat dengan mudah di bagi-bagi apabila diperlukan
4.       Jumlahnya sangat terbatas dan untuk memperolehnya perlu biaya dan usaha
5.       Kedua barang itu sangat stabil nilainya karena mereka tak berunbah mutunya dalam jangka panjang dan tak mengalami kerusakan.
Uang yang terbuat dari emas dan perak mulai digunakan sejak abad ke-7 SM, dan sampai abad yang lalu. Mata uang emas dan perak adalah uang yang paling penting dan paling banyak di kemajuan ekonomi yang dicapai sesudah revolusi industri menyebabkan perdagangan berkembang dengan pesat sekali. Permintaan-permintaan emas dan perak untuk digunakan sebagai uang bertambah dengan sangat pesat pula.
Maka kesulitan mulai timbul dalam menggunakan kedua-dua logam tersebut sebagai uang. Sebab-sebab utama dari kesulitan tersebut diterangkan dalam uraian berikut:
·         Emas dan perak memerlukan tempat yang agak besar untuk menyimpan
·         Emas dan perak merupakan benda yang berat
·         Emas dan perak sukar ditambah jumlahnya.
Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dari penggunaan mata uang emas dan perak sebagai alat perantaraan dalam tukar-menukar, mulailah memperkenalkan jenis uang yang baru, yaitu uang kertas.
B.      Perkembangan penggunaan uang kertas dan uang bank
Penggunaan uang kertas sebagai alat perantaraan dalam perdagangan menjadi sangat bertambah pesat perkembangannya setelah bank-bank umum mengeluarkan uang kertas tanpa terlebih dahulu mereka emas dari para nasabahnya. Masyarakat masih tetap bersedia menggunakan uang yang diciptakan secara demikian karena uang kertas yang dikeluarkan itu dijanjikan bahwa apabila pemegangnya ingin menggantikan uang tersebut denngan emas, maka bank umum tersebut setiap waktu akan bersedia untuk melakukannya. Ini berarti emas yang berada di bank-bank umum (yang dipercayakan kepada bank itu disimpan), akan digunakan oleh bank-bank tersebut sebagai cadangan untuk menciptakan lebih banyak uang kertas. Uang kertas yang sekarang digunakan di berbagai negara bukan dikeluarkan oleh bank-bank umum tetapi oleh bank sentral, yaitu bank yang bertindak sebagai bank untuk bank-bank umum. Sekarang ini kekuasaan bank-bank umum untuk menciptakan uang telah menjadi sangat bertambah besar. Di negara-negara yang sudah maju sistem keuangannya, bank-bank umum merupakan pencipta uang yang terutama uang yang diciptakan oleh bank-bank umum dinamakan uang giral. Ia selalu disebut juga sebagai uang bank / rekening koran.
4.       Fungsi Uang
Fungsi uang dibagi menjadi dua macam, yaitu fungsi asli dan fungsi turunan.
-          Fungsi Asli atau Fungsi Primer
Fungsi asli uang menunjukkan fungsi yang mula-mula melekat pada uang atau fungsi yang mengacu pada tujuan awal diciptakannya uang.
è Sebagai alat tukar umum (medium of exchange), yaitu uang berfungsi sebagai alat untuk pertukaran dan mengatasi kesulitan dalam pertukaran secara natura (barter).
è Sebagai satuan hitung (unit of account), yaitu uang berfungsi untuk menentukan nilai dari suatu barang atau jasa, serta untuk menentukan besarnya harga.
-          Fungsi Turunan atau Fungsi Sekunder Uang mempunyai fungsi turunan sebagai berikut.
è Sebagai alat pembayaran (means of payment), uang berfungsi untuk melakukan pembayaran berbagai transaksi, misal pembayaran pajak, iuran, dan sebagainya.
è Sebagai pembayaran utang (standard of deferred payment), uang berfungsi untuk melakukan dan menentukan pembayaran kewajiban atau digunakan untuk standar pembayaran utang.
è Penimbun kekayaan artinya uang dapat disimpan telebih dahulu, yang nantinya akan mempermudah dalam pertukaran di masa mendatang.
è Sebagai alat pembentukan modal dan pemindahan modal (transfer of value), yaitu uang berfungsi untuk menambah atau memperbesar modal usaha, baik dipergunakan sendiri maupun dipinjamkan kepada orang lain yang membutuhkan modal tersebut.
è Sebagai ukuran harga atau pengukur nilai (standard of value), yaitu uang berfungsi sebagai alat untuk menentukan harga barang atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan.
5.       Mekanisme Penciptaan Uang
Dalam mekanisme penciptaan Uang terdapat tiga pelaku penciptaan uang : Otoritas Moneter, Bank Umum, Sektor Swasta Domestik. Ketiga pelaku tersebut saling bersinergi sehingga Deman dan Suplay berada pada keseimbangan yang diinginkan dimana Otoritas moneter sebagai pencetak uang kartal, Bank umum sebagai pencipta Uang giral dan kuasi, Sektor swasta domestik sebagai pengguna daripada uang yang di ciptakan otoritas moneter dan bank umum. Otoritas moneter dalam hal ini disebut dengan Bank sentral sebagai lembaga independen mengatur peredaran uang yang dicetaknya, hanya pada bank sentral uang kartal di ciptakan yang nantinya uang tersebut didistribusikan ke Bank umum dalam bentuk uang kartal, oleh bank umum di ubah lagi bentuk unag kartal tersebut menajdi uang giral yang berbentuk tabungan giro dan saving deposit, uang tersebut yang nantinya akan di salurkan ke sektor sawasta domestik. Dari bentuk-bentuk uang ini lah yang disebut dengan uang inti atau uang primer, dengan kata lain, uang primer adalah uang kartal yang dipegang bank umum dan masyarakat umum ditambahkan dengan saldo rekening giro milik bank umum dan masyarakat di Bank Indonesia. Jika dilihat dari neraca otoritas moneter dapat dilihat bahwa sisi pasiva adalah jumlah uanga primer yang beredar dan sebelah aktiva adalah faktor-faktor yang mempengarui uang beredar. Penciptaan Uang oleh bank umum hanya dalam bentuk uang giral dan kuasi, karena uang kartal hanya diciptakan oleh bank sentral itu sendiri.

M0       : Uang kartal (uang kertas dan Uang Logam)

M1       : M0 + Uang Giral + Deposito berjangka di Bank Sentral

M2       : M1 + Uang Kuasi (Bank Umum)

M3       : M2 + Uang Kuasi (non Bank)

Dalam dunia perbankan ada istilah pengganda uang (Money Multiplier) dimana jika ada seorang masyarakat yang menabungkan uangnya kepada bank umum, maka untuk memberikan bunga atas simpanan nasabah tersebut dan mendapatkan profit untuk badan usahanya, bank memberlakukan spread atau yang disebut dengan rentang perbedaan antara bunga simpanan dan bunga pinjaman, dimana bunga pinjaman berada diatas bunga simpanan untuk mendapatkan laba dan memberikan bunga kepada nasabah penyimpan uang. Untuk melindungi konsumen agar bunga pinjaman tidak terlalu besar sehingga membebankan nasabah peminjam uang pada bank umum, bank sentral memberlakukan Reserve Requirement atau GWM (Giro Wajib Minimum) atau yang biasa kita kenal di Bank Indonesia ada istilah BI Rate diman nilai ini sebagai acuan dalam penggandaan uang. Naik turunnya niali pelipatganda tergantung pada tiga hal : Currency ratio, time & savings deposit ratio, dan reserve ratio.
-          Currency Ratio dipengarui oleh prilaku masyarakat dalam menggunakan uang kartal dan giral, seperti : Biaya penggunaan uang giral, kenyamanan dan keamanan.
-          Time and Savings Deposit Ratio yang dipengarui oleh prilaku manusia meliputi : Biaya Relatif, Pendapatan Masyarakat, Kemajuan layanan sektor perbankan.
-          Reserve Ratio  (cadangan uang) besar kecilnya cadangan uang bank bergantung pada: Ketentuan otoritas moneter dan Likuiditas.
Daftar Pustaka
Qonitriadi. 2013. “UANG: Pengertian, Penciptaan dan Perananya dalam Perekonomian”. https://qonitriadi.wordpress.com/2013/03/22/uang-pengertian-penciptaan-dan-perananya-dalam-perekonomian/ (diakses pada tanggal 29 Mei 2017)
Bagus, Deni. 2009. “Uang: Definisi, Fungsi dan Jenisnya”. http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2009/10/uang-definisi-fungsi-dan-jenisnya.html (diakses pada tanggal 29 Mei 2017)
Anonim. 2017. “Fungsi, Jenis dan Ciri-Ciri Dari Uang”. https://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-makro/fungsi-jenis-dan-ciri-ciri-dari-uang/ (diakses pada tanggal 29 Mei 2017)
Variasy. 2012. “Jenis Uang Sepanjang Sejarah”. http://variasy.blogspot.co.id/2012/12/jenis-uang-sepanjang-sejarah.html (diakses pada tanggal 29 Mei 2017)
Azmiakbar, Zoelfi. 2013. “Pengertian Uang, Fungsi Uang, Ciri-Ciri Uang, Sifat Uang dan Syarat-Syarat Uang”. http://zoelfiaa.blogspot.co.id/2013/10/pengertian-uangfungsi-uangciri-ciri.html (diakses pada tanggal 29 Mei 2017)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.