OLEH : RAMADHON ARDIANSYAH
ABSTARK
Tema
pemikiran-pemikiran keynes dipilih selain untuk memenuhi syarat
pemenuhan tugas perkuliahan, juga sebagai sarana agar meningkatkan wawasan
mengenai sejarah-sejarah pemikiran keynes yang tentunya sebagai materi
perkuliahan yang dibagi dalam bentu kelompok.
PENDAHULUAN
John Maynard (JM) Keynes adalah seorang tokoh pemikir ekonomi
dan keuangan Inggris. John Maynard Keynes dilahirkan di Cambridge, Inggris pada
tanggal 5 Juni 1883. Keynes dibesarkan pada zaman Ratu Victoria. Pada waktu
masih sekolah Keynes memang cemerlang. Ketika Keynes berusia empat setengah
tahun ia sudah memikirkan arti bunga dilihat dari segi ekonomi. Pada umur enam
tahun ia sudah ingin mengetahui bagaimana kerja otak manusia. Ketika Keynes
berusia tujuh tahun, bagi ayahnya yang juga ahli ekonomi yang bernama John
Neville Keynes yang juga terkenal, Keynes merupakan seorang teman yang
menyenangkan sekali, Keynes sangat sayang kepada ibunya.
Nama John Maynard Keynes adalah sebuah nama Inggris yang
kuno. Keynes ialah seorang tradisionalis. Kecakapan serta sifat-sifat baiknya
diperoleh secara turun temurun. Ia menjadi dosen dalam mata kuliah ilmu ekonomi
dan keuangan di Cambridge. Dunia sejarah ilmu ekonomi semakin sempurna karena
munculnya berbagai pemikiran mengenai ekonomi dan keuangan yang baru dari
berbagai hasil pemikiran J.M, Keynes yang dinilai para ahli ekonomi sebagai
ekonomi modern. Kemudian ia dikenal sebagai tokoh yang menyebabkan lahirnya
mazhab baru yakni mazhab Keynes.
RUMUSAN
MASALAH
1.
Bagaimana pemikiran-pemikiran J.M.
Keynes?
2.
Apa saja karya-karya J.M. Keynes?
3.
Bagaimana kritikan J.M. Keynes
terhadap teori klasik?
4.
Bagaimana peran pemerintah dalam
perekonomian saat itu?
PEMBAHASAN
A.
Pemikiran John Maynard Keynes
Pada hakikatnya, konsep teori Keynes
dapat dipandang sebagai suatu teori tentang pendapatan dan kesempatan kerja.
Inti pokok dalam sistem pemikiran dan konsep Keynes terdiri dari tiga faktor
penting, yaitu:
·
Hasrat berkonsumsi (propensity to
consume)
Pendapatan total agregat sama dengan konsumsi total agregat
ditambah investasi total agregat. Tingkat konsumsi bergantung pada hasrat
seseorang untuk berkonsumsi, yang merupakan fungsi dari pendapatan. Begitu juga
dengan tabungan, karena tabungan adalah sisa bagian dari pendapatan yang tidak
digunakan untuk berkonsumsi.
·
Tingkat bunga (interest) yang
memiliki kaitan dengan dengan preferensi likuiditas (liquidity preference)
Tingkat bunga menurut Keynes bukanlah pencerminan dari
penawaran tabungan dan permintaan investasi, melainkan tingkat bunga merupakan
variabel bebas (independent) dari kedua hal tersebut. Tingkat tabungan
adalah suatu fenomena moneter yang tergantung dari keinginan orang menahan
tabungannya dalam bentuk dana likuiditas. Sehingga tingkat bunga tergantung
dari preferensi likuiditas.
·
Efisiensi marginal dari investasi
modal (marginal efficiency of capital)
Tingkat investasi ditentukan oleh efisiensi marginal dari
investasi modal, yang dipengaruhi oleh ekspektasi investor tentang laba yang
akan diperoleh di masa depan dari investasi modal yang bersangkutan. Jelaslah
bahwa ekspektasi tersebut adalah yang positif dan menguntungkan investor itu.
·
Preferensi
Likuiditas (Liquidity Preference)
Pada saat masa aliran monetarisme, timbul pertanyaan
mengenai demand for money dan supply of money. Pertanyaan ini
dijawab oleh Keynes dengan teorinya, liqudity preference, yang
menjelaskan tentang bagaimana tingkat bunga ditentukan dalam jangka pendek dan
tingkat bunga tersebut disesuaikan untuk menyeimbangkan demand for money
dan supply of money.
Teori
ini menegaskan bahwa tingkat bunga adalah salah satu determinan dari berapa
banyak uang yang ingin dipegang orang, alasannya karena tingkat bunga merupakan
opportunity cost dari memegang uang. Ada tiga motif orang yang memegang
uang: Motif transaksi, motif berjaga-jaga, dan motif spekulasi.
·
Tentang
Upah
Kaum klasik mengatakan bahwa pengangguran tinggi karena upah
yang kaku (wage rigidity), yang disebababkan oleh adanya aturan upah
minimum (minimum wage), kontrak kerja, dan serikat pekerja (labor
union).
Keynes menolak semua pendapat klasik yang di atas. Keynes
berpendapat bahwa upah nominal lah yang mengikat pekerja dan menyebabkan pengangguran.
Sehingga untuk menurunkan pengangguran, solusinya adalah menurunkan upah riil
dengan cara menurunkan upah nominal lebih besar dari tingkat inflasi.
·
Tentang
Tabungan (Saving)
Menurut Keynes, tingkat saving harus lebih tinggi
dari plan investmen. Tapi juga tidak baik kalau tingkat saving-nya itu
berlebihan, karena akan berdampak pada terjadinya resesi perekonomian bahkan
terjadi depresi.
B.
Karya-karya John Maynard Keynes
Sebagai seorang pakar ekonomi yang ulung, ia telah menulis
banyak buku yaitu:
- Tahun 1913 ia menulis: Indian Currency and Finance, yang menjelaskan mengenai masalah moneter.
- Tahun 1919 ia menulis: The Economic Consequences of the Peace. Dalam buku ini ia mengkritik cara-cara yang digunakan oleh negara yang menang perang dunia pertama dalam menekan negara-negara yang kalah perang. Negara pemenang perang menekan negara yang kalah dengan syarat pembayaran utang yang berat. Ia berasumsi bahwa hal itu dapat menimbulkan rasa marah dan dendam dari masyarakat yang kalah perang.
- Tahun 1922 ia menulis: A Revision of The Treaty.
- Tahun 1923 ia menulis: A Tract on Monetary Reform
- Tahun 1930 ia menulis: A Treatis on Money. Buku yang terdiri dari dua jilid ini secara berturut-turut membahas teori-teori murni tentang uang dan penerapannya dalam perekonomian. Dalam hal ini perlu dicatat, dalam beberapa bukunya yang terbit sebelum The General Theory, Keynes masih berada dalam jalur pemikiran klasik dan neo klasik. Akan tetapi jalur ini mulai ditinggalkan saat ia menulis The General Theory.
- Tahun 1936 ia menulis: The General Theory of Employment, Interest, and Money. Buku ini ditulis sebagai reaksi terhadap depresi besar-besaran yang terjadi tahun 30-an yang tidak berhasil dipecahkan dengan metode klasik dan neo klasik
C.
Kritikan Keynes Terhadap Teori
Klasik
Kaum
klasik percaya bahwa perekonomian yang dilandaskan pada kekuatan mekanisme
pasar akan selalu menuju keseimbangan. Dalam posisi keseimbangan, kegiatan
produksi secara otomatis akan menciptakan daya beli untuk membeli barag-barang
yang dihasilkan. Hal tersebut yang dibantah oleh keynes karena biasanya permintaan
lebih kecil dari penawaran, sebagian dari pendapatan yang diterima masyarakat
akan ditabung untuk spekulasi dan tidak semuanya untuk dikonsumsi.
Hal
ini menyebabkan bahwa ada orang yang dengan teori klasik dan neo-klasik.
Menurut Keynes, teori say hanya berlaku untuk perekonomian tertutup sederhana
yang terdiri dari sektor rumah tangga
dan perusahaan saja. Namun perekonomian masyarakat maju yang telah mengenal
tabungan maka sebagian pendapatan akan ditabung sehingga arus pengeluaran tidak
sama denga jumlah pendapatan yang dirumuskan dalam bentuk Yd-C=S.
Pendapat
keynes tersebut dibantah oleh kaum klasik dengan dalih bahwa tabungan tersebut
akan dihimpun oleh lembaga keuangan dan akan disalurkan pada investor sehingga
tabungan akan selalu sama denga investasi. Dengan demikian investasi akan
menyebabkan keseimbangan kembali terwujud.
Keynes
membantah pandangan klasik tersebut karena motif orang menabung tidak sama
dengan motif orang berinvestasi. Pengusaha berinvestasi dengan motif memperoleh
keuntungan sedangkan rumah tangga menabung dengan motif beragam salah satunya
untuk berjaga-jaga, misalnya untuk menghadapi kecelakaan. Perbedaan motif ini
menyebabkan jumlah tabungan tidak sama dengan jumlah investasi. Kalaupun
jumlahnya sama itu hanya kebetulan bukannya keharusan.
Keynes
juga mengkritik pandangan kaum klasik yang mengatakan full employment akan
selalu tercapai. Dalam kenyataannya pasar tenaga kerja tidak selamanya tercapai
full employment. Dimanapun para pekerja mempunyai serikat kerja yang selalu
memperjuangkan kepentingan buruh dari penurunan tingkat upah. Yang berarti
tidak semua buruh akan bersedia bekerja pada tingkat upah yang ditawarkan
perusahaan.
Bila
tingkat upah diturunkan maka pendaptan masyarakat akan turun sehingga daya beli
dan konsumsi terhadap produk yang dihasilkan berkurang. Akhirnya akan mendorong
turunnya harga-harga. Kalau harga-harga turun, maka produktifitas tenaga kerja
juga menurun. Hal ini akan menyababkan perusahaan melakukan raionalisasi untuk
menghemat biaya produksi dengan memberhentikan sebagian karyawan. Maka
pengangguran tingkat akan semakin besar (tidak terjadi full employment).
D.
Peran Pemerintah Dalam Perekonomian
Dari hasil pengamatan tentang
depresi ekonomi maka Keynes merekomendasikan agar perekonomian tidak diserahkan
begitu saja pada mekanisme pasar. Hingga batas tertentu peran pemerintah justru
diperlukan. Misalnya kalau terjadi pengangguran maka pemerintah bisa
memperbesar pengeluarannya untuk proyek-proyek padat karya sehingga sebagian
pengangguran mendapat pekerjaan yang akhirnya akan menambah pendapatan
masyarakat. Dan jika harga-harg naik dengan cepat, maka pemerintah dapat
menarik jumlah uang yang beredar dengan mengenakan pajak yang lebih tinggi
sehingga inflasi tinggi tidak akan terjadi.
Dari
berbagai kebijaksanaan yang diambil, Keynes lebih mengandalkan kebijakan fiskal
karena pemerintah dapat mempengaruhi jalannya perekonomian dengan menyuntikkan
dana berupa pengeluaran pemerintah untuk proyek yang mampu menyerap tenaga
kerja. Terutama dalam kondisi dimana sumber-sumber daya belum diserap secara
penuh, kebijaksanaan ini sangat ampuh untuk meninggkatkan output dan
memberantas pengangguran.
Keynes
menganggap campur tangan pemerintah merupakan keharusan terutama disaat perekonomian
berjalan tidak sesuai seperti yang diharapkan. Dengan kata lain pemerintah
bertanggung jawab sebagai pengendali jalannya perekonomian sehingga dapat
berjalan sesuai dengan keinginan.
Pokok-pokok
pikiran Keynes tersebut di atas membawa beberapa pembaruan radikal dalam ilmu
ekonomi. Yang pertama, mulai diperhatikannya dimensi global atau agregat (makro)
dalam analisis ilmu ekonomi. Dengan demikian ilmu ekonomi telah berkembang
menjadi ilmu ekonomi makro. Kedua, dimasukkannya peranan pemerintah dalam
analisis ilmu ekonomi telah menimbulkan pentingnya peranan analisis kebijakan (policies
analysis). Ketiga, dengan dirasa perlunya analisis kebijakan, maka
dirasakan perlunya studi-studi empiric. Dengan demikian terjadi
perubahan/penyempurnaan metodologi dalam analisis ekonomi, dari hanya
mengandalkan metode deduktif menjadi juga menggunakan metode induktif. Tidak
berlebihan jika Keynes dihormati sebagai bapak ilmu ekonomi makro, sekaligus
ekonom perintis studi induktif.
Keynes
dan pengikutnya berpendapat bahwa pemerintah seharusnya melakukan intervensi
melalui kebijaksanaan fiskal dan moneter untuk mendorong kesempatan kerja
penuh, stabilitas harga, dan pertumbuhan ekonomi. Mereka menyarankan, untuk
memerangi depresi dan resesi ekonomi, seharusnya dilakukan dengan cara
meningkatkan belanja pemerintah atau mengurangi pajak yang dapat menambah
belanja konsumsi sektor swasta. Mereka juga menyarankan agar penguasa moneter
menambah pasokan uang untuk menurunkan suku bunga dengan harapan agar
kebijaksanaan itu mampu mendukung investasi. Untuk menghadapi inflasi yang
disebabkan oleh permintaan keseluruhan yang berlebihan, pemerintah sebaiknya
mengurangi belanja, meningkatkan pajak untuk mengurangi belanja konsumsi sektor
swasta, atau mengurangi pasokan uang untuk meningkatkan suku bunga, yang akan
dapat meredam belanja investasi berlebihan (Sastradipoera, 2007: 247).
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa :
1. Keynes memiliki karya-karya yang cukup banyak
dan yang paling dikenal adalah buku The General Theory of Employment,
Interest, and Money.
2. Keynes tidak setuju dengan pandangan klasik
yang menyatakan penawaran akan selalu menciptakan permintaannya sendiri karena
permintaan selalu lebih kecil daripada penawaran.
3. Keynes merupakan bapak ilmu ekonomi makro
yang mencetuskan perlunya peranan pemerintah dalam perekonomian. Karena campur
tangan pemerintah diperlukan agar perkonomian berjalan sesuai dengan yang
didinginkan
DAFTAR PUSTAKA
Cheche
Wardah. 2014. Makalah John Maynard Keynes.
Dewi Sri Sarmita. 2013. Makalah Pemikiran-Pemikiran Ekonomi.
http://srisarmitaworld.blogspot.co.id/2013/11/makalah-pemikiran-pemikiran-ekonomi_21.html
. (13 MEI 2017)
Irwan Andi. 2016. Makalah Pemikiran-Pemikiran Keynes.
http://teoriadamsmith.blogspot.co.id/2016/09/makalah-pemikiran-pemikiran-keynes.html
. (13 MEI 2017)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.